Anda di halaman 1dari 5

BAB IX: GANGGUAN NEUROLOGIS, PERILAKU DAN

PSIKOLOGIS

GANGGUAN NEUROLOGIS
STROKE
Definisi
– stroke merupakan terminologi umum yang digunakan untuk
menjelaskan kerusakan serebrovaskuler — kerusakan neurologis yang
serius dan fatal akibat suplai darah yang membawa oksigen ke otak
terganggu secara tiba-tiba.
– Faktor resiko: hipertensi.
– Faktor resiko lain: konsumsi makanan tinggi lemak, obesitas,
peningkatan lemak dalam darah, tidak aktif secara fisik, hipertensi
tidak terkontrol, kelainan jantung, DM, kenaikan kadar homosistein,
kenaikan hematokrit, kenaikan antibodi antifosfolipid, perokok
tembakau berat, peningkatan usia (resiko meningkat dua kali lipat
setelah usia 65 tahun) dan penyakit periodontal.
Patofisiologi dan Komplikasi
● Stroke disebabkan oleh terganggunya suplai oksigen dan darah ke
otak karena iskemia atau hemoragi.
● Stroke diawali dari kerusakan, hemoragi intraserebral atau hemoragi
subarachnoid.
Manajemen Dental
– pasien yang mengonsumsi obat koumarin atau obat antiplatelet
memiliki resiko perdarahan yang tinggi.
– evaluasi resiko perdarahan menggunakan INR (International
Normalized Ratio).
– INR harus < 3,5 apabila ingin melakukan tindakan perawatan gigi.
– Hindari penggunaan antibiotik metronidazole dan tetrasiklin karena
akan bereaksi dengan obat antiplatelet dan menyebabkan peningkatan
INR sehingga meningkatkan resiko perdarahan.
– Hindari penggunaan aspirin — ganti menggunakan obat asetaminofen
– Tindakan kedokteran gigi dilakukan di pagi hari dengan waktu yang
singkat
– Pemberian premedikasi: sedasi N2O
– Cek vital sign
– Pemberian epinefrin bisa digunakan dalam dosis yang rendah (<4 mL)
dengan konsentrasi 1:100.000 atau 1:200.000
– Hindari penggunaan gingival retraction cord yang mengandung
epinefrin.
Tatalaksana pasien pre-stroke di dental klinik:
– Operator tetap tenang.
– Pemberian Oksigen 5-6L
– Aktivasi bantuan darurat
Manifestasi Oral Stroke:
– Penyakit periodontal
– karies
– Halitosis
PENYAKIT PARKINSON
Definisi
– kelainan neurodegeneratif progresif dari neuron yang menghasilkan
dopamin.
– Menyebabkan gangguan motorik — tremor pada saat istirahat, kontrol
otot dan kekakuan otot, melakukan pergerakan-pergerakan aneh,
bradikinesia dan ketidakstabilan postur tubuh.
Patofisiologi dan Komplikasi
– parkinson disebabkan oleh kematian dan penurunan neuron
dopaminergik yang dihasilkan oleh substansi nigra.
Tatalaksana Dental
– membatasi penggunaan epinefrine, hanya dua karpul.
– Hindari penggunaan eritromisin.
– Hindari perubahan posisi kursi gigi secara tiba-tiba karena dapat
menyebabkan hipotensi ortostatik.
– TIndakan kedokteran gigi dilakukan di pagi hari, 2-3 jam setelah
meminum obat antiparkinson.
Manifestasi oral Parkinson:
– hipersalivasi.
– xerostomia akibat obat-obatan anti parkinson
DEMENSIA DAN PENYAKIT ALZHEIMER
Definisi
– Demensia merupakan sindrom yang bersifat kronis dan progresif
dimana terdapat perubahan fungsi kognitif pasien.
– Etiologi: penuaan.
Patofisiologi dan Komplikasi
– etilogi: neuron kolinergik
Tatalaksana Dental:
– Manajemen perilaku.
– Tindakan: ke dokter gigi tiap 3 bulan, DHE, pemeriksaan oral,
profilaksis, TAF dan Pengepasan GT
– Apabila diperlukan: premedikasi menggunakan kloral hidrat dan
benzodiazepin.
Manifestasi Komplikasi dan Oral
– xerostomia, kandidiasis, plak dan kalkulus dan penyakit periodontal.
EPILEPSY
Definisi
– kumpulan beberapa gangguan.
Klasifikasi Kejang:
– Seizure partial: memiliki manifestasi klinis melibatkan abnormalitas
motorik, sensori, autonomi dan fisik.
– Seizure generalized: manifestasi lebih umum.
– Faktor resiko: penyakit serebrovaskular.
Patofisiologi dan Komplikasi
– Kejang bisa muncul akibat stimulasi cahaya, musik dan suara yang
keras.
– Status epileptikus: status membahayakan dari epilepsi tonik-klonik
yang terjadi secara berulang dalam durasi yang singkat tanpa periode
penyembuhan.
Manifestasi klinis
– Fase tonik: kekakuan otot secara menyeluruh, dilatasi pupil, mata
berputar ke atas, dan kehilangan kesadaran.
– Fase klonik: pergerakan yang tidak terkoordinasi, penutupan mulut
secara paksa dan gerakan tubuh naik dan turun.
– Pengobatan: Fenitoin, carbamazepin dan valproic.
Tatalaksana Dental:
Pre epilepsi
– pemberian premedikasi: sedasi lorazepam (0,5-2 mg sublingual) atau
diazepam (2-10mg IV).
Epilepsi
– Operator tetap tenang.
– Jauhkan semua alat-alat yang mengganggu pasien dan hentikan
tindakan perawatan gigi.
– Observasi CAB.
Pilihan perawatan dental — penggunaan gigi palsu cekat, jangan lepasan.
Manifestasi oral:
– gingival enlargement karena fenitoin, memengaruhi gingiva labial
maksila dan mandibula.
MULTIPLE SKLEROSIS
Manifestasi klinis:
– pengelihatan kabur/kebutaan.
– gangguan motorik.
– gangguan pencernaan.
– paresis otot skeletal dan gangguan sensoris
Ciri-ciri: kelelahan di siang hari, diperparah karena suhu panas dan dehidrasi.
HIDROSEFALUS
– Peningkatan akumulasi cairan serebrospinal dan ventrikel serebral.

