Anda di halaman 1dari 19

JURNAL

INFRASTRUKTUR KESEHATAN DARI POLIKLINIK


SAMPAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI : 1927-2012

OLEH

FELIX SUTANTO
N1C1 15 096

FAKULTAS ILMU BUDAYA


UNIVERSITA HALU OLEO
KENDARI
2022
1

INFRASTRUKTUR KESEHATAN DARI POLIKLINIK


SAMPAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI : 1927-2012

Felix Sutanto1) Aswati2) Basrin3)


Ilmu Sejarah, FIB Universitas Halu Oleo
(isi gmail)

ABSTRAK

Felix Sutanto (N1C1 15 096), dengan judul skripsi “Infrastruktur Kesehatan Dari
Poliklinik Sampai Rumah Sakit Umum DaerahKota Kendari : 1927-2012” di
bawah bimbingan Dra. Aswati M., M.Humselaku pembimbing I, danDr. Basrin
Melamba, S.Pd.,M.Aselaku pembimbing II.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Untuk
mengetahui dan menjelaskan bagaimana awal pendirian infrastruktur kesehatan
Poliklinik di Kota Kendari pada tahun 1927. (2) Untuk mengetahui dan
menjelaskan bagaimana proses perkembangan infrastruktur kesehatan dari
Poliklinik sampai menjadi RSUD Kota Kendari pada tahun 1927-2012. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan tata
kerja sebagai berikut: (1) Pemilihan topik, (2) Pengumpulan sumber, (3)
Verifikasi, (4) Interpretasi dan (5) Historiografi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Awal Pendirian poliklinik di
Kandai pada masa Hindia Belanda tahun 1927 disebabkan faktor umum dan
khusus.Faktor khusus, terjadinya epidemi/wabah penyakit menular yang terjadi di
Onderafdeeling Laiwoiyaitu cacar, kolera, malaria dan lepra.Keadaan sanitasi
yang buruk serta meningkatnya angka kematian bayi. Faktor umum, Pemerintah
Hindia Belanda berupaya memperbaiki kualitas kesehatan di Onderafdeling
Laiwoi. Berdasarkan kedua faktor tersebut, Pemerintah Hindia Belanda Pusat
membuat kebijakan membangun sarana kesehatan yang ada di Onderafdeling
Laiwoi tahun 1927. Dokter didatangkan dari Negeri Belanda bernama Van
Clementz.(2). Perkembangan infrastruktur kesehatan dibagi beberapa periode
yakni masa kolonial terdiri dari bangunan gaya klasik oriental menggunakan kayu
dari atap jerami yang dianyam. Masa pemerintahan Jepang 1942-1945, tidak ada
perubahan yang terjadi pada sisi bangunan.Masa kemerdekaan 1945-1960,
poliklinik dikelola Pemda Kabupaten Kendari dan berfungsi sebagai Rumah Sakit
Tentara.Tahun 1960-1989, bangunan ditambah dan terdapat dapur umum. Tahun
2001-2011, berpindah lokasinya RSU Abunawas di lokasi baru.

Kata Kunci : Infrastruktur Kesehatan, Poliklinik, Rumah Sakit, Kota Kendari.


2

I. PENDAHULUAN pada masyarakat Kota Lama


Perkembangan kota mengalami menyangkut kedudukan Belanda.
proses, berubah dan maju dari Pembangunan infrastruktur di
zaman ke zaman, hal ini sesuai Kota Kendari pada tahun 1906-1942
dengan keadaan geografi, sumber seperti kantor loji, pelabuhan, kantor
daya alam dan kemanmpuan darma, gereja, kantor KPM, sekolah
penduduk setempat. Belanda, sekolah Cina, pasar, rumah
Pertumbuhan kota juga ditandai sakit, lapangan pacuan kuda, serta
dari peningkatan jumlah penduduk jalan raya.
yang mengakibatkan aktifitas sosial Pembangunan infrastruktur di
ekonomi meningkat. Kebutuhan Kota Kendari dimulai pada tahun
akan ruangpun semakin bertambah 1906 sampai dengan tahun 1942.
sehingga lahan terbangun menjadi Kawasan Kota Lama Kendari
semakin luas. Kota tumbuh dan sebagai pusat pemerintahan,
berkembang menjadi daerah kawasan ini juga dikenal sebagai
hiterland-nya. Kota yang kota pelabuhan yang merupakan
berkembang biasanya dilihat dari salah satu identitas kawasan
luas lahan yang terbangun. tersebut.
Sehubungan dengan adanya Berdasarkan penjelasan diatas
penjajahan Belanda di Kota Kendari sehingga penulis tertarik untuk
khususnya di Kota Lama. Hal ini meneliti tentang “Infrastruktur
menunjukkan bahwa pergolakan Kesehatan Kota Kendari Dari
politik pada masa penjajahan Poliklinik Hingga Rumah Sakit
mempengaruhi tingkat ekonomi, Kota Umum Daerah Kendari: 1927-
sosial, politik, pendidikan, 2012”.
kesehatan, dan agama.
Tersedianya infrastruktur di II. KAJIAN PUSTAKA
Kota Kendari baik itu jalur laut A. Kerangka Konsep
maupun jalur darat membuat para 1. Konsep Infrastruktur
monopoli sangat bebas dalam Definisi Pembangunan fisik
menanamkan pergolakan politik atau infrastruktur, Effendi
3

