SISTEM HEMATOLOGI
dr. Maria Eka Putri , MKK
Deni Nelissa
Fahmi fil ardli
Fikri Akbar Alfarizi
Raisa Sevenry Suha
Rifky Fadila Narathama
Sabrina Qurottaayun
Topan Muhamad Nur
Yessi Oktavianti
Sabrina Putri Dewanti
Nursigit
2013730133
2013730141
2013730143
2013730086
2013730171
2013730173
2013730184
2013730122
2012730155
2010730151
KELOMPO
K5
Skenario 2
Seorang wanita umur 30 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan cepat lelah dan lemah. Disaat
bersepeda pernah mau pingsan. Sering demam, dan
mimisan. Menurut keluarganya dia terlihat lebih
pucat dari biasanya. Setelah pemeriksaan fisik
ditemukan anemia dan sclera sedikit ikterik.
Skenari
o
Kata/Kalimat
Kunci
Kata Sulit
Anemia adalah keadaan berkurangnya jumlah
eritrosit atau kadar hemaglobin. ( Kamus Kedokteran,
FKUI 2011).
Sklera adalah bagian terluar mata yang melindungi,
kuat dan berwarna putih.(Kamus Kesehatan).
Ikterik adalah berkaitan dengan ikterus. Ikterus
adalah gejala kuning karena peninggian pigmen
empedu, misalnya mulai terlihat apabila kadar
bilirubin serum lebih dari 3 mg%. Dapat terjadi
karena penyakit hati atau hemolisis eritrosit. (Kamus
Kedokteran,FKUI 2011).
Pertanyaan
PERTANYAAN :
1. Jelaskan proses hematopoeisis dan gambaran dari sel-sel darah !
2. Jelaskan biokimia dari sel-sel darah!
3. Jelaskan definis, klasifikasi, etiologi, epidemiologi dan gejala klinis
dari anemia !
4. Jelaskan patofisiologi dari anemia !
5. Jelaskan alur diagnosis pada skenario !
6. Bagaimana mekanisme dan hubungan antar gejala pada skenario?
7. Apa hubungan faktor usia dan jenis kelamin pada skenario?
8. Jelaskan faktor nutrisi yang berperan pada anemia !
9. Jelaskan diagnosa banding dari kasus seperti pada skenario !
1. Jelaskan proses
hematopoiesis dan gambaran
dari sel sel darah
F I K R I A K B A R A L FA R I Z I
2013730143
Pluripotent
Stem cell
Semua jenis
Sel sel darah
Committed
stem cell
Oligopotent
Stem cell
Unipotent
Stem cell
HEMATOPOI
ESIS
Pluripotent
Stem cell
Lymphoid
progenito
r
CFU
Gemm
Myeloid progenitor
CFU E
CFU
Meg
CFU
GM
Erythroid
progenitor
Megakariosit
progenitor
Granulosit
progenitor
Eritrosit
Trombosit
CFU
S4
CFU
S4
Basofil
Eosinofil
Neutrofil
Monosit
Limfosit B Limfosit T
Eritrosit
Prekursor yang dapat dikenal secara morfologik dalam
sumsum tulang
Dikenal sebagai :
Pronormoblas
Normoblas basofilik
Normoblas
polikromatofilik
Pronormoblas
Eritrosit
Retikulosit
Leukosit
Neutrofil
Eosinofil
Basofil
Monosit
Limfosit
Sel
B
GRANULOSIT
AGRANULOSIT
Sel
T
Trombos
it
Hemosta
sis
Spasme
vaskular
Pembentukan
sumbat
trombosit
Koagulasi
CO
Definisi anemia :
- Hemoglobin/jumlah/massa eritrosit
Etiologi :
- Gangguan pembentukkan eritrosit
- Perdarahan
- Hemolisis
Gejala klinis :
- Hb < 7-8 g/dl
- 5L
Etiopatogen
esis
Klasifikasi Anemia
Gangguan pembentukkan
eritrosit :
Bahan esensial
- Gangguan penggunaan
besi
- Kerusakan sumsum
tulang
Hemoragi :
- Pasca perdarahan
akut
Hemolitik :
- Pasca perdarahan
kronik
Intrakorpuskula
r
Ekstrakospusku
ler
Tidak
diketahui/patog
enesis yang
kompleks
Morfologi
& Etiologi
Hipokromik
mikrositer
Normokromik
normositer
Makrositer :
- Megaloblastik
- Non-megaloblastik
Epidemiologi
pri
a
(20
Anak
30
%)
sekolah
(24-35%)
WUS (39,1%)
Busui (45,1%)
Bumil (50,9%)
Anak Prasekolah (55,5%)
Remaja putri (57,1%)
Hari
an
Indo Media
nesi
(201 a
2)
Patofisiologi Anemia
Kegagala
n
sumsum
tulang
Kehilang
an
eritrosit
berlebih
an
Anem
ia
Sumber : Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam oleh Aru
ALUR DIAGNOSIS
Pemeriksaan
fsik
erhatikan Gejala Klinis lalu lakukan
1. Periksa 5 L
Anamnesis
Periksa tanda
- Usia
vital.
