Anda di halaman 1dari 30

Kongres XII & Sem Tahunan VI Patient Safety PERSI

JCC 7 – 10 Nov 2012

Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
CURRICULUM VITAE
Nama : Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM
Lahir : Magelang, 5 Nov 1943
Status : Menikah, 1 anak
Alamat : Jl. Kayu Mas I/4, Pulo Mas,Jkt Timur
Pendidikan : Dokter, 1970, FK.UKI, Jakarta
• Konsultan Nefrologi (Ginjal-
(Ginjal-Hipertensi) 1982, Pernefri (Perhimpunan
Nefrologi Indonesia)
• Magister Manajemen, 1994, Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jkt.
Jabatan RS : RS Mediros : Ketua Komite Medis
Medis,, Koordinator KSM PD.Ginjal
PD.Ginjal--Hipertensi
Organisasi::
Organisasi
• Ketua KKP-
KKP-RS (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit)-
Sakit)-PERSI 05
05
• KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) Dep Kes RI : Ketua Bidang Akreditasi 2011 2011--2014,
Surveior / Pembimbing Akreditasi sejak 1995
• Pengurus PERSI Pusat, Ketua Kompartemen Khusus, 2009- 2009-2012
• Member Advisory Council Asia Pacific, Joint Commission International, 2009,
2009, 2010, 2012
• PJ SubPokja Model Akreditasi Baru, Pokja Penyempurnaan Akreditasi RS, DitJen Bina
Yan Med, 2010
2010--2011
Penghargaan:: Kadarman Award 2007 (untuk Patient Safety), Sekolah Tinggi Manajemen PPM
Penghargaan
Lain--lain :
Lain
• Sekretaris Jendral PERSI Pusat 1988–1990, 1990–1993, 1993–1996
• Direktur Ketua RS.PGI.Cikini, Jakarta, 1983 – 1993
• Dekan Fakultas Kedokteran UKI, 1988 – 1991
• Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK-FK-UKI, Jakarta, 1992 - 1995
• Kepala Renal Unit (Unit Ginjal) RS.PGI Cikini, 1973 – 1981
Elemen Pokok Akreditasi Rumah Sakit

Memenuhi / Menerapkan / Comply Rumah


Standar
Sakit
Survei Akreditasi RS

(Standar : suatu pernyataan yg


mendefinisikan harapan terhadap Standar Akreditasi Rumah Sakit
kinerja, struktur, proses di RS untuk v.2012
memberikan pelayanan & asuhan • PFP (Pelayanan Fokus Pasien - PCC)
yg bermutu dan aman) • KP (Keselamatan Pasien)
(Standard : a statement that defines the • Manajemen
performance expectations, sructures, or
processes that must be in place for an • MDG’s
organization to provide safe and high-quality
care, treatment, and service. JCI, 2008)
Akreditasi Internasional & Nasional

ISQua
JCI
1
International Accreditation Akreditasi
Standards for HC KARS
External Evaluation Org
(Badan Akreditor)
Pelatihan
3 Surveior
Akreditasi
Surveyor Training
Standards
Rumah
Standar
Sakit Accred Std
Pelayanan RS Hospital
Indonesia
JCI

International Principles
Akreditasi Internasional
For HC Standards utk RS

4
International Principles For Healthcare Standards
3rd Edition, December 2007
ISQua - International Society for Quality in Health Care

The increased emphasis on safety is reflected by a Principle


devoted to that dimension.
 Quality Improvement:
Standards are designed to encourage healthcare
organisations to improve quality and performance
 Patient/Service User Focus:
Standards are designed with a focus on patients/service
users and reflect the patient/service user continuum of
care or service
Standar Akreditasi Nasional :

Fokus Pasien
(Patient-centered care)

Quality & Safety


of Patient Care

Dari mana PCC lahir ? “Patient Safety”


Standar Akreditasi Rumah Sakit v.2012

I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien


Bab 1 s/d Bab 7
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1 s/d Bab 6
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I s/d Sasaran VI
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I s/d Sasaran III

7
Pengelolaan Rumah Sakit dlm Perspektif Standar Akreditasi v.2012

PASIEN

Quality & Safety

 Std Yan
Sistem Pelayanan  Regulasi :
• Kebijakan
Fokus Pasien Klinis • Pedoman,
APK, HPK, Asuhan Pasien / Patient Care • Panduan
AP, PP, • SPO
PAB, MPO • Program
PPK  Indikator :
Sistem • Ind. Area
 Standar Klinis
Manajemen Manajemen • Ind Klinis
PMKP, PPI, • Ind SKP
TKP, MFK, • Ind Upaya
KPS, MKI Manajemen
 Sasaran KP
 Sasaran  Dokumen
MDG’s Implementasi
Standar Pelayanan Pasien : Tujuan utama pelayanan kes RS adalah pelayanan pasien….

