Anda di halaman 1dari 4

Tahapan Kultur Jaringan

Setelah anda mengetahui pengertian dan tujuan dari kultur jaringan, pada
materi ini anda akan mempelajari tahapan kultur jaringan.
 
Proses kultur jaringan dimulai dengan memotong bagian tanaman yang akan
dibiakkan dalam media kultur. Bagian tanaman yang akan dikulturkan ini
disebut sebagai eksplan. Bagaimana cara memilih jaringan yang baik? Bahan
yang diperlukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik ini bukan
sembarang jaringan, melainkan jaringan yang diperkirakan dapat tumbuh
dan berkembang menjadi tanaman baru. Bagian dari bahan tanaman yang
diambil sekecil mungkin untuk langsung dibuat kultur jaringan disebut
eksplan, yang harus memenuhi syarat berikut.
 
1. Jaringan tersebut sedang aktif pertumbuhannya bersifat meristematis,
karena memiliki daya regenerasi yang tinggi dan masih aktif membelah
dan diharapkan pada jaringan tersebut masih terdapat zat tumbuh yang
masih aktif sehingga membantu perkembangan jaringan selanjutnya.
2. Eksplan yang diambil berasal dari bagian daun, akar, mata tunas,
serbuk sari (anther) kuncup, ujung batang dan umbi yang dijaga
kesterilannya. Apabila perlu dapat diambil dari bagian yang masih
terlindung secara alamiah seperti tertutup rapat oleh sisik, daun
pelindung, dan sebagainya.
3. Eksplan yang diambil dari jaringan yang masih muda (bila ditusuk
pisau akan terasa lunak sekali), kerena mempunyai kemampun untuk
membelah sehingga bersifat meristematik.
 
Untuk lebih memahami jenis eksplan dapat dilihat beberapa contoh eksplan
yang diambil dari daun, tangkai bunga dan anther pada gambar di bawah
ini!

Eksplan dari daun


Eksplan dari tunas lateral

Eksplan pada anther


Eksplan kemudian diletakkan dalam media kultur yang sesuai. Eksplan tadi
akan terus membelah membentuk masa sel yang belum terdifferensiasi,
yaitu kalus. Kalus kemudian dipindah dalam media differensiasi yang akan
terus tumbuh dan berkembang menjadi tanaman kecil atau planlet. Medium
kultur membutuhkan gula, garam-garam anorganik, nitrogen organik dan
unsur-unsur mikro serta hormon-hormon pertumbuhan misalnya auksin dan
sitokinin. Untuk lebih memahami mekanisme kultur jaringan, perhatikan
gambar di bawah ini.

Mekanisme kultur jaringan


Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur
jaringan adalah : Pembuatan media, Inisiasi, Sterilisasi, Multipikasi,
Pengakaran, dan Aklimatisasi.
 
1. Pembuatan Media
 
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur
jaringan. Media yang di gunakan biasanya terdiri dari garam mineral,
vitamin, dan hormon. Selain itu di perlukan juga bahan tambahan seperti
agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan
juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan
dari kultur jaringan yang dilakukan. Media tumbuh dapat dibedakan menjadi
media padat dan media cair. Media padat umumnya berupa padatan gel,
seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar. Media cair adalah
nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam
kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.
 
Untuk lebih memahami pembuatan media tanam, jalankan dan perhatikan
video berikut:
2. Inisiasi
 
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan
dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur
jaringan adalah tunas. Eksplan dapat berasal dari : daun, tunas, cabang,
batang, akar, embrio, kotiledon, hipokotil, epikotil

Proses Inisiasi
3.Sterilisasi
 
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus
dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan
alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu
menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang
digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
. Multiplikasi
 
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan
menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk
menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan
eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak
dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.
5. Pengakaran
 
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukan adanya
pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang
dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari
untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat
adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang
terkontaminasi akan menunjukan gejala seperti berwarna putih atau biru
(disebabkan oleh jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).
6. Aklimatisasi
 
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan
aseptik ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap,
yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi
bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur
jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.
Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara
bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara
yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

Anda mungkin juga menyukai