ANEMIA – penurunan kemampuan darah untuk membawa oksigen dan berhubungan dengan penurunan jumlah sel darah merah dan abnormalitas hemoglobin. Penyebab: ● Penurunan produksi sel darah merah ● kehilangan darah ● peningkatan destruksi sirkulasi sel darah merah. Tipe-Tipe Anemia . Anemia Defisiensi Zat Besi – merupakan anemia mikrositik. – etiologi: kehilangan darah dalam jumlah yang besar, kurangnya konsumsi zat besi, absorbsi zat besi yang rendah atau peningkatan kebutuhan zat besi. . Anemia Pernisiosa dan Anemia Defisiensi Asam Folat – kekurangan vitamin B12 (kobalamin) dan asam folat yang berperan dalam pembentukan sel darah merah dari sumsum tulang belakang. – defisiensi absorbsi kobalamin dan asam folat. . Anemia Hemolitik – terdiri dari anemia, thalassemia dan defisiensi glukosa 6-fosfat dehidrogenase. – disebabkan oleh serangan imun, faktor ekstrinsik, kelainan membran sel 6 darah merah, enzimopati dan hemoglobinopati. 5 . Sickle Cell Anemia 4 . Defisiensi Glukosa 6-Fosfat Dehidrogenase . Aplastik anemia – kondisi sumsum tulang belakang tidak dapat menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan platelet karena ketidakmampuan stem sel hematopoetik untuk membentuk, diferensiasi atau mengembangkan sel 3 darah. Tatalaksana Dental: – melakukan pemeriksaan subyektif lengkap. – Sebelum melakukan tindakan perawatan gigi, pastikan Hb pasien = 11 g/dL 2 dan tidak sedang menunjukkan tanda dan gejala anemia. – hindari penggunaan larutan anestesi dengan vasokonstriktor — menyebabkan kerusakan lokal dari sirkulasi. – Pemberian premedikasi: N2O dan Oksigen – Pemberian antibiotik profilaksis: penisilin, amoxicillin dan clindamycin. 1 Manifestasi Klinis: – gingiva pucat. – kehilangan papila lidah dan perubahan atropi pada mukosa oral – angular cheilitis – sensasi rasa terbakar atau sakit lidah
KELAINAN SEL DARAH PUTIH
Leukositosis dan Leukopenia Leukositosis : kenaikan jumlah sel darah putih Leukositosis bisa disebabkan oleh olahraga, kehamilan dan stres emosional — leukositosis fisiologis. Leukositosis bisa disebabkan oleh infeksi, neoplasia atau nekrosis — leukositosis patologis Neuropenia : Penurunan jumlah sel darah putih Leukimia dan Limfoma Leukimia adalah kanker sel darah putih yang mempengaruhi sumsum tulang dan sirkulasi darah. Tatalaksana dental: – Pasien dengan kelainan sel darah putih yang sudah remisi bisa menerima semua tindakan dental. – Apabila ingin melakukan tindakan invasive — lakukan perhitungan platelet pada hari tindakan.
PERDARAHAN ACQUIRED DAN KELAINAN HIPERKOAGULASI
– koumarin, antiplatelet, NSAID, Aspirin — dapat menyebabkan perdarahan dan terganggunya fungsi platelet darah. Tiga tahapan perdarahan untuk kontrol perdarahan: Fase Vaskular – dimulai sesaat setelah terjadi luka dan melibatkan vasokonstriksi arteri dan vena pada area luka Fase Platelet – serpihan selular dari sitoplasma megakariosit yang berakhir 8-12 hari. – terjadi agregasi platelet — memerlukan enzim siklooksigenase (COX). – Aspirin — merupakan COX inhibitor — menyebabkan terganggunya pembentukan platelet. Fase Koagulasi – proses pembentukan fibrin. Fase fibrinolitik – bertujuan untuk mencegah koagulasi darah intravaskular dari area luka dan menghilangan jendalan setelah telah mencapai fungsi hemostasis. Manifestasi klinis: – angioma, ekimosis, ptekie dan jaundice(penyakit kuning). – pasien leukimia akut atau kronis — lesi mukosa oral, hiperplasia gingiva, ptekie, ekimosis, limfadenopati Pemeriksaan: Pemeriksaan Partial Thromboplastin Time (PTT) — untuk memeriksa sistem intrinsik (Faktor VIII, IX, XI dan XII) dan sistem umum (Faktor V dan X, prothrombin dan fibrinogen). Pemeriksaan Prothrombin Time (PT) — untuk memeriksa jalur ekstrinsik (Faktor VII) dan faktor umum (Faktor V dan X, prothrombin dan fibrinogen). Pemeriksaan Platelet Count (PC) — untuk memeriksa kemungkinan perdarahan karena trombositopenia. Pemeriksaan Thrombin Time (TT) — untuk melakukan pemeriksaan sampel darah pasien sebagai agen aktivasi. PERDARAHAN KONGENITAL DAN KELAINAN HIPERKOAGULASI Tatalaksana pasien hemofilia: – Lakukan pemeriksaan review of system secara adekuat. – Hindari penggunaan Aspirin dan NSAID karena dapat mengganggu proses agregasi platelet dan menyebabkan perdarahan. – Pilihan Analgesik: Asetaminofen dengan atau tanpa kodein. – Hindari anestesi blok – Penggunaan desmopressin dan asam aminokaproik untuk mencegah perdarahan di klinik gigi. – Konsultasi dengan hematologis – Follow up pasca tindakan bedah 24-48 jam pasca pencabutan untuk melihat apakah ada perdarahan atau alergi. Manifestasi Oral: – perdarahan spontan gingiva, ekimosis, ptekie
KANKER DAN PERAWATAN ORAL PASIEN KANKER
Tatalaksana pencabutan gigi pasien yang akan menerima terapi radiasi kepala-leher atau kemoterapi: – tindakan harus dilakukan dengan minimal trauma, 3 minggu sebelum terapi radiasi dimulai. – 5 hari sebelum tindakan radiasi pada pencabutan gigi maksila dan 7 hari sebelum tindakan radiasi pada gigi mandibula. – potong tulang untuk menghilangkan permukaan tulang yang tajam. Tatalaksana pasien dengan disfungsi saliva: – minum air putih yang cukup. – hindari konsumsi ethanol, tembakau, kopi, teh dan makanan panas pedas. – konsumsi permen karet bebas gula. – pemberian saliva artifisial