HOSPITAL PATIENT
RISK CENTRED
MANAGEMENT CARE
(PELAYANAN FOKUS
PASIEN)

“Safety is a
•MUTU fundamental principle
of patient care and a
•PATIENT
critical component of
3 Fondasi
SAFETY Quality Management.”
Asuhan pasien
Asuhan Medis • EBM (World Alliance for Patient

Asuhan Keperawatan
ETIK Safety, Forward Programme,
Programme,
• VBM
• WHO, 2004)
• Asuhan Gizi
• Asuhan Obat • Evidence Based Medicine
• Value Based Medicine
91
(Nico A Lumenta & Adib A Yahya, 2012)
Patient Centered Care

 IOM – Institute of Medicine

 Patient-centered care as “care that is respectful of and responsive


to individual patient preferences, needs and values, and ensuring
that patient values guide all clinical decisions.”

 ‘Patient-centered care’ sebagai “asuhan yang menghormati dan


responsif terhadap pilihan, kebutuhan dan nilai-nilai pribadi pasien.
Serta memastikan bahwa nilai-nilai pasien menjadi panduan bagi
semua keputusan klinis”

10
 Picker Institute :
1. Respect for patients‘ values, preferences and expressed needs
2. Coordination and integration of care
3. Information communication and education
4. Physical comfort
5. Emotional support and alleviation of fear and anxiety
6. Involvement of family and friends
7. Continuity of care and smooth transition
8. Access to Care

1. Hormati nilai2, pilihan dan kebutuhan yg diutarakan oleh pasien


2. Koordinasi dan integrasi asuhan
3. Informasi, komunikasi dan edukasi
4. Kenyamanan fisik
5. Dukungan emosional dan penurunan rasa takut & kecemasan
6. Keterlibatan keluarga & teman2
7. Asuhan yg berkelanjutan dan transisi yg lancar
8. Akses thd pelayanan.
11
 Australian Commission on Safety and Quality in
Health Care (ACSQHC) :
Patient-centred care is: ‘is an innovative approach to the planning, delivery,
and evaluation of health care that is grounded in mutually beneficial
partnerships among health care providers, patients, and families. Patient- and
family-centered care applies to patients of all ages, and it may be practiced in
any health care setting.

Patient-centred care (PCC) adalah :


• suatu pendekatan ‘inovatif’
• untuk perencanaan – pemberian – evaluasi pelayanan
kesehatan
• dasarnya kemitraan yg saling menguntungkan antar PPK -
Pasien & keluarga
• diterapkan kepada pasien dari segala kelompok usia
• dipraktekkan dalam setiap bentuk pelayanan kesehatan
12
Model Tradisional Pelayanan Kesehatan
“Dokter =
Perawat
Fisio Captain of the ship”
terapi Apoteker

Radio Dokter Pasien


grafer
Ahli
Lainnya Gizi

Pada Model tradisional dalam pelayanan


kesehatan, Dokter merupakan unit sentral/pusat
dalam model pelayanan kesehatan……..
Patient safety tidak terjamin !!
13
Model Patient Centered Care
“Dokter =
Perawat Team Leader/
Fisio
terapi Apoteker Coach”

Dokter
Pasien
Ahli
Gizi
Radio
grafer Lainnya

 Pedekatan yg lbh modern dlm pelayanan kes sekarang, diterapkan


dgn cepat di banyak RS di seluruh dunia, model Tim Interdisiplin.
 Model ini telah menggeser semua PPK menjadi di SEKITAR PASIEN
 fokus pada PATIENT CENTERED CARE
 Sbg tambahan, mereka semua sama pentingnya bila tiba pada
kontribusi setiap profesional dalam yan kes thd pasien dan tim 14
 Patient centredness is becoming a widely used,
but poorly understood, concept in medical
practice.
 It may be most commonly understood for what it
is not -technology centred, doctor centred,
hospital centred, disease centred.
(Stewart, M. : Towards a global definition of patient centred care,
Editorial BMJ 322 : 444, 2001)

