Anda di halaman 1dari 53

Kholid Barkah

2022
m
Dengan Menyebut
Asma Allah
Yang Maha Pengasih
pula Maha Penyayang

-----

i
PERSEMBAHAN,

Tuhanku ;
Terimakasih atas semuanya
seluruhnya.

Aku berikhtiar puas,


atas semua keputusan.
Aku berikhtiar sadar,
atas segala pemberian.
Aku berikthtiar sabar,
atas segala kejadian.
Aku berikhtiar cinta,
Atas segala keadaan.

ii
TERUNTUK,

Orang tuaku ; inilah coretan


sederhana, bukti bahwa kau
penanam jiwa penguat rasa.

Istriku ; inilah goresan cinta


agar hidup kita lebih
bermakna dan bersahaja.

Sahabatku ; inilah lukisan


kata, agar kita senantiasa
berdaya.

iii
KARYA KERJASAMA,

Ada Orangtua ;
produsen do’a ku.

Ada Istri ;
jalan juang ku.

Ada Sahabat ;
kawan ikhtiar ku.

iv
***
PERIHAL
MENYELESAIKAN HARI
---

Tentang sebuah catatan


perjalanan keseharian.
Pagi, siang, sore, sampai
malam. Kapan mulainya
bergantung berakhirnya.

Ada yang memulai hari


sejak pagi siang sudah usai.
Siang mulai, malam baru
selesai. Sore start esok
siang baru finish.

iv
Sejak malam disiapkan
siangnya baru dapat
keputusan.

Pagi direncanakan, esok


paginya baru bisa
dikerjakan.

Dalam hal ini, kita di


ingatkan bahwa waktu terus
berlalu lantas baru.

Demikianlah, bagaimanapun
alurnya, dari manapun
mulainya, sampai kapanpun
akhirnya, selesaikanlah !

v
Tak apa,
esok mulai kembali :)

Tak masalah,
bisa diulang lagi :)

Mulailah,
Agar faham nikmatnya
proses perjalanan !

Siapkanlah,
Agar bisa melatih
kepekaan !

iv
DAFTAR ISTIMEWA

Persembahan : ii
Teruntuk : iii
Kerjasama : iv
Daftar Istimewa : V
Tidak Lebih Baik : 1
Pergi Lambat, : 3
Pulang Cepat
Hanya Sebentar : 8
Butuh Tumbuh : 10
Parkir Pikir : 14
Mulai Damai : 17
Sebab-Nya : 21
Hidupi Hidup : 23
Jalan Juang Cinta : 25
Sakit Hati : 28
Kayakan Diri : 29
Bertuhan lalu Bertahan : 30
Hidup Kita : 31

v
Laku Lampah : 33
Ngartina Diri : 34
Pangeran Mikacinta : 35
Hirup teu Saukur : 37
Parat ka Aherat : 38
Keun Bae : 40

vi
TIDAK LEBIH BAIK.

Berawal dari ‘rasa’ memiliki.


Kemudian menjadi ‘pemilik’.
Berubah jadi ‘Aku’.
Lantas menjadi ‘Angkuh’.

Selain dirinya, yang lain


tidak punya.

Selain punyanya, yang lain


tidak mampu.

Selain kemampuannya,
yang lain tidak tau.

1
Selain pengetahuannya,
yang lain tidak ada
apa-apanya.

Selain dirinya, yang lain


biasa saja.

Kawan,
Tak ada daya upaya,
kecuali sebab diri-Nya.

2
PERGI LAMBAT,
PULANG CEPAT.

Kiranya semuanya sepakat,


jika pergi ‘menuju’ suatu
tempat rasanya begitu
lambat.

Namun jika telah selesai


‘tujuannya’, pulangnya
begitu cepat.

Demikianlah.
Pergi karena sebab tujuan,
ingin cepat selesai
walaupun lambat sampai.

3
Pulang setelah usai,
lambat-lambat jadi cepat.

Karena pergi
menguras energi,
pulang jadi berkurang.

Karena perjalanan
pulang berkurang,
energinya perlahan hilang.

Jalan pulang adalah


jalan yang sama
ketika pergi.

4
Dewasa ini,
hari ke hari begitu cepat.

Senin ‘memulai’,
sabtu ‘lunglai’

Pagi menggebu,
pulang merindu.

Hari muda menggila,


tanggal tua menghina.

Tua adalah langkah pulang.


Setelah ‘muda’ bepergian.

5
Cape adalah jalan pulang.
Setelah ‘semangat’
berjuang dan beruang.

Dewasa adalah cara ‘baru’.


Setelah kanak-kanak
menghilang bak debu.

Baru kemarin ‘Muda’.


Perlahan ‘Menua’.

Baru saja berada.


Hari ini tak punya.

Kemarin gagah.
Sekarang lengah.

