PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak.Matematika timbul
karena pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.Matematika
terdiri dari empat wawasan yang luas ialah aritmetika, aljabar, geometri dan analisis.Namun,
ada pula kelompok Matematikawan yang berpendapat bahwa statistika bukan bagian dari
Matematika.Ia berpendapat bahwa Matematika adalah ilmu tentang struktur yang bersifat
deduktif atau aksiomatik, akurat, abstrak, ketat, dan semacamnya (James and James,1976)
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang banyak diminati oleh beberapa
siswa, namun juga menjadi mata pelajaran yang dianggap menakutkan bagi beberapa siswa
lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhi matematika menjadi pelajaran yang diminati
bahkan menjadi pelajaran yang dianggap sulit dimengerti. Faktor – faktor tersebut dapat
berupa faktor internal dan faktor external. Oleh karena itu sebagai calon pendidik bidang
matematika kiranya perlu untuk mengetahui dan mencari alternatif solusi agar meminimalisir
kesulitan siswa untuk memahami materi tertentu dalam pelajaran matematika.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapat berdasarkan latar belakang di atas sebagai berikut:
1. Materi dalam matematika apa saja yang dianggap sulit dipahami mayoritas siswa
kelas XII ?
2. Apa faktor- faktor yang menjadi penyebab materi tersebut sulit dipahami oleh siswa
XII?
3. Bagaimana alternatif solusi yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam
menanggulangi kesulitan – kesulitan siswa pada materi matematika (Integral) kelas
XII?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dalam menyusun makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui materi dalam pembelajaran matematika kelas XII yang dianggap sulit bagi
siswa kelas XII.
1
2. Mengetahui faktor – faktor yang menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan dalam
memhami materi tersebut.
3. Mencari alternatif solusi dalam membelajarkan agar meminimalisir kesulitan siswa
dalam memahami materi tersebut.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
membayangkan dan bernalar. Hal-hal yang disebutkan tadi dapat menjadi faktor penyebab
kesulitan belajar pada diri siswa tersebut.
5. Faktor Kependidikan
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkait dengan belum
mantapnya lembaga pendidikan secara umum. Guru yang selalu meremehkan siswa, guru
yang tidak bisa memotivasi siswa untuk belajar lebih giat, guru yang membiarkan
siswanya melakukan hal-hal yang salah, guru yang tidak pernah memeriksa pekerjaan
siswa, sekolah yang membiarkan para siswa bolos tanpa ada sanksi tertentu, adalah contoh
dari faktor-faktor penyebab kesulitan dan pada akhirnya akan menyebabkan
ketidak berhasilan siswa tersebut.
4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil survey, materi yang paling dominan sulit adalah tentang logaritma,
yaitu “menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi eksponen atau fungsi logaritma”
dan “menggunakan aturan pangkat, akar, dan logaritma”. Adapula materi lain yang dianggap
sulit adalah integral yaitu Menghitung luas daerah dan volume benda putar dengan
menggunakan integral
Mereka menganggap materi matematika di sekolah menengah terlalu banyak dan
terlalu berat, apalagi pada kurikulum 2013. Siswa yang pasif dan tipe orang yang kurang
cepat menyerap pelajaran, merasa terbebani. Kurangnya waktu yang digunakan guru untuk
menjelaskan materi dan banyaknya tugas, tidak membantu siswa untuk lebih memahami
materi logaritma. Jika siswa ketinggalan pelajaran, dia sulit untuk mengejar materi
selanjutnya, maupun mengulang materi sebelumnya.
Materi logaritma, umumnya siswa kesulitan menggunkan sifat logaritma untuk
menyelesaikan soal. Kebanyakan guru hanya memberikan contoh soal yang sederhana, hanya
soal – soal tentang dasar logaritma saja, tetapi soal yang diberikan ke siswa adalah soal – soal
yang rumit. Siswa memang paham penjelasan dari guru, tetapi siswa sering menggunakan
sifat – sifat logaritma secara salah saat mengerjakan soal, karena siswa bingung soal ini
menggunakan rumus yang mana.
Materi integral, umumnya siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep awal
bahwa integral merupakan anti turunan sehingga untuk sub-bab selanjutnya mereka juga akan
mengalami kesulitan dalam menentukan integral tentu, integral tak tentu dan menentukan
luas luas daerah atau volume benda putar dengan menggunakan integral.
