Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN KOTA


UPTD PUSKESMAS JEMURSARI
Jl. Jemursari Selatan IV No.5 S U R A B A Y A (60237)
TELP. 031-8414743

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SAKA BAKTI HUSADA (SBH)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEMURSARI
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN

Puskesmas memiliki peranan penting sebagai ujung tombak pelayanan


kesehatan di Indonesia. Perpres 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) diuraikan, dua komponen SKN adalah upaya kesehatan dan
sumber daya kesehatan. Juga diuraikan 23 upaya kesehatan yang setiap upaya
dibagi atas dua komponen lagi, yakni upaya kesehatan perorangan (UKP), dan
upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009 Kesehatan merupakan hak asasi
manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai
dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Menijau bab I
pasal 1 bahwa adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan
seluruh masyarakat. Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah
tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab bersama
dan diperlukan kerjasama yang kuat antar stakeholder serta kesadaran
masyarakat baik kelompok, maupun perorangan.
Sejalan dengan perkembangan paradigma pembangunan, telah ditetapkan
arah kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010–2014 Bidang Kesehatan.
Kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu mewujudkan
kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai
indikator pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti pemberdayaan
keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan yang
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan memandirikan masyarakat.

Prinsip paradigm sehat maksudnya adalah lebih mengutamakan preventif


dan promotif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative. Sedangkan prinsip
kemandirian masyarakat yaitu puskesmas mendorong partisipasi dan
kemandirian atau pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat.

SBH merupakan salah satu bentuk upaya untuk mendorong dan


meningkatkan partisipasi dan kemandirian masyarakat khususnua anggotanya
yang masih berusia remaja yang akan menjadi penerus pembangunan
kesehatan yaitu mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
menuju masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera

II. II. LATAR BELAKANG

Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan,


pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan
untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya
Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional Oleh Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik
Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di
Magelang.
Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di
bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat
bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat dilingkungannya.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugus depan dan satuan karya pramuka
disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik.
Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek
berupa kegiatan nyata yang memberikan informasi dan ilmu tentang kesehatan.

III. TUJUAN

a. Tujuan Umum

1. Pemberdayaan peran anggota pramuka penegak dalam memajukan


kepramukaan dibidang kesehatan
2. Mewujudkan tenaga kader pembangunan dalam bidang kesehatan,
yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua
anggota Gerakan pramuka dan masyarakat dilingkungannya.
b. Tujuan Khusus

1. Agar para anggota Gerakan Pramuka yang mengikuti SBH memiliki


pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam bidng keehatan
2. Anggota SBH mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan
kepada masyarakat khususnya tentang, kesehatan lingkungan,
kesehatan keluarga, penanggulangan berbagai penyakit, gizi, manfaat
dan bahaya obat, mampu memberikan latihan tentang kesehatan
kepada para pramuka di gugus depannya.
3. Menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat dilingkungannya.

IV. KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 6 kali selama tahun 2022 yaitu di


bulan Maret, Mei, Juli, September, Oktober dan November. Diikuti oleh anggota
Gerakan Pramuka di Gugus depan SMA Negeri 10 Surabaya.
Kegiatan ini diaplikasikan sesuai dengan tujuan, visi, misi dan tata nilai
puskesmas Jemursari, yaitu

Tujuan :

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas


Jemursari sesuai dengan tujuan Pembangunan Kesehatan.
Visi :

Dalam upaya mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan


sesuai dengan fungsi Puskesmas, Puskesmas Jemursari mempunyai Visi
sebagai berikut:
“Terwujudnya Masyarakat Sehat dan Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas
Jemursari”
Misi :

Dalam mewujudkan visi puskesmas Jemursari, maka dibuat misi sebagai


berikut:

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat baik mutu, jangkauan,


maupun sarana prasarana;
2. Memberdayakan masyarakat dalam mewujudkan perilaku hidup sehat dan
lingkungan sehat;
3. Meningkatkan SDM yang professional dan berkualitas.
Janji Layanan Puskesmas Jemursari
1. Cekatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
2. Memberikan informasi pengetahuan kesehatan
3. Menerima keluhan dan masukan dari pasien atau masyarakat
4. Jaminan pelayanan yang berkualitas
5. Adil memberikan pelayanan tanpa membedakan status sosial atau
jaminan kesehatan
6. Memberikan pelayanan dan perawatan yag sesuai SOP
7. Memberikan pelayanan terbaik, sepenuh hati kepada seluruh masyarakat
dengan 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun)

Tata Nilai :

1. Cepat : Cekatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.


2. Edukatif : Memberikan informasi pengetahuan kesehatan.
3. Responsif : Menerima keluhan dan masukan dari pasien / masyarakat.
4. Mutu : Jaminan pelayanan yang berkualitas
5. Adil : Adil memberikan pelayanan Tanpa membedakan status `
sosial atau jaminan kesehatan.
6. Tepat : Memberikan pelayanan dan perawatan yang sesuai
dengan SOP.