penderita
- Inspeksi :
- Riwayat
Adakah
penyakit
ptekie,
- Riwayat obat
purpura,
yg
ekimosis,
diminum
perdarahan
- Apakah ada
spontan lain
demam,
- Adakah
perdarahan,
anemia,
lemah
ikterus,
badan
organomegali,
- Apakah ada
limfadenopati
benjolan
2.
Nyeri
yang timbul
punggung
Pemeriksaan
penunjang
(Bila Perlu}
Parasitologi
Patologi Klinik
1. Pemeriksaan
darah tepi
2. HB
3. Hematokrit
4. LED
5. Urin
Radiologi
Rontgen
EKG /
Ekokardiograf
Endoskopi
Mau pingsan
Kegagalan sumsum tulang dalam
memproduksi sel-sel darah, yaitu sel
eritrosit juga menyebabkan distribusi O2
ke otak berkurang sehingga
menyebabkan timbulnya perasaan mau
pingsan
Demam
Kegagalan sumsum tulang dalam
memproduksi sel-sel darah, yaitu sel
leukosit terutama neutrofil menyebabkan
neutropenia. Berkurangnya jumlah
neutrofil menyebabkan penderita rentan
terhadap infeksi sehingga penderita
sering demam akibat infeksi virus atau
bakteri.
Epistaksis
Kegagalan sumsum tulang dalam
memproduksi sel-sel darah, yaitu sel
trombosit (platelet) menyebabkan
trombositopenia. Apabila jumlah
trombosit berkurang maka waktu
perdarahan dan pembekuan darah
penderita menjadi lebih lama dari dalam
keadaan normal sehingga penderita
mengalami epistaksis.
Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik nonimun. Hemolisis terjadi tanpa keterlibatan imunoglobulin
tetapi karena faktor defekmolekuler, abnormalitas struktur membran, faktor lingkungan
yang bukan auto antibodi seperti hipersplenisme, kerusakan mekanik eritrosit karena
mikroangiopati atau infeksi yang mengakibatkan kerusakan eritrosit tanpa
mengikutsertakan mekanisme imunologi seperti malaria, babesiosis, dan klostridium
Pada Anemia defisiensi fe
Perempuan akan lebih mudah menderita anemia bila dibandingkan dengan laki laki
karena perempuan mengalami menstruasi, kehamilan, dan laktasi
Pada laki-laki dewasa, Kehilangan darah khronis juga bisa disebabkan oleh karena
kanker terutama kanker pada usus besar.