Dalam pembahasan bab ini, kami akan membahas materi integral meliputi kesalahan
siswa dalam menyelesaikan soal integral, solusi guru untuk meminimalisir kesalahan-
kesalahan siswa melalui proses pembelajaran di kelas.
5
dibuat siswa dikelompokkan dalam 3 jenis. Jenis pertama adalah conceptual error yang
menunjuk pada kesalahan siswa karena kesalahan dalam memahami konsep yang berkaitan
dengan soal. Jenis kedua adalah procedural error yang menunjuk pada kesalahan dalam
memanipulasi atau mengalgoritma soal meski pemahaman konsep sudah dimiliki. Jenis
ketiga adalah technical error yaitu kesalahan siswa karena kurangnya pemahaman siswa pada
materi lain yang berhubungan dengan integral atau kesalahan karena kecerobohan.
(Kiat) menguraikan tentang indikator conceptual error, procedural error dan
technical error , yaitu sebagai berikut:
1. Indikator conceptual error
conceptual error adalah kesalahan siswa karena kesalahan dalam memahami konsep
yang berkaitan dengan soal atau kesalahan yang berkaitan dalam penggunaan konsep-
konsep yang digunakan dalam soal.
a. Conceptual Error 1: Integral sebagai luas daerah di bawah sebuah kurva
Contoh soal:
Tentukan luas daerah yang di batasi oleh kurva y = x(x – 4) dan sumbu-X dari x =
0sampai x = 5!
Kemungkingkan jawaban siswa adalah:
5 5
5
x3
[
= −2 x 2
3 0
]
125
¿ −50
3
1
¿−8 satuan luas
3
Siswa tidak menyadari bahwa daerah yang dibatasi oleh kurva y = x(x – 4) dan
sumbu-X dari x = 0 sampai x = 5 akan terbentuk 2 daerah, yaitu
1) Daerah berada di bawah sumbu-X dari x = 0 sampai x = 4
2) Daerah berada di atas sumbu-X dari x = 4 sampai x = 5
Siswa juga tidak memahami konsep bahwa luas daerah tidak mungkin negatif.
Kemungkinan jawaban siswa yang lain:
4 4
6
4
x3
[
= −2 x 2
3 0
]
64
¿ −32
3
1
¿−10 satuan luas
3
Siswa hanya menghitung luas daerah di atas sumbu-X dari x = 0 sampai x = 4
sementara luas daerah dari x = 4 sampai x = 5 diabaikan oleh siswa.
b. Conceptual Error 2 : Integral sebagai luas daerah antara 2 kurva
Contoh soal:
Perhatikan gambar di bawah ini!
4
] 1 x 3−3 x 2+8 x
4
=[8 x−x 2 2 −
2[ ]2
¿ [ (32−16 )−(16−4 )]−[(32−48+32 )−(4−12+16 )]
¿4−8
¿−4 satuan luas
c. Conceptual Error 3 : Integral sebagai anti turunan
Contoh soal:
Gradien garis singgung sebuah kurva pada setiap titik (x, y) dinyatakan oleh
dy 6
= .
dx (2 x−3 )2 Jika kurva melalui titik (3, 5), maka koordinat titik potong kurva
terhadap sumbu-X adalah....
7
Kemungkinan jawaban siswa adalah:
dy 6
= .
Diberikan dx (2 x−3 )2
dy 6 2
= =
Jika x = 3, maka dx (2⋅3−3 )2 3
Karena kurva melalui titik (3, 5), maka persamaan kurva adalah:
2
y−5= ( x−3 )
3
2
y= x +3
3
Jika kurva memotong sumbu-X, maka y = 0
2
0= x+3
3
1
x=−4
2
1
−4
Jadi koordinat titik potong kurva terhadap sumbu-X adalah ( 2 , 0). Siswa
melakukan kesalahan karena siswa tidak mencari persamaan kurva, tetapi mencari
persamaan garis singgung kurva di titik (3, 5). Apabila seorang siswa memberikan
jawaban sebagaimana yang diuraikan diatas, maka siswa tersebut dikaterogikan telah
melakukan conceptual error.
