Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH: KETERAMPILAN MENULIS

PDGK 4305
RANGKUMAN MODUL 1 DAN 2

NAMA : RIA HARTINA

NIM : 835036868

KELAS : 7B PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS TERBUKA
MODUL I
KB. 1 KONSEP DASAR MENULIS
A. PENGERTIAN, TUJUAN, DAN MANFAAT MENULIS
Menulis atau mengarang adalah suatu aktivitas menuangkan pikiran secara sistematis
kedalam bentuk tertulis, atau kegiatan memikirkan, menggali, dan mengembangkan suatu ide
dan menuangkannya dalam bentuk tulisan, didalam menulis terdapat 4 unsur sebagai berikut;

1. Penulis sebagai penyampai pesan;


2. Pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis;
3. Saluran atau medium yang disampaikan penulis bahasa tulisan seperti rangkaian huruf
atau kalimat dan tanda baca;
4. Penerima pesan yaitu pembaca, sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh
penulis.

Fungsi dan Tujuan Menulis;

1. Fungsi Personal yaitu mengekspresikan pikirkan, sikap atau perasaan pelakunya;


2. Fungsi Instrumental (Direktif);
3. Funsi Interaksional;
4. Fungsi Informatif;
5. Fungsi Heuristik;
6. Fungsi Estetis

Graves (1978), salah seorang tokoh yang banyak melakukan penelitian tentang
pembelajaran menulis, menyampaikan manfaat menulis sebagai berikut;
a. Mendengar, melihat, dan membaca yang baik;
b. Memilah, memilih, mengolah, mengorganisasikan, dan menyimpan informasi yang
diperolehnya secara kritis dan sistematis;
c. Menganalisis sebuah persoalan dari berbagai perspektif;
d. Memprediksi karakter dan kemampuan pembaca; serta 
e. Menata tulisan secara logis, runtut, dan mudah dipahami.
Dalam menulis terdapat sembilan proses berpikir sebagai berikut:
a. Mengingat;. 
b. Menghubungkan;
c. Mengorganisasikan informasi/pengetahuan ;
d. Membayangkan;
e. Mempediksi atau membayangkan;
f. Memonitor atau memantau;
g. Menggeneralisasikan;
h. Menerapkan;
i. Mengevaluasi.
2. Menulis Mengembangkan Daya Inisiatif dan Kreativitas.
sebagai aktivitas itu jika terus menerus dilatih dengan sendirinya dipastikan akan dapat
memicu tumbuh-kembang daya inisiatif dan kreativitas seorang penulis.
3. Menulis menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian.
4.Menulis mendorong kebiasan serta memupuk kemampuan dalam menemukan,
mengumpulkan, dan mengorganisasian informasi.

B. MITOS TENTANG MENULIS


Dalam pandangan Grave (1978) banyak factor yang mempengaruhi penulis (Menulis);
1. Orang enggan menulis karena tidk tahu untuk apa dia menulis;
2. Orang enggan menulis karena merasa tidak berbakat dalam menulis;
3. Orang enggan menulis karena merasa tidak tahu bagaimana menulis;
Sejumlah mitos yang kerap muncul dalam kegiatan menulis atau mengarang diantaranya
adalah sebagai berikut;
a. Menulis Itu Mudah;
b. Kemampuan Menggunakan Unsur Mekanik Bahasa Merupakan  Inti dari Menulis;
c. Menulis itu Harus Sekali Jadi;
d. Siapapun Dapat Mengajarkan Menulis;

C. BENTUK KARANGAN
Berbagai bentuk karangan misalnya karangan Ilmiah atau karangna Non-Ilmiah.

KB.2
MENULIS SEBAGAI PROSES
A. Beberapa pendekatan yang kerap muncul dalam pembelajaran menulis;
a. Pendekatan frekuensi
b. Pendekatan gramatikal
c. Pendekatan koreksi
d. Pendekatan formal
Sebagai proses, menulis merupakan serangkaian aktuvitas yang terjadi dan melibatkan
beberapa fase yaitu
1. Fase prapenulisan (persiapan);
2. Penulisa (pengembangan isi karangan);
3. Pascapenulisan (telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan).
1. Tahap Prapenulisan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapan sebuah
tulisan , didalamnya terdiri atas kegiatan memilih topic;
2. Nilai rasa (emosi), yang berkaitran dengan cita rasa positif-negatif, santun-kasar,
gembira-sedih, dan suka-duka;
3. Bentuk, keselarasan bentuk kata (dasar atau berimbuhan) atau fase dengan posisinya
dalam sebuah wacana atau konteks.
Seorang penulis memiliki 2 kesanggupann sebagai berikut;
1. Memiliki kekayaan perbendaharaan kata yang memadai sehingga dia dapat mengemukan
gagasan atau perasaannya dengan tepat, variatif, dan menarik;
2. Memiliki kepekaan bahasa (institusi atau rasa bahasa) atas nuansa warna setiap kata
serta bagi pembaca.
B. Panduan memilih kata
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kata;
1. Penggunaan kata konotasi dan denotasi secara cermat;
2. Mencermati kata-kata yang bersinonim;
3. Memperhatikan pergeseran atau perubahan makna kata yang terjadi;
4. Mencermati pemakian kata-kata teknis dan Populer;
5. Mencermati penggunaan kata abstrak dan konkret.
Tujuan dan sasaran karangan , mengumpulkan bahan, serta mengusung kerangka karangan.
Berdasarkan kerangka karangan kemudian dilakukan pengembangan butir demi butir atau ide
demi ide kedalam sebuah tulisan yang rutun, logis, dan enak dibaca.

MODUL 2
KALIMAT EFEKTIF
KB I. PILIHAN KATA (DIKSI)
A. KONSEP DIKSI
Kata atau rangakaian kata bukan sekedar rangkaian bunyi atau huruf. Kata bahasa yang
bermakna didalam sebuah kata terkandung unsur-unsur sebagai brerikut;
1. Makna, yang mengacu pada suatu konsep atau non konsep atau gagasan yang
mewakili lambing dari suatu benda, peristiwa atau gejala.
2. Memperhatikan kata-kata umum dan khusus;
3. Menggunakan kata dengan hemat;
4. Mewaspadai kata-kata yang belum umum dipakai;
5. Mencermati penggunaan kata baku dan tidak baku;
6. Menggunakan majas secara cermat.
KB. 2
PENGEMBANGAN KALIMAT EFEKTIF
A. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu mewakili gagasan, pikiran, dan perasaan
penulis sehingga dapat dipahami dengan tepat oleh pembaca seperti yang dipikirkan
dan dirasakan penulis.
B. PENGEMBANGAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat Efektif setidaknya dibangun oleh dua hal, yaitu;
1. Kepaduan
Kepaduan adalah keterkaitan antara berbagai unsur kalimat yang membentuk satu
kesatuan bentuk dan arti, kepaduan kalimat dibangun oleh;
a. Kelogisan;
b. Kehematan;
c. Kesejajaran.
2. Kevariasian
Kevariasian unsur kalimat dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
melalui penggunaan kalimat, dan diksi, kelompok kata atau bahkan klausa.
Penggunaan variasi dalam kalimat juga dapat menimbulkan efektif, seperti
penekanan (emphasing) bagian-bagian penting yang diinginkan, ditonjolkan dalam
kalimat.

Anda mungkin juga menyukai