DOSEN PENGAMPU :
Ir. Ida Barkiah, M.T.
NIP.19691110 199303 2 001
Arya Rizky Darmawan,S.T., M.T.
NIP.19930810 201903 1 011
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat serta hidayatnya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan
yang berjudul PEMBUATAN PROGRAM MATLAB TERHADAP
PERMASALAHAN STATIKA BALOK SEDERHANA DENGAN BEBAN
TERPUSAT ini tepat pada waktunya.
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Pemrograman Komputer (STS1105). Kami berharap dengan
dibuatnya laporan ini, dapat membantu dan memberikan wawasan kepada pembaca
agar lebih mengetahui dan memahami sekilas tentang Pemrograman Komputer.
Diharapkan agar pembaca dapat memahami berbagai aspek yang berhubungan
dengan pemrograman komputer yang sedang kami bahas ini.
Kami ucapkan terima kasih terhadap pihak-pihak yang aktif turut membantu
menyelesaikan laporan ini, baik kepada Bapak Arya Rizky Darmawan selaku
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pemrograman Komputer,kakak Muhammad Dony
Syahputera selaku Asisten Pembimbing,serta teman-teman sekalian dan pihak-
pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Kami menyadari laporan ini
dibuat jauh dari kata sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi memperbaiki laporan ini di
lain waktu.
Akhir kata yang dapat kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu menyusun laporan ini dari awal hingga akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mempermudah segala urusan kita, dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi para pembaca..
Kelompok VII
II
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... I
III
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 44
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 44
5.2 Saran ............................................................................................................ 45
IV
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.24 Tampilan Static Text untuk Input dan Output ................................. 32
Gambar 4.25 Tampilan Edit Text untuk Input dan Output ................................... 33
Gambar 4.27 Tampilan Push Button dan Tag Push Button ................................. 34
V
Gambar 4.31 Tampilan Script ............................................................................... 36
VI
DAFTAR TABEL
VII
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan di masa modernisasi ini telah
banyak perkembangan teknologi. Banyak pekerjaan manusia yang dimudahkan
dengan teknologi yang canggih. Salah satu alat yang memudahkan kehidupan
manusia adalah komputer. Dalam pengoperasiannya komputer menggunakan
sebuah program untuk menyelesaikan masalah. Program yang baik adalah program
yang memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami agar masalah yang
ingin dipecahkan akan terlaksana dengan. Untuk membuat sebuah program, kita
harus melakukan pemrograman komputer. Pemrograman komputer adalah kegiatan
membuat program komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Dalam pembuatan program ini sangat berkaitan dengan statika, yaitu ilmu
yang mempelajari keseimbangan gaya. Statika berhubungan dengan analisis gaya-
gaya yang bekerja pada sistem struktur yang dalam keadaan diam/statis dan
setimbang. Gaya-gaya yang dimaksud disini pada umumnya termasuk gaya itu
sendiri dan juga momen. Dan struktur itu sendiri adalah gabungan dari komponen-
komponen yang menahan gaya desak atau tarik,mungkin juga momen untuk
meneruskan beban-beban dengan aman. Oleh karena itu, MATLAB lah yang
dijadikan pilihan untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
Pada pemrograman komputer akan membahas dan mempersiapkan
mahasiswa agar mampu merancang dan menyusun program komputer sehingga
dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan persoalan atau permasalahan di
bidang teknik sipil. Salah satu materi pembahasan yang dibahas pada mata kuliah
ini adalah bahasa pemrograman MATLAB (Matrix Laboratory). MATLAB adalah
sebuah bahasa dengan kinerja tinggi untuk komputasi masalah teknik. MATLAB
mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam suatu model
yang sangat mudah untuk dipakai dimana masalah-masalah dan penyelesaiannya
diekspresikan dalam notasi matematika yang familiar yang penggunaannya
meliputi bidang matematika dan komputasi, pembentukan 2 algoritma, akuisisi
data, pemodelan, simulasi, analisis data, eksplorasi, visualisasi, grafik keilmuan dan
bidang rekayasa. MATLAB diciptakan pada akhir tahun 1970-an oleh Cleve Moler,
1
yang kemudian menjadi Ketua Departemen Ilmu Komputer di Universitas New
Mexico. Ia merancangnya untuk memberikan akses bagi mahasiswa dalam
memakai LINPACK dan EISPACK tanpa harus mempelajari Fortran. Karyanya itu
segera menyebar ke universitas-universitas lain dan memperoleh sambutan hangat
di kalangan komunitas matematika terapan. Jack Little, seorang insinyur,
dipertemukan dengan karyanya tersebut selama kunjungan Moler ke Universitas
Stanford pada tahun 1983. Menyadari potensi komersialnya, ia bergabung dengan
Moler dan Steve Bangert.
Pada program komputer yang dikembangkan oleh The Mathworks,
MATLAB memungkinkan manipulasi matriks, pengolahan fungsi dan data,
implementasi algoritma, pembuatan antarmuka pengguna, dan peng-antarmuka-an
dengan program dalam bahasa lainnya. Dalam pembuatan program ini, kami akan
menyelesaikan masalah perhitungan yang menghubungkan MATLAB dengan mata
kuliah statika yaitu analisa struktur balok sederhana.