2. Indikator procedural error
Procedural error adalah kesalahan dalam memanipulasi atau mengalgoritma soal meski
pemahaman konsep sudah dimiliki atau kesalahan dalam menyusun langkah-langkah
yang hirarkis sistematis untuk menjawab suatu masalah.
a. Procedural error 1 : tidak menuliskan konstan c dalam integral tak tentu
Contoh soal:
∫ cos(2x−1) dx
Tentukan
8
b. Procedural error 2: Bingung antara turunan atau integral
Contoh soal:
∫ cos(2x−1) dx
Tentukan
Luas daerah A =
( 12 ×4×8)−( 12 ×2×8)=8 satuan luas
Siswa berfikir bahwa bagian dari kurva y = x 2 – 6x + 8 yang melalui titik (2, 0) dan
(0, 8) merupakan garis lurus, sehingga siswa berfikir bahwa luas daerah A adalah luas
segitiga yang melalui titik (0, 8), (4, 0) dan (0, 0) dikurangi dengan luas segitiga
yang melalui titik (0, 8), (2, 0) dan (0, 0).
b. Technical errors 2: Kurangnya pengetahuan tentang operasi dalam aljabar
9
Contoh soal:
Tentukan ∫ tan2 2x dx .
Agar dapat melakukan pengintegralan pada soal tersebut, siswa harus mengubah
indentitas trigonometri dari tan2x menjadi sec2x – 1. Kemungkinan kesalahan yang
dilakukan oleh siswa adalah kurangnya pengetahuan siswa terhadap identitas
trigonometri, sehingga siswa tidak melakukan pengubahan atau melakukan
pengubahan yang salah.
d. Technical error 4: Kecerobohan
Jenis kesalahan ini mengacu kepada kecerobohan siswa dalam menuliskan soal
sehingga jawabannya pasti tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
Contoh: Di dalam soal tertulis fungsi y = x(x + 1), tetapi siswa menulis y = x(x – 1).
Apabila seorang siswa memberikan jawaban sebagaimana yang diuraikan di atas,
maka siswa tersebut dikaterogikan telah melakukan technical error.
1. Guru memberikan contoh penggunaan integral dalam kehidupan sehari- hari, misal
dalam proses pembangunan sebuah jembatan
10
2. Guru mengenalkan kepada siswa tokoh- tokoh yang mengemukakan ide integral yaitu
Archimedes seorang ilmuwan bangsa Yunani yang berasal dari Syracusa (287 – 212
SM). Archimedes menggunakan ide integral tersebut untuk mencari luas daerah suatu
lingkaran, daerah yang dibatasi oleh parabola dan tali busur dan sebagainya.selanjutnya
integral ini dikembangkan oleh adalah Georg Friederich Benhard Riemann (1826-1866)
ARCHIMEDES REIMANN
x3 x2
f ( x )= − −x+ 2 Selanjutnya siswa dapat diminta untuk menentukan Uppersum dan
4 2
Lowersum dari fungsi tersebut dengan partisi ataubanyaknya persegipanjang sebanyak n,
11
dengan n adalah parameter yang belumtertentu. Dengan GeoGebra, dapat ditentukan
nilai integral dari fungsi tersebutdengan batas tertentu. Dengan fasilitas slider untuk
mengubah nilai n, akantampak bahwa nilai integral tersebut akan mendekati rata-rata
UpperSum dan Lower-Sum pada grafik tersebut. Dengan cara demikian, siswa akan
memperoleh pemahaman yang baik mengenai konsep integral
4. Guru membimbing siswa untuk memahami bahwa integral merupakan anti turunan
dengan membeikan contoh permasalahan
Masalah 1
Di pelabuhan selalu terjadi bongkar muat barang dari kapal ke dermaga dengan
menggunakan mesin pengangkat/pemindah barang. Barang dalam jaring diangkat dan
diturunkan ke dermaga. Terkadang barang diturunkan ke sebuah bidang miring agar
mudah dipindahkan ke tempat yang diharapkan. Dari permasalahan ini, dapatkah kamu
sketsa perpindahan barang tersebut? Dapatkah kamu temukan hubungan masalah ini
dengan konsep turunan
Alternatif Penyelesaian :
Misalkan masalah di atas kita sketsa dengan sederhana pada gambar berikut:
12
Gambar 1.1
Sekarang, kita misalkan jaring (barang) yang diturunkan adalah sebuah fungsi, bidang
miring sebuah garis, ketinggian adalah sumbu y, dan permukaan dermaga adalah sumbu
x maka gambar tersebut dapat disketsa ulang dengan sederhana pada bidang koordinat
kartesius. Jika jaring tersebut sebuah kurva dan diturunkan pada Gambar 1.2 maka
berdasarkan konsep Transfromasi (translasi) pada Bab X, terjadi perubahan nilai
konstanta pada fungsi tersebut sampai akhirnya kurva tersebut akan menyingung bidang
miring atau garis. Perhatikan gambar kembali.
