Anda di halaman 1dari 11

Tahapan Kultur Jaringan

Setelah anda mengetahui pengertian dan tujuan dari kultur jaringan, pada materi ini anda akan
mempelajari tahapan kultur jaringan.

Proses kultur jaringan dimulai dengan memotong bagian tanaman yang akan dibiakkan dalam
media kultur. Bagian tanaman yang akan dikulturkan ini disebut sebagai eksplan. Bagaimana
cara memilih jaringan yang baik? Bahan yang diperlukan dalam perbanyakan tanaman dengan
teknik ini bukan sembarang jaringan, melainkan jaringan yang diperkirakan dapat tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman baru. Bagian dari bahan tanaman yang diambil sekecil mungkin
untuk langsung dibuat kultur jaringan disebut eksplan, yang harus memenuhi syarat berikut.

Jaringan tersebut sedang aktif pertumbuhannya bersifat meristematis, karena memiliki daya
regenerasi yang tinggi dan masih aktif membelah dan diharapkan pada jaringan tersebut masih
terdapat zat tumbuh yang masih aktif sehingga membantu perkembangan jaringan selanjutnya.

Eksplan yang diambil berasal dari bagian daun, akar, mata tunas, serbuk sari (anther) kuncup,
ujung batang dan umbi yang dijaga kesterilannya. Apabila perlu dapat diambil dari bagian yang
masih terlindung secara alamiah seperti tertutup rapat oleh sisik, daun pelindung, dan
sebagainya.

Eksplan yang diambil dari jaringan yang masih muda (bila ditusuk pisau akan terasa lunak
sekali), kerena mempunyai kemampun untuk membelah sehingga bersifat meristematik.

Untuk lebih memahami jenis eksplan dapat dilihat beberapa contoh eksplan yang diambil dari
daun, tangkai bunga dan anther pada gambar di bawah ini!
Eksplan kemudian diletakkan dalam media kultur yang sesuai. Eksplan tadi akan terus
membelah membentuk masa sel yang belum terdifferensiasi, yaitu kalus. Kalus kemudian
dipindah dalam media differensiasi yang akan terus tumbuh dan berkembang menjadi tanaman
kecil atau planlet. Medium kultur membutuhkan gula, garam-garam anorganik, nitrogen organik
dan unsur-unsur mikro serta hormon-hormon pertumbuhan misalnya auksin dan sitokinin. Untuk
lebih memahami mekanisme kultur jaringan, perhatikan gambar di bawah ini.

Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah :
Pembuatan media, Inisiasi, Sterilisasi, Multipikasi, Pengakaran, dan Aklimatisasi.

1. Pembuatan Media

Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Media yang di
gunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu di perlukan juga
bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang
ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari
kultur jaringan yang dilakukan. Media tumbuh dapat dibedakan menjadi media padat dan media
cair. Media padat umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada
agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau
dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.

2. Inisiasi

Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian
tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas. Eksplan dapat
berasal dari : daun, tunas, cabang, batang, akar, embrio, kotiledon, hipokotil, epikotil
3.Sterilisasi

Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang
steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga
dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada
peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.

4. Multiplikasi

Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada
media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang
menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami eksplan
diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

5. Pengakaran

Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukan adanya pertumbuhan akar yang
menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan
dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat
adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukan
gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan oleh jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).

6. Aklimatisasi

Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke bedeng.
Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup.
Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena
bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah
bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan
dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.
Jaringan Hewan merupakan jaringan yang terdiri atas sekumpulan sel-sel hewan yang
memiliki fungsi, asal, struktur yang sama. Di alam semesta ini kita dapat mengetahui ada
makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

Salah satu contoh makhluk hidup yang lazim kita kenal adalah manusia, tumbuhan dan hewan.
Dimana setiap makhluk hidup saling membutuhkan satu sama lain baik untuk bertahan hidup
maupun untuk menciptakan keseimbangan dalam lingkungan hidup.

Makhluk multiselluler baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel
memiliki fungsi tertentu untiuk kelangsungan hidup suatu organisme. Kelangsungan hidup sel
bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolisme yang dihasilkan
oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi.

Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yang sama. Suatu jaringan
disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka
bersama-sama menjadi suatu anyaman serat (Neil A Champbell, 2004: 5).

Jadi Jaringan Hewan merupakan jaringan yang terdiri atas sekumpulan sel-sel hewan yang
memiliki fungsi, asal, struktur yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan
sel-sel hewan memiliki fungsi yang spesifik seperti otot jantung yang bercabang
menghubungkan ke sel jantung lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam
satu koordinasi (ilham, 2010).
Jenis Dan Fungsi Jaringan Pada Hewan

Ada 4 jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan, yaitu :

 Jaringan Epithelium
 Jaringan Ikat
 Jaringan Otot
 jaringan Saraf

Sebagian besar organ utama tersusun dari penggabungan keempat jenis jaringan ini Menurut
(Ethel Sloane, 2004: 69).

Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat. Seringkali epitel
berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin,
serangan mikroba (Schanus, 2005:42). Jaringan epitel terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu
epithelium penutup dan epithelium glandular.

Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal dan
eksternal permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga.

Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi sel-sel yang
tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang.

Struktur jaringan epitel:

Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan menghadap kecairan atau
udara.

Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi pembuluh-pembuluh
darah dibawah jaringan ikat.

Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.

Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang (Ethel
Sloane, 2004: 69)

Fungsi jaringan epitel :

1. Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.


2. Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.
3. Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
4. Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan perspirasi yang
dihasilkan oleh epithelium glandular.
Jaringan ikat

Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan. Susunan
utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel
jaringan ikat tertentu. Serat jaringan ikat terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat
kolagen serat elastic, dan serat retikuler (Neil A Champbell, 2004: 5).

Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan ikat renggang (areolar, jaringan fibrosa
rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan macam jaringan ikat yang mengalami spesialisasi
meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago, tulang, dan jaringan ikat vaskuler (Ethel Sloane,
2004: 74).

Fungsi jaringan ikat :

1. Memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh


2. Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi pembungkus
antar bagian-bagian tubuh
3. Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang
4. Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyebaran penyakit.

Berdasarkan fungsi dan strukurnya jaringan ikat dibedakan menjadi:

Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar memiliki cirri-ciri yaitu seratnya tertenun longgar sebagian tersusun atas
matriks yang mengandung serabut kolagen elastic. Jaringan pengikat longgar terbentuk dari
masenkim yang tetap ada seterusnya setelah semua tipe jaringan pengikat itu terbentuk.

Jaringan ini merupakan suatu masa yang ulet keputih-putihan, terdapat dalam ruangan-ruangan
diantara organ-organ dan bersama-sama saluran-saluran darah memasuki bagian dalam
dariorgan-organ tersebut (Radiopoemo, 1983: 100). Contoh dari jaringan ini adalah fibroblast,
sel plasma, makrofag dan berbagai sel darah putih.

Jaringan Ikat Padat

Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat berkolagen. Serat-serat tersebut
tersusun dalam berkas parallel, suatu pengaturan yang memaksimalkan kekuatan non elastic
(Champbell, 2004: 8). Jaringan ini terdapat pada lapisan dermis kulit, intesinum, dan traktus
urinarvis. Pada jaringan ini berkas-berkas epitel serabut kolagen lebiih tebal dan tersusun
kompak, selain itu ada juga serabut-serabut elastic. (Radiopoemo, 1983: 107).

Fungsi jaringan ini adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang dan
tulang dengan tulang (ligament). Jaringa ini terdapat pada serabut urat selaput pembungkus otot
(vasia), ligament, dan tendon.
Jaringan Adipose

Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak dalam sel-sel
adipose yang tersebar diseluruh matriksnya. Jaringan adipose melapisi dan menginsulasi tubuh
serta menyimpan molekul-molekul bahan bakar. Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral
yang berupa titik-titik lemak cavi, sehingga jaringan ini membentuk bantalan yang lunak dan
elastic (Radiopoemo, 1983: 107)

Jaringan Rawan

Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang disebut kondrin, yang
dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat
didalamnya. Jaringan ini terdapat pada batang tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung,
telinga (Champbell, 2004:8).

Jaringan Tulang Sejati (osteon)

Tulang sejati adalah suatu jaringan ikat bermineral. Sel-sel pembentuk tulang disebut osteola,
mendefosil suatu matriks kolagen tetapi sel-sel tersebut juga menghasilkan ion kalsium,
magnesium, dan fosfat. Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan
dalam matriks. Matriks tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan dalam mineral terutama
garam dapur atau kalsium.

Jaringan Darah dan limfa

Sel-sel darah dibuat disumsunm tulang merah yang terletak didekat ujung tulang-tulang sejati
yang panjang. Darah merupakan salah satu criteria jaringa ikat karena memiliki matriks
ekstraseluler yang luas. Matriks ini berupa cairan yang disebut plasma.

Plasma tersuspensi menjadi dua macam sel darah (eritrosit dan leuksot) dan keping darah. Sel
darah merah membawa O2, sel darah putih berfungsi dalam pertahanan melawan virus, bakteri,
dan penyerang lainnya, sedangkan keeping darah membantu dalam penggumpalan darah.

Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal jaringan mesenkim. Darah terdiri dari
sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma
darah.

Secara umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah putih
(limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfa.

Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah.

Matriks (bahan dasar) adalah komponen interseluler pada jaringan ikat dan serabut atau serat-
serat. Matriks merupakan materi dasar tempat sesuatu melekat. Bahan dasar penyusun matriks
adalah mukopoli-sakarida sulfat dan asam hialuronat.

Anda mungkin juga menyukai