Dalam analisa struktur balok sederhana akan ditemukan suatu gaya atau
beban, yaitu suatu vektor yang merupakan penyebab dari suatu benda baik dalam
keadaan diam ke bergerak ataupun sebaliknya. Gaya yang bekerja pada suatu
struktur terdiri atas dua jenis, yaitu gaya luar dan gaya dalam. Gaya luar adalah
yang bekerja pada elemen struktur, termasuk berat komponen struktur itu sendiri.
Sedangkan gaya dalam adalah gaya yang bekerja di dalam komponen struktur
tersebut. Gaya dalam tersebut berupa momen lentur, gaya lintang, dan gaya normal.
(Rahman dkk,2020)
2
1. Mempermudah pengaplikasian perhitungan statika dengan matlab (Matrix
Laboratory).
2. Mempermudah kita untuk melakukan perhitungan reaksi perletakkan HA, VA,
dan VD.
3. Mempermudah dalam pembuatan diagram gaya dalam setiap tinjauan dari
statika.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Statika
2.1.1 Konsep dasar statika
Statika adalah ilmu yang mempelajari keseimbangan gaya dengan gaya-
gaya tersebut dalam keadaan diam, jadi bisa dibilang statika itu kesetimbangan
suatu struktur. Struktur itu sendiri adalah gabungan dari komponen-komponen yang
menahan gaya desak dan gaya tarik. Mungkin juga momen untuk meneruskan
beban-beban ke tanah dengan aman. Model struktur yang paling sederhana adalah
struktur balok sederhana, yang dimana hanya mampu untuk mendukung gaya
aksial,geser, dan momen. Balok sederhana adalah balok yang ditumpu oleh dua
tumpuan sendi dan rol.
Beban berdasarkan fungsinya.
1. Beban mati yaitu beban yang dianggap tetap (Tidak bergerak). Misalnya beban
lantai beton pada suatu bangunan gedung, beban kolom dan balok serta beban-
beban lain yang menempel pada struktur plafon, dinding dan lain-lain.
2. Beban hidup yaitu beban yang bergerak di mana besar maupun arahnya bisa
berubah-ubah. Besar beban hidup tergantung dari fungsinya. Misalnya beban
angin, beban orang berjalan, beban kendaraan dan lain-lain.
Gaya atau beban adalah suatu faktor yang merupakan penyebab dari suatu
benda baik dalam keadaan diam ke bergerak ataupun sebaliknya. Gaya yang bekerja
pada perletakan dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Gaya luar
Gaya luar adalah gaya yang bekerja pada elemen (komponen) struktur
termasuk berat sendiri komponen struktur tersebut.
1) Beban terpusat (P) yaitu beban yang arah kerjanya terpusat atau bekerja
pada satu titik. Beban titik bersatuan kiloNewton (kN),ton (t) dll.
4
2) Beban merata yaitu beban luar yang bekerja merata pada suatu panjang
tertentu (tidak didukung oleh satu titik, tetapi sepanjang muatan
tersebut). Beban merata bersatuan. kiloNewton/meter panjang (kN/m),
ton/meter panjang (t/m) dll.
2. Gaya Dalam
Gaya dalam adalah gaya yang bekerja di dalam elemen (komponen)
struktur. Gaya dalam tersebut berupa momen lentur. Gaya lintang dan gaya normal.
1) Momen lentur (M) adalah momen yang bidang kerjanya berada pada
bidang yang tegak lurus dengan penampang elemen struktur.
3) Gaya normal (N) yaitu gaya yang timbul sejajar terhadap batang elemen
struktur. Dapat diliaht
5
2) Batang pendel merupakan elemen struktur yang hanya bisa menahan
gaya normal aksial, baik tarik ataupun tekan tidak bisa menahan gaya
lintang dan momen.
3) Kabel merupakan elemen struktur yang hanya mampu menahan gaya
normal saja.
2. Tipe Perletakan (Tumpuan)
1) Rol adalah tumpuan yang hanya dapat menahan aksi dalam arah tegak
lurus tumpuan (tidak bisa menahan aksi dalam arah horizontal, tumpuan
dan momen).
2) Sendi adalah tumpuan yang dapat menahan aksi dalam 2 arah yang
saling tegak lurus satu sama lain atau satu arah sembarang tetapi tidak
bisa menahan momen.
3) Jepit adalah tumpuan yang dapat menahan aksi dalam 2 arah yang saling
tegak lurus satu sama lain ( satu arah sembarang) dan momen.
Hukum newton I. Jika benda dalam keadaan diam berarti tidak terjadi gerak
translasi atau pun gerak rotasi. Dengan kata lain, benda dalam keadaan setimbang.
Benda dikatakan dalam keadaan setimbang bila.
1. Gerak translasi sama dengan nol (gaya-gaya terhadap sumbu x dan sumbu y
sama dengan nol)
2. Gerak rotasi sama dengan nol atau jumlah perputaran (momen) sama dengan
nol.
