OLEH
NURHAIDA LAHIA
19.01.041.026
0
HALAMAN PENGESAHAN 1
NIM : 19.01.041.026
H.Muhammad.Amin.SP.M.SI M Rusli,S.P
NIP. 196912311999031064 NIP. 1967112312007011256
Damayanti Widyaningrum,S.P.,M.SI
NIP. 197105181998032005
i
HALAMAN PENGESAHAN II
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya-lah sehingga penulis dapata menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Barat,Nusa
Tenggara Barat ( NTB ). Praktik kerja Lapangan ini merupakan salah satu persyaratan
yang harus dipenuhi oleh mahasiswa/I Fakultas Teknologi Pertanian Program studi
Teknologi Hasil Pertanian untuk menyelesaikan laporan ini .
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih
khususnya kepada :
1. Munsir lahia dan Haspina selaku orang tua yang selalu memberikan
semangat pada penulis.
2. Ibu Ratna Nurmalita Sari, S.TP.,M.Sc selaku ketua program studi
Teknologi Hasil Pertanian dan Sebagai dosen Pembimbing PKL
3. Bapak Chairul Anam Afgani,S.TP.,M.P Selaku dosen Fakultas Teknologi
Pertanian
4. Kepala dinas serta seluruh staf di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Lombok Barat
5. Seluruh dosen di Fakultas Teknologi Pertanin Universitas Teknologi
Sumbawa yang telah memberikan ilmunya selama masa perkuliahan
6. Teman-teman yang ikut membantu dalam menyelesaikan PKL ini.
Dalam peenyusunan laporan PKL ini masih banyak kekurangan , baik pada
teknis penulisan ini, maupun materi yang telah dibahas. Untuk itu kritik dan saran
diperlukan dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
serta semoga Allah Swt memberikam imbalan yang setimpal pada mereka yang
memberikan bantuan.
Lombok Barat,
Nurhaida Lahia
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
iv
3.3.2 Pelatihan ..................................................................................................10
LAMPIRAN................................................................................................................21
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Untuk membuat suatu pola konsumsi pangan, yang dianjurkan yang terdiri
dari kombinasi aneka ragam pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan
sesuai cita rasa.
b. Untuk memberikan gambaran tentang situasi pola konsumsi dan setiap
komoditas dengan membandingkan antara tingkat ketersediaan pangan
dengan keadaan konsumsi pangan disamping itu mengetahui tingkat
keragaman produksi maupun kosumsi pangan dengan pendekatan norma
gizi atau Pola Pangan Harapan ( PPH ).
c. Untuk menghasilkan suatu komposisi norma (Standar) pangan untuk
memenuhi kebutuhan gizi penduduk sekaligus untuk mempertimbangkan
keseimbanga gizi, yang di dukung oleh cita rasa. daya cerna, daya terima
masyarakat, serta kuantitas dan kemampuan daya beli .
2
b. Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja pada unit-unit
kerja, baik dalam lingkungan pemerintah maupun perusahaan.
c. Mengembangkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan mencoba
menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari pendidikan
formal.
a. Realisasi dan adanya misi sebagai fungsi dan tanggung jawab sosial
kelembagaaan.
b. Kemungkinan menjalin hubungan yang teratur, sehat dan dinamis antara
instansi atau perusahaan dengan lembaga perguruan tinggi.
c. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
bagi pihak-pihak terlibat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
meskipun sudah melampaui standar normatif sudah memenuhi standar Angka
Kecukupan Protein. Namun kontribusi energi-energi dari Sembilan kelompok pangan
belum menunjukkan keseimbangan artinya konsumsi masyarakat Kabupaten Lombok
Barat belum memenuhi kaidah konsumsi Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
(B2SA).
5
mengkonsumsi 60 Kkal perkapita perhari, namun masyarakat Lombok Barat hanya 61
Kkal per kapita perhari.
Sayur dan Buah-buahan mesti dikonsumsi 120 Kkal/perkapita/perhari baru
mencapai 88 Kkal perkapita perhari dan lain lain masih melebihi dari semestinya yakni
60 Kkal/per kapita/perhari menjadi 72 Kkal/perkapita/perhari dilihat dari tingkat
konsumsi energi berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketahanan Pangan
menunjukan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Kabupaten Lombok Barat sudah
memenuhi standar pelayanan minimal (90%). Tetapi masih didominasi oleh kelompok
padi-padian.
Setelah dilakukan penilaian terhadap kualitas konsumsi masyarakat Lombok
Barat berdasarkan skor pola pangan harapan (PPH) dengan rentang PPH menunjukkan
bahwa mutu atau kualitas pangan yang dikonsumsi semakin Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman dari hasil skor Pola Pangan Harapan (PPH) mutu konsumsi
masyarakat lombok barat mendapat skor PPH sebesar 84,7 berdasarkan survey sosial
ekonomi nasional kabupaten lombok barat tahun 2020 dapat di lihat dari tabel dibawah
ini:
Padi- 25.
1 400.8 1,610 66.8 80.5 0.5 33,4 40,3 25.0
padian 0
Umbi-
2 35.2 41 1.7 2.1 0.5 0.9 1.0 2.5 1.0
umbian
Pangan 24.
