Anda di halaman 1dari 12

PERANGKAT AJAR BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG SEKOLAH DASAR

KELAS 5 BERBASIS MULTIMEDIA PADA SD STRADA WIYATASANA

Aviant Ferrary
Binus University, Jakarta, 628179138320, burning@binusian.org

Bindu Gusfiantini
Binus University, Jakarta, 6285691313689, initnaifsug@binusian.org

Ikhsan Septian Caesar


Binus University, Jakarta, 6281363907003, ikhsan@binusian.org

Andreas Soegandi
Binus University, Jakarta, 62215345830, soegandi@binus.edu

Abstrak

Tujuan dari penulisan skripsi adalah membuat suatu perangkat ajar matematika bangun datar dan
bangun ruang berbasis multimedia. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini adalah metode analisis dan perancangan. Metode analisis terdiri dari tinjauan
lapangan, wawancara, melakukan studi pustaka yang berbentuk literatur tertulis atau buku
sebagai landasan teori, dan melakukan analisis terhadap perangkat ajar sejenis. Metode
perancangan yang digunakan dalam pembuatan perangkat ajar ini adalah dengan perancangan
storyboard dan perancagan UML. Hasil yang dicapai berupa implementasi sebuah perangkat ajar
berbasis multimedia. Kesimpulan yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah sebuah aplikasi
perangkat ajar bangun datar dan bangun ruang sekolah dasar kelas 5 berbasis multimedia pada
SD Strada Wiyatasana, dan dapat membantu siswa dalam memahami materi bangun datar dan
bangun ruang.
Kata Kunci : Perangkat, Ajar, Matematika, Bangun, Datar, Ruang, Sekolah, Dasar, Kelas 5

Abstract

The purpose of this research is to make a teaching tools application which can be useful for
teaching Plane and Solid Geometry of fifth grade students. The research methodology used in the
writing of this thesis is the analysis and design methods. The analytical method consists of the
field, interviews, literature written in the form of literature or books as a theoretical basis, and
conducted an analysis of the kind of teaching. Design method used in the manufacture of devices
of this text is to design storyboards and UML. The results obtained in the form of
implementation of a multimedia-based teaching tools. The conclusion of this research is a
teaching tools application of Plane Geometry and Solid Geometry for fifth grade elementary
student at SD Strada Wiyatasana, and can help students understand the material in plane and
shape geometry.
Keywords: Teaching Tools, Mathematics, Geometry, Shape, Plane, Solid, Education,
Elementary, Grade 5

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat, perlu diimbangi
dengan penguasaan ilmu pengetahuan terhadap teknologi agar teknologi dapat digunakan secara
tepat dan berguna. Komputer sebagai salah satu dari perkembangan teknologi menjadi unsur
yang sangat penting pada kehidupan manusia modern saat ini. Salah satu contoh penggunaan
komputer dalam bidang pendidikan adalah dengan menggunakan perangkat ajar (Courseware)
atau yang biasa disebut CAI (Computer Aided Instruction/ Computer Assisted Instruction).
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit pemahamannya
bagi siswa sekolah dasar sehingga siswa yang mempelajari matematika perlu latihan berulangulang untuk memahaminya. Pentingnya pembelajaran matematika di sekolah dasar, yaitu untuk
menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung sebagai kemampuan utama dalam
kehidupan sehari-hari.
Multimedia merupakan salah satu solusi untuk membuat siswa dan siswi tertarik untuk
belajar matematika. Sistem pembelajaran multimedia pada matematika dapat mengganti
anggapan siswa bahwa matematika yang tadinya sulit dan membosankan menjadi menarik, dan
mudah dimengerti.

