Anda di halaman 1dari 2

UPT RSUD MADANI (ASFIKSIA)

No. Dokumen
No. Revisi : 1 Halaman : 1 Dari 2
005/PPI/I/2020

Ditetapkan Oleh :
Direktur UPT RSUD Madani Palu
PANDUAN Provinsi Sulawesi Tengah
ASUAHAN Tanggalterbit
KEPERAWATAN
(PAK)
dr.Nirwansyah Parampasi,Sp.PA
Nip.197303172003121010

Asfiksia merupakan suatu keadaan dimana bayi baru lahir mengalami


gangguan tidak segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir
Definisi
yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti persalinan lama, adanya
lilitan tali pusat, dan presentasi janin abnormal
KondisiKlinisTerkait Asfiksia adalah kegagalan untuk memulai dan melanjutkan pernafasan
secara spontan dan teratur pada saat bayi baru lahir atau beberapa saat
sesudah lahir. Bayi mungkin lahir dalam kondisi asfiksia (Asfiksia Primer)
atau mungkin dapat bernafas tetapi kemudian mengalami asfiksia
beberapa saat setelah lahir

1. Paparan Zat Kimia Dan Asap


Penyebab
2. Tersedak
3. Tercekik

1. Kesulitan bernafas
2. Kulit kebiruan ataw pucat
Tanda / Gejala
3. Otot menjadi lemah
4. Detak jantung menjadi lambat

1. Memastikan suhu bayi tetap terjaga, tidak ada sumbatan di jalan napas,
Tujuan perawatan termasuk dengan melakukan pengisapan lendir dan feses pertama
(mekonium), dan melakukan stimulasi atau rangsang taktil untuk
merangsang bayi menangis
2. Memantau perkembangan dan memeriksa ada tidaknya napas spontan
dan denyut jantung bayi, sembari memeriksa saturasi oksigen
3. Melakukan resusitasi jantung paru dan pemasangan alat bantu napas
(ETT) jika napas tetap tidak spontan dan denyut jantung sangat lemah
4. Melakukan evaluasi berkala dan pemberian obat-obatan tertentu, seperti
epinefrin untuk merangsang kerja jantung

1. Atur posisi untuk pertukaran udara yang optimal (posisikan terlentang


Intervensi dengan leher sedikit ekstensi. R/ untuk mencegah penyempitan jalan
napas
2. Hindari hiperekstensi leher. R/ akan mengurangi diameter trakea
3. Observasi adanya tanda gawat napas (pernapasan cuping hidung,
retraksi 14 dinding dada, takpnea, apnea, grunting, sianosis, saturasi
oksigen yang rendah.
4. Lakukan pengisapan. R/ untuk menghilangkan mukus yang terakumulasi
dari nasofaring, trakea.
5. Gunakan posisi semi-telungkup atau miring. R/ untuk mencegah aspirasi
pada bayi dengan mukus berlebihan atau yang sedang diberi makan.
6. Pertahankan suhu lingkungan yang netral. R/ untuk menghemat
penggunaan O₂.

Refrensi
http://repository.poltekeskupang.ac.id/105/1/MATERNUS%20NULE.pdf

Anda mungkin juga menyukai