3 132.0 269 11.2 13.5 2.0 22.3 26.9 24.0
Hewani 0
Minyak dan
4 21.9 197 8.2 9.9 0.5 4.1 4.9 5.0 4.9
Lemak
Buah/Biji
5 2.8 15 0.6 0.8 0.5 0.3 0.4 1.0 0.4
Berminyak
Kacang- 10.
6 20.8 58 2.4 2.9 2.0 4.8 5.8 5.8
kacangan 0
6
Untuk padi-padian dan pangan hewani sudah mencapai skor PPH maksimum
sedangkan umbi-umbian, minyak dan lemak buah/biji berminyak, kacang-kacangan,
sayur dan buah masih dibawah skor maksimal, oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa kualitas pola konsumsi masyarakat Kabupaten Lombok Barat belum dikatakan
memenuhi standar beragam, bergizi dan berimbang.
7
BAB III
Sekretariat
Jabatan Fungsional
Fungsional
UPT
9
Penyuluhan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan
melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif diartikan sebagai rangkaian
kegiatan yag dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan peran
serta aktif individu, kelompok atau masyarakat untuk memecahkan masalah
dengan memperhitungkan faktor sosial, ekonomi, dan budaya setempat.
Penyuluhan merupakan suatu usaha menyebarluaskan hal-hal yang baru
agar masyarakat tertarik, berminat dan bersedia dalam melaksanakannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari. Penyuluhan tidak lepas dari bagaimana agar
sasaran penyuluhan dapat mengerti, memahami, tertarik, dan mengikuti apa
yang di suluhkan dengan baik, benar, dan atas kesadarannya sendiri berusaha
untuk menerapkan ide-ide baru dalam kehidupannya. Oleh karena itu
penyuluhan membutuhkan suatu perencanaan yang matang, terarah dan
berkesinambungan.
3.3.2 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan
prosedur yang sistematis dan terorganisir pelatihan dan pengembangan
mengembangkan didefinisikan sebagai praktek jalan manusia yang fokus
adalah mengedentifikasikan, menilai dan melalui pembelajaran yang di
rencanakan membantu pengembangan kompetensi kunci yang memungkinkan
orang untuk melakukan pekerjaan saat ini atau masa depan, kegiatan yang
dirancang untuk meningkatkan kinerja manusia pada kerja karyawan adalah
saat melakukan atau sedang disewa untuk melakukan.
Pelatihan merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan
sumber daya manusia melalui rangkian kegiatan identifikasi, pengkajian serta
proses belajar yang terencana. Hal ini dilakukan melalui upaya untuk
membantu mengembangkan kemampuan yang dilakukan agar mampu
melaksanakan tugas, baik sekarang ataupun masa yang akan datang. Ini berarti
bahwa pelatihan dapat dijadikan sebagai sarana yang berfunfsi untuk
memperbaiki masalah kinerja organisasi, seperti efektivitas, efisiensi, dan
produktifvitas.
3.3.3 Kunjungan
Kunjungan merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan
untuk memantau dan meninjau secara lansung perkembangan dari Kelompok
Wanita Tani ( KWT) yang merupakan binaaan Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Lombok Barat. Selain itu, tujuan dari kunjungan ini yaitu untuk
meningkatkan pemahaman dan wawasan angggota KWT yang berkaitan
dengan kegiatan yang dilukan secara langsung hinnga dapat diaplikasikan pada
kegiatan kehidupan sehari-hari.
11
BAB IV
PELAKSANAAN PKL
12
11. Senin,18 Juli Pemanfaatan pekarangan Dinas Ketahanan Pangan
2022 Lobar untuk menanam Sayur
12. Selasa,19 Juli Diskusi Singkat Bersama pegawai dinas ketahanan
2022 pangan mengenai PKL yang di lakukan
13. Rabu, 20 Juli Kunjungan ke KWT Dedare Gawah di Pusuk
2022 bersama Tim DKP Lobar
14. Kamis,21 Juli Mengikuti Bazar di bidang distribusi yang bertempat
2022 di SMa Negri 1 gerung
15. Jum’at,22 Juli Kunjungan ke KWT Mawar Indah,desa
2022 Gontoran,kec.Lingsar Kabupaten Lombok Barat
16. Senin,25 Juli Kunjungan ke Kebun golden melon
2022
17. Selasa,26 Juli Membantu membersihkan Lahan KWT Lestari
2022
18. Rabu,27 Juli Kunjungan ke KWT Melati suranadi
2022
19. Kamis,28 Juli Ikut serta dalam rapat untuk membantu dalam
2022 mempersiapkan bantuan wilayah rawan pangan
20. Jum’at,29 Juli -
2022
21. Senin,1 Mengikuti bazar di bidang distribusi yang bertempat
Agustus 2022 di kantor desa perempuan
22. Selasa,02 Kunjungan ke UD Waroh di sesaot
Agustus 2022
23. Rabu, 03 Membaca buku Profil Dinas Ketahanan Pangan
Agustus 2022 Lombok Barat
24. Kamis,04 Mengikuti Pasar murah bersama bidang distribusi
Agustus 2022 dan cadangan pangan di taman sanduk gunung sari
25. Jum’at,05 Pembagian sembako kepada daerah rawan Pangan
Agustus 2022