METODE PENELITIAN
1. Metode Analisis
Dalam analisis ini, dilakukan beberapa kegiatan yang berguna untuk menganalisis data
dan menjadikannya suatu informasi yang nantinya berguna untuk mengetahui permasalahan
yang sedang dihadapi. Tahapan dari metode analisis, antara lain:
1. Studi Pustaka (Library Research)
Dalam tahapan ini, dilakukan kegiatan seperti membaca buku-buku
mengenai buku-buku yang berkaitan dengan perangkat ajar anak-anak, khususnya
anak kelas V SD. Selain itu, mencari dan menganalisis perangkat ajar anak-anak

yang sudah ada, sebagai referensi pembuatan perangkat ajar, serta mencari
literatur dari media-media yang tersedia (majalah, internet, koran, dll).
2. Studi Lapangan (Field Research)
Studi lapangan dilakukan tepatnya di SD Strada Wiyatasana Pasar
Minggu. Dalam kegiatan ini, dilakukan penyebaran kuesioner pada murid kelas V
dan melakukan wawancara dengan guru matematika di SD Strada Wiyatasana
untuk mendapatkan data sesuai dengan kebutuhan.

2. Metode Perancangan
Dalam metode perancangan, terdapat beberapa tahapan yang akan dilakukan, seperti:
1. Perancangan layar (storyboard).
2. Perancangan UML (Unified Modeling Language).
3. Perancangan database.
4. Perancangan program (coding).
5. Uji coba.
6. Evaluasi.

HASIL DAN BAHASAN


1. Analisa Kebutuhan
a. Analisa Kuesioner
Berikut ini merupakan data hasil kuesioner yang dilakukan terhadap 102 siswa
kelas 5 SD Strada Wiyatasana :

Gambar 1 Diagram pemahaman materi bangun ruang


1.

Dalam diagram gambar 1 terlihat bahwa tidak semua siswa mengerti tentang
pelajaran bangun ruang dan bangun datar karena pemahaman siswa akan materi
tersebut berbeda-beda. Menurut hasil wawancara dengan guru, sebagian besar
siswa kurang memahami bangun datar dan bangun ruang. Sehingga perangkat ajar
bangun datar dan bangun ruang diharapakan akan sangat membantu siswa dalam
pemahaman materi.

Gambar 2 Diagram tingkat pemahaman siswa


2.

Berdasarkan Gambar 3.4 dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa menganggap


bahwa soal latihan yang diberikan dari guru masih kurang untuk membantu
mereka memahami bangun datar dan bangun ruang. Sehingga pada perangkat ajar
yang akan dibuat dapat diberikan latihan-latihan yang membantu siswa untuk
memahami materi bangun datar dan bangun ruang.

Gambar 3 Diagram kemampuan siswa dalam mengingat rumus


3.

Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa sebagian besar siswa mampu mengingat


rumus matematika bangun datar dan bangun ruang dengan baik. Sehingga pada
perangkat ajar yang akan dibuat, tidak diperlukan adanya bantuan rumus pada
pengerjaan latihan.

.Gambar 3.7 Diagram kelengkapan sarana dan prasarana sekolah


4.

Berdasarkan Gambar 4 terlihat bahwa SD Strada Wiyatasana belum cukup


kelengkapan sarana dan prasarana sekolah seperti alat-alat penujang
pembelajaran, dan fasilitas lainnya. Sehingga perangkat ajar yang akan dibuat
dapat menjadi sarana sekolah untuk membantu siswa memahami bangun datar
dan bangun ruang.
b. Wawancara

Berdasarkan wawancara yang dilakukan di SD Strada Wiyatasana dengan guruguru matematika kelas 5, Bapak Gabriel Yudhistira S.Pd dan Bapak Yusuf S.Pd. Dan
juga, dengan penggunaan perangkat ajar, diharapkan siswa dan siswi mampu lebih mudah
memahami materi yang diberikan. Adapun hasil dari wawancara yang dilakukan tersebut
sebagai berikut :