Hukum newton III. Aksi sama dengan reaksi. Konsep kesetimbangan
berdasarkan hukum newton I dan newton III struktur dikatakan dalam keadaan
setimbang bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
6
1. jumlah gaya-gaya horizontal sama dengan nol (∑H=0) identik dengan (∑ Fx=0)
2. jumlah gaya-gaya vertikal sama dengan nol ( ∑V=0) identik dengan ( ∑ Fy=0)
3. jumlah momen-momen sama dengan nol ( ∑M=0) identik dengan ( ∑T=0)
(Ma’mun dkk, 2020)
7
3. Output
Tahap ini merupakan proses untuk menghasilkan keluaran dari proses
pengolahan data ke peralatan output berupa informasi.
4. Distribution
Tahap ini merupakan proses penyebaran informasi kepada pihak-pihak yang
berhak dan membutuhkan informasi.
5. Storage
Tahap ini merupakan rekamanan hasil pengolahan data storage yang nantinya
dapat dipergunakan untuk input proses selanjutnya.
2.2.2 Data
Data adalah bahan mentah yang akan diolah menjadi informasi sehingga
dapat dipergunakan oleh user atau pemakai.
1. Tipe Data Dasar : Merupakan tipe data primitif yang tidak terstruktur yang
didefinisikan oleh bahasa pemrograman. Tipe data dasar dibagi menjadi lima
bagian yaitu:
1) Numerik, yaitu menyimpan data berupa angka
2) Enumerasi, yaitu suatu urutan list dari nilai-nilai yang berbeda.
3) Boolean, yaitu tipe data untuk merepresentasikan True atau False.
4) Character, yaitu tipe data untuk menyimpan rangkaian karakter.
5) Internationalization, disebut I18N
2. Tipe Data Terstruktur : Merupakan tipe data campuran dari berbagai tipe data
dasar. Contohnya array, record, string, list dan file.
3. Tipe Data didefinisikan oleh Pemakai : Tipe data ini biasanya disebut
Enumerasi.
4. Tipe Data Penunjuk : Contoh tipe data penunjuk adalah pointer.
Model Komputasi adalah suatu kumpulan dari nilai dan operasi-operasi.
Ada 3 dasar model komputasi :
1. Model Fungsional, yaitu model perhitungan yang fungsional terdiri dari satu set
nilai-nilai, fungsi dan operasi, aplikasi, fungsi dan komposisi fungsi.
2. Model Logika, yaitu logika model perhitungan terdiri dari suatu set nilai-nilai,
definisi hubungan dan kesimpulan logis.
8
3. Model Imperative, yaitu model perhitungan yang imperative terdiri dari satu set
nilai-nilai yang mencakup suatu status dan operasi tugas-tugas untuk
memodifikasi status tersebut.
Empat prinsip dasar perancangan bahasa pemrograman adalah:
1. Sintaks, menjelaskan bagaimana struktur program yang benar.
2. Tipe sistem dan semantik, menunjukkan tipe nilai yang dapat dimanipulasi oleh
program dan arti(semantik) dari program, mencakup juga aturan penamaan
entitas (variabel, fungsi, class, parameter, dll).
3. Manajemen memori, menunjuk kepada sekumpulan teknik yang membantu kita
untuk memahami pemetaan letak dari nilai, struktur data, dan struktur program
di dalam memori.
4. Exception handling, mengenai penanganan exception (hal- hal yang tak terduga
seperti kesalahan input ketika menjalankan program).
Definisi Sintaks, Sematik, dan Pragmatik :
1. Sintaks : Aturan gramatikal / komposisi suatu program yang mengatur tata cara
penulisan huruf, angka dan karakter lain. Contoh : Pada pembuatan program
Pascal antara 2 statement dipisahkan oleh ; (titik koma) X:=1; X:=X+1;
2. Semantik : Mendefinisikan arti dari program yang benar secara sintaks dari
bahasa pemrograman tersebut. Contoh : Pada pembuatan program C int
vector[10] Arti semantiknya akan menyebabkan ruang sebanyak 10
3. Pragmatik : Kemampuan pemakai dalam mengaitkan kalimat dengan konteks-
konteks yang sesuai bagi kalimat tersebut. Contoh : (A+B)*(A-B).
(Nugraha,Angga. 2018)
2.3 Matlab
Matlab merupakan suatu sistem yang berbasis matriks untuk menjalankan
rekayasa dan perhitungan matematis. Salah satu fasilitas MATLAB disebut
GUIDE (Graphical User Interface Development Enviroment). GUIDE ini
digunakan untuk membuat dan mengimplementasikan GUI (Putri, 2018).
GUI merupakan fitur interaktif yang melibatkan dua file, yaitu figure file
dan m-file. M-file merupakan sederetan Bahasa perintah MATLAB yang dituliskan
secara berurutan sebagai sebuah file. M-file dapat ditulis sebagai sebuah script yang
9
sederhana atau dapat pula ditulis sebagai sebuah fungsi yang menerima argument
atau masukan dan menghasilkan output.
