Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN I


(Identifikasi Kesulitan Siswa Kelas XI Man 1 Langsa dalam Menyelesaikan Soal Limit Fungsi Aljabar)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LANGSA

LATAR BELAKANG

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik, bahan pelajaran, metode penyampaian,
strategi pembelajaran, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Karim (2011) mengemukakan pembelajaran
matematika di sekolah dasar merupakan dasar bagi penerapan konsep matematika pada jenjang berikutnya. Pentingnya
pemahaman konsep pada pembelajaran matematika agar dapat menyeleaikan masalah matematika dan tahu kapan dan
bagaimana rumus matematika digunakan. Salah satu hal yang dapat dibutuhkan agar pemahaman konsep dapat terpenuhi
yakni dengan adanya bahan ajar.

Dalam kegiatan pembelajaran Bahan ajar berfungsi sebagai pedoman guru dan siswa untuk sumber belajar.
Menurut National Centre For Competency Based Training (2007) pengertian Bahan ajar adalah segala bentuk bahan
yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sehingga Peran guru sebagai
fasilitator saat menyiapkan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa serta dapat menunjang kebutuhan siswa
dalam memahami konsep.

Pemahaman konsep dan penguasaan suatu materi merupakan prasyarat untuk menguasai materi atau konsep
berikutnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Heruman (dalam Karim, 2011) dalam matematika setiap konsep berkaitan
dengan konsep lain, dan suatu konsep menjadi prasyarat bagi konsep lainnya. Dengan demikian, pemahaman konsep
merupakan hal yang sangat fundamental dalam pembelajaran matematika agar lebih bermakna. Namun setiap siswa
memilik tingkati pemahaman konsep yang berbeda - beda. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya motivasi
siswa pada materi yang disampaikan, kurangnya usaha siswa untuk memahami materi tersebut, dan siswa mendapat
kesulitan dalam belajar, yaitu ketika harus menguasai bagian-bagian yang sukar, misalnya ketika ada konsep yang belum
dapat dikuasai dari seluruh materi yang harus dipelajarinya, atau keliru dalam menggunakan prinsip yang berlaku pada
materi yang sedang dipelajarinya. Kesulitan tersebut lumrah terjadi dalam pembelajaran matematika, mengingat di dalam
matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak menurut Hasratuddin (2014).

Kesulitan belajar menurut Subini (2011) merupakan suatu kondisi di mana kompetensi atau prestasi yang dicapai
tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan, baik berbentuk sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.
Seorang siswa dapat dikatakan sedang mengalami kesulitan dalam belajarnya apabila menunjukkan salah satu dari dua
kriteria tersebut. Salah Satu Materi matematika Yang Sulit Dipelajari Sebagian Siswa, Yaitu Materi Limit Fungsi
Aljabar. Dalam menyelesaikan Soal - Soal Limit Fungsi Disamping harus Menguasai Rumus Dan teorema Limit, Siswa
harus Dapat Menguasai Konsep Prasyarat Lainnya, Seperti Konsep Pemfaktoran, Merasionalkan Bentuk akar, Dan
Lainnya. Berdasarkan penelitian Wahyuni (2015) Kesulitan siswa Dalam Mempelajari Limit Fungsi Aljabar Terbagi
menjadi tiga, Yaitu Kesulitan Konsep, Kesulitan prinsip dan kesulitan Prosedural. Kesulitan belajar siswa dapat terjadi
salah satunya adalah karena proses pembelajaran yang di alami siswa tidak cukup menarik atau tidak cocok dengan
karakter siswa. Salah satu upaya untuk menarik minat belajar siswa menggunakan model pembelajaran dan bahan ajar
yang sesuai dengan karakteristik siswa.
ANALISIS PERMASALAHAN