menyebutkan pentingnya akhirnya dapat meningkatkan


infrastruktur sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi.
pelaksanaan pembagunan yang b. Keberhasilan kerjasama
memadai berupa ketersediaan pemerintah daerah dan swasta
fasilitas pelayanan publik baik memerlukan kondisi yang
prasarana jalan, air bersih, listrik, harus dipenuhi, yaitu : (a)
jembatan, sarana pendidikan, Stabilitas kerangka ekonomi
sarana kesehatan, rumah ibadah, makro; (b) Sektor keuangan
transpotasi, irigasi, teknologi dan yang efisien dan berkembang;
komunikasi bertujuan agar (c) Kerangka kebijakan yang
masyarakat dapat bergerak lebih mantap; (d) Penerimaan
dinamis dan mempermudah proyek yang berkelanjutan; (e)
kegiatan ekonomi (Belareq, Adanya mekanisme arbitrase
2017 : 706). atau penyelesaian penyelisihan
Pembangunan infrastruktur yang jelas; (f) Undang-undang
merupakan suatu strategi dalam perbankan yang berkembang
penyediaan sarana yang utama dengan baik dan (g) Adanya
untuk itu seperti diungkapkan investasi pendamping dari
dalam “Infrastruktur Indonesia” pinjaman pemerintah/subsidi
oleh (KADIN Indonesia-Jetro, (Kewajiban sektor publik).
2006) yaitu Prinsip Dasar c. Penyediaan infrastruktur harus
Penyediaan Infrastruktur secara memperhatikan aspek
keseluruhan antara lain : keberlanjutan sehingga dalam
a. Infrastruktur merupakan jangka panjang keberadaan
katalis bagi pembangunan. infrastruktur tidak
Ketersediaan infrastruktur menyebabkan kerusakan
dapat meningkatkan akses lingkungan.
masyarakat terhadap sumber 2. Konsep Kesehatan
daya sehingga dapat Setiap insan di bumi ini,
meningkatkan produktivitas sudah tentu menghendaki dirinya
dan efisiensi dan pada senantiasa dapat hidup sehat dan
4

sempurna baik fisik (jasmani) secara sosial dan ekonomi”


maupun physikis (rohani) karena (Soeady, 1993 : 2).
kesehatan merupakan salah satu 3. Konsep Rumah Sakit
bagian yang amat penting bagi Mendengar istilah rumah
kelanjutan hidup dalam sakit, praktis menggiring
menjalankan berbagai aktifitas pemikiran kita pada suatu
kesehatannya. Tanpa didukung lembaga yang didalamnya
oleh kesehatan yang baik terdapat sejumlah perangkat yang
manusia tidak dapat berbuat penyelenggaraannya dilakukan
banyak dalam membangun diri secara sengaja atau berencana
dan sekitarnya, dengan demikian baik oleh pemerintah maupun
manusia harus mampu menata swasta. Rumah sakit adalah suatu
serta senantiasa meningkatkan organisasi nirlaba yang dikelola
upaya pembinaan kesehatan lebih dari tiga macam profesi
(Nataya, 2001 :11). yang kurang erat kaitannya
Kemudian pengertian dengan displin ilmu dokter,
kesehatan dijelaskan dalam administrasi dan penyantun atau
Undang-Undang No.9 tahun dengan kata lain rumah sakit
1960 dalam bab I dan II adalah lembaga dan tingkah laku
disebutkan bahwa “Kesehatan yang dilembagakan (Bennet,
adalah keadaan yang meliputi 1989 : 2).
kesehatan badan, rohani (mental), Pada tahun 1968 Badan
sosial dan budaya hanya keadaan Kesehatan Dunia (WHO) untuk
yang bebas dari penyakit, cacat Hospital Administration,
dan kelemahan” (Lumenta, memandang perlu untuk
1989 : 32). Lebih lanjut membuat definisi yang lebih
dikatakan bahwa “Keadaan sederhana dan lebih praktis tetapi
sejahtera dari badan, jiwa dan tidak membatasi adanya
sosial yang memungkinkan setiap keinginan perluasan fungsi dari
orang untuk hidup produktif rumah sakit. Panitia ini
menyatakan bahwa rumah sakit
5