GUI merupakan sebuah graphical user interface yang dibangun dengan
obyek grafis seperti tombol (button), kotak teks, slider, sumbu (axes), maupun
menu. Dalam pembelajaran program MATLAB perlu pembuatan simulasi, baik itu
pada M-file maupun simulasi pada GUI (Grafical User Interface) (Arifin, 2021).
10
2. Kemudian akan muncul window GUIDE. Quick Strart, pilih Blank
GUI (Default). Dapat dilihat pada Gambar 2.6
2.5 Flowchart
Bagan alir (flowchart) merupakan kumpulan dari notasi diagram simbolik
yang menunjukkan aliran data dan urutan operasi dalam sistem. Bagan alir
merupakan metode analisis untuk mendeskripsikan sejumlah aspek dari sistem
informasi secar jelas, ringkas, dan logis. Flowchart biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi aliran yang aktual / nyata / sebenarnya ada, dibandingkan dengan
aliran yang seharusnya (ideal). Tempat dimana terjadi kompleksitas atau kelebihan
suatu proses dapat diidentifikasi pada sebuah flowchart. Selanjutnya tim dapat
menyepakati langkah-langkah dalam proses dan membandingkan proses yang ada
saat ini dengan proses yang seharusnya. (Halik. A, 2019)
11
2.5.1 Simbol Flowchart
12
BAB III
METODOLOGI
3.1 Permasalahan Statika
13
VA= ... ton
VA adalah gaya vertikal di bagian sendi sebagai hasil output yang dari gaya yang
bekerja pada batang. VA memiliki satuan ton. Jika VA > 0 maka arah gaya vertikal
adalah ke atas. Jika VA = 0 maka tidak ada gaya yang terjadi di sendi pada balok.
Jika VA < 0 maka arah gaya vertikal adalah ke bawah.
VD= ... ton
VD adalah gaya vertikal di bagian rol sebagai hasil output yang dari gaya yang
bekerja pada batang. VD memiliki satuan ton. Jika VD > 0 maka arah gaya vertikal
adalah ke atas. Jika VD = 0 maka tidak ada gaya yang terjadi di rol pada balok. Jika
VD < 0 maka arah gaya vertikal adalah ke bawah.
xAB= 0 : 0.01 : a
xAB merupakan batasan dimana jarak a di ambil untuk digunakan dalam
membentuk freebody AB x AB berjarak dari nol sampai nilai a, dengan nilai 0.01
sebagai jarak titik untuk membentuk kurva pada grafik xAB dengan satuan meter.
xBC= 0 : 0.01 : b
xAB merupakan batasan dimana jarak b di ambil untuk digunakan dalam
membentuk freebody BC x BC berjarak dari nol sampai nilai b, dengan nilai 0.01
sebagai jarak titik untuk membentuk kurva pada grafik xBC dengan satuan meter.
xDC= 0 : 0.01 : c
xDC merupakan batasan dimana jarak c di ambil untuk digunakan dalam
membentuk freebody DC x DC berjarak dari nol sampai nilai c, dengan nilai 0.01
sebagai jarak titik untuk membentuk kurva pada grafik xDC dengan satuan meter.
LAB= 0 : 0.01 : a
LAB merupakan jarak dari nol sampai a yang akan digunakan dalam
pembuatan grafik pada plot MATLAB sebagai x di freebody AB.
LBC= a : 0.01 : a+b
LAB merupakan jarak dari nol sampai b yang akan digunakan dalam
pembuatan grafik pada plot MATLAB sebagai x di freebody BC.
LDC= a+b+c : -0.01 : a+b
LAB merupakan jarak keseluruhan perletakan yang akan digunakan dalam
pembuatan grafik pada plot MATLAB sebagai x di freebody DC.
14
Plot Grafik Gaya Momen
plot (LAB,MxAB,’:og’,LBC,MxBC,’:og’,LDC,MxDC,’:og’)
LAB = 0 : 0.01 : a
LBC = a : 0.01 :a+b
LDC = a+b+c : -0.01 : a+b
MxAB = (VA.*xAB) – (P1*xAB)
MxBC = (VA.*(a+xBC)) – (P1.*(a+xBC)) – ((q.*xBC).*(xBC/2))
MxDC = ((VD.*xDC) – M)
Plot Grafik Gaya Lintang
plot (LAB,LxAB,’:ob’,LBC,LxBC,’:og’,LDC,LxDC,’:ob’)
LAB = 0 : 0.01 : a
LBC = a : 0.01 :a+b
LDC = a+b+c : -0.01 : a+b
LxAB = VA – P1
LxBC = VA – P1 – (q.*xBC)
LxDC = -VD
Plot Grafik Gaya Normal
plot (LAB,NxAB,’:or’,LBC,NxBC,’:or’,LDC,NxDC,’:or’)
LAB = 0 : 0.01 : a
LBC = a : 0.01 :a+b
LDC = a+b+c : -0.01 : a+b
NxAB = 0
NxBC = 0
NxDC = 0
Diagram Gaya Normal
Diagram gaya normal adalah diagram gaya pada perletakan yang
menunjukkan gaya searah yang bekerja pada perletakan.