Pada bayi dan anak anak, anemia kekurangan zat besi biasanya disebabkan
karena : Bayi < 6 bulan oleh karna cadangan besi tidak adekuat dan makanan
tambahan terlambat Umur 1 - 2 tahun oleh karna Infeksi sal. cerna dan nafas dan diet
tidak adekuat, 5 tahun oleh karna Infeksi parasit ( ankylostomiasis, trichuris,
amubiasis )
Radiasi
b.
vitamin C dan
vitamin E
Riboflavin, vitamin
A, dan vitamin C
ZAT BESI
Anemia
Aplastik
R I F KY FA D I L A N A RAT H A M A
2013730171
Definisi
Anemia aplastik adalah suatu sindroma kegagalan
sumsum tulang yang ditandai dengan pansitopenia perifer
dan hipoplasia sumsum tulang. Pada anemia aplastik
terjadi penurunan produksi sel darah dari sumsum tulang
Klasifikasi
A.
Patofisiologi
Sel Induk
Hemopoietik
Kerusakan sel
induk gangguan
lingkungan mikro
mekanisme
PANSITO
PENIA
Eritrosi
t
Sindro
m
Anemi
a
Leukosi
t
Mudah Infeksi
Febris
Ulkus mulut/
Pharynx
sepsis
Trombo
sit
Perdaraha
n
Kulit
Mukosa
Organ
dalam
Penyebab
Penyakit kongenital atau menurun
Zat-zat kimia yang terhirup ataupun terkena kontak kulit
(benzen, arsen, insektisida, dll)
Obat-obatan yang dapat menyebabkan anemia aplastic
Radiasi pajanan sinar X yang berlebihan ataupun jatuhan
radioaktif
Pemeriksaan
Laboratorium
Darah
Sumsum Tulang
Pencegahan
Menghindari paparan bahan kimia
hindari juga konsumsi obat-obat yang dapat
memicu anemia aplastic
menjauhi radiasi seperti sinar X dan radiasi lainnya
Pada pendarahan dan/atau infeksi perlu dilakukan
terapi komponen darah yang baik, yaitu sel darah
merah, granulosit dan trombosit dan antibiotik
Pengobatan
1. Terapi Suportif
2. Faktor-faktor pertumbuhan hematopoietic
3. Transplantasi Sumsum Tulang
4. Terapi imunosupresif
Prognosis
Anemia
Megaloblastik
SABRINA QURROTA AYUN
2013730173
Definisi
Anemia megaloblastik
adalah sekelompok
anemia yang ditandai
oleh adanya
eritroblas yang besar
yang terjadi akibat
gangguan maturasi
inti sel megaloblas.
Epidemiologi
Di Indonesia pada wanita
hamil, anemia
megaloblastik menjadi
urutan kedua setelah
defisiensi besi .
Anemia pernisiosa 3%
populasi kulit putih dengan
usia > 60 tahun di USA
Anemia defisiensi vitamin
B12 relatif jarang dijumpai
di Indonesia, tetapi anemia
defisiensi asam folat cukup
sering dijumpai, terutama
pada wanita hamil.
Etiologi
Defisiensi
Kobalamin
Defisiensi Asam
Folat
1.
2.
3.
4.
5.
Patofisiologi
Defsien
Defsien
si
si vit
vit
B12
B12 dan
dan
asam
asam
folat
folat
Ganggua
Ganggua
n
n
sintesis
sintesis
DNA
DNA
Kegagalan
Kegagalan
pematangan
pematangan
dan
dan
pembelahan
pembelahan
inti
inti
Jumlah
Jumlah
RNA
RNA dalam
dalam
sel
sel
melebihi
melebihi
normal
normal
Tetapi
Tetapi
pembentukan
pembentukan
RNA
RNA tetap
tetap
berjalan
berjalan oleh
oleh
DNA
dalam
DNA dalam sel
sel
yangberhasil
yangberhasil
diproduksi
diproduksi
Sel-sel
Sel-sel
eritroblastik
eritroblastik
gagal
gagal
berproliferasi
berproliferasi
dengan
dengan cepat
cepat
di
di Sumsum
Sumsum
tulang
tulang
Produksi
Produksi
Hemoglobin
Hemoglobin
sitoplasmik
sitoplasmik
SDM
SDM >
> besar
besar
dari
normal
dari normal
anemi
a
hemoli
sis
Eritrosit
Eritrosit
mudah
mudah
pecah
pecah
-.Usia lanjut
Alur Diagnosis
ANAMNESIS
-.Ras putih
2. Gejala klinis
a.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Hematologi
Purpura
Hematologi
Palipitasi
Pucat
-.Tinitus
-.Palpitasi
Jantung membesar
-.Angina
-.Keluhan jantung kongestif
2. Gastrointestinal
-.Nyeri lidah
-.Anoreksia
-.Bb
-.Diare
3. Neurologis
-.Mati rasa
Alur Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
MCV
Hapusan Darah Tepi
Pemeriksaan LDH dan Bilirubin
Vitamin B12 serum
Folat serum dan eritrosit
Methylmalonic acid (MMA) dan homocysteine
Antibodi antiparietal cell
Tes Schilling
MEDIKAMENTOSA
NON MEDIKAMENTOSA
Penatalaksanaan
Pencegahan
DEFISIENSI KOBALAMIN
Makan
makanan
yang
mengandu
ng vitamin
B12.