Faktor penyebab kesulitan belajar siswa, yaitu faktor internal ( faktor dalam diri siswa ) dan faktor eksternal ( faktor
dari luar ). Menurut Kustiyani (2015), faktor penyebab kesulitan belajar matematika siswa yaitu : (1) faktor biologis,
meliputi kesehatan dan cacat tubuh; (2) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, minat, motivasi, konsentrasi, dan
kebiasaan belajar; (3) Faktor lingkungan sekolah; meliputi metode mengajar, sarana dan prasarana pembelajaran, disiplin
sekolah dan waktu sekolah; (4) Faktor lingkungan keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, pengertian orang tua
terhadap anak, relasi antar anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga dan suasana rumah; (5) Faktor lingkungan
masyarakat, meliputi media massa, bentuk kehidupan masyarakat, teman bergaul dan kegiatan siswa dalam
masyarakat.Pendapat lainnya mengenai faktor kesulitan belajar menurut Manibuy (2014) dapat dilihat dari faktor kognitif
dan nonkognitif. Widyawati, dkk (2018) mengemukakan faktor penyebab kesulitan siswa ditinjau dari aspek kognitif
siswa yaitu kemampuan siswa dalam penguasaan materi matematika.

Salah satu materi matematika yang sulit dikuasai oleh sebagian besar siswa, yaitu limit fungsi aljabar. Limit fungsi
alajabar merupakan materi pelajaran matematika yang diajarkan di tingkat SMA/MA. Dalam menyelesaikan soal – soal
limit fungsi aljabar, disamping harus menguasai rumus dan teorema limit siswa juga dituntut untuk mengetahui konsep –
konsep yang ada dalam materi limit fungsi aljabar, seperti konsep pemfaktoran, konsep bentuk akar dan lainnya.

Adapun jenis kesulitan dalam mempelajari materi limit fungsi aljabar dimodifikasi dari jenis kesalahan dalam penelitian
Salido, dkk (2017) dan jenis kesulitan menurut Wahyuni (2015) adalah jenis kesulitan konsep, kesulitan prinsip dan
kesulitan prosedural.

1. Kesulitan konsep. Kesulitan konsep adalah kesulitan yang dialami siswa karena tidak memahami difinisi limit
atau syarat – syarat sebuah fungsi memiliki limit dan kekelituan dalam menentukan akar sekawan dari fungsi
dalam bentuk akar.
2. Kesulitan prinsip. Kesulitan prinsip adalah kesulitan dalam mengaitkan beberapa konsep. Indikator kesalahan
prinsip meliputi : a) siswa kurang memahami konsep pemfaktoran, b) siswa kurang memahami sifat – sifat dalam
operasi, dan lainnya.
3. Kesulitan prosedural. Kesulitan procedural adalah kesulitan dalam pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar dan
pengerjaan matematika lainnya. Indikator kesalahan prosedural meliputi : a) siswa keliru dalam melakukan
operasi, b) siswa keliru dalam penulisan, c) siswa keliru dalam substitusi dan lainnya.

Sebuah penelitian menunjukan bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan atau memecahkan
soal matematika salah satunya limit fungsi aljabar dimana 25,8% siswa mengalami kesulitan pada persoalan limit fungsi
alajabar di suatu titik dan sebanyak 36,05% siswa mengalami kesulitan pada persoalan limit fungsi alajabar tak hingga
(Ardiyanti Rosa, 2016 : 1).
METODE PEMECAHAN

Adapun salah satu strategi pembelajaran dalam mengatasi kesulitan siswa dalam belajar matematika serta
menumbuhkan minat belajar matematika siswa adalah dengan menerapkan model – model pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif menemukan konsep nya sendiri dan menggunakan bahan ajar sesuai dengan karakteristik
siswa.