adalah suatu lembaga yang lampau pada dasarnya merupakan


memberikan tempat bagi suatu kebetulan saja.
penderita untuk menginap dan Sisa-sisa peninggalan dapat
memperoleh pelayanan medis berupa alat-alat rumah tangga,
serta perawatan (Hutapea, 1980 : perkakas, dapur, pecahan
2). keramik, senjata-senjata, pakaian,
4. Konsep Peninggalan Sejarah bangunan-bangunan benteng,
Peninggalan sejarah istana, makam, tempat
merupakan bukti-bukti dari peribadatan, dan sebagainya,
kehidupan manusia pada masa yang memang diperlukan untuk
lampau yang dapat dipegang. mendukung aktivitas sehari-hari.
Peninggalan sangat banyak Tentu saja sisa-sisa peninggalan
ragamnya, mengingat tersebut sangat berarti bagi
keberadaannya sebagai produk sejarawan, mengingat
(artefak) dari kebutuhan manusia keberadaannya yang dapat
sehari-hari tentu saja dalam membantu sejarawan dalam
pembuatan artefak pada masa usaha mengungkap kehidupan
lampau para pelaku sejarah tidak ekonomi, sosial, dan budaya
sengaja memaksudkannya untuk manusia pada masa lampau (Arif,
keperluan penelitian dan 2012: 34).
penulisan sejarah pada saat ini. Pada umumnya realita
Dengan kata lain, pada saat eksistensi peninggalan sejarah di
peninggalan tersebut dibuat, Indonesia memiliki ciri khas dan
sama sekali tidak dimaksudkan daya tarik sendiri-sendiri serta
untuk memberikan informasi keberadaannya dapat dipandang
tentang adanya kegiatan manusia secara visual. Wujud karya-karya
pada generasi hidup dimasa budaya warisan tersebut setiap
lampau. Temuan-temuan daerah berbeda-beda sesuai
sejarawan terkait dengan sisa-sisa dengan falsafah dan pandangan
peninggalan dari kehidupan masa dalam tata cara hidup masyarakat
dengan kualitas daya kreatifitas
6

kelompok manusia setempat pada melengkapi. Pendekatan ini


waktu itu. Akan tetapi walaupun bertujuan untuk menghasilkan
jenis dan bentuknya berbeda analisis stuktur dan peristiwa yang
seperti candi, pura, mesjid kuno, mengandung unsur-unsur yang
gereja, benteng pertahanan, senantiasa berulang dalam kurun
kuburan tua, dan lainnya. waktu yang panjang.
III. METODOLOGI PENELITIAN C. Sumber Penelitian
A. Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data yang penulis
Penelitian ini dilaksanakan di kumpulkan dalam penelitian ini
Kelurahan Kandai Kecamatan adalah sebagai berikut:
Kendari Kota Kendari yang menjadi 1. Sumber kepustakaan, yaitu data
letak keberadaan poliklinik yang diperoleh dalam bentuk
(Puskesmas Kandai). Waktu hasil penelitian seperti skripsi
pelaksanaan penelitian ini dimulai dan jurnal..
pada bulan Januarihingga Juni 2021. 2. Sumber lisan, yaitu keterangan
Selain itu penelitian ini juga telah yang diperoleh dari tokoh
dilaksanakan di RSUD Kota masyarakat dan pemerintah
Kendari, di Perpustakaan Daerah kelurahan, yang mengetahui
Kota Kendari, Perpustakaan dan informasi yang berhubungan
Arsip Daerah Provinsi Sulawesi dengan masalah yang dikaji
Tenggara, Perpustakaan Universitas dalam penelitian ini. Keterangan
Halu Oleo dan Perpustakaan FKIP ini diperoleh dengan cara
dan FIB Universitas Halu Oleo. wawancara di lokasi penelitian
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian dengan para informan, seperti
Jenis penelitian adalah tokoh masyarakat setempat dan
penelitian tentang sejarah kesehatan, aparat pemerintah setempat.
dengan menggunakan pendekatan 3. Sumber visual (kebendaan) yaitu
stukturis yaitu menghubungkan sumber sejarah dalam bentuk
pendekatan stuktur dan individual benda-benda yang dihasilkan
yang mempelajari peristiwa dan seperti bangunan bekas Poliklinik
stuktur sebagai kesatuan yang saling yang dibangun oleh Pemerintah
7