Diagram Gaya Lintang
Diagram gaya lintang adalah diagram yang menggambarkan gaya tegak lurus
perletakan. Terdapat gaya yang mempengaruhi diagram gayanya yakni pada Beban
terpusat. Semakin besar gayanya, maka semakin besar nilai yang ditunjukkan
diagram gaya lintang.
15
Diagram Gaya Momen
Diagram gaya momen adalah diagram yang menggambarkan gaya momen
yang bekerja pada perletakan. Diagram ini dipengaruhi seluruh beban yang bekerja
dan jarak beban tersebut dari titik acuan. Semakin besar gaya dan semakin jauh
jarak, maka nilai yang ditunjukkan pada diagram juga semakin besar.
16
-Mx + VA (x) = 0
Mx = VA
Lx = LdMx = VA
dx
Nx = 0
4) Bentang B-C (0 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 m)
∑M = 0
-Mx + VA. (x + a) – P1(x)= 0
Mx = VA. (x) –P1(x) +VA.a
Lx = dMx = VA – P1
dx
Nx = 0
5) Bentang D-C (0 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐 m)
∑M = 0
-Mx + VD.x = 0
Mx = VD.x
Lx = -dMx = - VD
dx
Nx = 0
5. Diperoleh nilai Gaya Vertikal (VA), Gaya Horizontal (HA), Gaya Momen
(MA), dan Diagram Lintang (Lx),Diagram Normal (Nx), dan Diagram
Momen (Mx)
6. Selesai
17
3.3 Flowchart Reaksi Perletakan dan Diagram
MULAI
P1 = beban terpusat(t)
P2 = beban terpusat(t)
a = jarak a(m)
b = jarak b(m)
c = jarak c(m)
YA
∑H =0 ∑V = 0
HA = 0 VA-P1-P2+VD = 0
∑MA = 0 P1.(b+c)+P2.c /(a+b+c) – P1-
-VD (a+b+c) + P1.a +P2 (a+b)=0 P2+ P1.A + P2 (a+b) / (a+b+c) =
VD = P1.a + P2 (a+b) / (a+b+c) 0
∑MD = 0 P1.(a+b+c)+ P2 (a+b+c) / (a+b+c) -
VA (a + b + c) + P1.(b+c)-P2 . c=0 P1-P2 = 0
VA = P1.(b+c)+P2.c / (a+b+c) P1+P2-P1-P2 = 0
0=0
18
A
VA = …ton
VD = …ton
HA = …ton
V
A
=
…
t
o
n
Freebody A - B (0 ≤ x Freebody A - B (0 ≤ x
Freebody A - B (0 ≤ x V
≤ a m) ≤ a m)
≤ a m) D
= Nx = 0
Mx = VA (x) …
Freebody B - C (0 ≤ x t Freebody B - C (0 ≤ x
Freebody B - C (0 ≤ x o
≤ b m) n ≤ b m)
≤ b m)
Mx = VA ( a + x) - Nx =H0
Lx = VA - P1 A
P1(x) Freebody
= D - C (0 ≤ x
Freebody D - C (0 ≤ x …
Freebody D - C(0 ≤ x ≤ c mt )
≤cm) o
≤cm) Nx =n0
Lx = -VD t
Mx = VD (x) o
n
V
D
Diagram momen Diagram Lintang = Diagram Normal
…
t
o
n
H
A
=
…
t
SELESAI o
n
19
BAB IV
HASIL DAN VALIDASI
4.1 Data Program
Program ini dibuat untuk menghitung reaksi perletakan dan gaya dalam
yang bekerja pada balok sederhana dengan dua beban terpusat. Program ini dibuat
menggunakan GUI pada MATLAB, berikut penjelasan mengenai program yang
telah dibuat.
Di dalam program ini terdapat 5 buah input data, yaitu:
1. Beban Terpusat Vertikal (P1)
Beban terpusat (P1) merupakan beban terpusat yang arahnya vertikal ke bawah
di titik B. Jika P1 bernilai positif, maka arah gayanya ke bawah. Jika P1 bernilai
negatif, maka arah gayanya ke atas. Di dalam program, P1 memiliki tag:
input_P1. Dapat dilihat pada gambar 4.1
20
3. Jarak a
Jarak (a) merupakan jarak dari ujung perletakan rol ke beban merata atau jarak
dari titik A ke B secara horizontal. Di dalam program, a memiliki tag: input_a.