Salah satu model pembelajaran sesuai untuk kebutuhan materi limit fungsi aljabar dan karakteristik siswa yaitu
model discovery learning. Pembelajaran discovery merupakan model pembelajaran kognitif yang menuntut guru lebih
kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat siswa belajar aktif untuk menemukan pengetahuan nya sendiri (Sani,
2014). Wilcox (dalam Hosnan, 2014) menyatakan bahwa dalam pembelajaran penemuan siswa didorong untuk
belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep – konsep dan prinsip – prinsip dan
guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka
menemukan prinsip – prinsip untuk diri mereka sendiri. Kelebihan model discovery learning menurut Saefudin dan
Berdiati (2014) diantaranya yaitu mengembangkan potensi intelektual siswa, menimbulkan rasa senang siswa karena
tumbuhnya rasa menyelidiki dan membantu siswa untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab atas pembelajaran nya
sendiri, melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, memperkuat konsep dalam diri siswa, serta memperkuat
memori mengenai konsep karena informasi pelajaran yang diperoleh sendiri oleh siswa.

Salah satu faktor dalam upaya meningkatkan minat belajar matematika adalah bahan ajar sesuai
karakteristik siswa yaitu Lembar kerja siswa (LKS) digital karena kensep materi yang visualisasinya dapat ditampilkan
secara digital. Menurut Sambodo (2014, 53) bahwa semua bentuk pembelajaran dan pengajaran yang menggunakan
rangkaian media elektronik lebih efektif dan mudah dipahami karena memiliki setiap tampilan yang dapat menarik
minat belajar siswa dan penyampaian materi lebih efektif.
KERANGKA KERJA

Tahap 1

Langkah 1 : perencanaan
Menyusun RPP , bahan ajar, media pembelajaran, penyusunan Lembar kerja Siswa (LKS) digital dan menyusun
Tes Hasil Belajar Siswa.

Langkah 2 : Pelaksanaan Tindakan

Dengan menerapkan model Pembelajarn Discovery Learing mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok
dan member Lembar Kerja Siswa (LKS) Digital kepada siswa berbasis Discovery Learing

Langkah 3 : Guru Membimbing Setiap Kelompok Peserta Didik Secara Merata.

Tahap 2
Langkah 1 : Setiap perwakilan kelompok maju kedepan untuk menjelaskan materi yang dibahas kepada semua
temannya

Langkah 2: Guru menjelaskan kendala siswa dalam menjelaskan materi yang telah dibahas di depan kelas.

LUARAN YANG DIHARAPKAN

Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning dan bahan ajar LKS digital
diharapkan dapat mengevaluasi efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran pada siswa
dalam mata pelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA

Subini, N. (2011). Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. Jogjakarta: Javalitera, (p. 13-14). Yogyakarta:
Javalitera.
Karim, A. (2011). Penerapan metode penemuan terbimbing dalam pembelajaran matematika untuk
meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar. In Seminar
Nasional Matematika dan Terapan (Vol. 30).
Ardiyati, R.(2016). Analisis Kesulitan Mempelajari Materi Limit Fungsi Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Kasihan
2013/2014. Jurnal Pendidikan Matematika –S1,5(8),1-11.
Wahyuni, R.S. (2015). Analisis Kesalahan dan Kesulitan dalam Menyelesaikan Soal Matematika Siswa Kelas
VIII SMPN 2 Padang . Abstract of Ubdergraduate, Facukty of Education, Bung Hatta University, 6(1),1-9.
Hastratuddin. (2014). Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang Akan Datang Berbasis Karakter. Jurnal
Didaktik Matematika , 1(1),1-6
Manibuy, R. (2014). Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan Taksonomi
solo pada Kelas x SMA Negeri 1 Plus di kabupaten nabire-papua. Jurnal Elektronik pembelajaran
matematika, 2(9),933-945.
Salido, A., Misu, L., & Salam, M.(2017). Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal – soal Matematika
materi Pokok limiot Fungsi pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 5 Kendari. Jurnal Penelitian
Pendidikan Matematika, 2(1), 1-13.
Manibuy, R. (2014). Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan Taksonomi
solo pada Kelas x SMA Negeri 1 Plus di kabupaten nabire-papua. JurnalElektronik pembelajaran
matematika, 2(9),933-945.

DATA PRIBADI

NAMA NIM PRODI


Robi Natama Situmorang 190406014 Pendidikan Matematika

Anda mungkin juga menyukai