Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika adalah pelajaran yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.


Kegiatan yang dilakukan oleh manusia selalu menghadirkan konsep matematika seperti
menghitung, membagi, menjumlahkan, dan mengurangi. Belajar matematika juga
mampu melatih seseorang untuk berpikir logis dan teliti. Peran matematika yang besar
bagi kehidupan manusia menjadikan matematika sebagai pelajaran yang dijadikan
syarat bagi kelulusan siswa untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
Matematika pada zaman sekarang ini merupakan suatu cabang ilmu yang
penting dan diajarkan dari jenjang sekolah dasar hingga ke tingkat perguruan tinggi.
Banyak diantara siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran
matematika, dan banyak pula diantara siswa yang mengeluhkan bahwasanya
matematika merupakan pelajaran yang sulit dan sukar untuk dimengerti dengan mudah.
Hal tersebut membuat kebanyakan siswa merasa bosan dan sulit berkonsentrasi dalam
mengukuti pelajaran matematika. Namun, hal tersebut tidak dapat dihindari bahwa
dalam belajar matematika memang sangatlah sulit apabila siswa belum mampu
menguasi materi yang dipelajari.
Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang bersangkutan
dengan pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif tokoh, dan sifat ruang. Misalnya
kubus, balok, prisma, limas dan sebagainya. Menurut Iswadji dalam (Feny, 2010)
bangun-bangun Geometri yang sifatnya abstrak merupakan benda-benda pikiran yang
memiliki bentuk dan ukuran serba sempurna. Menurut Clement dan Batista dalam
(Yohana, dkk, 2006) menyatakan bahwa pembelajaran geometri masih jauh dari
harapan yang ditandai oleh rendahnya pemahaman siswa pada materi yang diajarkan.
Adapun menurut Purnomo dalam (Yohana, dkk, 2006) hasil tes geometri siswa masih

1
kurang memuaskan jika dibandingkan dengan hasil tes materi matematika yang lain
termasuk materi bangun ruang yang perlu ditingkatkan.
Salah satu materi geometri dan pengukuran yang diajarkan di SMP adalah
Bangun Ruang Sisi Datar. Untuk mempelajari bangun ruang sisi datar siswa
dihadapkan pada benda-benda yang abstrak. Karena matematika berkaitan dengan
konsep yang abstrak ternyata masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami konsep yang abstrak. Hasil survey Programme for International Student
Assessment (PISA) 2000/2001 menunjukkan bahwa siswa lemah dalam mempelajari
materi bangun ruang, khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk (Untung, 2008).
Dalam praktik, pembelajaran matematika biasanya dimulai dengan penjelasan
konsep-konsep disertai dengan contoh-contoh, dilanjutkan dengan latihan soal-soal
(Susanto, 2013). Dalam menyelesaikan latihan soal-soal, siswa sering kali melakukan
kesalahan dalam mengerjakan dan menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan oleh
guru. Berdasarkan informasi dan pengalaman dari guru, siswa sering melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang bangun ruang, salah satunya adalah
kesalahan dalam perhitungan. Selain itu, banyak juga siswa yang masih salah dalam
memasukkan rumus.

Penelitian yang dilakukan Hamdani di SMP Negeri 1 Sungai Kunyit Kab.


Pontianak Provinsi Kalimantan Barat, mengatakan bahwa siswa melakukan kesalahan
dalam konsep, kesalahan prosedur, dan kesalahan kecerobohan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan siswa disekolah
khususnya dalam proses belajar mengajar sangatlah penting baik untuk siswa itu
sendiri maupun untuk guru. Karena dengan mengetahui kesalahan yang dilakukan
siswa, maka guru dapat mengambil suatu tindakan pencegahan untuk mengatasi hal
tersebut baik dari pola atau teknik maupun proses pembelajaran. Sehingga dengan
adanya peningkatan proses belajar mengajar, diharapkan dapat memperbaiki hasil
belajar maupun prestasi belajar siswa.

2
Berdasarkan paparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sangatlah
penting untuk meneliti kesalahan siswa. Dengan mengungkapkan kesalahan yang
dilakukan siswa, berarti telah dilakukan suatu upaya untuk mengatasi kesulitan-
kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Dengan demikian diharapkan tujuan belajar dapat
tercapai. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti dan membahas hal
tersebut, sehingga peneliti mengangkat judul skripsi “Identifikasi Kesalahan Siswa
Dalam Menyelesaikan Masalah pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Di
Kelas VIII SMP Negeri 2 Batu”.

1.2 Rumusan Masalah


(a) Apa saja kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah pada
Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar?
(b) Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadi kesalahan siswa dalam
menyelesaikan masalah Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar?

1.3 Batasan Masalah


Melihat dari rumusan masalah di atas, tidak mungkin permasalahan tersebut
dapat terselesaikan dalam satu kali penelitian. Hal ini disebabkan oleh adanya
keterbatasan peneliti, diantaranya yaitu keterbatasan wawasan, keterbatasan waktu,
keterbatasan tenaga, keterbatasan kemampuan dan keterbatasan biaya. Oleh karena itu
peneliti membatasi masalah yang akan dikaji dalam penelitiannya sebagai berikut:
(a) Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batu.
(b) Pokok bahasan yang menjadi bahan penelitian adalah Bangun Ruang Sisi Datar,
dengan sub materi yang diambil adalah luas permukaan serta volume kubus dan
balok.
(c) Kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah pada soal-
soal materi Bangun Ruang Sisi Datar pada sub materi luas permukaan serta volume
kubus dan balok.

3
(d) Faktor apakah yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan terhadap siswa dalam
menyelesaikan masalah pada materi Bangun Ruang Sisi Datar pada sub materi luas
permukaan serta volume kubus dan balok.
1.4 Tujuan Penelitian

(a) Untuk mengetahui kesalahan apa saja yang dialakukan oleh siswa dalam
menyelesaikan masalah pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar.
(b) Untuk mengetahui faktor apakah yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan
terhadap siswa dalam menyelesaikan masalah pada materi Bangun Ruang Sisi
Datar.

1.5 Manfaat Penelitian


(a) Sebagai dasar untuk dapat memberikan alternatif solusi untuk mengatasi
kesalahan-kesalahan tersebut.
(b) Membantu guru menjadi lebih mengerti bagian yang kurang ketika mengajar.
(c) Pedoman bagi guru dalam menyiapkan materi pembelajaran bagi siswa.
(d) Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian lain yang sejenis.

1.6 Definisi Operasional

(a) Kesalahan
Kesalahan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kekeliruan,
perbuatan yang salah (melanggar hukum dan sebagainya). Dalam penelitian ini,
peneliti akan mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan siswa pada pokok
bahasan Bangun Ruang Sisi Datar.
(b) Bangun Ruang Sisi Datar
Adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh seluruh bidang datar.
Materi bangun ruang sisi datar merupakan materi yang diajarkan pada siswa
SMPkelas VIII semester genap.

Anda mungkin juga menyukai