Dapat dilihat pada gambar 4.3
21
magbox('Masukkan data terlebih dahulu!','Peringatan','warn');
Terdapat dua bagian output, yang pertama adalah output untuk hasil
perhitungan dan yang kedua adalah output berupa diagram. Berikut adalah
penjelasan dari masing-masing output:
1. Gaya Vertikal (VA)
Gaya vertikal (VA ) yaitu gaya yang tegak lurus bidang perletakan di titik A
(perletakan rol). VA dipengaruhi oleh nilai dari beban terpusat 1 (P1), beban
terpusat 2 (P2) dan gaya vertikal di perletakan sendi (VD). Di dalam program,
VA memiliki tag: output_VA. Dapat dilhat pada gambar 4.6
22
4. Diagram Gaya Normal
Diagram gaya normal yaitu diagram yang menggambarkan grafik gaya yang
searah atau gaya horizontal pada perletakan. Di dalam program, diagram gaya
normal memiliki tag: axes_N. Dapat dilihat pada gambar 4.9
23
%Diagram lintang
axes(handles.axes_L)
plot(LAB,LxAB,':ob',LBC,LxBC,':ob',LDC,LxDC,':ob')
title('Diagram Lintang')
xlabel('jarak (m)')
ylabel('gaya lintang (ton)')
grid on
6. Diagram Gaya Momen
Diagram gaya momen yaitu diagram yang menggambarkan grafik gaya momen
pada perletakan. Di dalam program, diagram gaya momen memiliki tag :
axes_M. Dapat dilihat pada gambar 4.1
24
Gambar 4.12 Tampilan Tombol Hitung
% Mengambil data input
P1 = str2double(get(handles.input_P1,'string'));
P2 = str2double(get(handles.input_P2,'string'));
a = str2double(get(handles.input_a,'string'));
b = str2double(get(handles.input_b,'string'));
c = str2double(get(handles.input_c,'string'));
Listing Reaksi Perletakan:
%Perhitungan reaksi perletekan
VA =(P1*(b+c)+P2*c)/(a+b+c);
VD =(P1*a+P2*(a+b))/(a+b+c);
HA = 0
Listing Output:
%Menampilkan hasil perhitungan reaksi perletakan
set(handles.output_VA,'string',VA);
set(handles.output_VD,'string',VD);
set(handles.output_HD,'string',HD);
Listing Proses Batang AB:
%freebody A-B(0<=x<=a)
xAB =0:0.01:a;
MxAB =(VA*xAB);
LxAB =VA
NxAB =HA
Listing Proses Batang BC:
%Freebody B-C (0 <= x <= b)
xBC =0:0.01:b;
MxBC =VA*(xBC+a)-P1*xBC
LxBC =VA-P1
NxBC =HA
Listing Proses Batang DC:
%Freebody D-C (0 <= x <= c)
xDC =0:0.01:c;
MxDC =(VD*xDC);
LxDC =-VD
NxDC =0
25
Listing Bentang :
%menampilkan diagram gaya dalam yang terjadi
LAB = 0:0.01:a;
LBC = a:0.01:a+b;
LDC = a+b+c:-0.01:a+b;
Listing Diagram Gaya Momen :
%Diagram momen
axes(handles.axes_M);
plot(LAB,MxAB,':og',LBC,MxBC,':og',LDC,MxDC,':og');
title('Diagram Momen');
xlabel('Jarak(m)');
ylabel('Momen(ton.m)');
grid on;
Listing Diagram Gaya Lintang :
%Diagram lintang
axes(handles.axes_L)
plot(LAB,LxAB,':ob',LBC,LxBC,':ob',LDC,LxDC,':ob')
title('Diagram Lintang')
xlabel('jarak (m)')
ylabel('gaya lintang (ton)')
grid on
Listing Diagram Gaya Normal :
%Diagram normal
axes(handles.axes_N)
plot(LAB,NxAB,':or',LBC,NxBC,':or',LDC,NxDC,':or')
title('Diagram Normal')
xlabel('jarak (m)')
ylabel('gaya normal (ton)')
grid on
2. Tombol Reset
Tombol reset berfungsi untuk mengatur kembali semua perhitungan.Di dalam
program, tombol Reset memiliki tag: B_reset. Dapat dilihat pada gambar 4.13
26
set(handles.input_b,'string', '')
set(handles.input_c,'string', '')
set(handles.output_VA,'string', '')
set(handles.output_VD,'string', '')
set(handles.output_HA,'string', '')
cla(handles.axes_M)
cla(handles.axes_L)
cla(handles.axes_N)
3. Tombol Auto
Tombol auto berfungsi untuk memasukkan angka-angka input secara otomatis.
Di dalam program, tombol Auto memiliki tag: B_auto. Dapat dilihat pada
gambar 4.14
27
No Keterangan Simbol Satuan
3 Jarak a a m
4 Jarak b b m
5 Jarak c c m
28
∑H = 0
NX= 0
∑V = 0
VA – LX = 0
LX = VA
∑M = 0
– MX + VA*x = 0
MX = VA*x
BENTANG B-C (0 ≤ x ≤ b)
29
∑M = 0
MX – VD.x= 0
MX = VD.x
∑V = 0
VD + LX = 0
LX = - VD
∑H = 0
NX = 0
30
3. Kemudian akan muncul window GUIDE Quick Start, pilih Blank GUI (Default)
lalu OK. Dapat dilihat pada Gambar 4.21
31
5. Kita akan mencoba Static Text, klik Static Text kemudian tempatkan kursor
pada Window sesuai dengan letak yang diinginkan. Setelah ditempatkan,
double click pada tulisan “Static Text” untuk melihat fitur-fitur yang dapat di
customize seperti jenis dan ukuran font, warna font, string untuk merubah
sebuah tulisan dan masih banyak fitur lain yang dapat dieksplorasi. Berikut
tampilan GUI sementara hasil penggunaan Static Text. Dapat dilihat pada
Gambar 4.23 dan 4.24
32
6. Kemudian kita akan mengunakan Edit Text kembali, kolom Edit Text kali ini
berfungsi sebagai inputan data dari user. Di sini kita menginputkan nilai q, P,
M, a, b dan c sehingga diperlukan enam kolom input Edit Text. Dapat dilihat
pada gambar 4.25
33
Pada contoh kali ini kita menamai beberapa input :
1) Beban terpusat (P1), kolom Edit Text pada P dengan Tag “input_P1”.
