Anda di halaman 1dari 12

DENTOBILASER

UNTUK TERAPI ANTIMIKROBA DAN


AKSELERASI RESPON PENYEMBUHAN
PENYAKIT GIGI, KULIT DAN
FISIOTERAPI

Tim Peneliti:
Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, S.Si., M.Si
Prof. Dr. Ernie, Maduratna Setiawatie, drg, S.Perio (K)
Dr. Prihartini Widiyanti drg., M.Kes, S. Bio, CCD
Deny Arifianto, S.T., M.T
Winarno, S.Si., M.T

UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
DENTOBILASER
UNTUK TERAPI ANTIMIKROBA DAN
AKSELERASI RESPON PENYEMBUHAN
PENYAKIT GIGI, KULIT DAN FISIOTERAPI
" Tanpa tindakan, pengetahuan tidak ada gunanya dan
pengetahuan tanpa tindakan itu sia-sia."
(Unknown)
PRAKATA

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga produk inovasi yang berjudul “UNTUK TERAPI ANTIMIKROBA DAN
AKSELERASI RESPON PENYEMBUHAN PENYAKIT GIGI, KULIT DAN
FISIOTERAPI” dapat terselesaikan setelah melalui rangkaian panjang pengujian secara in
vitro, in vivo dan uji klinis. Dento-ßilaser adalah alat kesehatan berbasis terapi antimikroba
(aPDT) dan fotobiomodulasi (FBM) untuk akselerator respon penyembuhan penyakit gigi
dan mulut yang bersifat non invasif, efektif, aman dan murah. Produk dengan inovasi dual
laser probe ini urgen diperlukan karena komplemen dua laser dapat digunakan untuk
pengobatan penyakit infeksi bakteri, luka dan mempercepat proses penyembuhan. Dento-
ßilaser merupakan produk baru berbasis fotonik non invasif dengan waktu optimal dan biaya
operasional yang lebih murah sehingga biaya pengobatan terjangkau.

Terimakasih kepada Program Matching Fund dan Kedaireka yang telah mendanai
pengembangan produk Dentobilaser, Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan
terimakasih kepada PT Sarandi Karya Nugraha, Bapak Isep Gojali selaku Presiden Direktur
yang telah mendukung dan memfasilitasi hilirisasi dentolaser sejak tahun 2019. Kami juga
menyampaikan terima kasih kepada RSGM Universitas Airlangga poli Bedah Mulut dan
Periodonsia, RSGM Nala Husada Universitas Hangtuah, RSAD Kodam V Brawijaya, Klinik
Gigi mandiri di Kediri, Prodi Pengobat Tradisional, Laboratorium Biofisika dan Fisika Medis
dan Riset Senter FKG Universitas Airlangga yang telah berkenan sebagai tempat pelaksanaan
uji klinik. Terimakasih juga kami ucapkan pada semua pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung berkontribusi dalam pembuatan produk ini hingga dapat terwujud.

Surabaya, Oktober 2022

Penulis


DESKRIPSI DENTO-ßILASER

NAMA PRODUK
1 Produk : DENTO-ßILASER

2 Deskripsi Produk : Dento-ßilaser adalah alat kesehatan berbasis terapi antimikroba (aPDT)
dan fotobiomodulasi (FBM) untuk akselerator respon penyembuhan
penyakit gigi dan mulut yang bersifat non invasif, efektif, aman dan
murah. Produk dengan inovasi dual laser probe ini urgen diperlukan
karena komplemen dua laser dapat digunakan untuk pengobatan
penyakit infeksi bakteri, luka dan mempercepat proses penyembuhan.
Dento-ßilaser merupakan produk baru berbasis fotonik non invasif
dengan biaya operasional yang lebih murah sehingga biaya pengobatan
terjangkau.
aPDT dan FBM merupakan proses non termal yang melibatkan
perubahan kromofor melalui proses fotofisika dan fotokimia pada
berbagai skala biologi menghasilkan Radical oxygen species (ROS)
yang akan menonaktifkan mikroorganisme patogen beserta endotoksin
dan menstimulasi sel-sel pertumbuhan, proliferasi, dan diferensiasi
(Oruba et al. 2015). Mekanisme aPDT ditunjukkan pada Gambar 1,
dimana molekul fotosensitiser menyerap energi cahaya (fotofisika)
yang akan menstimulasi terjadinya reaksi fotokimia menghasilkan
radical oxygen species yang akan menginaktivasi mikroba penyebab
infeksi maupun sel tumor.