Hindia Belanda pada masa kedekatan penulis sebagai salah


lampau. Dalam kaitannya dengan satu masyarakat yang terlahir dan
hal ini peneliti melakukan tumbuh dewasa di Kota Kendari
peninjauan dan pengamatan serta dengan masyarakat yang lain di
dokumentasi dalam bentuk foto lokasi penelitian ini dan (b)
terhadap berbagai kegiatan yang Kedekatan Intelektual atau
dilakukan dalam penelitian ini. kedekatan yang dapat di bangun
D. Metode Penelitian sesuai keilmuan mahasiswa ilmu
Metode penelitian yang sejarah. Melalui kedekatan-
digunakan dalam penelitian ini kedekatan ini sehingga penulis
adalah metode sejarah oleh dapat memperoleh informasi
(Kuntowijoyo,2013: 69) bahwa tata yang dapat menunjang
kerja metode sejarah adalah sebagai terselesainya penelitian ini.
berikut: (1) Pemilihan Topik, (2) 2. Heuristik, dalam pengumpulan
Pengumpulan Sumber, (3) data yang digunakan dalam
Verifikasi, (4) Interpretasi, (5) tahapan heuristik adalah
Historiografi. penelitian kepustakaan,
Berdasarkan tata kerja metode pengamatan, dan wawancara.
penelitian sejarah di atas, maka 3. Verifikasi, Dalam memperoleh
penulis menggunakan langkah- data yang otentik (sejati, asli) dan
langkah sebagai berikut: dapat dipercaya, maka sebuah
1. Dalam pemilihan topik yang ada sumber yang masuk perlu dikritik
hubungannya dengan penelitian atau diverifikasi (diuji) bentuk
ini adalah Infrastruktur luarnya maupun isinya. Kritik
Kesehatan Kota Kendari Dari data tersebut melalui dua cara
Poliklinik Hingga Rumah Sakit yakni: kritik ektern dan kritik
Kota Kendari: 1927-2012. intern.
Adapun topik yang dipilih 4. Interpretasi, Setelah melakukan
dengan memperhatikan hal-hal kritik sumber atau data, maka
yang terkait dengan (a) selanjutnya data tersebut di
Kedekatan Emosional atau interpretasi atau memberikan
8

penjelasan maupun penafsiran Kelurahan Kandai Kecamatan


dengan mengacu pada konsep Kendari yang beralamat di Jalan
dan teori yang sesuai dengan Muh.Hatta (pertigaan pintu
masalah yang diteliti. Penafsiran masuk Kelurahan Jati
data dilakukan dengan Mekar).Pada awalnya adalah
menghubung-hubungkan antara Puskesmas Gunung Jati pada
data yang satu dengan data tahun 1989-2001 lalu pada tahun
lainnya sehingga diperoleh suatu 2012 berubah menjadi Puskesmas
fakta sejarah yang dapat Kandai.Jauh sebelum itu,
dipercaya kebenarannya secara Puskesmas Kandai adalah jejak
ilmiah yakni anlisis dan sintesis. peninggalan penjajahan Belanda
5. Historiografi, penulisan sejarah yang beroperasi sebagai sebuah
(Historiografi) adalah merupakan poliklinik yang dibangun pada
tahap akhir dari metode sejarah, tahun 1927
setelah melalui empat tahap II. Luas Wilayah dan Batas-Batas
sebelumnya. Dalam tahap ini Puskesmas Kandai
peneliti menyajikan kisah sejarah Dengan luas lahan 3.527
secara kronologis, sistematis M2 dan luas bangunan 1.800 M2.
terstruktur berdasarkaan fakta Adapun batas- batas wilayahnya
yang berhasil dikumpulkan dan adalah :
telah lolos dari kritik atau seleksi a. Sebelah Barat berbatasan
serta diinterpretasi atau dengan Kelurahan Sanua.
ditafsirkan sehingga menjadi b. Sebelah Timur berbatasan
suatu kisah sejarah yang aktual dengan Kelurahan Kendari
serta menjadi sebuah karya tulis Caddi.
ilmiah. c. Sebelah Selatan berbatasan
IV. Profil Puskesmas Kandai dengan Kelurahan Dapu-
A. Letak, Batas dan Luas Wilayah dapura.
I. Letak Puskesmas Kandai d. Sebelah Utara berbatasan
Puskesmas Kandai berada dengan Teluk Kendari
dalam wilayah administratif
9

B. Cakupan Wilayah Kerja dan dianut adalah Kristen, Katolik,


Sasaran Puskesmas Kandai Hindu dan Budha
Puskesmas Kandai sebagai C. Fasilitas Puskesmas Kandai
puskesmas perawatan memiliki Pada Puskesmas Kandai
cakupan 4 (empat) wilayah kerja terdapat beberapa fasilitas yang
yaitu Kelurahan Gunung Jati, dapat menunjang pelayanan
Kelurahan Jati Mekar, Kelurahan kesehatan pada puskesmas tersebut.
Kandai dan Kelurahan Kampung Fasilitas pada puskemas kandai
Salo. Dengan hal itu, berdasarkan terdapat 14 bagian fasilitas yakni
hasil pendataan terakhir jumlah ruang kepala puskesmas, pojok gizi,
penduduk di wilayah kerja poli umum, ruang promkes, gudang
Puskesmas Perawatan Kandai obat, unit gawat darurat, kamar
pada tahun 2021 adalah 14.378 jiwa, bersalin, poli KIA, ruang
yang tersebar dalam 4 (empat) administrasi, ruang apotek,
kelurahan dengan jumlah kepala laboratotium, ruang perawatan,
keluarga sebanyak 4.021 KK. instalasi gizi dan kamar kartu.
Dengan berbagai latar belakang D. Jumlah Tenaga Kesehatan
mata pencaharian, suku dan Jumlah tenaga kesehatan yang
agama.Mata pencaharian terbesar mengemban tugas di Puskesmas
penduduk adalah pedagang/industri Kandai berdasrakan pendidikan
(44%). Selebihnya adalah yaitu Dokter umum berjumlah 5
PNS/ABRI (23%), petani/nelayan orang, dokter gigi 2 orang, Sarjanan
(15%) dan sisanya buruh, sopir dan Kesehatan Masyarakat 5 orang,
pekerja lainnya (18%) dengan Sarjanan Keperawatan 7 orang,
Masyarakat terdiri dari berbagai Profesiners 3 orang, Apoteker 2
macam suku. Mayoritas adalah suku orang, D-III keperawatan 35 orang,
Bugis, Muna dan Tolaki, selebihnya D-III Kebidanan 16 orang, D-III
adalah Buton, Jawa, dan Kesehatan Lingkungan 3 orang, D-
Makassar.Sebagian besar memeluk III Gizi 8 orang, D-III Farmasi 3
agama Islam. Agama lain yang orang dan Admin sebanyak 3 orang.
10

