DISUSUN OLEH :
KELAS : X MIPA 3
KECAMATAN TAMBANG
KABUPATEN KAMPAR
2018 / 2019
KATA PENGANTAR
Materi yang dibahas dalam makalah ini ada 3, yang pertama mengenai “nilai nilai
asas jati diri melayu riau”, yang kedua mengenai“alam dan kearifan melayu
dengan lingkungan”, dan yang ketiga mengenai “adab dan kesantunan bahasa
melayu”.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis sangat jauh dari kata sempurna, akan
tetapi saya harap ibuk tidak memberikan nilai yang rendah kepada saya. Saya
harap usaha yang saya keluarkan untuk membuat makalah ini sapat bermanfaat
dan dijadikan lautan amal yang berbuah pahala dikemudian hari, akhir kata saya
ucapkan terima kasih.
Pengetik
Chania Antoaneta
DAFTAR ISI
Rangkuman ................................................................
Rangkuman ...............................................................
Rangkuman ................................................................
Menurut bahasa asas adalah dasar atau sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir
atau berpendapat seseorang.
Menurut kamus bahasa, jati diri adalah ciri-ciri atau gambaran seseorang, cita
cita, identitas, semangat seseorang. Jati diri berarti suatu manifesta ideologi hidup
seseorang.
B. Melayu Riau
Melayu riau adalah salah satu dari banyak rumpun Melayu yang ada di
Nusantara. Sekarang di Riau terdapat sekitar 33 Paguyuban dari berbagai suku
dan puak di tanah air, mulai dari Persatuan Masyarakat Aceh sampai kepada
Persatuan Masyarakat Papua dan Ambon. Semua Paguyuban itu berpadu satu
dalam organisasi yang dinamakan Forum Kesatuan Masyarakat Riau (
FOSKESMAR ).
Jati diri melayu adalah gambaran, identitas dan manifesta hidup dari orang-orang
Melayu yang menjalankan dan mengamalkan adat istiadat Melayu. Jati diri
Melayu tersebut meliputi beberapa hal, yaitu:
1. Hidup rukun, damai, dan sejahtera
Nilai-nilai asas adat dan budaya Melayu yang mengutamakan
kehidupan yang rukun dan damai, aman dan sejahtera, saling
hormat-menghormati, tolong-menolong dan berimbang rasa.
2. Memiliki asas kebersamaan dan mufakat
Asas kebersamaan orang Melayu terlihat sari kebiasaan untuk
bermusyawarah dan mufakat menjadi dalam mengambil keputusan,
merancang dan melaksanakan kegiatan dalam kehidupan berumah
tangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Terbuka dan berbaik sangka kepada sesama makhluk
Asas ini dituangkan ke dalam ungkapan adat yang mengatakan “
apabila hidup hendak terpuji buka kulit tampaklah isi, kalau hidup
hendak sejahtera, sesama makhluk berbaik sangka ”.
Pada hakikatnya nilai-nilai asas jati diri bangsa adalah nilai-nilai
luhur adat dan budaya sebagai perekat kehidupan bermasyarakat,
berbangasa dan bernegara yang dimiliki oleh semua suku dan puak
yang ada di bumi tercinta ini.
Menurut Tenas Effendy, tunjuk ajar adalah segala jenis petuah, petunjuk,
nasehat, amanah, pengajaran, dan contoh
Tunjuk ajar bagi masyarakat Melayu ditempatkan pada kedudukan yang tinggi,
bahkan sebagian orang tua-tua menempatkannya teramat penting karena
kandungan isinya banyak manfaat yang akan terbuang luhur.
Sifat ingat kepada diri, ingat gidup akan mati, ingat segala tugas dan
tanggung jawabnya, ingat kepada beban yang dipikulnya dan menaruh
minat dan kepedulian yang sebesar-besarnya terhadap masyarakat dan
lingkungannya.
11. Nilai merendah menjunjung tuah
Nilai rendah hati, tidak sombong, dan tidak angkuh, tidak membesar-
besarkan diri, tidak merendahkan orang lain, tidak besar kepala dan
sebagainya.
Nilai-nilai asas adat Melayu yang diuraikan diatas, bila di hayati dan di
amalkan dalam kehidupan sehari-hari baik dirumah atau dimanapun
dapat mewujudkan rasa sejahtera, tentu saja sejahtera lahiriah dan
batiniah.