Fotobiomodulasi mengacu pada penggunaan cahaya laser daya rendah.


Karena energi yang ditransmisikan pada terapi fotobiomodiulasi sangat
rendah, maka tidak menimbukan efek termal. Dengan demikian terapi
fotobiomodulasi memiliki kemanan yang sangat baik dibandingkan
terapi laser lainnya.
- Laser menghasilkan perubahan dalam potensi keseluruhan redoks sel
ke arah oksidasi yang lebih besar dengan meningkatkan spesies oksigen
reaktif (ROS) dan mengurangi spesies nitrogen reaktif (RNS). ROS sbg
2nd messenger GF, menarik netrofil, aktifasi monosit, stabilisasi
transkripsi, melekatnya netrofil monosit pd matriks ekstraseluler dan
endotel, memodulasi ekspresi adhesi molekul.
- Laser meningkatkan proliferasi sel fibroblas, keratinosit, sel endotel
J. Clin. Med. 2020, 9, 1724 4 of 17
danJ. Clin. Med. 2020, 9, x FOR PEER REVIEW 
limfosit. Mekanisme proliferasi merupakan hasil dari foto- 4 of 16 
stimulasi duemitokondria yang mengarah pada aktivasi jalurglycolysis
pensinyalan
Differentiation of stem cells is enhanced, possibly due to the change of priorities in the now ATP rich 
possibly to the change of priorities in the now ATP rich cell, shifting from to oxidative
dan meningkatkan
cell,  shifting  from 
phosphorylation, and regulasi
glycolysis 
this couldto be
faktor
oxidative 
considered transkripsi
phosphorylation, 
yang
as a metabolic and 
switch akhirnya
this  could 
that is a be  considered 
known
metabolic switch that is a known key factor in osteogenesis. Other by‐products of PBM, especially 
as  a 
key factor in
osteogenesis. Other by-products of PBM, especially ROS, are associated with enhanced di↵erentiation.
meningkatkan faktor pertumbuhan.
ROS, are associated with enhanced differentiation. Then, the various series of secondary actions occur 
Then, the various series of secondary actions occur (Figure 1). One of these secondary actions is Ca2+
- Laser
entering dapat
cells via meningkatkan neovaskularisasi, meningkatkan
(Figure  1).  One  of  these  secondary  actions  is  Ca   entering  cells  via  the  light‐sensitive  gated  ion 
2+
the light-sensitive gated ion channels, which results in various reactions with ROS,
channels,  which  results  in  various  reactions  with  ROS,  NO,  and  cyclic  AMP  (cAMP),  which  then 
NO, and cyclic AMP (cAMP), which then results in the activity of transcription factors [9]. Besides red
angiogenesis, dan meningkatkan sintesis kolagen untuk membantu
results in the activity of transcription factors [9]. Besides red light, Wang et al.’s use of blue and green 
light, Wang et al.’s use of blue and green light suggests that, at lower wavelengths, light-gated ion
penyembuhan luka akut
channels could be stimulated. dan kronis.
light suggests that, at lower wavelengths, light‐gated ion channels could be stimulated. A different 
A di↵erent chromophore could also be activated by blue and green light,
chromophore  could  also  be  activated  by  blue  and  green  light,  such  as  one  present  in  channel 
such as one present in channel rhodopsin [16].
rhodopsin [16]. 