Minta resep
obat.
Minum
suplemen
B12
Wanita usia
Pemberian
subur harus
sejak 1 bulan
mengkonsumsi
konsepsi
400mg (0,4 mg)
sampai
asam folat/ hari
kehamilan
untuk
trimester
mencegah NTD.
pertama
Komplikasi
Defisiensi Kobalamin
Bermasalah
dengan kesuburan
Kelainan pada
sistem saraf
Munculnyaneural
tube
defects(NTD)
Prognosis
Prognosis adalah baik apabila etiologi dari
megaloblastosis ini dapat diidentifikasi dan diterapi
dengan baik. Namun, pasien berada dalam risiko untuk
mengalami gangguan jantung sebagai komplikasi dari
anemia dan hipokalemia sebagai efek samping dari terapi
kobalamin.
Epidemiologi
Etiologi
Klasifikasi
:
1) Deplesi besi (iron depleted state). Cadangan besi menurun,
1. Kebutuhan
besi
meningkat;
anakbelum
dalamterganggu;
masa pertumbuhan,
penyediaanzat
besi
untuk
eritropoiesis
Anemia yang
terjadi
akibat berkurangnya penyediaan besi untuk
laktasi
2)Dikehamilan
Eritropoieis
Indonesia,dan
anemia
defisiensi
defisiensi
besibesi
(iron
terjadideficient
pada 16-50%
erythropoiesis).
laki-laki
eritropoiesis
karena
cadangan
besi
kosong.
Hal
tersebut
2. Kehilangan
besikosong,
karena
perdarahan;
dan
Cadangan
25-48%zat
besi
perempuan;
46-92%
penyediaan
ibu hamil
besi
dan untuk
55,5% Balita
eritropoiesis
mengakibatkan
berkurangnya
pembentukan
Hb.
3. Konsumsi
zat
besi muncul
yang kurang
(faktor
yang kurangnya
terganggu,
belum
anemia
secaranutrisi),
laboratoris;
zatbesi.
besi dalam
makanan
3) jumlah
Anemiakonsumsi
defisiensi
Cadangan
besi sehari-hari.
kosong, sudah muncul
4. Gangguan
absorpsibesi
zat besi
anemia defisiensi
Gejala Klinis
TATALAKSANA
PROGNOSIS
KOMPLIKASI
Skenario
Anemia Aplastik
Anemia Megaloblastik
Usia
Semua usia
Semua usia
Jenis Kelamin
Lelah
Lemah
Mudah Pingsan
Demam
Mimisan
Pucat
Sklera
ikterus
sedikit
KESIMPULAN
kelompok kami
dapatkan seperti pada anamnesis keluhan pasien
cepat lelah, lemah, saat bersepeda pernah mau
pingsan, sering demam, mimisan, terlihat pucat dari
bisanya menurut keluarganya, pada pemeriksaan fisik
ditemukan anemia dan sclera sedikit ikterik, kelompok
Berdasarkan
data-data
yang
sudah
TERIMA KASIH