Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN TUGAS MAKALAH

ETNOGRAFI INDONESIA
1. Disusun sesuai SISTEMATIKA MAKALAH.
2. Beberapa contoh adalah sebagai berikut:

TUGAS MAKALAH ETNOGRAFI INDONESIA (SOA252)

NILAI-NILAI BUDAYA 15 SUKU BANGSA


DI INDONESIA

Disusun oleh :

Nama : ............................

NIM : ..................

Program Studi Antropologi


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Arilangga
Semester Gasal 2011/2012
PETA 15 SUKU BANGSA DI INDONESIA:
- Peta Indonesia diisi 15 wilayah kebudayaan (culture area dari van Vollenhoven) suku
bangsa, bukan peta administratif.
- Masing-masing suku bangsa diberi nomor urut sesuai urutan wilayah kebudayaan.
- Masing-masing wilayah kebudayaan di blok dengan warna yang berbeda.
- Di bawah peta ditulis nomor dan nama 15 suku bangsa.
- Contoh:
PETA 15 SUKU BANGSA DI INDONESIA
BERDASARKAN WILAYAH KEBUDAYAAN dari Van Vollenhoven

Catatan: Model peta ini sudah benar, yang tidak benar adalah: wilayah suku bangsa ada
yang tidak tepat (seperti: nomor 3), karena di situ ada Kutai dan Banjar. Dayak itu
kan banyak, maka harus dikemukakan secara spesifik Dayak mana yang dimaksud,
sehingga wilayah kebudayaannya jelas,

DESKRIPSI NILAI-NILAI BUDAYA 15 SUKU BANGSA:


- Yang dideskripsikan hanya: lokasi/wilayah suku bangsa serta nilai-nilai budayanya
saja.
- Deskripsi masing-masing nilai budaya: mengacu pada 5 aspek nilai budaya dari
Melalatoa (pengetahuan, sosial, seni, ekonomi, religi) serta nilai budaya yang ada
dalam masing-masing aspek tersebut.
- Nilai-nilai sedapat mungkin disertakan bahasa lokalnya, misal: harga diri (siri).
- Deskripsi nilai-nilai budaya harus menyertakan sumber yang diacu, contoh:
Melalatoa (1997:10), dan semua sumber bacaan harus ditulis di Daftar Pustaka.
- Deskripsi nilai-nilai budaya setiap suku bangsa: 1 halaman saja (boleh diketik 1 spasi).
- Lay out deskripsi nilai-nilai budaya seperti dalam presentasi: peta wilayah suku
bangsa (bukan peta administratif) di sebelah kiri atas.
- Tulisan awal kalimat dimulai dari sisi kanan peta.
- Deskripsi apabila mengutip lebih dari 3 baris diberi tanda kutip dan di dalam kurung
diberi sumbernya (nama,tahun,halaman).
Contoh :
II. DESKRIPSI NILAI BUDAYA SUKU BANGSA

1. SUKU ACEH

Aceh adalah salah satu suku bangsa yang terletak di ujung paling
timur Indonesia yaitu di Provinsi Sumatera Utara. Aceh mendapat
julukan sebagai serambi mekkah karena merupakan pusat Islam
terkuat di Indonesia (Melalatoa 1995:4).

Aspek: ekonomi, Nilai: kerja keras, kompetitif. Orang Aceh gemar


bekerja dalam bidang perdagangan. Hal ini dikarenakan pengaruh
musafir yang pernah singgah di Peurlak, Aceh utara. Barang yang
diperdagangkan rata-rata adalah hasil bumi seperti rempah-
rempah baik untuk di ekspor maupun untuk domestik (Melalatoa
1995:7).

Aspek: religi, Nilai: kejujuran, ketakwaan, keimanan. Meski saling bersaing dalam
berdagang, masyarakat Aceh masih mempertahankan prinsip “berdagang itu perut kenyang
pakaian bersih”. Prinsip tersebut tidak lepas dari nilai religi karena orang Aceh sangat
menjunjung tinggi nilai Islami dan rasa takut kepada Allah S.W.T. (Melalatoa 1995:9)

Pustaka
Melalatoa, M. Junus
1995 Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 4-10.