 
Figure 1. The application of red light (600–810 nm) is absorbed by the enzyme cytochrome c oxidase, 
Figure 1. The application of red light (600–810 nm) is absorbed by the enzyme cytochrome c oxidase,
which 
which is  located 
is located in  the 
in the unitunit  IV  respiratory 
IV respiratory chainchain 
of the of  the  mitochondria. 
mitochondria. Nitric (NO)
Nitric oxide oxide 
is (NO)  is  then 
then displaced
activates the enzyme and this leads to a proton gradient. Consequently, calcium ions (Ca2+ ), reactive
displaced and activates the enzyme and this leads to a proton gradient. Consequently, calcium ions 
and
(Ca2+), reactive oxygen species (ROS), and ATP production levels are increased. On the other hand, 
oxygen species (ROS), and ATP production levels are increased. On the other hand, the application
ofthe  application light
near-infrared of  near‐infrared 
(810–1064 nm) light  (810–1064 
activates nm)  activates 
light-sensitive light‐sensitive 
ion channels, ion  channels, 
and increases and 
the levels of
increases the levels of Ca
2+ 2+. ROS and cyclic AMP (cAMP)then interact with the calcium ions. All of 
Ca . ROS and cyclic AMP (cAMP)then interact with the calcium ions. All of these activities increase
these activities increase cell differentiation, proliferation and migration, among other things. Created 
cell di↵erentiation, proliferation and migration, among other things. Created with BioRender.
with BioRender. 
3. Cellular, Sub-Cellular, Morphological and Biochemical Modifications after Laser Treatment
3. Cellular, Sub‐Cellular, Morphological and Biochemical Modifications after Laser Treatment 
Previous research has suggested that stem cell bioactivity, such as cell migration, proliferation,
Previous research has suggested that stem cell bioactivity, such as cell migration, proliferation, 
survival, and overall cell niche, can be enhanced or positively modulated by PBM [11]. However,
survival, and overall cell niche, can be enhanced or positively modulated by PBM [11]. However, for 
for these properties to be translated in clinical applications, more research is needed to define the best
these properties to be translated in clinical applications, more research is needed to define the best 
parameters of laser application and understand the underlying mechanisms of how PBM a↵ects stem
parameters of laser application and understand the underlying mechanisms of how PBM affects stem 
cell di↵erentiation and proliferation. A study found that PBM LED irradiation treatment significantly
cell differentiation and proliferation. A study found that PBM LED irradiation treatment significantly 
increased the expression of SOX-9 at 830 nm and 10 J/cm2 [19], whilst the expression of CD34 was
increased the expression of SOX‐9 at 830 nm and 10 J/cm
not
2 [19], whilst the expression of CD34 was not 
significantly increased. One way that stem cell di↵erentiation is thought to be enhanced by
significantly increased. One way that stem cell differentiation is thought to be enhanced by PBM is 
PBM is through the increase of ATP production, as glycolysis is known to be responsible for half
through the increase of ATP production, as glycolysis is known to be responsible for half of the energy 
of the energy required for osteogenic maturation [18]. However, as promising as this may sound,
required for osteogenic  maturation [18].  However, as  promising  as  this  may  sound,  other  studies, 
other studies, where a comparison of stem cell characteristics has been performed before and after laser

Dentolaser FBM ini dapat dimanfaatkan dan dapat dikembangkan lebih


lanjut menjadi alat kesehatan yang diproduksi secara massal untuk
membantu mempercepat penyembuhan penyakit paska ekstraksi gigi,
operasi periodontal juga terapi akupunktur dan fisioterapi. Dentolaser
FBM telah dipatenkan dengan nomor IDP000062778.
DENTO-ßILASER dapat membantu menyembuhkan beberapa
penyakit gigi dan mulut antara lain:

1. DENTO-ßILASER dapat menyembuhkan dari penyakit infeksi


mikroba pada gigi seperti:

a. Periodontitis
Periodontitis didefinisikan sebagai proses inflamasi yang terjadi pada
jaringan pendukung gigi yang disebabkan karena mikroorganisme
spesifik, sehingga terjadi kerusakan yang progresif pada ligamentum
periodontal dan tulang alveolar yang ditandai dengan peningkatan
kedalaman poket, resesi, atau keduanya. Juga ditemukan perdarahan
saat probing, perubahan kontur fisiologis, adanya kemerahan dan
pembengkakan gingiva. Periodontitis disebabkan oleh bakteri plak
yang dapat mensekresikan enzim, kolagenase yang menyebabkan
destruksi gingiva dan tulang alveolar. Tanda klinis yang membedakan
periodontitis dengan gingivitis ialah adanya attachment loss (hilangnya
perlekatan). Kehilangan perlekatan ini seringkali dihubungkan dengan
pembentukan poket periodontal dan berkurangnya kepadatan serta
ketinggian dari tulang alveolar dibawahnya. Bakteri yang umum
terdapat pada kasus periodontitis antara lain A. actinomycetemcomitans
dan Porphyromonas gingivalis Berbagai hasil penelitian di bidang
periodonsia menunjukkan efektivitas terapi laser diode (Jain, Kudva &
Kumar, 2014; Tapashetti & Bhagat, 2020; Astuti et al., 2021).