2) Beban terpusat (P2), kolom Edit Text pada P dengan Tag “input_P2”.
3) Jarak a, kolom Edit Text pada a dengan Tag “input_a”.
4) Jarak b, kolom Edit Text pada b dengan Tag “input_b”.
5) Jarak c, kolom Edit Text pada c dengan Tag “input_c”.
Tampilan sementara GUI, operasi perhitungan reaksi perletakan menggunakan
Static Text dan Edit Text, selanjutnya adalah penggunaan Push Button.
8. Push Button kali ini akan kita gunakan sebagai perintah untuk mengeksekusi
program yang kita buat pada MATLAB. Push Button yang akan dibuat pada
contoh kali ini, yaitu tombol “Hitung”, yang akan digunakan sebagai operator
untuk operasi matematis dari nilai gaya dan jarak serta “Reset” untuk
mengulang, “Auto” untuk me ngisi nilai input otomatis dan “close” untuk
menutup program. Sama seperti sebelumnya, jangan lupa menambahkan Tag
untuk masing-masing Push Button dengan cara yang sama yaitu Double Click
Push Button dan lakukan editing pada instruktur Window. Pada kasus kali ini,
kita menambahkan Push Button “Hitung” dengan Tag “B_hitung”. Dapat
dilihat pada Gambar 4.27
34
Pada contoh kasus ini, Tag setiap kolom output diberi nama :
1) Edit Text, kolom VA dengan Tag “output_VA”.
2) Edit Text, kolom VD dengan Tag “output_VD”.
3) Edit Text, kolom HD dengan Tag “output_HD”.
35
11. Pada tahap ini kita telah selesai mengatur tata letak dari GUI, tahap selanjutnya
adalah memasukkan perintah-perintah dalam bentuk listing MATLAB ke dalam
GUI yang kita buat.
Untuk memulai memasukkan program. Langkah pertama adalah klik kanan
pada tombol “Hitung”, kemudian pilih View Call lalu klik Call Back. Dapat
dilihat pada Gambar4.30 dan 4.31
36
Listing Input:
% Mengambil data input
P1 = str2double(get(handles.input_P1,'string'));
P2 = str2double(get(handles.input_P2,'string'));
a = str2double(get(handles.input_a,'string'));
b = str2double(get(handles.input_b,'string'));
c = str2double(get(handles.input_c,'string'));
Listing Reaksi Perletakan:
%Perhitungan reaksi perletekan
VA =(P1*(b+c)+P2*c)/(a+b+c);
VD =(P1*a+P2*(a+b))/(a+b+c);
HA = 0
Listing Output:
%Menampilkan hasil perhitungan reaksi perletakan
set(handles.output_VA,'string',VA);
set(handles.output_VD,'string',VD);
set(handles.output_HD,'string',HD);
Listing Proses Batang AB:
%freebody A-B(0<=x<=a)
xAB =0:0.01:a;
MxAB =(VA*xAB);
LxAB =VA
NxAB =HA
Listing Proses Batang BC:
%Freebody B-C (0 <= x <= b)
xBC =0:0.01:b;
MxBC =VA*(xBC+a)-P1*xBC
LxBC =VA-P1
NxBC =HA
Listing Proses Batang DC:
%Freebody D-C (0 <= x <= c)
xDC =0:0.01:c;
MxDC =(VD*xDC);
LxDC =-VD
NxDC =0
37
Listing Bentang :
%menampilkan diagram gaya dalam yang terjadi
LAB = 0:0.01:a;
LBC = a:0.01:a+b;
LDC = a+b+c:-0.01:a+b;
Listing Diagram Gaya Momen :
%Diagram momen
axes(handles.axes_M);
plot(LAB,MxAB,':og',LBC,MxBC,':og',LDC,MxDC,':og');
title('Diagram Momen');
xlabel('Jarak(m)');
ylabel('Momen(ton.m)');
grid on;
Listing Diagram Gaya Lintang :
%Diagram lintang
axes(handles.axes_L)
plot(LAB,LxAB,':ob',LBC,LxBC,':ob',LDC,LxDC,':ob')
title('Diagram Lintang')
xlabel('jarak (m)')
ylabel('gaya lintang (ton)')
grid on
Listing Diagram Gaya Normal :
%Diagram normal
axes(handles.axes_N)
plot(LAB,NxAB,':or',LBC,NxBC,':or',LDC,NxDC,':or')
title('Diagram Normal')
xlabel('jarak (m)')
ylabel('gaya normal (ton)')
grid on
13. Untuk menambahkan gambar soal pada axes pada GUI, muat gambar dalam
satu folder beserta file MATLAB nya. Lalu, callback dan masukkan list berikut:
%Diagram soal
handles.gambar=imread('Soal_Statika.jpg');
gambar=handles.gambar;
imagesc(gambar)
axes on
38
4.3 Validasi Dengan Perhitungan Manual
Validasi diartikan sebagai suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai
bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau
mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa
mencapai hasil yang diinginkan.