Berdasarkan Gambar 1.3, kurva yang bergerak turun akan menyinggung garis tersebut.
Ingat kembali konsep gradien sebuah garis singgung pada Bab sebelumnyabahwa
gradient garis singgung adalah turunan pertama fungsi yang disinggung garis tersebut.
Berdasarkan konsep tersebut maka Gambar 1.3 memberikan informasi bahwa: m adalah
13
dy
turunan pertama y′ atau m= =f ' ( x)(ingat notasi turunan di Bab sebelumnya) sehingga
dx
y adalah anti turunan dari m. Dengan demikian anti turunan dari m adalah y=f ( x )+C k .
Hal ini berarti bahwa nilai konstanta ck dapat berubah-ubah. Jadi, kita telah memahami
bahwa integral adalah antiturunan dari sebuah fungsi. Dan anti turunan dari sebuah
fungsi akan mempunyai konstanta yang belum dapat ditentukan nilainya.
Masalah 2:
Berdasarkan konsep turunan, beberapa fungsi tersebut bila diturunkan menghasilkan
fungsi yang sama. Jika digunakan konsep antiturunan pada fungsi tersebut,
bagaimanakah fungsinya? Apakah dapat kembali ke fungsi asal? Berikut adalah fungsi-
1 4 1 4 1 4
fungsi yang akan diamati a) F ( x )= x ,b) F ( x )= x + 4, c) F ( x )= x −8,d)
4 4 4
1 1 1 13
F ( x )= x 4 − , e) F ( x )= x 4 − . Turunkan fungsi-fungsi tersebut kemudian
4 2 4 207
amatilah turunan nilai konstantanya! Hubungkan kembali fungsi awal dengan turunannya
serta anti turunannya! Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan dari penyelesaian yang
kamu peroleh! (petunjuk: turunan fungsi F(x) adalah F′(x) = f(x) = y′)
Alternatif Penyelesaian:
1 4 ' ' d 1 3
a) F ( x )= x adalah F (x )=f ( x )= y = [ x ¿ ¿ 4 ]=x ¿
4 dx 4
1 4 ' ' d 1 3
b) F ( x )= x + 4 adalah F (x )=f ( x )= y = [ x ¿ ¿ 4 + 4]=x ¿
4 dx 4
1 4 ' ' d 1 3
c) F ( x )= x −8 adalah F (x )=f ( x )= y = [ x ¿ ¿ 4−8]=x ¿
4 dx 4
1 4 1 ' ' d 1 1 3
d) F ( x )= x − adalah F (x )=f ( x )= y = [ x ¿ ¿ 4− ]=x ¿
4 2 dx 4 2
1 4 13 ' ' d 1 13
e) F ( x )= x − adalah F (x )=f ( x )= y = [ x ¿ ¿ 4− ]=x3 ¿
4 207 dx 4 207
Jika dilakukan pengamatan kepada ketiga fungsi, maka seluruh fungsi F(x) tersebut di
atas adalah antiturunan dari fungsi f(x) = x3, sementara fungsi F(x) mempunyai konstanta
yang berbeda-beda. Jadi, dapat ditunjukkan bahwa sebuah fungsi dapat memiliki banyak
antiturunan. Jika F(x) adalah fungsi yang dapat diturunkan, yaitu f(x) maka antiturunan
dari f(x) adalah F(x) + c dengan c adalah sembarang konstanta.
5. Guru membimbing siswa untuk memahami konsep tentang rumus integral tak tentu
dengan memberikan contoh permasalahan
14
Masalah 3 :
Pada konsep turunan, kita dapat memperoleh aturan turunan dengan menggunakan
konsep limit fungsi sehingga proses penurunan sebuah fungsi dapat dilakukan dengan
lebih sederhana dan cepat. Bagaimana dengan konsep integral suatu fungsi? Adakah
aturan yang dapat dimiliki agar proses integrasi suatu fungsi atau mengembalikan fungsi
turunan ke fungsi semula dapat dilakukan dengan cepat?