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Belanda Pusat membuat


A. Awal Pendirian Infrastruktur kebijakan untuk membangun
Kesehatan Poliklinik di Kota sarana fasilitas kesehatan yang
Kendari 1972 ada di Onderafdeling Laiwoi
1. Awal Pendirian Poliklinik yaitu Poliklnik sehingga
Kandai Tahun 1972 didirikanlah poliklinik pada tahun
Berdasarkan pengamatan 1927. Pada awalnya poliklinik ini
penulis yang didapatakan didirikan, pelayanannya
dilapangan serta studi sumber diperuntukan hanya. untuk
didapatkan bahwa cikal bakal Tentara Hindia Belanda yang
berdirinya poliklinik di Kandai berada di Detasemen Kampung
pada masa Hindia Belanda tahun Salo, Polisi Hindia Belanda, dan
1927 disebabkan oleh beberapa para pejabat Hindia Belanda
faktor umum dan faktor khusus. 2. Deskripsi Bangunan Poliklinik
Faktor khususnyayaituterjadinya Kendari
epidemi/wabah penyakit menular Bangunan poliklinik ini
yang terjadi di Onderafdeeling memiliki luas lahan 3.527 M2
Laiwoi pada awal abad 20 lebih dan luas bangunan 1.800
tepatnya pada tahun 1905. M2.Terdapat 1 buah pintu utama
Penyakit yang merajalela pada dan beberapa ruang yang
saat itu cacar, kolera, malaria dan digunakan berdasarkan fungsinya
lepra.Tidak hanya itu keadaan seperti ruang operasi, ruang
sanitasi yang memburuk serta perawatan dan ruang kepala
meningkatnya angka kematian poliklinik (mantri) dengan
bayi. Sedangkan faktor umumnya kapasitas poliklinik ± 10 tempat
Pemerintah Hindia Belanda tidur. Untuk kerangka penyangga
memiliki upaya untuk atapnya menggunakan kayu yang
memperbaiki kualitas kesehatan disusun secara berdempetan
didaerah Onderafdeling Laiwoi. dengan penutup atap jerami
Berangkat dari kedua faktor (ilalang) yang dianyam. Struktur
tersebut maka Pemerintah Hindia dinding menggunakan bahan
11

baku batu bata yang direkatkan dikatakan berdampak besar bagi


menggunakan semen. Bentuk masyarakat.
bangunannya menyerap gaya Keberadaan Poliklinik
bangunan Eropa dengan tampilan Kandai menjadi sebuah jawaban
klasik oriental. Kemungkinan dari masalah yang timbul
pelayanan yang dilaksanakan terutama masalah kebutuhan
berupa rawat jalan dan rawat inap pelayanan kesehatan, dimana
sedangkan untuk jumlah tenaga terjadi wabah penyakit menular
kesehatan seperti perawat dan seperti kolera dan cacar dan
dokter ahli tidak secara pasti ditambah dengan pola hidup
berapa jumlah keseluruhannya masyarakat yang tidak bersih dan
dikarenakan tidak ditemukannya teratur sehingga lebih mudahnya
sumber-sumber yang dapat penyakit endemik tumbuh dan
menjelaskan hal tersebut. berkembang pesat.
Posisi Poliklinik berada B. Perkembangan Infrastruktur
dalam lingkup wilayah yang Kesehatan dari Poliklinik sampai
strategis disebabkan wilayah Menjadi RSUD Kota Kendari
Kandai merupakan pusat Tahun 1972-2012
pemerintahan, ekonomi dan 1. Masa Kolonial Tahun 1927-
perdagangan pada masa 1941 (Pemerintah Hindia
penjajahan Belanda. Belanda)
Poliklinik Kandai pada Pada masa Pemerintah
awalnya memberikan pelayanan Hindia Belanda semenjak
kesehatan kepada pegawai dibangunnya pada tahun 1927,
Belanda dan tentara-tentara kemungkinan tidak mengalami
Belanda.Akan tetapi, pelayanan perubahan fisik secara berarti dan
kesehatan tersebut perlahan-lahan masih seperti bentuk awalnya
menjadi semakin penting bagi hingga pergantian kekuasaan dari
masyarakat setempat.Pelayanan Belanda hingga Jepang.Pada
kesehatan yang dilakukan oleh awalnya bangunan poliklinik ini
Poliklinik Kandai dapat memiliki luas lahan 3.527 M2
12

