dari kehidupan manusia di bumi. Setiap aktivitas, selalu membutuhhkan sumber daya alam. Lalu apa yang dimaksud dengan sumber daya alam dan apa saja sumber daya alam itu? Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang bisa diambil atau dimanfaatkan dari alam karena memiliki nilai manfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sementara merujuk pada Kamus Cambridge, sumber daya alam adalah sesuatu seperti galian (tambang), hutan, dan kekayaan alam lain di suatu tempat yang dapat dimanfaatkan manusia. Beberapa sumber daya alam bersifat terbatas. Sumber daya alam jenis ini dikategorikan sebagai sumber daya alam yang tak dapat diperbarui, contohnya minyak bumi, gas alam, batu bara, uranium, dan sebagainya. Baca juga: Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui dan Contoh-contohnya Sementara itu, beberapa sumber daya alam relatif melimpah atau bisa diperbarui seperti air, produk pertanian, produk kehutanan, peternakan, dan sebagainya. Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian hingga 20 September 2020 telah menyalurkan pupuk bersubsidi mencapai 6,4 juta ton. Untuk alokasi pupuk subsidi sendiri sepanjang 2020 sebanyak 7.949.303 ton. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, pupuk bersubsidi jenis Urea telah disalurkan sekitar 2,8 juta ton, pupuk SP-36 sekitar 461.000 ton, pupuk ZA sekitar 604.000 ton, pupuk NPK sekitar 2,09 juta ton, pupuk NPK formula khusus sebanyak 3.166 ton, dan pupuk organik sekitar 421.000 ton. "Total pupuk yang telah disalurkan hingga 20 september 2020 sebanyak 6.411.300 ton," kata Sarwo Edhy saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR via daring, Senin (5/10/2020). Namun, Kementan mengajukan kembali usulan tambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk memenuhi adanya tambahan kebutuhan. Kementan mengajukan tambahan pupuk bersubsidi sebanyak sekitar 1 juta ton. Baca Juga:Kementan Sediakan Alsintan untuk Jadikan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern “Kami sudah mulai proses dan Alhamdulillah pada Jumat 29 september 2020 sudah terbit DIPA baru dengan tambahan lebih kurang 1 juta ton dengan nilai Rp 3,1 triliun sehingga jumlah keseluruhan anggaran subsidi pupuk menjadi Rp 29,7 triliun,” kata Sarwo Edhy. Sarwo Edhy menambahkan, penetapan alokasi pupuk bersubsidi per provinsi berdasarkan beberapa hal. Di antaranya, mengacu pada rata-rata realisasi penyaluran selama 5 tahun terakhir per provinsi dan per jenis, melihat data sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) tahun 2020. KOMPAS.com - Indonesia memiliki luas lautan lebih besar dibandingkan luas daratan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk memajukan maritimnya. Luasnya lautan Indonesia dapat dilihat dari adanya garus pantau di hampir setiap pulau di Indonesia (kurang lebih 81.000 kilometer). Dilansir dari situs Perusahaan Umum Perikanan Indonesia, dengan memiliki luas lautan menjadikan Indonesia menempatu urugan keduansetelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai teroanjang di dunia. Kejuatan ini yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia di bidang maritim. Berikut beberapa potensi sumber daya maritim di Indonesia: Perikanan Luasnya lautan Indonesia dapat dilihat dari adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia (kurang lebih 81.000 kilometer). Baca juga: Melihat Potensi Sumber Daya Indonesia Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Dengan luas lautan yang cukup besar, jumlah ikan yang menjadi potensi lautan Indonesia cukup banyak. Pengelolaan perikanan harus dilakukan dengan baik, agar generasi selanjutnya tetap bisa merasakan ikan yang banyak, seperti yang dirasakan warga Indonesia saat ini. Selain pengelolaan ikan yang baik, penangkapan ikan yang berlebihan harus dihindari karena dapat mengancam keberadaan ikan-ikan di laut. Indonesia memikiki lebih dari 7 ribu jenis ikan di laut, baik untuk dikonsumsi maupun ikan hias. Cara lain untuk terus melestarikan ikan yang ada di laut dengan melakukan budi daya. Tak hanya ikan, kerang-kerangan, rumput laut, dan tentunya karang yang menjadi tempat tinggal ikan laut.