b. Karies gigi.
Karies gigi merupakan salah satu penyakit rongga mulut yang sering
terjadi di dunia dan menjadi masalah besar bagi penyedia layanan
kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2003
menyatakan bahwa angka kejadian karies pada anak mencapai 60-90%.
Menurut Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007 menyatakan bahwa
prevalensi karies gigi atau gigi berlubang di Indonesia mencapai 72,1%
dan hanya 29,6% yang mencari dan mendapatkan perawatan dari
tenaga kesehatan. Permukaan gigi ditutupi oleh lapisan biofilm yaitu
lapisan lendir yang terdiri dari jutaan bakteri, polimer saliva dan sisa-
sisa makanan. Lapisan biofilm yang terbentuk ini disebut plak. Salah
satu bakteri yang secara umum dianggap sebagai agen penyebab utama
karies gigi adalah Streptococcus mutans. Bakteri flora normal rongga
mulut dalam bentuk plak merupakan syarat utama terbentuknya karies.
Pencegahan karies dan penyakit periodontal didasarkan pada
pengendalian bakteri pada plak. Plak gigi merupakan penyebab
kompleks yang melibatkan kerusakan pada email, dentin dan sementum
oleh bakteri. Kondisi yang asam oleh bakteri kariogenik seperti
Streptococcus mutans mendorong rusaknya kalsium dan phospat pada
struktur hidroksiapatit. Plak nonkariogenik akan berubah menjadi plak
kariogenik dan menghasilkan sejumlah besar zat patogen yang dapat
menyebabkan perkembangan karies gigi. Agen penyebab produksi
asam tidak terbatas pada Streptococcus mutans, tetapi juga termasuk
bakteri lain dalam plak gigi diantaranya Streptococcus sanguis dan
Streptococcus oralis. Berbagai hasil penelitian menunjukkan
keberhasilan penggunaan terapi laser untuk inaktivasi bakteri penyebab
dental caries (de Oliviera et al., 2019; da Mota et al., 2016).

c. Infeksi saluran akar (endodontis)


Infeksi endodontik umumnya disebabkan oleh mikroorganisme yang
menginfiltrasi ruang pulpa yang steril dan jaringan periapikal.
Enterococcus faecalis adalah bakteri kokus fakultatif anaerob Gram
positif yang bersifat patogen oportunistik yang sering menjadi
penyebab periodontitis marginalis, infeksi saluran akar dan abses
periradikuler. Hal ini berhubungan dengan kegagalan perawatan
saluran akar yang banyak ditemukan secara signifikan (Mahmoudpour
et al, 2007). Infeksi saluran akar disebabkan adanya kolonisasi
mikroorganisme, biasanya didominasi oleh bakteri anaerob.
Mikroorganisme yang sering diisolasi sebelum perawatan saluran akar
meliputi bakteri batang anaerob gram negatif, gram positif, coccus
anaerob gram positif, gram positif anaerob dan fakultatif batang,
spesies Lactobacillus, dan fakultatif gram positif seperti Streptococcus.
Bakteri jenis anaerob obligat lebih mudah dihilangkan. Berbeda dengan
bakteri fakultatif seperti non-Streptococcus mutans, Enterococcus, dan
Lactobacillus mampu bertahan hidup setelah dilakukan tindakan
instrumentasi dan medikamen. Khususnya Enterococcus faecalis yang
sering diisolasi dari kasus perawatan saluran akar yang gagal.
Enterococcus faecalis adalah bakteri penyebab utama terjadinya
periradikuler pasca perawatan saluran akar (Elsaka et al, 2012).
Ditemukan dalam persentase yang tinggi hingga 77% dari kasus
kegagalan saluran akar (Karale et al, 2011). Enterococcus faecalis
mampu bertahan dalam saluran akar sebagai organisme tunggal atau
sebagai komponen utama flora campuran. Enterococcus faecalis
membentuk biofilm, yaitu proses adaptif yang memungkinkan
mikroorganisme bertahan hidup dalam kondisi yang ekstrim. Terapi
fotodinamik antimikroba dengan laser diode mampu mereduksi bakteri
penyebab endodontic (Chiniforush et al., 2016; Anagostaki et al.,
2020).