dan luas bangunan 1.800 M2. kuratif (mencegah dan


Terdapat 1 buah pintu utama dan mengobati).
beberapa ruang yang digunakan Polikilinik Kandai tidak
berdasarkan fungsinya seperti hanya bertujuan sebagai
ruang operasi, ruang perawatan pemenuhanan pelayanan medis
dan ruang kepala poliklinik kesehatan tetapi juga sebagai
(mantri) dengan kapasitas wadah edukatif bagi masyarakat.
poliklinik ± 10 tempat tidur Pendidikan pun tak kalah
(Maslinah dkk, 2018 : 7). pentingnya dalam pemanfaatan
Berdasarkan data yang poliklinik Kandai khususnya bagi
didapatkan bahwa dokter yang masyarakat. Pendidikan menjadi
mengabdi sebagai tenaga indikator penting bagi
kesehatan yaitu dokter-dokter dai masyarakat karena dengan
negeri Belanda, dokter yang pendidikan masyarakat
paling dikenal yaitu Van mendapatkan pemahaman dan
Clementz. Tidak ditahu secara pengetahuan mengenai
pasti apakah Van Clementz pentingnya menjaga kesehatan
merupakan kepala poliklinik serta lingkungan yang sehat dan
(polikliniek hoofd). Keberadaan bersih.
lembaga kesehatan milik Belanda 2. Masa Pemerintahan Jepang
di Kandai pada dasarnya Tahun 1942-1945
didirikan berdasarkan faktor Ketika pemerintahan Jepang
kondisi kesehatan masyarakat mengambil alih seluruh wilayah
yang memburuk disebabkan kekusanan pemerintah Kerajaan
maraknya wabah epidemic Hindia Belanda termasuk Kota
seperti kolera, kusta, Kendari, Pemerintah Jepang
lepra.Poliklinik Kandai dari awal melakukan renovasi pada
didirikannya sudah bersifat bangunan poliklinik ini. Jepang
sebagai wadah pelayanan merubah struktur bangunan
masyarakat yang preventif dan secara permanen sehingga
kapasitas tempat tidur bertambah
13

dari 10 buah menjadi ± 50 buah. kepala bagian Kesehatan TKR.


Tidak hanya itu area parkir Sehubungan dengan hal itu,
diperluas hingga beberapa meter Mayjen Dr. Suhardo
(Maslinah dkk, 2018 : 7). Kertohusodo memerintahkan
Berbeda dengan Pemerintah untuk dibentuknya sejumlah
Hindia Belanda, yang masih Rumah SakitAngkatan Darat
membatasi sasaran pelayanan (RUMKITAD) dibeberapa
kesehatan yang diperuntukkan wilayah untuk menjadi penopang
bagi kaum militer dan beberapa dan pendukung masa perang
masyarakat saja, Pemerintah revolusi fisik dalam
Jepang dalam mengelola mempertahankan kemerdekaan
bangunan Poliklinik Kandai lebih melawan sekutu (Hajar, 1997 :
terbuka. Selain keperluan perang, 19).
Poliklinik Kandai juga menerima Kemudian dalam kurun
masyarakat yang menginginkan waktu tahun 1958-1965,
penanganan medis. Dengan dua Poliklinik yang telah beralih
bentuk pelayanan yang lebih fungsi menjadi Rumah Sakit
terbuka tersebut, maka Angkatan Darat dibawah
Pemerintah Jepang melakukan pengawasan TNI-AD, menjadi
renovasi pada gedung dan area pusat kesehatan dan pertolongan
gedung poliklinik untuk memadai pertama bagi tentara dan korban
kebutuhan kesehatan. perang pada saat bergejolaknya
3. Masa Kemerdekaan Tahun pemberontakan DI/TII di
1945-1960 Sulawesi Tenggara pimpinan
Setelah Indonesia merdeka, Kahar Muzakkar yang memimpin
Poliklinik berubah fungsi Komando Gerilya Sulawesi
menjadi rumah sakit tentara yang Selatan (KGGS). Dengan kondisi
difungsikan oleh Tentara itu sehingga Panglima KODAM
Keamanan Rakyat (TKR) serta XIV/Hasanuddin yang mencakup
diangkatnya Mayor Jenderal Dr. wilayah Sulawesi Selatan
Suhardo Kertohusodo sebagai Tenggara (SULSELRA)
14