6
Kemarin rindu.
Sekarang syahdu.

Kemarin mulai.
Sekarang usai.

Cepat !
Sebelum Terlambat.

7
HANYA SEBENTAR.

Ibu mengandung 9 bulan.


Susah payah dijalankan.
Duka senang diperjuangkan.
Kepayahan diabaikan,
demi sang buah hati yang
lama dinanti.

Lahir.
Tangisan menjadi
kebahagiaan.

Ompolnya semerbak
‘harum’ kehidupan. Kala itu.

8
Tangis manis
menjadi rengekan keinginan.

Suara kecilnya menjadi


amukan kepastian.

Rasanya ingin segera


‘Dewasa’ saja.

Biarkan dia tumbuh mandiri.


Kelak bisa urus sendiri.

9
BUTUH TUMBUH

Tumbuh. Bertambah.
Tumbuh. Berubah.
Tumbuh. Berbenah.

Tambah. Patah.
Tambah. Kalah.
Tambah. Salah.

Tumbuh. Riang.
Tambah. Garang.

Tumbuh. Lambat.
Tambah. Cepat.

10
Tumbuh. Proses.
Tambah. Ekses.

Tumbuh. Ingat.
Tambah. Menyengat.

Tumbuh. Syukur.
Tambah. Kufur.

Tumbuh. Teratur.
Tambah. Melantur.

Tumbuh. Jauh.
Tambah. Jenuh.

11
Tumbuh. Bertindak.
Tambah. Bergerak.

Tumbuh. Cinta.
Tambah. Suka.

Tumbuh. Sayang.
Tambah. Saing.

Tumbuh. Lapang.
Tambah. Hilang.

Tumbuh. Cantik.
Tambah. Titik.

12
Tumbuh. Secarik.
Tambah. Setitik.

Tumbuh. Sudah ada.


Tambah. Hilang makna.

Tumbuh. Berbaur.
Tambah. Melebur.

13
PARKIR. PIKIR.

Parkir ; suasana ruang.


Melambat sejenak,
berhenti bertindak.

Parkir ; henti aksi.


Mengerem harapan,
menunda keinginan.

Parkir ; tak lama diam.


Menyimpan tenaga,
untuk dipakai selanjutnya.

14
Parkir ; belum berakhir.
Tetap dijalur,
tidak untuk kabur.

Parkir ; hanya sesaat.


Sebelum telat,
segera melambat.

Parkir ; jaga jarak.


Menggebu.
Tidak terburu-buru.

Parkir ; berteduh.
Masih jauh. Jangan angkuh.
Tidak rusuh.

15
Parkir ; ke air.
Melipir. Mencair.

Parkir ; tenang.
Menyelang.
Menjelang senang.

Parkir ; bakti hati.


Bukti naluri tau diri.

Parkir ; istirahat.
Rehat. Tepat.

16
MULAI DAMAI.

Dimulai dari hati.


Diartikan oleh naluri.

Dimulai dengan tenang.


Diakhiri dalam senang.

Berawal dari jiwa.


Bertumpu dalam raga.

Bersatu dalam rindu.


Bersama dengan syahdu.

Beraksi dimotori.
Berguna diminati.

17
Membersamai.
Bukan mengendarai.

Menyuapkan.
Bukan menyiapkan.

Menorehkan.
Bukan menaruhkan.

Menggenapkan.
Tidak membulatkan.

Mengapresiasi.
Tidak membenci.

18
Mendekati.
Tidak menjauhi.

Menumbuhkan.
Tidak menambahkan.

Membukakan.
Tidak mengkakukan.

Menelisik.
Tidak mengusik.

Membantah.
Tidak mematah.

19
Memahati.
Tidak Menjahati.

=====
Starbucks KM 97,
11 Juni 2022

20
SEBAB-NYA.

Kehidupan adalah jatah dari


Tuhan pengurus Alam.
Dengan-Nya kita bisa saling
berteman.
Saling membahagiakan
Serta saling mendoakan
kebaikan.

Kehidupan penuh dengan


kejutan.
Namun selalu didambakan
kehadiran.

21
Hadirnya kita saat ini
bagian dari tugas yang
harus segera diselesaikan.

Mengampu titah Allah,


mengikuti ajaran Rasululah.

Bersegera dalam Kebaikan.


Menjauhi segala Kejahatan .

Berusaha dalam Ketaatan.


Untuk senantiasa ada
dalam Lindungan .

22
HIDUPI HIDUP.

Hidup merupakan sebagian


dari Kehidupan.

Mati adalah tugas


penyempurnanya.

Kehidupan yang Hidup


Akan mengarah kepada
kematian yang indah.

Kehidupan yang Mati Tanda


kematian yang Abadi .

23
Menjalani hari
sampai mati,
Tak ada arti.

Melaksanakan hidup
sampai mati,
Sangatlah berarti .