2. Mempercepat penyembuhan pasca ekstraksi gigi dan operasi


• Umumnya permasalahan luka yang terjadi pada mulut dan gigi tidak
hanya disebabkan karena adanya tindakan ekstraksi yang dilakukan
secara sengaja, namun juga sengaja seperti terjadi trauma, benturan
yang bersifat kecelakaan yang berpeluang terjadinya perlukaan di
daerah mulut dan gigi. Banyak faktor yang mempengaruhi proses
penyembuhan luka, seperti usia, konsumsi obat-obatan, perokok,
infeksi bakteri dimana endotoksinnya dapat menyebabkan
pemanjangan peningkatan sitokin pro-inflamasi, interleukin-1 (IL-1)
dan TNF-α, sehingga memperpanjang fase inflamasi, serta faktor lain
yang mampu menghambat proses dari penyembuhan luka. Salah satu
terapi alternatif adalah terapi fotobiomodulasi (FBM).


3. Infeksi pada kulit
Dentolaser FBM sebagai alat terapi non invasive juga dapat digunakan
untuk terapi infeksi mikroba pada kulit seperti acne maupun ulkus
diabetes. Berbagai hasil penelitian menunjukkan keberhasilan
penggunaan terapi laser untuk infeksi kulit (Gong et al., 2016), acne
(Boen et al., 2017) dan ulkus diabetic (Panto et al., 2020).

4. Terapi akupunktur dan fisioterapi


Dentolaser FBM dapat digunakan sebagai alat terapi non invasive
berbasis fotonik pada terapi akupunktur yang aman dan efektif untuk
mengembalikan fungsional organ yang terdapat gangguan. Terapi yang
dapat dilakukan dengan dentolaser FBM antara lain: terapi akupunktur
(Wu et al., 2022) untuk osteoartitis (Correa et al., 2022), obesitas
(Marks, 2021), resistansi insulin (Magalhães & Ferraresi, 2022), luka
traumatic otak dan stroke (Hamblin, 2018) gangguan disfungsi organ
lainnya seperti liver (Astuti et al., 2019) dan ginjal (Astuti et al., 2017)
serta untuk fisioterapi (da Silva et al., 2020; Gavish et al., 2021)