1. Guru guru kelas 5 tersebut cukup mengerti dengan fungsi dan manfaat dari
perangkat ajar. Selain itu, guru guru di Sekolah Dasar Strada Wiyatasana
pada umumnya telah mampu mengoperasionalkan komputer dengan baik.
Sehingga penggunaan perangkat ajar diharapkan mampu menunjang proses
belajar mengajar yang berlangsung pada sekolah tersebut.
2. Guru mengajarkan materi bangun datar dan bangun ruang dengan cara
menjelaskan dan menuliskan rumus di papan tulis. Adapun alat peraga yang
digunakan seperti meteran, benda di sekitar, jaring-jaring, model bangun
ruang, dan lainya.
3. Kesulitan yang dialami guru dalam penyampaian materi bangun datar dan
bangun ruang adalah tidak semua siswa mengerti dengan baik dalam
penghafalan rumus. Selain itu, siswa mengalami kesulitan apabila guru
memberi soal dalam bentuk soal cerita karena sulitnya memvisualisasikan
bentuk bangun ruang di pikiran mereka.

2. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan wawancara dilakukan terhadap guru-guru matematika kelas 5 dan dan kuesioner
terhadap siswa serta pengamatan langsung yang dilakukan di Sekolah Dasar Strada
Wiyatasana Pejaten, Jakarta Selatan, dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya siswa
dan siswi masih menemukan kesulitan mempelajari materi matematika bangun ruang dan
bangun datar. Kesulitan tersebut dapat di-kelompokan sebagai berikut :
1. Menurut data dari hasil wawancara dengan guru serta pengamatan langsung saat proses
belajar mengajar berlansung, siswa dan siswi cenderung masih belum terbiasa memvisualisasikan bangun datar ke bangun ruang. Pola jaring jaring yang selama ini
digunakan oleh guru masih belum efektif, terlebih alat bantu atau peraga yang digunakan

seadanya, yaitu mengamati benda-benda yang berada disekitar sewaktu proses belajar
mengajar berlangsung. Misalnya, guru menggunakan lemari kelas sebagai objek yang di
anggap sebagai bangun ruang balok, botol air minum sebagai bangun ruang tabung, dan
globe sebagai bangun ruang bola. Hal itu menyebabkan siswa dan siswi menemukan
kesusahan dalam implementasi dan penggunaan rumus-rumus. Banyak siswa dan siswi
masih bingung dengan yang namanya sisi, sudut, rusuk dan istilah bangun datar dan
bangun ruang lainya.
2. Analisis kedua didapat dari hasil kuesioner yang dibagikan terhadap 102 orang responden

siswa dan siswi kelas 5 Sekolah Dasar Strada Wiyatasana Pejaten, Jakarta Selatan. Dapat
simpulkan bahwa mayoritas siswa dan siswi menemukan kesulitan saat penghafalan dan
penggunaan rumus. Hal ini disebabkan oleh banyaknya siswa dan siswi yang belum
mengerti sifat dan istilah dasar pada matematika bangun datar dan bangun ruang. Siswa
masih bingung penggunaan istilah istilah matematika seperti panjang, lebar, tinggi,
diagonal, dan lainnya.
3. Usulan Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil wawancara terhadapa guru dan kuisioner terhadapas siswa dan siswi serta
pengamatan langsung yang dilakukan di Sekolah Dasar Strada Wiyatasana Pejaten, Jakarta
Selatan, dapat disimpulkan terdapat 2 masalah pokok dan usulan pemecahan masalahnya
pada materi matematika bangun datar dan bangun ruang diatas yaitu :
1. Adanya ke-tidak cocokan antara materi yang diajarkan guru terhadap pemahaman siswa
karena terdapat kendala dalam penyampaian materinya yaitu pemvisualisasian materi
bangun datar ke bangun ruang. Sehingga diperlukan suatu alat bantu atau perangkat ajar
yang mampu membantu siswa dan siswi mengimajinasikan materi bangun ruang dan
bangun datar.
2. Siswa dan siswi mudah untuk menghafal namun mengalami kesulitan menggunakan
rumus, hal ini terjadi karena siswa dan siswi belum mengerti dengan sifat dan istilah
dasar pada materi bangun datar dan bangun ruang. Sehingga diperlukan banyak latihan latihan soal. Latihan soal pun tidak harus pilihan berganda atau essai yang biasa diberikan
guru disekolah, hal ini bisa memicu tingkat kejenuhan siswa dan siswi dalam

mempelajari bangun ruang dan bangun datar, perangkat ajar atau game edukasi
merupakan salah satu cara lain dalam memberikan latihan latihan kepada siswa agar
mudah mengerti dan menghapal rumus rumus.
4. Perancangan Perangkat Ajar
1. Judul dari perangkat ajar yang dibuat adalah Bangun datar dan Bangun
ruang.
2. Perangkat ajar ini ditujukan untuk murid kelas V SD.
3. Perangkat ajar ini dibuat menggunakan Adobe Flash CS 5.