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan lintas program dan lintas sektor,
diantaranya :
Lintas Program
1. Bikel

Ikut berkoordinasi dan mendukung kegiatan SBH

2. Dokter

Ikut berkoordinasi dan mendukung kegiatan SBH

3. Kesling

Ikut berkoordinasi dan mendukung kegiatan SBH

4. Perawat
Ikut berkoordinasi dan mendukung kegiatan SBH

5. Gizi

Ikut berkoordinasi dan mendukung kegiatan SBH

6. Farmasi

Ikut berkoordinasi dan mendukung kegiatan SBH

7. Bidan

Ikut berkoordinasi dan mendukung kegiatan SBH

Lintas Sektor
1. Lurah

Mendukung kegiatan SBH


2. Gugus Depan Sekolah (SMA Negeri 10 Surabaya )

Ikut berkoordinasi dan mendukung kegiatan SBH

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

NO TAHAPAN KEGIATAN
1 Persiapan 1. Membuat rencana kerja dalam satu tahun bersama
anggota Gerakan Pramuka yang mengikuti
kegiatan Saka Bakti Husada
2. Menyiapkan materi, narasumber, desain media,
tempat dan kelengkapan lain yang dibutuhkan pada
saat akan dilaksanakannya kegiatan SBH.
2 Pelaksanaan 1. Pelaksanaan kegiatan SBH sesuai rencana yang
telah dibuat pada saat awal tahun.
3 Pelaporan/ 1. Meninjau kembali pelaksanaan SBH
2. Menyusun laporan SBH untuk Dinas Kesehatan
Evaluasi
Kota Surabaya, arsip Puskesmas dan arsip SBH.

VI. SASARAN KEGIATAN


VII.1 Berusia antara 11 sampai dengan 25 tahun dan merupakan anggota
aktif gerakan pramuka pada suatu gugus depan.
VII.2 Sehat jasmani dan rohani, serta dengan sukarela sanggup mentaati
segala ketentuan yang berlaku di dalam Saka Bakti Husada.
VII.3 Bersedia untuk berperan aktif dalam segala kegiatan saka.
VII.4 Bersedia dengan sukarela mendarmabaktikan dirinya kepada
masyarakat, dimanapun serta setiap saat bila diperlukan.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

Saka Bakti
1
Husada
(SBH)

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap berakhirnya


kegiatan, dilakukan oleh Penanggung jawab Program. Akan dilakukan
tindakan korektif jika terjadi ketidaktepatan jadwal pelaksanaan.
Pelaporan tentang evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan kegiatan
berupa check list disertai dengan keterangan tindakan korektif jika terjadi
ketidaktepatan jadwal pelaksanaan kegiatan. Laporan evaluasi ini dibuat dan
ditujukan kepada Kepala UPTD Puskesmas Jemursari.

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan


dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan. Pada dasarnya laporan berisi tanggal
pelaksanaan, jumlah yang disurvey, kendala yang dihadapi yang sekaligus
merupakan bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Dilakukan setiap
kali selesai melakukan kegiatan, dan ditujukan kepada Kepala UPTD
Puskesmas Jemursari dan Seksi Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota
Surabaya. Laporan ini diserahkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
Jemursari dan Seksi Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Surabaya

Surabaya, 03 Januari 2022

Bidan Kelurahan Puskesmas Jemursari Promotor Kesehatan

Halisa Amalia., Amd., Keb Nella Mega F H A, S.KM

Mengetahui
Kepala Puskesmas Jemursari
drg. Siti Januarsih
Pembina Utama Madya/IV-d
NIP. 19590101 198512 2 003

LAPORAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Nama Kegiatan : Saka Bakti Husada (SBH)

Ketepatan Pelaksanaan
No Jadwal
Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu

1 Saka Bakti Husada (SBH) √

Hasil Evaluasi :
1. Kegiatan SBH dilaksanakan 3 kali dalam setahun pada bulan September,
Oktober dan November dan setiap pertemuan menyampai 2 Materi dari 6 Krida.
2. Kegiatan SBH dilaksanakan di SMAN 10 Surabaya sehingga alokasi transport
tidak bisa diserap.
3. Koordinasi dengan SMAN 10 Surabaya terhambat karena ada kekosongan
pembina dan belum adanya SK Kepengurusan yang baru pada Gugus Pramuka
SMAN 10 Surabaya didukung dengan kurikulum Merdeka yang tidak mewajibkan
siswa/I aktif dalam kepramukaan.
Permasalahan :
1. Dikarenakan ada kendala pada advokasi dan regulasi kegiatan di SMA Negeri 10
Surabaya, sehingga kegiatan bisa dilaksanakan pada bulan September, Oktober
dan November 2022.
2. Alokasi transport SBH dialokasikan untuk kegiatan lain, sesuai arahan penyelia.
3. Mengusulkan pembentukan SK Kepengurusan Gugus Pramuka SMAN 10
Surabaya dan tetap melakukan pembinaan.
Rencana Tindak Lanjut : Kegiatan tetap dilakukan dengan konsisten dan
meningkatkan koordinasi.
Surabaya, 31 September 2022

Mengetahui Penanggungjawab SBH


Kepala Puskesmas Jemursari
drg. Siti Januarsih Faris Gunawan., Amd., Kep
Pembina Utama Madya/IV-d
NIP. 19590101 198512 2 003

Anda mungkin juga menyukai