Pustaka:
Anagnostaki, E., Mylona, V., Parker, S., Lynch, E., & Grootveld, M. (2020).
Systematic review on the role of lasers in endodontic therapy: valuable
adjunct treatment?. Dentistry Journal, 8(3), 63.
Astuti, S. D., Sulistyo, A., Setiawatie, E. M., Khasanah, M., Purnobasuki, H.,
Arifianto, D., ... & Syahrom, A. (2022). An in-vivo study of
photobiomodulation using 403 nm and 649 nm diode lasers for molar
tooth extraction wound healing in wistar rats. Odontology, 110(2),
240-253.
Astuti, S.D., Utomo, I.B., Setiawatie, E.M. Khasanah M, Purnobasuki H,
Arifianto D & Alamsyah KA.. 2021. Combination effect of laser diode
for photodynamic therapy with doxycycline on a wistar rat model of
periodontitis. BMC Oral Health 21, 80. https://doi.org/10.1186/s12903-
021-01435-0.
Astuti S.D. Mahmud A.F, Putra A.P, Setiawatie E.M. and Arifianto D. 2020.
Effectiveness of Bacterial Biofilms Photodynamic Inactivation
Mediated by Curcumin Extract, Nanodoxycycline and Laser Diode.
Biomedical Photonic. T9(4):4-14. doi: 10.24931/2413–9432–2020- 9–
4–4–14.
Astuti SD, Risma DA, Zaidan AH, and Puspita PS. 2020. Photodynamic
inactivation effect of laser diode on Staphylococcus aureus bacteria
with exogenous photosensitizer nano doxycycline 0.1%. AIP
Conference Proceedings 2314, 060004.
https://doi.org/10.1063/5.0034129
Astuti SD, Widya IW, Arifianto D and Apsari R. 2019. Effectiveness
Photodynamic Inactivation with Wide Spectrum Range of Diode Laser
to Staphylococcus aureus Bacteria with Endogenous Photosensitizer:
An in vitro Study, J. Int. Dent. Med. Res, 2019, 12 (2): 481-486.
Astuty SD, Suhariningsih, Baktir A, and Astuti SD. 2019. The Efficacy of
Photodynamic Inactivation of the Diode Laser in Inactivation of the
Candida albicans Biofilms With Exogenous Photosensitizer of Papaya
Leaf Chlorophyll. J Lasers Med Sci. 10(3):215-224.
doi:10.15171/jlms.2019.35.
Astuti SD, Victory VS, Mahmud AF, Putra AP, Winarni D. The effects of
laser diode treatment on liver dysfunction of Mus musculus due to
carbofuran exposure: An in vivo study. J Adv Vet Anim Res 2019;
6(4):499–505
Astuti, S. D., Prasaja, B. I., & Prijo, T. A. (2017, May). An in vivo
photodynamic therapy with diode laser to cell activation of kidney
dysfunction. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 853, No. 1,
p. 012038). IOP Publishing.
Bhagat, M., Tapashetti, R., & Fatima, G. (2020). Piezosurgery in
Periodontics. Galore International Journal of Health Sciences and
Research, 5(1), 121-129.
Boen, M., Brownell, J., Patel, P., & Tsoukas, M. M. (2017). The role of
photodynamic therapy in acne: an evidence-based review. American
Journal of Clinical Dermatology, 18(3), 311-321.
Chiniforush, N., Pourhajibagher, M., Shahabi, S., Kosarieh, E., & Bahador,
A. (2016). Can antimicrobial photodynamic therapy (aPDT) enhance
the endodontic treatment?. Journal of lasers in medical sciences, 7(2),
76.
Corrêa, L. G. C., Magalhães, D. S. F., Baptista, A., & Frade-Barros, A. F.
(2022). Photobiomodulation and Laserpuncture Evaluation for Knee
Osteoarthritis Treatment: A Literature Review. In Brazilian Congress
on Biomedical Engineering (pp. 1211-1215). Springer, Cham
da Mota, A. C. C., Leal, C. R. L., Olivan, S., Gonçalves, M. L. L., de
Oliveira, V. A., Pinto, M. M., & Bussadori, S. K. (2016). Case report of
photodynamic therapy in the treatment of dental caries on primary
teeth. Journal of Lasers in Medical Sciences, 7(2), 131.
da Silva, F. C., Silva, T., Gomes, A. O., da Costa Palácio, P. R., Andreo, L.,
Gonçalves, M. L. L., ... & Bussadori, S. K. (2020). Sensory and motor
responses after photobiomodulation associated with physiotherapy in
patients with incomplete spinal cord injury: clinical, randomized trial.
Lasers in Medical Science, 35(8), 1751-1758.
de Oliveira, A. B., Ferrisse, T. M., Marques, R. S., de Annunzio, S. R.,
Brighenti, F. L., & Fontana, C. R. (2019). Effect of photodynamic
therapy on microorganisms responsible for dental caries: a systematic
review and meta-analysis. International journal of molecular sciences,
20(14), 3585.
Elsaka, S. E. (2012). Antibacterial activity and adhesive properties of a
chitosan-containing dental adhesive. Quintessence international, 43(7).
Gavish, L., Spitzer, E., Friedman, I., Lowe, J., Folk, N., Zarbiv, Y., ... &
Barzilay, Y. (2021). Photobiomodulation as an Adjunctive Treatment
to Physiotherapy for Reduction of Anterior Knee Pain in Combat
Soldiers: A Prospective, Double‐Blind, Randomized, Pragmatic, Sham‐
Controlled Trial. Lasers in Surgery and Medicine, 53(10), 1376-1385.
Gong, N., Tan, Y., Li, M., Lu, W., & Lei, X. (2016). ALA-PDT combined
with antibiotics for the treatment of multiple skin abscesses caused by
Mycobacterium fortuitum. Photodiagnosis and Photodynamic Therapy,
15, 70-72.
Hamblin, M. R. (2018). Photobiomodulation for traumatic brain injury and
stroke. Journal of neuroscience research, 96(4), 731-743.
Jain, R., Kudva, P., & Kumar, R. (2014). Periodontal microsurgery-
magnifying facts, maximizing results. J Adv Med Dent Sci Res, 2, 24-
34.
Karale, R., Thakore, A., & Shetty, V. K. (2011). An evaluation of
antibacterial efficacy of 3% sodium hypochlorite, high-frequency
alternating current and 2% chlorhexidine on Enterococcus faecalis: An
in vitro study. Journal of Conservative Dentistry: JCD, 14(1), 2.
Marks, R. (2021). Photobiomodulation: a potential adjunctive obesity
intervention. Adv Obes Weight Manag Control, 11(4), 135-139.
Magalhães, F. D. C., & Ferraresi, C. (2022). Photobiomodulation Therapy on
the Treatment of Insulin Resistance: A Narrative Review.
Photobiomodulation, Photomedicine, and Laser Surgery, 40(9), 597-
603.
Martinelli, N., Curci, V., Quarantiello, A., & Saldalamacchia, G. (2019). The
benefits of antimicrobial photodynamic therapy with RLP068 in the
management of diabetic foot ulcers. Drugs in context, 8.
Oruba, Z., Łabuz, P., Macyk, W., & Chomyszyn-Gajewska, M. (2015).
Antimicrobial photodynamic therapy—A discovery originating from
the pre-antibiotic era in a novel periodontal therapy. Photodiagnosis
and Photodynamic Therapy, 12(4), 612-618.
Pantò, F., Adamo, L., Giordano, C., & Licciardello, C. (2020). Efficacy and
safety of photodynamic therapy with RLP068 for diabetic foot ulcers: a
review of the literature and clinical experience. Drugs in Context, 9.
Wu, D., Zhao, Y. L., Dai, R. J., Rong, P. J., & Wang, Y. (2022). Application
of photobiomodulation therapy in acupuncture. World Journal of
Traditional Chinese Medicine, 8(4), 491.