Catatan: Nilai kerja keras dan kompetitif adalah hasil penafsiran dari penulis atas uraian Melalatoa,
karena Melalatoa tidak secara eksplisit mengemukakan nilai itu. Demikian pula, nilai Islami
sebagai aspek religi dan rasa takut sebagai nilai kejujuran, ketakwaan, atau keimanan.
Jadi, 1 aspek bisa lebih dari 1 nilai. (Tentang aspek dan nilai budaya ini pelajari Skema
Sistem Budaya dari Melalatoa)

7. SUKU KANTUK

Kantuk adalah salah satu kelompok orang Dayak yang berdiam di


Hulu sungai Kapuas Kalimantan Barat. Orang Kantuk menerapkan
system tolong menolong dalam bekerja. Mereka melakukan
kegiatan ekonomi ganda artinya adalah mereka makan dari hasil
padi dan sayur yang mereka tanam. Pekerjaan sambilan mereka adalah menangkap ikan dan
berburu di hutan. Dalam mengerjakan perladangan sering kali orang Ekagi membutuhkan
bantuan dari orang diluar keluarga (Melalatoa 1995:352).

Tenaga kerja tersebut didapatkan dengan 3 cara yaitu (Melalatoa 1995:352-353):


Aspek: sosial, Nilai: tolong-menolong (bertolong). Kegiatan bertolong ini tidak
mengharapkan balasan atau imbalan dari pihak satu sama lain karena melanjutkan tradisi
tolong menolong dari zaman nenek moyang.
Aspek: sosial, Nilai: tolong-menolong dengan cara berbalasan (berimpoh). Cara berimpoh
bersifat saling berbalasan, dalam hal ini semua keluarga mengerjakan tugas sampai tuntas
dan diteruskan pada keluarga seterusnya dari kedua belah pihak.
Aspek: sosial, Nilai: tolong-menolong dengan cara imbalan (bedurok). Cara bedurok yaitu
tenaga kerja diganti secara ketat berdasar hari kerja dan mendapatkan imbalan berupa padi
atau uang per hari.

Aspek sosial dengan prinsip nilai tolong-menolong timbal balik pada cara berimpah, serta
menyangkut aspek ekonomi pada cara bedurok.

Pustaka
Melalatoa, M. Junus
1995 Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 352-
353.

MATRIK PERBANDINGAN NILAI-NILAI BUDAYA 15 SUKU BANGSA:

- Memuat matrik nilai-nilai budaya 15 suku bangsa:


- sebelah kiri: 15 suku bangsa
- sebelah kanan: nilai-nilai budaya (pengetahuan, sosial, seni, ekonomi, religi)
- Matrik kemudian dianalisis berdasarkan persamaan dan perbedaannya maupun
hal-hal spesifik lainnya.
III. MATRIK PERBANDINGAN NILAI-NILAI BUDAYA 15 SUKU BANGSA

SUKU PENGETAHU- SOSIAL SENI RELIGI EKONOMI


BANGSA AN
1. ACEH Tenggang rasa Ketuhanan dan Ikhtiar dan
dan Tolong Iman: Pri nsip Makmur:
Menolong: berdagang Penghasilan
Mempunyai tercipta ka rena diperoleh da ri hasil
perasaan senasib rasa takut dan perdagangan.
sepenanggungan perca ya akan Dengan “Pri nsip
sehingga selalu dosa da ri ALLAH. perut kenya ng ha ti
tolong menolong bersih”.
anta r sesama.
2. BATAK -Rukun, Harmoni, Indah dan Ikhtiar, Efisien dan
TOBA Tanggung Jawab, Kreatif: Kain ulos Makmur: Ikhtia r
Kebersamaan adalah kain yang dalam mera ntau
dan Tolong indah da n unik demi kema kmura n.
menolong: Misi pembua tannya .
buda ya ba tak
yai tu “Ca rilah
anak dan ca ri pula
tana ”.