Alternatif Penyelesaian :
15
Untuk menjawab permasalahan ini, kita akan melakukan beberapa pengamatan pada
beberapa contoh turunan dan antiturunan suatu fungsi yang sederhana. Kamu diminta
mengamati dan menemukan pola dari proses antiturunan fungsi diatas
Dari pengamatan pada tabel tersebut, kita melihat sebuah aturan integrasi atau pola anti
n a n +1
turunan dari turunannya yaitu ∫ ax dx= x
n+1
6. Guru membimbing siswa untuk memahami konsep tentang aplikasi integral tertentu
untuk mencari luas daerah dengan memberikan contoh permasalahan
Masalah 3:
Perhatikan dan diskusikan beberapa hal berikut ini:
Gambar dibawah ini menunjukan daerah yang diarsir Merupakan daerah yang dibatasi
oleh sebuah kurva Defferensiabel (ada anti turunannya) y = f(x), garis x = a, x = b dan
sumbu x, berapakah Luas Daerah yang diarsir (LR) ...... ?
Alternatif Penyelesaian:
LR akan didekati dengan Jumlah Luas segi-4 yangdibuat dalam selang tertutup a ≤ x ≤ b,
dengan lebar Δx (perhatikan gambar) sehingga didapat:
LR = fo Δx + f1 Δx + f2 Δx + ….. + fn Δx
= ( fo + f1 + f2 + … + fn ) . Δx
a
=∑ f x ∆ x
b
16
a
Bentuk lim ∑ ❑disederhanakan menjadi∫ ❑, sehingga :
∆ x→ 0 b
a a
LR= lim ∑ f x ∆ x ↔ LR=∫ f ( x ) dx
∆x →0 b b
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa:
Hasil wawancara yang telah kami lakukan menunjukkan bahwa materi-materi
matematika kelas XII yang sulit dipahami siswa antara lain : logaritma, integral
Kesalahan- kesalahan yang sering terjadi pada siswa saat mempelajari materi integral
meliputi :
1. Siswa sulit memahami konsep integral sebagai luas daerah di bawah sebuah
kurva
2. Siswa sulit memahami konsep integral sebagai luas daerah antara 2 kurva
3. Siswa masih sering lupa bahwa integral adalah anti turunan
4. Siswa sering lupa tidak menuliskan konstan c dalam integral tak tentu
5. Siswa masih bingung antara menggunakan turunan atau integral dalam
mengerjakan soal
6. Siswa kurang menguasai materi prasyarat tentang koordinat geometri
7. Siswa kurang menguasai materi prasyarat tentang operasi dalam aljabar
8. Siswa kurang menguasai materi prasyarat tentang materi trigonometri
Untuk meminimalisir kesalahan- kesalahan siswa, guru hendaknya :
Memberikan contoh penggunaan integral dalam kehidupan sehari- hari
Mengenalkan kepada siswa tokoh- tokoh yang mengemukakan ide integral
Menggunakan program geogebra untuk membantu mengenalkan konsep
integral kepada siswa
membimbing siswa untuk memahami bahwa integral merupakan anti turunan
dengan membeikan contoh permasalahan
membimbing siswa untuk memahami konsep tentang rumus integral tak tentu
dengan memberikan contoh permasalahan
membimbing siswa untuk memahami konsep tentang aplikasi integral tertentu
untuk mencari luas daerah dengan memberikan contoh permasalahan
B. Saran
Dalam mengatasi kesulitan dalam belajar matematika siswa hendaknya memperhatikan faktor
internal dan eksternal. Guru hendaknya berupaya untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar matematika
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Lampiran
20
4. Nama : Gilang Prayoga
Alamat : Jalan Wonokusumo Jaya 1/75
Sekolah : SMKN 7 Surabaya
Materi Sulit : Menghitung nilai limit fungsi aljabar
dan fungsi trigonometri
Alasan : Tidak bisa menghafal rumus – rumus
sinus, cosines, dan tangent, apalagi
menerapkannya ke soal - soal
21