GANGGUAN MAKAN DAN KECEMASAN


Cemas
– Gangguan psikologis yang melibatkan gangguan fisik dan
menyebabkan seseorang tidak fokus melakukan aktivitas sehari-hari.
– Tanda dan gejala: takikardi, palpitasi, nyeri dada, gangguan
pencernaan, sakit kepala, dapat disertai atau tidak disertai gangguan
psikologis.
Phobia
– ketakutan berlebih terhadap hal-hal yang dianggap normal.
– spesifik terhadap objek, situasi atau pengalaman.
Panic Attack
– terdiri dari perasaan lelah yang tiba-tiba dan tidak terduga.
– Tanda dan gejala: kesulitan bernafas, palpitasi (jantung berdebar),
pusing, pingsan, gemetar, berkeringan, tersedak, nyeri dada, mati rasa
dan tubuh terasa panas dingin.
– puncak panic attack 10 menit setelah stimulasi muncul dan durasi
20-30 menit.
– Pasien yang memiliki episode serangan panik berulang — Gangguan
Kecemasan.
Tatalaksana Dental Gangguan Psikologis
– Premedikasi: sedasi, Oksogen N2O
– Identifikasi prosedur kebersihan gigi dan mulut setiap hari.
– Rencana perawatan harus realistis sesuai dengan gangguan psikologis
pasien dan status fisik pasien.
– Rencana bersifat dinamis untuk mencegah perubahan gangguan
kelainan dan status fisik pasien.
– Pasien dengan eating disorder — tunda perawatan endodontik.
Manifestasi Klinis
– erosi berat permukaan lingual dan oklusal gigi geligi.
– karies gigi
– Xerostomia
– Penyakit periodontal
– pembesaran kelenjar parotid.

GANGGUAN PSIKOLOGIS
Manifestasi klinis pasien depresi:
– OH buruk
– xerostomia
– karies
– penyakit periodontal
Manifestasi klinis pasien bipolar:
– xerostomia
– stomatitis
– Hindari penggunaan NSAID dan eritromisin terhadap pasien yang
mengonsumsi obat lithium — menyebabkan toksisitas lithium.

PENYALAHGUNAAN ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN


Manajemen Pasien Alkoholik:
– Pasien memiliki tendensi untuk mengalami perdarahan
– metabolisme obat yang tidak dapat diprediksi
– resiko penyebaran infeksi.

Anda mungkin juga menyukai