26. Senin,08 Membaca buku karna tidak ada kegiatan turun
Agustus 2022 lapangan
13
27. Selasa,09 Tanya jawab dari Pembimbing PKL Lombok Barat
Agustus 2022
28. Rabu,10 Menyerahkan Surat Undangan dan susunan acara ke
Agustus 2022 kantor Bupati Lombok Barat
29. Kamis,11 -
Agustus 2022
30. Jum’at,12 Mengikuti enam di kebun golden melon Lombok
Agustus 2022 barat
14
BAB V
16
a. KWT Mawar Indah Desa Gontoran Kecamatan Lingsar
17
5.1.2 Lomba Cipta Menu Beragam
Untuk memotivasi masyarakat agar mau mengkosumsi makanan yang
Beragam, Bergizi, Beimbang dan Aman (B2SA), Kantor Ketahanan Pangan
daerah Kabupaten Lombok Barat melaksanaka sosialisasi maupun gerakan
secara terus menerus untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
serta mengubah pola konsumsi pangan masyarakat menuju beragam, bergizi,
seimbang dan aman. Dalam rangka mempercepat pemahaman masyarakat
Kabupaten Lombok Barat tentang konsumsi Pangan yang berbasis B2SA
Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian sejak tahun 2002 telah
mensosialisasikan slogan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman kepada
masyarakat luas, terutama bagi anggota keluarga (Bapak, ibu dan anak) yang
merupakan individu-individu yang menentukan dalam pemilihan menu dan
konsumsi makanan sehari-hari.
Salah satu bentuk kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh kantor
ketahanan pangan daerah kabupaten Lombok barat adalah menyelenggarakan
kegiatan lomba Cipta menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)
dimana peserta lomba adalah ibu-ibu PKK kecamatan maupun Darma Wanita
Persatuan yang berada disatuan kerja perangkat daerah seKabupaten Lombok
Barat kegiatan tersebut dimaksudkan agar setiap individu dapat menyajikan dan
menyediakan menu keluarga sehari-hari yang beragam, bergizi, seimbang dan
aman.
Peserta lomba menyajikan lomba makanan 1 hari 3 kali waktu makan
untuk keluarga dalam bentuk display. Hal ini dimaksudkan untuk melihat
penerapan aspek keanekaragaman dan seimbang pangan dalam menu dengan
tetap mengoptimalkan pemanfaatan suber daya lokal. melalui lomba B2SA ini
diharapkaan masyarakat yang berada diwilayah Kabupaten Lombok Barat
melalui ibu-ibu PKK kecamatan maupun darma wanita persatuan yang berada
dimasing-masing satuan kerja perangkat daerah dapat berkreasi untuk
menciptakan dan mengembangkan resep yang dapat diterapkan sebagai menu
keluarga sehari-hari serta memenuhi kriteria Beragam, Bergizi, Seimbang dan
Aman (B2SA). Dimana kegiatan ini menjadikan masyarakat Kabupaten
Lombok Barat dapat mengkonsumsi makanan dengan pola makan harapan
sesuai dengan kaidah yang terkandung didalam B2SA.
5.1.3 Pola Pangan Harapan
Keragaman dan keseimbangan kosumsi pangan pada tingkat keluarga
akan menentukan kualitas konsumsi pada tingkat wilayah, baik Kabupaten
Kota, Provinsi, dan Nasional. Kualitas konsumsi pangan penduduk tingkat
wilayah makro ini di cerminkan dengan skor pola Pangan Harapan (PPH).
Sedangkan tingkat keluarga dan individu, asupan makanan sesuai prinsip
konsumsi pangan beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) untuk
memenuhi kebutuhan gizi.
18
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa terhadap pola konsumsi pangan di Kabupaten
Lombok Barat data susenas Tahun 2020,dapat di simpulkan
a. Cara mengatasi kekurangan kendala Dinas Ketahanan Kabupaten Lombok
Barat harus mampu memimpin, mengatur, merumuskan, membina,
mengendalikan, mengkoordinasikan dan bertanggung jawab atas tugasnya
di bidang masing-masing.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Barat dapat disarankan sebagai
berikut:
a. Kepala Dinas Ketahan Pangan Kabupaten Lombok Barat agar mengikut
sertakan mahasiswa disetiap kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan
Pangan
b. Kepada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Barat agar terus
melakukan kegiatan penyuluhan tentang gerakan konsumsi pangan
Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). Kepada masyarakat
khususnya Kabupaten Lombok Barat.
c. Semoga kedepannya Dinas Ketahan Pangan dapat menjadi lebih baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku panduan Loba Cipta menu, Dinas Ketahanan Pangan Lombok Barat 2019
Laporan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ( B2SA)
Berbasis Sumber Pangan Lokal Tingkat Kabupaten,2019.
20
LAMPIRAN
21
Foto bersama Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan
Pangan.
22
23
24
25
26