-Harga diri dan


Tanggung jawab.
Orang Ba tak
ha rus merantau
untuk menjaga
na ma baik
kelua rga di
lingkungan asal.
3. ANGKOLA -Harga diri dan Ikhtiar, Makmur:
Tanggung jawab: Meranta u ka rena
Meranta u untuk daerah Angkola
menjaga nilai hidup dalam
ha rga di ri kemiskinan.
kelua rga .

-Rukun,
Kebersamaan,
Harmoni, Tolong
menolong dan
Tanggung jawab:
Sesuai dengan
misi buda ya ba tak
yai tu “Ca rilah
anak dan ca ri pula
tanah”.
4. BAHAU Tertib dan Ketuhanan, Iman,
Disiplin: Menja ga Kebenaran dan
lingkungan Selamat:La ra ngan
dengan ca ra ti dak berbi ca ra kotor
membuang dapa t menurun-
sampah ka n hasil burua .
semba rangan saat
berburu.
5. BUKAT Inovatif, Kreatif Tertib dan Efisien dan
dan Prestasi: Pengendalian Makmur:Penghasil-
Kemampuan diri: Tera mpil an didapa tkan dari
mengolah ra muan dalam berburu hasil membua t
obat tradisional , tanpa merusak sumpi t.
pereka t pembua t ekosistem hewan
ka pal dan yang ada .
membua t sumpi t
yang terkenal.
6. KANTUK Tanggung Jawab, Efisien dan
Tolongmenolong, makmur:
Timbal balik dan Mendapa tkan
kebersamaan: penghasilan da ri 2
Ca ra berimpoh jenis pekerjaan.
mengutamakan
pri nsip timbal
balik, dikerjaka n
seca ra turun
menurun.
7. ARFAK Inovatif dan Setia, Tanggung
Kreatif: Mengelola Jawab, Harga diri:
hewan buruan Membunuh
mulai da ri anjing sama saja
da gingnya sampai membunuh
ke kulit, tulangnya anggota kelua rga
di guna kan untuk sehingga dapa t
perala tan rumah menimbulkan
tangga , perhiasan. pera ng besa r.
8. IHA Kompetitif dan Efisien dan
Tolong Makmur.Ba rter-
Menolong: Tuka r menuka r hasil
Ba rter dapa t ladang dan tani
memperera t dengan suku onin
persahaba tan, yang dengan ba rang
menumbuhkan berupa ga ram da n
rasa saling tolong sagu.
menolong.
9. EKAGI Kerja keras, Iman, Kebenaran,
Tolong Menolong Timbal balik
dan Kebersama- terhadap Tuhan:
an: Bekerja keras Berbua t baik dan
dalam berladang gia t berusaha
dan saling tolong aga r dibalas juga
menolong). dengan kebaikan.
10. MIMIKA Setia, Tenggang Efisien dan
Rasa dan Makmur:
Kebersamaan: Mengerjakan
Pasangan suami pekerjaan seca ra
dan is tri bersa ma-sama
melakukan setiap membua t
pekerjaan seca ra penghasilan
bersa ma-sama . kelua rga bertambah
dan menghema t
wa ktu.
11. KOMBAI Kebenaran, Kejujuran,
Inovatif dan Tanggung Jawab,
Kreatif: Menandai Pengendalian
telinga babi yang diri: Tida k a kan
mereka rawa t aga r mengambil babi
pada saat dilepas, yang bukan
mereka dapa t miliknya sendi ri .
tepa t sasaran
mengambil babi
miliknya .
12. DAMAL Timbal balik, Efisien, Hemat dan
Tenggang Rasa Mamur: Dalam
dan Tolong memberi sesua tu
menolong: kepada orang lain,
Berbua t baik memperhi tungkan
kepada seseorang besa r jumlahnya .
dan berha rap Hal ini berkai tan
ora ng tersebut dengan pri nsip
akan memberi kan ekonomi .
imbalan yang
sama bahkan
lebih.
13. MODO -Disiplin, -Makmur dan
Tanggung jawab mampu
dan menfaatkan lahan:
kebersamaan: Menja ga habita t
Memiliki jiwa komodo demi
sosial untuk memperta hankan
melindungi pendapa tan ma teri
hewan langka da ri wisa tawan
yang ada di pualu yang berkunjung ke
Modo seca ra pulau Modo.
bersa ma-sama .
14. MBOJO Rukun, Harmoni, Bersih, selamat
Pengendalian dan mulia:
diri, dan Dilakukan dengan
Kebersamaan: ri tual tertentu
Menja ga memba ca doa -
keles ta rian Rusa doa sebelum
dengan ca ra penyembeli-han
mengadakan rusa aga r berkah.
perburuan sekali
dalam setahun.
15. CIREBON Kebenaran dan Rukun, Ketuhanan,
Objektif: Kompetitif dan Kebenaran, Iman
Pengetahuaan kebersamaan: dan Moral:
tentang nilai-nilai Menyeba rkan Nilai Islami yang
islam ya ng pengetahuaan kua t membua t
didapa tkan dengan tidak lupa mas ya ra kat
berdasarkan kisah tetap menyisip- Ci rebon sanga t
sejara h di masa ka n buda ya asli mengha rgai nilai-
lalu. Ci rebon. nilai kehidupa n.