3 Spesifikasi : Jenis Laser : Laser semikonduktor


Produk Panjang gelombang : 405 nm dan 650 nm
Daya : 50 mW dan 100 mW
Lifetime laser : ±5000 jam
Jenis catu daya : Lithium Ion
Kapasitas baterai : 2200mAH
Waktu charging : 2 jam
Lama waktu pemakaian : 2 jam (kontinyu)
Variasi waktu paparan : 10-90 detik

4 Keunggulan : - Efektif untuk terapi penyakit gigi dan mulut, infeksi pada gigi dan
Produk kulit, artitis, nyeri dan terapi akupunktur untuk disfungsi organ dan
stroke
- Portable, non invasif, aman, sederhana dalam pemakaian dan
bermanfaat
- Laser telah diatur dengan baik, non invasif sehingga aman, tidak
menyebabkan rasa sakit bagi pasien.
- Mampu mempercepat proses penyembuhan luka, mereduksi
mikroba penyebab infeksi, membantu penyembuhan

5 Dampak/Manfaat : Ekonomi:
Produk a. Biaya pengobatan untuk terapi penyakit gigi dan mulut yang lebih
terjangkau.
b. Keberadaan peralatan inovatif untuk penelitian dan pengobatan
produk buatan anak bangsa akan menekan biaya pengobatan
sehingga terjangkau oleh masyarakat

Sosial:
a. Pengembangan produk inovasi peralatan medis berbasis fotonik
yang dapat memberikan solusi alternatif bagi penyakit infeksi
mikroba dan permasalahan resistensi antibiotik
b. Menciptakan lapangan pekerjaan
c. Produksi alkes buatan anak bangsa yang dapat meningkatkan daya
saing bangsa

6 Status Kekayaan : • Proses pendaftaran paten


Intelektual
7 Nama Inovator : Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, S.Si., M.Si
Deny Arifianto, S.T., M.T

8 Lokasi Inovator : Kota/Kabupaten: Surabaya


Provinsi: Jawa Timur

9 Pengguna : Dokter gigi, dermatolog, nakes dan nakestrad, akupunturis, peneliti,


Produk mahasiswa, litbang.

10 Tim peneliti : Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, S.Si., M.Si


Prof. Dr. Ernie, Maduratna Setiawatie, drg, S.Perio (K)
Dr. Prihartini Widiyanti drg., M.Kes, S. Bio, CCD
Deny Arifianto, S.T., M.T
Winarno, S.Si., M.T

Gambar Desain Produk

Anda mungkin juga menyukai