Diskusi 7 Nurul Hardiyanti

042671661

1. Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk

mendapatkan manfaat (benefit) atau suatu aktivitas pengeluaran uang dengan harapan
untuk mendapatkan hasil (return), dan yang dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan
sebagai suatu unit. Aktivitas suatu proyek selalu ditujukan untuk mencapai suatu tujuan
(objective) dan mempunyai suatu titik tolak (starting point) dan suatu titik akhir (ending
point), baik biayanya maupun hasilnya yang pokok dapat diukur. Kriteria kelayakan proyek
yaitu:
1. Net Present Value (NPV) Net Present Value adalah suatu teknik capital budgeting, yang
dalam mengukur profitibilitas rencana investasi proyek mempergunakan faktor nilai waktu
uang. Kriteria nilai bersih sekarang (NPV) didasarkan atas dasar konsep diskonto semua
arus kas masuk dan keluar selama umur proyek (investasi) kenilai sekarang, kemudian
dihitung angka bersihnya akan diketahui selisih dengan memakai dasar yang sama yaitu
harga pasar saat ini. Ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu nilai waktu dari uang dan
selisih besar arus kas masuk dan keluar. Dalam investasi proyek apakah proyek tersebut
layak atau tidak layak, dinyatakan oleh nilai net present value (NPV). Untuk NPV yang
memberikan nilai positif atau lebih besar nol berarti proyek tersebut layak untuk
dilaksanakan, apabila NPV memberikan nilai negative atau lebih kecil nol berarti proyek
tersebut mengembalikan persis sebesar opportunity cost faktor produksi modal.

2. Internal Rate of Return (IRR) merupakan suatu tungkat pengembalian modal yang
digunakan dalam suatu proyek¸yang nilainya ninyatakan dalam persen per tahun. Suatu
proyek yang layak dilaksanakan akan mempunyai nilai IRR yang lebih besar dari nilai
discount rate.
Jika IRR > discount rate maka proyek layak untuk dilaksanakan.
Jika IRR < discount rate maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.

3. Benefit Cost Ratio (BCR) merupakan tingkat perbandingan antara manfaat dan biaya dari
suatu proyek. Terdapat dua cara yang digunakan yaitu, Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C),
Gross Benefit-Cost Ratio (Gross B/C).
Jika B/C >1 maka proyek layak untuk dilaksanakan.
Jika B/C < 1maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
Diskusi 7 Nurul Hardiyanti

042671661

2.

Pengolahan Kopi
Tahun Invest Cost Total Benefit B-C DF 14% Nilai Sekarang
(juta) (juta) (juta) (juta)
1 191 0 191 0 -191 0,877 -167,544
2 0 45 45 71 26 0,769 20,006
3 0 45 45 71 26 0,675 17,549
4 0 45 45 71 26 0,592 15,394
5 0 45 45 71 26 0,519 13,504
6 0 45 45 71 26 0,456 11,845
7 0 45 45 71 26 0,400 10,391
8 0 45 45 71 26 0,351 9,115
9 0 45 45 71 26 0,308 7,995
10 0 45 45 71 26 0,270 7,013
11 0 45 45 71 26 0,237 6,152
12 0 45 45 71 26 0,208 5,397
13 0 45 45 71 26 0,182 4,734
14 0 45 45 71 26 0,160 4,152
15 0 45 45 71 26 0,140 3,643
16 0 45 45 71 26 0,123 3,195
17 0 45 45 71 26 0,108 2,803
18 0 45 45 71 26 0,095 2,459
19 0 45 45 71 26 0,083 2,157
20 0 45 45 71 26 0,073 1,891
Nilai Sisa 20 0,073 1,460
NPV -16,689
NPV < 0
Diskusi 7 Nurul Hardiyanti

042671661

Pabrik makanan
Tahun Invest Cost Total Benefit B-C DF 14% Nilai Sekarang
(juta) (juta) (juta) (juta)
1 155 0 155 0 -155 0,877 -135,965
2 0 35 35 59 24 0,769 18,467
3 0 35 35 59 24 0,675 16,199
4 0 35 35 59 24 0,592 14,210
5 0 35 35 59 24 0,519 12,465
6 0 35 35 59 24 0,456 10,934
7 0 35 35 59 24 0,400 9,591
8 0 35 35 59 24 0,351 8,413
9 0 35 35 59 24 0,308 7,380
10 0 35 35 59 24 0,270 6,474
11 0 35 35 59 24 0,237 5,679
12 0 35 35 59 24 0,208 4,981
13 0 35 35 59 24 0,182 4,370
14 0 35 35 59 24 0,160 3,833
15 0 35 35 59 24 0,140 3,362
16 0 35 35 59 24 0,123 2,949
17 0 35 35 59 24 0,108 2,587
18 0 35 35 59 24 0,095 2,269
19 0 35 35 59 24 0,083 1,991
20 0 35 35 59 24 0,073 1,746
Nilai Sisa 25 0,073 1,825
NPV 3,763
NPV > 0
Berdasarkan perhitungan tabel arus khas dari dua proyek, diperoleh hasil NPV pengolahan
kopi Rp. -16.689.000 (NPV <0), dan NPV pabrik makanan Rp. 3.763.000 (NPV >0),
sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek yang sebaiknya dipilih yaitu proyek pabrik
makanan, karena akan menguntungkan.
Sumber: BMP PANG4321/Ekonomi Teknik