15
1. Pada Model tradisional pasien & keluarga (“dibangun”) patuh tanpa
syarat kpd expertise dari para pofesional yan kes yg paternalistik.
2. Sedangkan pada model ‘Patient Centered Care’ (PCC)
diberlakukan kemitraan yg setara.
3. Dalam sistem pelayanan kesehatan masa kini, masih sulit bagi
banyak orang utk menghargai dan mengembangkan kolaborasi
antar PPK dan pasien – keluarga.
4. Bgn yg sulit dipahami bhw pergeseran ke PCC merupakan
perubahan mendasar dalam cara mengelola RS , konsep PCC
a. terjalin ke dalam infrastruktur organisasi RS
b. dalam rencana stratejik, visi dan nilai-nilai
c. rancang bangun fasilitas
d. pola pelayanan
e. proses berbagi-informasi, komunikasi
f. pengelolaan SDM, edukasi profesional,
g. dan proses peningkatan mutu serta keselamatan.

Sodomka, P : Engaging Patients & Fam: A High Leverage Tool for Healthcare Leaders,
16
AHA Quality Update, 2006
Paradigma Baru Pelayanan Pasien
A Roadmap for Hospitals, Joint Commission, 2010

• Setiap pasien yg masuk RS memiliki suatu perangkat


kebutuhan yg unik
• RS secara tradisional fokus menemukan kebutuhan klinis
para pasien; RS berupaya mencegah terjadinya kesalahan
dan menghindari ketidaktepatan yg secara negatif
berdampak thd keselamatan dan mutu pelayanan.....
pelayanan.....
• Namun, pasien juga mempunyai karakteristik yg spesifik
dan kebutuhan nonklinis yg dapat mempengaruhi cara
pandang mereka, cara penerimaan, dan partisipasi mereka
dalam pelayanan kesehatan
Advancing Effective Communication,Cultural Competence, and Patient- and Family-Centered Care, A
Roadmap for Hospitals, Joint Commission, 2010
What are the Core Concepts of
Patient (- and Family-) Centered Care?
1. Dignity and Respect. Health care practitioners listen to and honor
patient and family perspectives and choices. Patient and family
knowledge, values, beliefs and cultural backgrounds are
incorporated into the planning and delivery of care.
2. Information Sharing. Health care practitioners communicate and
share complete and unbiased information with patients and families
in ways that are affirming and useful. Patients and families receive
timely, complete, and accurate information in order to effectively
participate in care and decision-making.
3. Participation. Patients and families are encouraged and supported
in participating in care and decision-making at the level they
choose.
4. Collaboration. Patients and families are also included on an
institution-wide basis. Health care leaders collaborate with patients
and families in policy and program development, implementation,
and evaluation; in health care facility design; and in professional
education, as well as in the delivery of care.
Partnering with Patients and Families to Design a Patient and Family-Centered Health Care System.
18
Johnson, B et al. Institute for Family-Centered Care 2008
What are the Core Concepts of Patient- and Family-Centered Care?
1. Martabat dan Rasa hormat.
• Pemberi pelayanan kes mendengarkan & menghormati pandangan dan
pilihan pasien & keluarga.
• Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien &
keluarga dimasukkan dlm perencanaan dan pemberian pelayanan kesehatan
2. Berbagi informasi-edukasi.
• Pemberi pelayanan kes mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara
lengkap kepada pasien & keluarga, proaktif.
• Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat
3. Partisipasi.
• Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi dlm asuhan dan
pengambilan keputusan / pilihan mereka
4. Kolaborasi / kerjasama.
• Pimpinan pelayanan kes bekerjasama dgn pasien & keluarga dlm
pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program...
Partnering with Patients and Families to Design a Patient and Family-Centered Health Care System.
19
Johnson, B et al. Institute for Family-Centered Care 2008
Penerapan PCC / PFP
melalui Standar Akreditasi Rumah Sakit v.2012