Dari matrik 15 Nilai Budaya Suku Bangsa diatas dapat ditarik persamaan bahwa
terdapat persamaan dalam nilai sosial khususnya melindungi sesama makhluk hidup (Hewan
dan Alam). Kelima suku tersebut adalah : 1) Modo; Menjaga habitat Komodo sebagai hewan
langkah agar tidak punah. 2) Mbojo; Mengadakan perburuan rusa dalam setahun sekali agar
rusa tidak punah. 3) Bukat; Berburu secara terampi tanpa merusak ekosistem perburuan. 4)
Arfak; Menganggap anjing sebagai bagian dari keluarga sehingga dilindungi dan di ibaratkan
sebagai manusia. 5) Bahau; Tidak membuang sampah sembarangan saat berburu karena
akan merusak ekosistem.

Terdapat tiga suku yang memiliki nilai sosial dalam menuntut hubungan timbal balik
antar sesama manusia. Ditunjukkan pada 1) suku Kantuk dan 2) Damal. Mereka suka
memberi orang lain barang atau apapun bentuknya dan berharap suatu hari nanti akan
dibalas oleh orang yang sama. Sedangkan suku 3) Ekagi mengharap pembalasan dari sesuatu
yang mereka percayai ada dan mempunyai kekuatan besar.

Terdapat dua suku yang memiliki adat budaya merantau namun dengan tujuan
berbeda. Suku tersebut sama berasal dari Batak tetapi berbeda sub. 1) Batak Toba merantau
demi menjalankan misi kebudayaan yaitu memperluas kekerabatan di tanah perantauaan,
sedangkan 2) Batak Angkola merantau demi mencari nafkah karena Angkola termasuk
daerah miskin.

Kelima suku juga mempunyai persamaan namun berbeda-beda konsep dan


tujuannya. Seperti 1) Aceh mempunyai nilai budaya berdagang yang menyangkut religi (rasa
takut kepada Allah). 2) Cirebon mempunyai nilai budaya dibidang pengetahuaan tentang
nilai dan adat islam yang kemudian disebarluaskan. 3) Kombai mempunyai nilai sosial
khususnya dalam kejujuran. Babi sebagai tingkatan penanda kejujuran seseorang didalam
kehidupan. 4) Iha yang melakukan barter secara kompetitif sehingga menghasilkan waktu
yang efisien dan kemakmuran. 5) Mimika yang mempunyai adat istidat melakukan
pekerjaan secara bersama-sama secara kompak.

MATRIK PERBANDINGAN 5 NILAI-NILAI BUDAYA YANG SAMA:


- Memuat matrik nilai-nilai budaya 5 suku bangsa yang sama:
- sebelah kiri: 5 suku bangsa
- sebelah kanan: aspek nilai-nilai budaya (pengetahuan, sosial, seni, ekonomi, religi)
- Matrik kemudian dianalisis persamaannya.