memfungsikan RUMKITAD pada saat menjadi RSU


yang berkedudukan di Kendari Kabupaten Kendari dari segi
agar diperuntukkan bagi personil kelengkapan medis dan non
ABRI yang sedang melaksanakan medis seperti penambahan tempat
tugas di wilayah Sulawesi tidur, terdapatnya dapur sumah
Tenggara (Maslinah dkk, 2018). sakit, bertambahnya fasilitas
4. Menjadi Rumah Sakit Umum meja, kursi dan lemari.
(1960-1989) Kemudian jumlah bangsal serta
Pada tahun 1960 poliklinik kantor. Selain itu dilakukannya
ditetapkan menjadi Rumah Sakit pengadaan peralatan kesehatan
Umum yang dikelola oleh berupa instrument umum,
Departemen Kesehatan Republik poliklinik dan bedah gigi,
Indonesia dibawah naungan laboratorium serta dibangunnya
pemerintah Kabupaten Kendari. gudang penyimpanan alat medis
Tidak hanya sebagai RSU juga dan obat-obatan.
terdapat poliklinik TNI-AD yang Pada tahun 1959
menempati bagian dari bangunan didatangkannya 1 orang dokter
Rumah Sakit Umum (RSU) umum dari Institut Kesehatan
Kendari. Poliklinik TNI-AD (IKES) Makassar yakni dr. Tan
tersebut difungsikan sebagai Tjiang Bing yang secara jabatan
Tempat Perawatan Tentara (TPT) operasional ditunjuk sebagai
yang merangkap sebagai ruangan kepala RSU Kabupaten Kendari
staf kesehatan tentara (Maslinah dan merangkap sebagai dokter
dkk, 2018 : 8). honorer tentara sekaligus
RSU Kabupaten Kendari pengawas kesehatan. Kemudian,
dikepalai oleh Mantri Nuhung pada tanggal 31 Mei 1960 Mantri
dan mengadakan pelayanan Nuhung kembali dipercayakan
kesehatan bagi masyarakat menjadi kepala RSU Kabupaten
sebagaimana fungsi semestinya Kendari.
sebagai pusat pelayanan Pada tahun 1962 Pemerintah
kesehatan. Terdapat perubahan Kabupaten Kendari menunjuk dr.
15

Tan Swie Giok sebagai Kepala Tata Kerja Rumah Sakit Umum
RSU Kabupaten Kendari. Dalam (RSU) Kota Kendari pada masa
kepemimpinan dilakukan pemerintahan Andi Kaharuddin
orientasi secara terstruktur dalam yang pada saat itu selaku Pejabat
hal pelayanan yaitu (Pj) Wali Kota Kendari. Andi
dipisahkannya pasien tentara dan Kaharuddin menunjuk
pasien masyarakat umum dengan Puskesmas Gunung Jati sebagai
demikian dalam teknis RSU Kota Kendari pada tahun
administrasi dapat terpisah antara 2001.
sipil dan aparatur militer Kemudian pada tahun 2003,
sehingga lebih memudahkan bagi diresmikan penggunaannya
tenaga kesehatan untuk sebagai RSUD.Abunawas Kota
pengelolaan pelayanan kesehatan. Kendari oleh bapak Walikota
Kebijakan itu dilakukan dengan Kendari pada tanggal 23 Januari
cara membagi beberapa bagian 2003.Pada tanggal 6 April tahun
ruangan menjadi dua bagian yaitu 2005 pemerintah Kota Kendari
RSU merangkap Dinas bersurat ke Kementerian
Kesehatan satu bagian tersendiri Kesehatan meminta legalitas
dan Kantor Kes-Rem serta TPT rumah sakit dengan
menjadi satu ruangan tersendiri. menggunakan rumah sakit
5. Dari RSU Kota Kendari Abunawas dan tanggal 27 Juni
Menjadi RSUD Abunawas 2005 Kementerian Kesehatan
Kota Kendari Tahun 2001- menjawab surat tersebut dan
2015 menyebutkan jika RSUD
Penamaan Rumah sakit Abunawas dengan tipe D.
umum daerah Kota Kendari Dengan perjalanannya yang
sejarahnya dapat dilihat begitu panjang, RSUD Abunawas
berdasarkan Peraturan Daerah yang cikal bakalnya adalah
(PERDA) Kota Kendari Nomor sebuah poliklinik telah
17 Tahun 2001 tentang memberikan dampak yang begitu
Pembentukan Organisasi dan besar terutama dalam pemenuhan
16