Diketahui :
P1 = 5 ton
P2 = 4 ton
a=3m
b=5m
c=3m
Ditanya : Diagram gaya lintang,normal, dan momen ?
Penyelesaian :
REAKSI PERLETAKAN
= 5 ton = 4 ton
39
∑MA = 0
-VD *(a+b+c) + P1*a +P2* (a+b)=0
VD = (P1*a + P2* (a+b)) / (a+b+c)
VD = (5.3 + 4 (3+5))/ (3+5+3)
VD = 4,273 t ( )
∑MD = 0
VA *(a + b + c) + P1*(b+c)-P2* c=0
VA = (P1*(b+c)+P2*c) / (a+b+c)
VA = (5*(3+5) + 4*3) / (3 +5+3)
VA = 4, 727 t( )
Kontrol
∑V = 0
VA-P1-P2+VD = 0
4,727-5-4+4,273=0
0=0
GAYA DALAM (M,L,N)
Bentang A-B (0 ≤ x ≤ 3m)
40
Bentang B-C (0 ≤ x ≤ 5 m)
41
∑V = 0
-Lx+VA =0
Lx=VA
Lx= 4,727
∑H = 0
-NX= 0
NX = 0
42
Gambar 4.38 Tampilan setelah memasukkan nilai input
3. Klik tombol ‘Hitung’ untuk menampilkan nilai HD, VA, VD,Mmax dan
diagram.
43
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan praktikum ini, yaitu:
1. Statika ialah ilmu tentang semua benda yang tetap, yang statis. Ilmu ini
merupakan bidang bagian ilmu mekanika teknik, dalam ilmu ini dinamika
diterangkan semua benda yang bergerak sedangkan dalam ilmu statika semua
yang tidak bergerak (hanya bekerja dengan gaya-gaya yang tidak bergerak)
dengan pergerakan = nol.
2. Menentukan reaksi perletakan menggunakan matlab dengan cepat dan akurat
dengan langkah sebagai berikut :
1) Membuat kalkulator GUIDE pada matlab yang terdapat tools input,
output, proses, serta gambar diagram Momen, Lintang dan Normal.
2) Memasukkan script callback pada matlab agar kalkulator dapat
dijalankan.
3) Menginput angka pada Script Code Input, sehingga saat tombol hitung
pada tools perintah ditekan akan muncul nilai reaksi perletakanpada tools
output.
3. Menentukan persamaan diagram bidang momen, bidang lintang dan bidang
normal dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Membuat kalkulator GUIDE pada matlab yang terdapat tools input,
output, proses, serta gambar diagram Momen, Lintang dan Normal.
2) Memasukkan script callback pada matlab agar kalkulator dapat
dijalankan.
3) Menginput angka pada Script Code Input, sehingga saat tombol hitung
pada tools perintah ditekan akan muncul nilai pada reaksi perletakan dan
akan muncul juga diagram bidang momen, bidanglintang, dan bidang
normal pada tools output diagram.
4. Dari data yang ada, diperoleh hasil perhitungan menggunakan program sama
dengan hasil perhitungan secara manual, dengan nilai P1 = 5 t, P2 = 4 t, a = 3
m, b = 5 m, c = 3 m, didapatkan hasil yaitu HA = 0, VA = 4, 727 t dan VD =
4,273 t
44
5.2 Saran
Dalam penggunaan MATLAB, praktikan diharapkan menguasai program
MATLAB dengan terus berlatih dalam penggunaan programtersebut. Diperlukan
ketelitian praktikan dalam pengolahan script agar tidakterjadi kesalahan dalam
pembuatan program. Praktikan diharapkan dapat menggunakan MATLAB untuk
menyelesaikan persoalan dalam bidang teknik sipil.
45
DAFTAR PUSTAKA
Alfaris, Aswaldi, and Muldi Yuhendri. 2020. “Sistem Kendali Dan Monitoring
Boost Converter Berbasis GUI (Graphical User Interface) Matlab
Menggunakan Arduino.” JTEIN: Jurnal Teknik Elektro Indonesia 1(2): 266–
72.
Nugraha. A, 2018. Konsep Dasar Pemrograman pada umumnya adalah IPO (Input
Proses Output), lalu dikembangkan menjadi: " Originating → input → proses
→ Output → Distribution || Storage ". Diperoleh 13 November 2021
46