IV. MATRIK PERSAMAAN BUDAYA MENJAGA KEARIFAN LOKAL 5 SUKU BANGSA

IV.1. MATRIK PERSAMAAN BUDAYA TIMBAL BALIK 3 SUKU BANGSA

SUKU PENGETAHUAAN SOSIAL SENI RELIGI EKONOMI


BANGSA
KANTUK Tanggung Jawab,
Tolong
menolong,
Timbal balik dan
kebersamaan:
Ca ra berimpoh
mengutamakan
pri nsip timbal
a tas pekerjaan
yang telah
dilakukan.
DAMAL Timbal balik,
Tenggang Rasa
dan Tolong
menolong:
Berbua t baik
kepada seseorang
dan berha rap
ora ng tersebut
akan memberi kan
imbalan yang
sama bahkan
lebih.
EKAGI Iman,
Kebenaran,
Timbal balik
terhadap Tuhan:
Berbua t
kebaikan, gia t
berusaha dan
berha rap oleh
Tuha n.

Dari ketiga suku diatas, sama-sama memiliki persamaan nilai sosial yaitu timbal balik
didalam kehidupan. Timbal balik disini diartikan sebagai memberi sesuatu kepada orang lain
dan berharap diberi sesuatu pula oleh orang yang sama. Di suku 1) Kantuk; timbal balik
dilukiskan dalam hal pekerjaan, yaitu cara ber’impoh. Ber’impoh adalah jenis pekerjaan
dalam penggarapan ladang yang dikerjakan secara bergiliran antar dua keluarga yang
berbeda secara turun temurun. Di suku 2) Damal; timbal balik dilukiskan seperti pemberian
barang ke orang lain dan orang yang telah diberi tersebut harus membalas memberi barang
yang sama bahkan lebih. Di suku 3) Ekagi; timbal balik dilukiskan oleh dua pelaku yang
berbeda yaitu manusia dengan tuhan. Orang Ekagi giat bekerja keras demi mendapat
balasan dari Tuhan berupa berkah dan kebahagiaan.

IV.2. MATRIK PERSAMAAN BUDAYA MERANTAU 2 SUKU BANGSA

SUKU PENGETAHUAAN SOSIAL SENI RELIGI EKONOMI


BANGSA
BATAK TOBA Rukun, Harmoni,
Tanggung Jawab,
Kebersamaan
dan Tolong
menolong:
Meranta u untuk
misi buda ya dan
ha rga di ri.
BATAK Ikhtiar, Makmur
ANGKOLA dan faktor
kemiskinan:
Meranta u ka rena
fa ktor
kemiskinan
daerah asal.

Dari kedua suku diatas terdapat persamaan dalam adat merantau. Adat merantau
keduanya sama berasal dari Batak tetapi berbeda sub suku. Suku Batak Toba: Merantau
dengan tujuan untuk melanjutkan misi kebudayaan marga Batak yaitu memperluas
keturunan selain di tana Batak. Apabila orang Batak tidak melasanakan adat merantau,
maka keluarga tersebut akan mendapat malu dan sanksi secara tidak langsung dari
lingkungan yaitu dikucilkan. Budaya merantau juga berkaitan dengan nilai harga diri.

Suku Batak Angkola: Merantau dengan tujuan untuk mencari penghasilan karena
daerah asal tana angkola adalah daerah yang berlahan sempit dan kurang lahan pekerjaan.
Hal ini membuat orang asli Angkola merantau ke daerah yang lebih mempunyai banyak
kesempatan.

CATATAN:

Matrik persamaan diambil dari 15 suku bangsa yang mempunyai nilai budaya yang sama.
Nilai itu bisa sama pada 5 suku bangsa, atau bisa dipecah menjadi dua: 3 dan 2 suku bangsa
yang nilai budayanya sama, seperti pada contoh di atas. Oleh karena itu, bisa dibikin 2
matrik persamaan.

SELAMAT MENGERJAKAN, SEMOGA BERTAMBAH BAIK.

Anda mungkin juga menyukai