BAB II
DENGAN LINGKUNGAN
Alam bukan saja dijadikan alat mencari nafkah, tetapi juga berkaitan
dengan kebudayaan dan kepercayaan. Dalam ungkapan mengatakan:
Tradisi, pantang larang dan kearifan orang Melayu dalam menjaga lingkungan
hidup secara turun-temurun sudah diterapkan, diantaranya:
Tanaman rumbia telah membuat ladang mendapat cadangan simpanan air ketika
tiba musim kemarau karena tanaman ini dapat menyimpan air. Pohonnya
mengandung tepung sagu yang dapat di olah untuk berbagai keperluan. Daun
rumbia bisa dijadikan untuk atap rumah, pelepah rumbia dapat digunakan untuk
dinding atau pagar rumah, kayu rumbia bisa dimanfaatkan sebagai kayu bakar.
Jika durian sudah berbuah, orang Melayu punya tradisi mengambil buah durian
dengan dibiarkan jatuh buah yang sudah masak.
Larangan yang berisi mitos ini mengandung makna adanya larangan untuk
menghindar pemetikan terhadap buah durian yang amsih muda.sudah jelas
tujuannya adalah membiarkan buah durian matang dengan alami.
Tanah bagi orang melayu dapat dijadikan sebagai simbol dari status sosial
seseorang atau suku. Semakin banyak tanah pusaka yang dimiliki seseorang,
semakin tinggi status sosial seseorang atau sukunya. Jumlah tanah pusaka yang
dimiliki mempunyai hubungan dengan kedudukan seseorang sebagai penduduk
asal. Sebaliknya, seseorang yang berasal orang atau kaum pendatang disebut
dengan malakok (menyatu dengan suku asal).
Dua aturan pemanfaatan hasil hutan dan hasil laut untuk peran sosial-ekonomi
dan ekologi orang melayu yang ditetapkan oleh pemangku adat Melayu, yaitu:
Orang Melayu telah lama mengenal kebun lada, kelapa, getah, gambir,
tembakau dan cengkeh. Sedangkan ditanah ladang atau peladangan mereka
menanam padi, jagung, labu dan berbagai sayuran.
Rotan yang umum digunakan dalam industri tidaklah terlalu banyak. Beberapa
yang paling umum dipergunakan adalah manau, batang, tohiti, mandola, tabu-
tabu, suti, sega, lambang, blubuk, jawa, pahit, kubu, lacak, slimit,cacing,
semambu, dan pulut.
1. Rimba
Adalah sebutan untuk hutan secara keseluruhan yang diberikan oleh
orang Melayu.
2. Beluka
Merupakan jenis hutan sekunder yang vegetasinya didominasi oleh
tumbuhan semak-semak.
3. Hutan adat
Adalah hutan yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat,
hutan adat memiliki fungsi yang sangat besar bagi orang Melayu,
selain berperan sebagai sumber makanan berupa buah-buahan dan
beberapa jenis kayu yang sangat bermamfaat seperti pohon sialang
juga berperan sebagai tanah yg di sakralkan oleh masyarakat adat.
Hutan adata adalah kawasan hutan yang ditandai dengan vegetasi yang
rapat dan relatif utuh atau merupakan kawasan hutan primer. Kawasan
ini merupakan kawasan dipercaya orang Melayu merupakan tempat
roh-roh menetap.
BAB III
ADAB DAN KESANTUNAN BAHASA MELAYU
Kesimpulan
Dari 3 bab diatas, yang dapat saya simpulkan tidaklah banyak karna sungguh
saya penat mengetik ini.
Saran
Saran yang dapat saya berikan bagi pembaca yang cewek maupun cowok, tua
ataupun muda, murid ataupun guru ,rata-rata pembahasan di setiap bab adalah
mengenai sikap kita, adab, kata-kata, jati diri, banyak deh. Jadi saya ambil inti
menyeluruh saran saya saja.
Bentuklah diri kita menjadi orang yang lebih baik, jaga kata-kata, jaga ucapan,
jaga sikap, dalam kehidupan ada nilai-nilai yang dapat membentuk kita menjadi
lebih baik lagi. Selain itu, jaga juga lingkungan tempat kita, bukan hanya tempat
kita, kalau bisa seluruh lingkungan kita jaga.
Jagalah lingkungan dan diri masing-masing, jadikanlah diri kalian menjadi lebih
baik begitu juga lingkungan, jaga dan lestarikanlah lingkungan disekitar kalian.
Daftar Pustaka
Effendy, Tenas. 2004. Tunjuk Ajar Melayu: Butir-Butir Budaya Melayu Riau
Yogyakarta
http://hydayahnur.blogspot.co.id/2014/09/kesantunan-berbahasa-masyarakat-
melayu.html,diketik tanggal 01/12/18.