SIMPULAN DAN SARAN


1. Simpulan
Simpulan yang diperoleh dari hasil analisis, perancangan dan implementasi adalah
sebagai berikut :
a. Aplikasi perangkat ajar bangun datar dan bangun ruang Sekolah Dasar kelas 5
berbasis multimedia pada SD Strada Wiyatasana telah selesai dibuat.
b. Metode pembelajaran dengan dibantu perangkat ajar berbasis multimedia dapat
membantu siswa dalam memahami materi bangun datar dan bangun ruang.
2. Saran
Berdasarkan penyusunan skripsi yang telah dilakukan, maka saran saran yang
dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut dari skripsi ini yaitu :
a. Penambahan materi yang lebih variatif dan kreatif.
b. Penambahan content dan feature yang lebih menarik.
c. Penambahan jenis soal soal yang menantang dan sulit lainya.
d.

Pemanfaatan jaringan internet secara gratis yang bisa di akses dimana saja dan
kapan saja (online).

DAFTAR PUSTAKA

[1] Connolly, T. M., & Begg, C. E. (2010). Database Systems: A Practical Approach to
Design, Implementation and Management (4th edition). Boston: Addison Wesley.
[2] Cristiano, G. (2005). Analyzing Storyboard (2nd edition). Los Angeles: iradidio
books.
[3] Mayer, Richard.E. (2005). The Canbridge Handbook of Multimedia Learning. New
York : Cambridge University Press.
[4] Quatrani, T., & Palistrant, J. (2006). Visual Modeling with IBM Rational Software
Architect and UML. New Jersey: Pearson Education.
[5] Rosenberg, Marc J. (2001). E-learning : strategies for delivering knowledge in the
digital age. Inggris : McGraw-Hill Companies.
[6] Shneiderman, B. (2010). Designing the User Interface: Strategies for Effective
Human-Computer Interaction (5th edition). Boston: Addison Wesley.
[7] Sumanto, Y. D. (2008). Gemar Matematika 5 : untuk SD/MI kelas V. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
[8] Sumardyono. (2004). Karakteristik Matematika dan Implikasinya terhadap
Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
[9] Suharjana, Agus. (2008). Pengenalan Bangun Ruang dan Sifat Sifatnya di SD.
Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Matematika.
[10] Vaughan, T. (2011). Multimedia: Making It Work (8th edition). New York : McGrawHill Companies.
[11] Pressman, S., Roger. (2005). Software Engineering : A Practitioners Approach. New
York : McGraw-Hill Companies.

[12] Dastbaz, M. (2003). Designing Interactive Multimedia System. Boston : McGrawHill Company.
[13] Lee, William & Owens. (2004). Multimedia-Based Instructional Design : Computer
Based Training, Web-Based Training, Distance Broadcut Training, Performance-Based Solution.
San Fransisco : Pfeiffer.
[14] Whitten, Bentley & Dittman. (2004). System Analysis and Design Method. McGraw-Hill Irwin.

RIWAYAT HIDUP
Aviant Ferrary lahir di kota Jakarta pada tanggal 18 Juli 1990. Penulis menamatkan pendidikan
S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2012.
Bindu Gusfiantini lahir di kota Palembang pada tanggal 8 Agustus 1990. Penulis menamatkan
pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2012.
Ikhsan Septian Caesar lahir di kota Padang pada tanggal 13 September 1990. Penulis
menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika
pada 2012.

Anda mungkin juga menyukai