manifestasi klinis:
– bernafas lewat mulut
– rhinitis alergi
– gejala hidung
– palatum tinggi
TUBERKULOSIS
– etiologi: infeksi M. tuberculosis
– penyebaran melalui inhalasi dari droplet yang infeksius, bisa juga dari
saliva yang terinfeksi
patofisiologi:
. droplet yang terinfeksi dibawa ke alveolus, dimana bakteria
difagositosis oleh makrofag
. replikasi terjadi pada makrofag alveolus, dan penyebaran infeksi terjadi
secara lokal ke limfonodi lokal
. kalau host tidak dapat mematikan bakteri secara natural — 2 sampai 8
minggu setelah onset, terjadi hipersensitivitas yang terlambat dari
perkembangan bakteri yang dimediasi oleh sel T (CD4+) helper
limfosit.
. secara klinis terdapat perubahan tuberkulin skin tes dari negatif
menjadi positif
faktor yang memengaruhi:
– ketahanan host
– kemampuan imun host
– virulensi mikroba
TB Pulmonari Primer
– biasa ditemukan pada bayi dan anak-anak.
– tidak menghasilkan sputum, akan tetapi menelan sekresi pulmonari
Manifestasi Klinis
– hasil tes tuberkulin kulit 90%
– perubahan radiograf
– batuk, lemah dan rasa tidak enak, anoreksia, penurunan berat badan
yang tidak bisa dijelaskan, keringat pada malam hari dan demam.
– peningkatan suhu umum terjadi di malam hari atau pagi hari diikuti
dengan keringat.
– pemeriksaan nucleic acid amplification assay dapat mendeteksi
mikobakterium dalam waktu 48 jam.
Tatalaksana Medis
– isoniazid, rifampin, ethambutol, pyrazinamide: first line obat TB
– pyrazinamide, fluoroquinone: pasien terkonfirmasi TB
Tatalaksana Dental:
– pasien dengan TB aktif harus menunda perawatan gigi dan konsultasi
ke dokter penyakit paru
– INH dan rifampin dapat menurunkan platelet count dan meningkatkan
resiko perdarahan
Komplikasi Oral:
– ulserasi sakit, dalam, berbentuk irregular pada dorsum lidah
– memengaruhi palatum, bibir, mukosa bukal dan gingiva
– lesi granular, nodular atau leukoplakia dan terkadang tidak sakit