Anda di halaman 1dari 6

TABEL ANALISIS TIGA LEVEL REPRESENTASI

Materi Pokok: Kesetimbangan Kelarutan

Nama Kelompok/anggota kelompok: Kelompok 9

1. Anggieta Aulia Zahra


2. Dede Dalpa Nurlatipah
3. Silvi Sharfina Syakirah

Deskripsi dan visualisasi Konsep pada Level Representasi


Label Konsep Definisi konsep

Makroskopik Submikros kopik Simbolik

(1) (2) (3) (4) (5)

Kesetimbangan Kesetimbangan Pada saat kalsium fluorida CaF2 (s)


kelarutan kelarutan terjadi ketika (CaF2) yang dilarutkan dalam Larutan jenuh garam CaF2
kesetimbangan dinamis air akan terbentuk endapan berada dalam keadaaan Ca2+(aq) + F-(aq)
antara elektrolit sukar putih, endapan ini berasal dari terdisosiasi sebagai ion-ion
larut dengan ion-ionnya padatan CaF2 yang tidak larut. terhidrasi Ca2+(aq) dan F-(aq).
yang terlarut dalam Pada kesetimbangan larutan
larutan jenuh CaF2 tidak berwarna dan
padatan CaF2 berwarna putih.
Pada keadaan
kesetimbangan, berapapun
banyaknya zat yang
dilarutkan, konsentrasi ion-
ion tetap konstan, karena
secara bersamaan terjadi
proses disosiasi kristal
CaF2 menjadi Ca2+(aq) dan F-
(aq). proses terbentuknya

kembali kristal-kristal
padat CaF2.

Ksp menyatakan
ukuran terjadinya Ksp = [Ca2+].
Tetapan hasil kali kesetimbangan antara [F–]2
kelarutan (Ksp) elektrolit sukar larut
dengan ion-ionnya
dalam larutan jenuh
Larutan jenuh
merupakan larutan
Larutan jenuh yang ion-ion zat
terlarutnya sama
dengan harga Ksp.

Larutan jenuh
merupakan larutan
Larutan lewat
yang ion-ion zat
jenuh
terlarutnya lebih besar
daripada harga Ksp.

PbCl2 tidak akan


mengendap karena nilai Ksp= [Pb2+]
Qc<Ksp. PbCl2 [ Cl-]2 = 1,7 x
dikategorikan sebagai 10-5
Larutan tak jenuh yaitu Ketika 275 mL larutan 0,134
senyawa yang tidak larut.
larutan yang ion-ion zat M Pb(NO3)2 ditambahkan ke
Larutan tak jenuh PbCl2 tidak mengendap Qc= [Pb2+]
terlarutnya lebih kecil 125 mL NaCl 0,0339 M maka
karena larutan ion Pb2+ dan [ Cl-]2 = 1,03
daripada harga Ksp. PbCl2 tidak akan mengendap
Cl- terlalu encer untuk x 10-5
memberikan konsentrasi
yang diperlukan agar
terbentuk endapan.

Hasil kali ion (Qc) Qc menyatakan hasil


kali konsentrasi molar
awal dari ion-ion
terlarut dalam larutan
elektrolit dipangkatkan
koefisien reaksi

Larutan perak kromat Kesetimbang


Perak kromat merupakan salah mudah sekali jenuh, setelah an dalam
satu contoh garam yang sukar mencapai keadaan jenuh, larutan jenuh
Elektrolit sukar larut
larut dalam air. Jika sedikit proses melarut perak kromat:
merupakan suatu zat
Elektrolit sukar kristal Ag2CrO4 dimasukkan ke (terhidrasinya ion-ion
elektrolit yang dalam Ag2CrO4 (s)
larut dalam segelas air kemudian garam oleh pelarut air)
larutan hanya sedikit
diaduk, maka sebagian besar tidak berhenti dan pada 2Ag+(aq) +
ion-ionnya dapat larut.
dari garam tersebut tidak larut saat yang sama terjadi CrO42- (aq)
(mengendap di dasar gelas) proses pengkristalan
dengan laju yang sama.

Elektrolit mudah Elektrolit mudah larut Nacl mudah larut dalam air Senyawa elektrolit kuat NaCl (aq)
larut yaitu suatu zat NaCl dalam larutan air
elektrolit yang dalam akan terurai sempurna Na+(aq) + Cl-
(aq)
larutan semua ion- menjadi ion-ionnya yang
ionnya dapat larut. terpisah yaitu Na+ dan Cl-.
Senyawa NaCl merupakan
senyawa ion yang bersifat
mudah larut dalam air
karena NaCl merupakan
senyawa polar yang akan
larut juga pada senyawa
polar (air)
Kelarutan merupakan
jumlah gram zat
Kelarutan (s) terlarut dalam 1 L
larutan jenuh (g/L)
pada suhu tertentu.

Efek ion senama


terhadapkelarut an
Pada kesetimbangan kelarutan
merupakan ion sejenis
PbI2 penambahan I-
dengan ion-ion yang
Efek ion senama menyebabkan reaksi balik
berada dalam
terhadap kelarutan lebih disukai sehingga
kesetimbangan yang
menghasilkan kesetimbangan
dapat menurunkan
baru.
kelarutan zat
terlarutnya

Pengaruh pH Pengaruh pH terhadap


terhadap kelarutan kelarutan adalah tingkat
keasaman yang
mempengaruhi
kelarutan suatu zat.
Dapat lebih larut di
dalam asam/basa
dibandingkan dalam
air.

Keterangan :

Tabel analisis digunakan untuk menganalisis multiple level representasi pada konsep-konsep kimia
Kolom 1 : diisi dengan label konsep yang dianalisis
Kolom 2 : diisi dengan definisi konsep yang dianalisis
Kolom 3,4 dan 5 : dideskripsikan konten dari konsep yang termasuk ke dalam level representasi (dalam bentuk deskripsi
kata-kata/kalimat), kemudian sisipkan gambar/ atau visualisasinya
Kolom 6,7, 8 : visualisasi berdasarkan mode representasi yang dipilih untuk level representasi tersebut ( verbal, grafik, diagram
partikel , model molekul bola padat, model molekul bola tongkat, simbol kimia, persamaan reaksi, rumus-rumus, animasi,
gambar ,dsb)

Anda mungkin juga menyukai