24
JALAN JUANG CINTA.

Perjalanan diri dengan


kata hati yang suci.

Perjuangan jiwa dengan


dasar cinta yang nyata .

Diri yang tau arti


berusaha terus dalam
mewujudkan mimpi.

Jiwa yang terus menggelora


sanggup mengabdi kepada
Tuhan-Nya.

25
Kita sering terjebak dalam
Cinta buta.

Cinta yang tak menuntun


dalam Kebaikan.

Cinta yang tak mengarah


pada Kebahagiaan .

Jiwa yang tegak lurus.


Jika khilaf, mudah diperbaiki.

Jiwa yang mudah


ditiup angina.
Jika khilaf, sukar dipulihkan.

26
Mari rawat Cinta dan Jiwa
dengan saling bertegur
sapa.

Berkirim salam membuka


pintu permakluman.

Agar kita bisa membuka


jalur perkawanan .

27
SAKIT HATI MUNCUL
DARI RASA KECEWA
KARENA KEPANTASAN
DIRI.

Kita mampu,
orang lain ragu.
Kita bisa,
orang lain menghina.
Kita berdiri,
orang lain mencaci.

Yah, semua itu memang


milik-Nya.

28
KAYAKAN DIRI
UNTUK BELAJAR
BERBAGI

Kaya diri merupakan nilai


hati.

Nilai yang berharga tak


terhingga.

Harga sebuah hati terwujud


dari sejauh mana diri
berbagi dan memberi.

29
BERTUHAN LALU
BERTAHAN.

Keyakinan setiap insan


kepada Tuhan memiliki
ragam makna dan gaya;

Bertuhan
bermakna bercerita,
Bertuhan
bermakna beragama,
Bertuhan
bermakna berkuasa,
Lalu,
Gaya bertuhanmu yang
mana?

30
HIDUP KITA YANG INI
BUKAN YANG ITU.

Nampaknya pembagian
kehidupan harus segera
diselesaikan.

Orang ini ingin hidup


seperti si itu,
Orang itu ingin hidup
seperti si ini.

Kehidupan bukan
keinginan yang ‘seharusnya
& semestinya’

31
Kamu adalah kamu yang
dianugerahi ini.

Dia adalah dirinya yang


diamanahi itu.

32
LAKU LAMPAH
KUDU NU MATAK ;
‘NGUNDANG KABUNGAH
NGANDUNG KANYAAH.’

Rasa kanyaah bijil tina haté


nu bérés dipépéndé.

Tina jiwa nu matak kabita.

Dina raga nu siap dibekel


kamamana.

33
NGARTINA DIRI ALATAN
ÉLMU JEUNG AMAL
TEU MAHIWAL.

Élmu nu nyerep kana kalbu,

Amal nu nyurup kana


kahadéan.

34
PANGERAN MIKACINTA
MAHLUK NU TEU
SULAYA KANA
SADAYA ATURANA.

Aturan pikeun mémérés


hirup jalma jeung
manusa liana.

Aturan pikeun meresihan


haté nu masih kénéh
haré-haré.

Aturan pikeun haté nu sok


masih kénéh gumédé.

35
padahal pangabogana teu
dipalire.

36
HIRUP TEU SAUKUR
LEUMPANG.

Aya leungeun anu kudu


ngajembarkeun kahadéan.

Aya sirah nu kudu metakeun


rupa-rupa kahayang.

Aya panon nu kudu rempan


kana haté batur.

Aya ceuli nu teu kudu


takabur.

37
PARAT KA AHÉRAT.

Allah maparin hirup sapakét


jeung maotna.

Tilar dunya istilah anu


luhung maknana.

Dunya anu dicicingan baris


dijauhan.

Tadina mah deukeut pisan.

Malah siga nyobat jeung


babaturan.

38
Dunya nu ngamimitian,
Ahérat anu ditungtungan.

Anu mimiti
bakal jadi saksi.

Anu ditungtung
baris ngabukti.

39
KEUN BAÉ TEU LOBA GÉ,
NU PENTING HADÉ.

Loba sok jadi matak,


saeutik nu sok nyugak.

Loba pohara,
saeutik teu sapira.

Loba balatak,
saeutik ting gilitik.

Loba hadé,
saeutik ulah jempé.

40
Loba teu hayang mawa,
saeutik hayang nunda.

Dasar manusa !

41
PENULIS,
---
Kholid Barkah
Bandung, 14 April 1995
@RuangRiang
Kp. Tagog RT. 01 RW.03
Desa Ciptagumati
Kec. Cikalongwetan
Kab. Bandung Barat

089659636172
Instagram | kholidbarkah
Facebook | Kholid Barkah
Email :
kholidbarkah@gmail.com

42
TIADA
DAYA & UPAYA
KECUALI
ATAS KEKUATAN
ALLAH.

43

Anda mungkin juga menyukai