I. Patient Centered – Fokus pada Pasien

II. Informasi, Komunikasi, Edukasi

III. Kebutuhan pasien

IV. Integrasi & Koordinasi

V. Nyeri – Manajemen Nyeri

VI. Akhir kehidupan, Akan meninggal


Penerapan PCC / PFP melalui Standar Akreditasi
I. Patient Centered – Fokus pada Pasien
1. Pelayanan berpusat dan bermitra dengan pasien – Core concept
2. RS bertangg-jwb utk memberikan proses yg mendukung hak
pasien & keluarganya selama dlm pelayanan – Std HPK 1.
3. Pelayanan dilaksanakan dgn penuh perhatian dan menghormati
nilai-nilai pribadi & kepercayaan pasien – Std HPK 1.1.
4. RS mendukung hak pasien & keluarga utk berpartisipasi dlm
proses pelayanan – Std HPK 2.
5. Pelayanan menghormati kebutuhan privasi pasien – Std HPK 1.2.
6. RS menghormati keinginan & pilihan pasien utk menolak
pelayanan resusitasi atau membatalkan atau memberhentikan
pengobatan BHD – Std HPK 2.3.
7. Staf RS dididik ttg peran mereka dlm mengidentifikasi nilai-nilai &
kepercayaan pasien serta melindungi hak pasien – Std HPK 4.
8. Setiap pasien dijelaskan ttg hak-hak & tangg-jwb mereka dgn
cara dan bahasa yg dpt mereka pahami – Std HPK 5.
II. Informasi, Komunikasi, Edukasi
1. RS menyediakan pendidikan utk menunjang partisipasi pasien &
keluarga dlm pengambilan keputusan dan proses pelayanan –
Std PPK 1.
2. Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan masing2 pasien dan
dicatat di rekam medisnya – Std PPK 2.
3. RS menginformasikan kpd pasien & keluarga ttg asuhan dan
pelayanan, serta bagaimana cara mengakses/untuk mendapatkan
pelayanan tsb – Std MKI 2.
4. RS memberitahu pasien & keluarga, dengan cara dan bahasa yg
dpt dimengerti ttg proses bagaimana mereka akan diberitahu ttg
kondisi medis dan setiap diagnosis pasti, bagaimana mereka
ingin dijelaskan ttg rencana pelayanan & pengobatan, serta
bagaimana mereka dpt berpartisipasi dlm keputusan pelayanan,
bila mereka memintanya – Std HPK 2.1.
5. Komunikasi & pendidikan kpd pasien & keluarga diberikan dlm
format dan bahasa yg dpt dimengerti – Std MKI 3.
6. ....
6. RS berusaha mengurangi kendala fisik, bahasa dan budaya
serta penghalang lainnya dlm memberikan pelayanan – Std
APK 1.3.

7. Pasien & keluarga diberi tahu ttg hasil asuhan dan pengobatan
termasuk KTD – Std PP 2.4.

8. RS memberitahu pasien & keluarganya ttg bagaimana mereka


akan dijelaskan ttg hasil pelayanan dan pengobatan, termasuk
hasil KTD dan siapa yg akan memberitahukan – Std HPK 2.1.1.

9. Pada admisi rawat inap, pasien & keluarganya mendapat


penjelasan ttg pelayanan yg ditawarkan, hasil yg diharapkan
dan perkiraan biaya pelayanan tsb – Std APK 1.2.

10.RS memberikan penjelasan kpd pasien & keuarganya


mengenai proses utk menerima dan bertindak thd keluhan,
konflik dan perbedaan pendapat ttg pelayanan pasien serta hak
pasien utk berpartisipasi dlm proses ini – Std HPK 3.
III. Kebutuhan pasien  pelayanan direncanakan dan diberikan utk
memenuhi kebutuhan pasien

1. Semua pasien yg dilayani RS harus diidentifikasi kebutuhan


pelayanannya – Std AP 1.

2. Pasien diterima berdasarkan pada kebutuhan pelayanan kes


mereka – Std APK 1.

3. Kebutuhan pelayanan medis dan keperawatan ditetapkan


berdasarkan asesmen awal – Std AP 1.3.

4. Tersedia pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat & dalam)


utk memenuhi kebutuhan pasien – Std PAB 1.

5. Ada pelayanan lab utk memenuhi kebutuhan pasien – Std AP 5.

6. .....
6. Ada pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing utk
memenuhi kebutuhan pasien – Std AP 6.

7. RS memperhatikan kebutuhan klinis pasien pd waktu menunggu


atau penundaan utk pelayanan diagnostik & pengobatan – Std APK
1.1.3.

8. RS mempunyai proses utk berespon thd permintaan pasien &


keluarganya utk pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan dgn
agama dan kepercayaan pasien – Std HPK 1.1.1.

9. Pasien dirujuk ke RS lain berdasarkan atas kondisi dan kebutuhan


pelayanan lanjutan – Std APK 4.

