(Sterilisasi)
Oleh:
Chairul Anam Afgani S.TP., M.P
Email :chairulanamafgani@gmail.com
Proses Thermal
DEFINISI
Proses mematikan mikroba
Ada dua jenis
• Sterilisasi total
• Sterilisasi komersial
Chairul.A.A
STERILISASI KOMERSIAL
• Kondisi dimana sebagian besar mikroba telah mati
dan masih terdapat beberapa mikroba yang tetap
hidup setelah pemanasan
• Kondisi dalam kemasan (kaleng/ botol/ retort pouch)
selama penyimpanan tidak memungkinkan mikroba
tumbuh dan berkembang biak
• Mikroba yang membahayakan: inaktif
Chairul.A.A
• Sterilisasi komersial tidak mematikan
jumlah m.o., tetapi dengan kondisi:
pH
Vakum
Pengemasan hermetis
• Mencegah pertumbuhan m.o. pembu-suk
dan patogen
Chairul.A.A
PEMANASAN PADA STERILISASI KOMERSIAL
Chairul.A.A
4. Tujuan pemanasan: inaktivasi m.o. sesuai
dengan tujuan sterilisasi komersial
5. Proses dianggap aman jika C. botulinum telah
inaktif
6. Sterilisasi diikuti pengemasan kondisi
anaerob
Spora m.o. anaerob mempunyai ketahanan panas
lebih rendah dari spora m.o. aerob sehingga suhu
dan proses sterilisasi lebih rendah
Chairul.A.A
PERALATAN STERILISASI
Chairul.A.A
Chairul.A.A
MEDIA PEMANAS
JENIS MEDIA KOEFISIEN PINDAH
PEMANAS PANAS (BTU/hr/F/ft2)
Uap jenuh (steam) 170,00
Chairul.A.A
Kematian Logaritmis
• Kematian m.o. terjadi tidak sekaligus tetapi melalui tahap
logaritmis
Chairul.A.A
• Laju kerusakan spora bakteri disebut dengan
istilah harga D (desimal)
• D= jumlah waktu yang diperlukan untuk
mengurangi jumlah spora secara desimal
• D = waktu (dalam menit) ekspos yang
diperlukan pada suhu tertentu untuk
mengurangi populasi m.o. (spora) sebanyak
90% dari jumlah awal (satu log cycle). Dari
tabel D=1
Chairul.A.A
• Harga D tergantung dari suhu yang digunakan
• Jika suhu yang digunakan 250F disebut Dr (D
retort)
• Pada suhu lain disebut Dt
• Harga D tergantung dari jenis m.o.
Chairul.A.A
Hubungan antara D dengan suhu
• Bersifat logaritmis
• Hubungan D dengan suhu (°F) disebut faktor Z
• Faktor Z = jumlah suhu (°F) yang diperlukan
untuk mencapai perubahan harga D secara
logaritmis
Chairul.A.A
PENGARUH SUHU PADA KEMATIAN
SPORA M.O.
18
18
C.perfringens 10,0
Chairul.A.A
dalam LACF GMPs ada istilah
Chairul.A.A
Parameter Penting
• Nilai D
• Nilai Z
• Nilai F
Chairul.A.A
Nilai D
• Waktu yang diperlukan pada suhu tertentu
untuk membunuh 90% populasi m.o. yang ada
• Disebut juga:
Laju kematian konstan
Konstanta laju kematian
Decimal reduction time
Chairul.A.A
Nilai Z
• Peningkatan suhu yang diperlukan untuk
mencapai perubahan 1 harga D (1 log cycle
perubahan jumlah m.o.)
• Z=22oC dan Z= 12oC Bandingkan mana yang
lebih cepat penurunan m.o.nya?
Chairul.A.A
Chairul.A.A
Nilai F
• Jumlah waktu (dalam menit) pada suhu
tertentu yang diperlukan untuk
menghancurkan sejumlah m.o.
• Nilai tersebut tergantung dari suhu proses dan
nilai Z
Chairul.A.A
Konsep 12D
• Proses sterilisasi tergantung dari pH makanan
Low acid food: 10-12D
Acid food: 5-7D
• Sterilisasi komersial: 12 D
Chairul.A.A
• F = D (log No-log Nt)
No= jumlah m.o. awal
Nt= jumlah m.o. akhir
• F=12 D
• Jika m.o. awal dalam 1 kaleng=1 (No=1),
maka Nt=10-12. Berarti 1 m.o. dalam 1X1012
kaleng
• Dianggap aman
Chairul.A.A
Proses Sterilisasi
Chairul.A.A
Sterilisasi dalam kemasan
Chairul.A.A
Pengeluaran Udara
• Proses pengeluaran udara atau exhausting dilakukan
sebelum penutupan atau sealing.
• Tujuannya adalah mengeluarkan udara dalam
kemasan untuk mencegah pemuaian yang
berlebihan dan penciptaan kondisi vakum
1. Pengisian panas (hot filling).
2. Pengisian produk pangan dalam kondisi dingin (cold
filling) kemudian dilakukan pemanasan kemasan dan
isinya pada suhu 80-95◦C dengan tutup kemasan
sebagian terbuka.
3. Penghilangan udara secara mekanis menggunakan
pompa vakum.
4. Penghilangan udara menggunakan uap air
Chairul.A.A
Penutupan
• Penutupan kemasan kaleng dilakukan secara
khusus dengan teknik penutupan ganda atau
dikenal dengan double seamer.
• Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa
tutup tidak mengalami kebocoran yang dapat
berakibat kehilangan kondisi vakum dan
aseptis.
Chairul.A.A
Sterilisasi suhu ultra tinggi
(UHT, ultra high temperature)
Chairul.A.A
PENGARUH STERILISASI TERHADAP
MUTU PRODUK
Chairul.A.A
1. KERUSAKAN NUTRISI
Chairul.A.A
2. KERUSAKAN PIGMEN
• Daging: oksimioglobin menjadi metmioglobin (merah
menjadi coklat)
Pencegahan dengan penambahan nitrit
• Reaksi Maillard dan karamelisasi
• Klorofil menjadi pheophitin (hijau menjadi
hijau kusam)
• Antosianan berinteraksi dengan ion logam: kusam
• Karoten: pengaruh kecil
Chairul.A.A
3. FLAVOR
• Cooked flavor dalam susu: denaturasi whey dan
pembentukan lakton dan metil keton dari lemak
Chairul.A.A
4. TEKSTUR
• Terjadi perubahan karena sterilisasi
Terjadi karena
• Koagulasi protein
• Gelatinisasi pati
• Destruksi antigizi
• Pelepasan senyawa tertentu dari bentuk
kompleksnya seperti karoten dari kompleks
karoten-protein
Chairul.A.A
Sekian dan
Terima Kasih
Next :………………………?
Chairul.A.A