Anda di halaman 1dari 3

Soal:

Apa itu kultur sel dan jaringan tanaman, serta bagaimana mekanisme untuk
melakukan kultur sel dan jaringan tanaman.

Jawab:

Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama. Kultur jaringan digunakan sebagai istilah umum yang juga meliputi kultur
organ ataupun kultur sel. Istilah kultur sel digunakan untuk berbagai kultur yang berasal dari
sel-sel yang terdispersi yang diambil dari jaringan asalnya, dari kultur primer, atau dari cell
line atau cell strain secara enzimatik, mekanik, atau disagregasi kimiawi.

Kultur jaringan tanaman adalah suatu teknik untuk menumbuhkan sel, jaringan ataupun
irisan organ tanaman di laboratorium pada suatu media buatan yang mengandung nutrisi yang
aseptik (steril) untuk menjadi tanaman secara utuh. Kondisi steril merupakan suatu syarat
mutlak keberhasilan pelaksanaan kultur jaringan, sehingga kondisi ini harus tetap dijaga
selama proses kultur berlangsung. Walaupun hanya satu spora jamur atau hanya satu sel
bakteri yang masuk ke media kultur, maka pekerjaan kultur akan gagal dan tidak akan
dihasilkan tanaman baru.

Mekanisme melakukan kultur sel dan jaringan tumbuhan:

1) Pembuatan media
Media tanam yang sangat mendukung pertumbuhan eksplan haruslah mengandung
sukrosa dan hara dalam kosenterasi yang cukup. Biasanya media tanam di letakan di dalam
botol-botol kaca transparan. Media yang di gunakan biasanya terdiri dari garam mineral,
vitamin, dan hormon. Selain itu di perlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-
lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun
jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.

2) Inisiasi

Tujuan utama dari propagasi secara in-vitro tahap ini adalah pembuatan kultur dari
eksplan yang bebas mikroorganisme serta inisiasi pertumbuhan baru. ini mengusahakan
kultur yang aseptik atau aksenik. Aseptik berarti bebas dari mikroorganisme, sedangkan
aksenik berarti bebas dari mikroorganisme yang tidak diinginkan. Inisiasi adalah
pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang
sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas. Eksplan dapat berasal dari:
daun, tunas, cabang, batang, akar, embrio, kotiledon, hipokotil, epikotil Proses Inisiasi.

3) Sterilisasi

Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di
tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga sterail.
Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan
secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga
harus steril.

4) Multipikasi tunas

Pada umumnya eksplan akan membentuk akar pada minggu awal dalam
pertumbuhan, lalu dilanjutkan dengan pertumbuhan pada tunas-tunasnya. Yang tunas-tunas
tersebut kemudian dipisahkan untuk mendapatkan tanaman yang baru lagi. Multiplikasi tunas
dapat dilakukan dengan memisahkan ujuang tunas yang sudah ada yang telah menghasilkan
ruas dan buku baru, tunas-tunas lateral, tunas adventif serta dengan cara embrio somatik.

5) Tahap Pemanjangan Tunas, Induksi Akar Dan Perkembangan Akar

Pada tunas-tunas yang telah dipisahkan kemudian membentuk bagian-bagian tanaman


lengkap, termasuk bagian perakaran. Tahapan ini tidak berlaku terhadap tanaman yang
mudah berakar. Induksi akar merupakan proses memicu pertumbuhan akar yang biasanya
dilakukan dengan penambahan zat pengatur tumbuh terutama dari golongan auxin. Planlet
dipindahkan ke media yang mengandung zat pengatur tumbuh. Pengamatan dilakukan setiap
hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya
kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukan
gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan oleh jamur) atau busuk (disebabkan
bakteri).

6) Aklimatisasi

Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke


bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan
sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama
penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan
udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara
bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama
dengan pemeliharaan bibit generatif.

Anda mungkin juga menyukai