10.Kegiatan proses rujukan, dan pemulangan pasien rawat inap atau


rawat jalan, termasuk perencanaan untuk kebutuhan transportasi
pasien – Std APK 5.
IV. Integrasi & Koordinasi

1. Staf medis, keperawatan dan staf lain yg bertangg-jwb atas


pelayanan pasien, bekerja sama dlm menganalisis dan
mengintegrasikan asesmen pasien – Std AP 4.

2. Ada prosedur utk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan


asuhan yg diberikan kpd setiap pasien – Std PP 2.

3. RS mendisain dan melaksanakan proses utk memberikan


pelayanan asuhan pasien yg berkelanjutan di dlm RS dan
koordinasi antar para tenaga medis – Std APK 2.

4. Tenaga kesehatan profesional yg memberi pelayanan pasien


berkolaborasi dlm memberikan pendidikan – Std PPK 6.
V. Nyeri – Manajemen Nyeri
1. RS mendukung hak pasien thd asesmen dan manajemen nyeri
yg tepat – Std HPK 2.4.
2. Semua pasien Ranap dan Rajal di skrining utk rasa sakit dan
dilakukan asesmen apabila ada rasa nyerinya – Std AP 1.7.
3. Pasien dibantu dlm pengelolaan rasa nyeri secara efektif – Std
PP 6.
VI. Akhir kehidupan, Akan meninggal
1. Kpd pasien yg akan meninggal dan keluarganya, dilakukan
asesmen dan asesmen ulang sesuai kebutuhan individual
mereka – Std AP 1.9.
2. RS memberi /mengatur pelayanan akhir kehidupan – Std PP 7.
3. Asuhan pasien dalam proses kematian hrs meningkatkan
kenyamanan dan kehormatannya Std PP 7.1.
4. RS mendukung hak pasien utk mendapatkan pelayanan yg
penuh hormat dan kasih sayang pd akhir kehidupannya – Std
HPK 2.5.
Promoting patient-centered care
Beberapa sifat dan proses organisasi yang merupakan elemen pokok untuk
keberhasilan RS menerapkan / melaksanakan asuhan berfokus pasien / PCC
adalah :
1. Komitmen kuat senior leadership
2. Komunikasi yang jelas tentang visi strategis,
3. Keikutsertaan aktif dengan pasien dan keluarga di seluruh RS,
4. Fokus terhadap kepuasan staf,
5. Penilaian dan umpan balik secara aktif dalam pelaporan pengalaman
pasien,
6. Kecukupan sumber untuk redesain pemberian asuhan,
7. Capacity building staf,
8. Akuntabilitas dan insentif
9. Budaya yang kuat mendukung perubahan dan pembelajaran.
(Luxford,K., Safran,DG., Delbanco,T . Promoting patient-centered care: a qualitative study of facilitators and barriers in
healthcare organizations with a reputation for improving the patient experience.
Journal for Quality in Health Care, vol 23, 2011)
Kesimpulan
1. Pada model asuhan pasien yang tradisional, Dokter merupakan pusat dari asuhan
pasien, sebagai “Captain of the ship”, namun patient safety belum terjamin !!.
2. Asuhan pasien terdiri dari 3 pilar : Etik, Mutu-Keselamatan Pasien, EBM-VBM,
dpayungi oleh Manajemen Risiko RS dan PFP (Pelayanan Fokus Pasien - Patient
Centred Care)
3. Pada model PFP, pasien adalah pusat, para pemberi pelayanan kesehatan
mengelilingi / melayani pasien, dan semua PPK tsb berkolaborasi dalam fungsi yg
setara, sehingga disebut “interdisciplinary team model”. Dokter adalah “Team
Leader / Coach” !!
4. PFP dalam pelaksanaan asuhan pasien, masih belum dipahami sepenuhnya,
belum sepenuhnya dihargai
5. Dengan PFP terjadi perubahan mendasar dlm cara mengelola RS. Saat ini PFP
merupakan “Mainstream model”, sdh menjadi “Trend global” pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit di dunia
6. Disadari atau tidak, akar masalah arus pasien keluar negeri adalah karena belum
sepenuhnya RS di Indonesia menerapkan PFP
7. Aspek utama Standar Akreditasi Rumah Sakit v.2012 adalah PFP
8. Terapkan PFP langkah demi langkah - “one step at a time”
Terima kasih
atas perhatiannya

Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro


K.Nefro,, MM
KARS

Anda mungkin juga menyukai