pelayanan kesehatan bagi prasarana, pemeriksaan


masyarakat Kota Kendari.Rumah penunjang, perpustakaan dan
sakit dengan motto kerjanya yaitu lain-lain.
5S + 1E (Senyum, Salam, Sapa, VI. PENUTUP
Santun, Sabar Dan Empati) terus A. Kesimpulan
berkomitmen dan mengabdi Berdasarkan hasil penelitian
kepada seluruh masyarakat yang yang telah diuraikan pada
membutuhkan pelayanan, pembahasan sub bab sebelumnya
penanganan dan konsultasi diperoleh kesimpulan yang
kesehatan. menunjukan bahwa 1. Awal
Rumah Sakit Umum Daerah mula berdirinya poliklinik di Kandai
Kota Kendari mempunyai pada masa Hindia Belanda tahun
peranan melaksanakan upaya 1927 disebabkan oleh beberapa
kesehatan secara berdaya guna faktor umum dan faktor khusus.
dan berhasil dengan Faktor khususnya yaitu terjadinya
mengutamakan upaya epidemi/wabah penyakit menular
penyembuhan, pemulihan yang yang terjadi di Onderafdeeling
dilaksanakan secara serasi, Laiwoi pada awal abad 20 lebih
terpadu dengan peningkatan serta tepatnya pada tahun 1905. Penyakit
pencegahan dan melaksanakan yang merajalela pada saat itu cacar,
upaya rusukan sesuai dengan kolera, malaria dan lepra. Tidak
peraturan perundang-undangan hanya itu keadaan sanitasi yang
yang berlaku.Untuk dapat memburuk serta meningkatnya
memperlancar proses tersebut di angka kematian bayi. Sedangkan
atas, maka RSUD Kota Kendari faktor umumnya Pemerintah Hindia
berupaya untuk secara terus Belanda memiliki upaya untuk
menerus melengkapi sarana dan memperbaiki kualitas kesehatan
prasarananya sesuai standar didaerah Onderafdeling Laiwoi.
rumah sakit, antara lain tenaga Sejak dibangunnya Poliklinik
profesional, sarana pelayanan, oleh Pemerintah Belanda pada tahun
standar prosedur, sarana dan 1927 hingga menjadi RSUD Kota
17

Kendari telah mengalami renovasi 1. Pada pihak-pihak terkait perlu


beberapa kali diantaranya yaitu : memperhatikan arsip-arsip
pada masa kolonial Belanda pada sebelumnya sehingga kedepan
tahun 1927-1941 terjadi perubahan jika beberapa pihak akan
yang tidak siginifikan dan tidak melakukan penelitian mengenai
mempengaruhi kondisi bangunan, topic penelitian yang relevan
pada kolonial Jepang tahun 1942- dengan penelitian ini dapat
1945 dilakukan rehabilitasi pada mendapatkan akses data yang
struktur bangunan dan penambahan lengkap.
volume ruangan tempat tidur, pada 2. Terus mempertahankan
masa kemerdekaan 1945-1960 peningkatan tentang sistem
bangunan diambil alih oleh pengendalian pelayanan jasa
pemerintah kabupaten dan penyedian air agar semakin
difungsikan sebagai Rumah Sakit memberikan dampak yang baik
Tentara, pada tahun 1960-1989 bagi khalayak orang banyak.
berubah status menjadi Rumah Sakit 3. Kepada Pemerintah Kota
Umum dan terdapat penambahan Kendari, diharapkan agar fasilitas
fasilitas, pada tahun 2001-2012 serta sarana prasarana Puskesmas
berubah nama menjadi RSUD Kandai lebih diperhatikan lagi
Abunawas Kota Kendari dan kekurangan-kekurangannya
berpindah lokasi dengan beragam untuk diadakan pengadaannya
pertimbangan, alasan dan faktor. serta yang telah mengalami
B. Saran kerusakan segera dilakukan
Pada bagian ini penulis perbaikan demi meningkatkan
mengemukakan beberapa saran kualitas pelayanan Puskesmas
berdasarkan hasil penelitian, agar Kandai bagi masyarakat Kota
menjadi pertimbangan bagi seluruh Kendari.
pihak berwajib terutama pemerintah
agar lebih baik kedepannya. Adapun
saran-saran tersebut adalah meliputi:
18

DAFTAR PUSTAKA

Belareq, Florentinus. 2017. Peran


Kepala Desa dalam
Pembangunan Infrastruktur di
Desa Tering Lama Kecamatan
Tering Kabupaten Kutai Barat.

Bennet, N.B. Silalahi. 1989. Prinsip


Manajemen Rumah Sakit.
Jakarta: Lembaga
Pengembangan Manajemen
Indonesia.

Hajar, Sitti & La Ode Ngkowe. 1997.


Sejarah Terbentuk dan
Berkembangnya Komando
Resor Militer 143/Halu Oleo DI
Kendari Sulawesi
Tenggara .Skripsi. Kendari :
FKIP UHO.

Kuntowijoyo. 1994. Metode Sejarah.


Yogyakarta: Tiara Wacana.
Lumenta, Benyamin.1984. Dokter,
Citra, Peran dan Fungsi
(Tinjauan Fenomena Sosial).
Jakarta: Kanisius.

Maslinah dkk, 2018. Profil RSUD Kota


Kendari 2017.Kendari : RSUD
Kota Kendari.

Nataya, Inti. 2001. Rumah Sakit


“dr.R.Ismoyo” Kendari
Sebagai Rumah Sakit Korem
143/HALUOLEO (Suatu Studi
Sejarah). Kendari: FKIP UHO.

Soeaidy, Soleh. 1983. Himpunan


Peraturan Kesehatan. Bandung:
Arcan.

Anda mungkin juga menyukai