HABIB M.TAUFIQ
119310047
LAMPUNG SELATAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 119310047
Diketahui oleh,
Koordinator Program Studi Teknik Biosistem
Nova Anika,S.T.P.,M.Si.,Ph.D.
NIP. 198605092022032001
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan laporan akhir kegiatan
Praktik Lapang yang dilaksanakan di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Lampung Barat. Meskipun dalam pengerjaan terdapat kendala, tapi saya mampu
melewatinya, sehingga laporan kegiatan Praktik Lapang dengan judul
“Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Tomat (Solanum
lycopersicum.L) di Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat”ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Terimakasih penulis ucapkan kepada :
1. Ibu Nova Anika, S.T.P., M.Si., Ph.D. selaku Koordinator Program Studi
Teknik Biositem dan Dosen Pengampu Mata Kuliah Praktik Lapang.
2. Ibu Raizummi fil’aini, S.T.P., M.Si. selaku Dosen pembimbing Mata
Kuliah Praktik Lapang.
3. Ibu Ayu Eka Wulandari, S.P. selaku Pembimbing Lapangan.
4. Serta berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam pelaksanaan praktik lapang.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam laporan praktik lapang ini.
Oleh karena itu, diharapkan kiranya untuk memberikan kritik dan saran agar dapat
menjadi perbaikan dalam penulisan laporan yang akan datang. Semoga laporan
praktik ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................2
1.3 TUJUAN...................................................................................................2
1.4 SISTEMATIKA LAPORAN....................................................................2
1.5 MANFAAT...............................................................................................2
BAB II KEADAAN UMUM INSTANSI................................................................3
2.1 PROFIL DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA.......3
2.2 VISI DAN MISI INSTANSI.....................................................................3
2.3 STRUKTUR ORGANISASI.....................................................................4
BAB III KEGIATAN PRAKTIK LAPANG...........................................................6
3.1 SURVEY LOKASI...................................................................................6
3.2 PENGAMATAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TOMAT......7
3.3 WAWANCARA........................................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................9
4.1 PROSES BUDIDAYA TANAMAN TOMAT.........................................9
4.2 PENGAMATAN PADA TANAMAN TOMAT....................................10
4.3 SISTEM PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT.......................12
BAB V PENUTUP.................................................................................................15
5.1 KESIMPULAN.......................................................................................15
5.2 SARAN...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
LAMPIRAN...........................................................................................................17
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengamatan........................................................................10
Tabel 4.2 Hasil Wawancara...................................................................................12
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Lampung Barat....................................................................................10
Gambar 3.1 Kegiatan Survey Lokasi.....................................................................12
Gambar 3.2 Hama dan Penyakit (a) Bercak Bakteri, (b) Lalat Penggerek, (c)
Busuk Pantat Buah.................................................................................................13
Gambar 3.3 Wawancara Dengan Petani Tomat Kecamatan Balik Bukit..............14
Gambar 4.1 Persiapan Lahan.................................................................................15
Gambar 4.2 Persemaian Benih Tomat...................................................................15
Gambar 4.3 Penyemprotan Pestisida pada Tanaman.............................................16
Gambar 4.4 Penyakit Bercak Bakteri Pada Daun tomat........................................18
Gambar 4.5 Hama Lalat Pengerek Daun Tomat....................................................18
Gambar 4.6 Busuk Pantat Buah Pada tomat..........................................................19
Gambar 4.7 Pestisida..............................................................................................20
Gambar 4.8 Pemotongan Bagian Tanaman............................................................20
Gambar 4.9 Aplikasi Plantix..................................................................................21
v
BAB I PENDAHULUAN
1
Dengan demikian, lokasi yang dipilih untuk kegiatan praktik lapangan
dengan judul “Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman Tomat (Solanum
lycopersicum.L)” yaitu di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura. Dinas
tersebut berlokasi di desa Way Mengaku, Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan dinas yang bergerak dalam
bidang tanaman pangan, hotikultura, serta sarana dan prasarana. Oleh karena itu,
saya tertarik ingin melaksanakn kegiatan terkait praktik lapapangan di Dinas
Tanaman Pangan dan Hortikultura
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses budidaya tomat?
2. Bagaimana sistem pengendalian hama dan penyakit tanaman tomat di
Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat.
3. Apa saja teknologi yang digunakan untuk menunjang sistem
pengendalian hama dan penyakit tanaman tomat di Kecamatan Balik
Bukit, Kabupaten Lampung Barat.
1.3 TUJUAN
2
BAB II KEADAAN UMUM INSTANSI
3
4) Penyediaan sarana dan prasarana pertanian serta teknologi
pertanian tepat guna yang memadai
5) Peningkatan ketersediaan pangan, distribusi dan konsumsi pangan.
6) Peningkatan sumber daya aparatur dan kelembagaan petani.
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung
Barat dapat dilihat pada Gambar 2.1
4
d. Sub Bagian Keuangan : bertugas melaksanakan dan mengkoordinasikan
rencana anggaran pendapatan dan belanja, melaksanakan kegiatan
perbendaharaan, pembukuan dan verifikasi serta melaksanakan pelaporan
atas realisasi pelaksanaan kegiatan keuangan Dinas
e. Bidang Tanaman Pangan : bertugas melaksanakan sebagian tugas dinas
dalam penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan
teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan.
1. Seksi Produksi Tanaman Pangan : bertugas menyiapan bahan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis
dan pemantauan serta evaluasi di bidang produksi tanaman pangan.
2. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan : bertugas
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi
di bidang perbenihan dan perlindungan tanaman pangan.
3. Seksi Bina Usaha Tani Tanaman Pangan : bertugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian
bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang bina usaha
tani tanaman pangan.
f. Bidang Hortikultura : bertugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan
kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan
evaluasi di bidang hortikultura.
1. Seksi Produksi Hortikultura : bertugas melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis
dan pemantauan serta evaluasi di bidang produksi hortikultura.
2. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura : bertugas
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi
di bidang perbenihan dan perlindungan hortikultura.
3. Seksi Bina Usaha Tani Hortikultura : bertugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian
bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang bina usaha
tani hortikultura.
g. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian : bertugas melaksanakan sebagian
tugas dinas dalam penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian
bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang prasarana dan
sarana tanaman pangan dan hortikultura.
1. Seksi Lahan dan Irigasi : bertugas melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan
serta evaluasi pengelolaan di bidang lahan dan irigasi.
2. Seksi Pupuk, Pestisida dan Alat Mesin Pertanian : bertugas
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan serta
evaluasi di bidang pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian.
3. Seksi Penyuluhan Pertanian : bertugas melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi di bidang kelembagaan, ketenagaan
dan metode, serta informasi penyuluhan pertanian.
5
BAB III KEGIATAN PRAKTIK LAPANG
6
hal, data yang diperoleh dari hasil pengamatan lebih akurasi dari pada
informasi yang diperoleh dari wawancara (Pujaastawa, 2016). Pengamatan
bertujuan untuk
6
mendapatkan kesimpulan tentang objek yang diamati, yang nantinya disusun di
dalam sebuah laporan untuk bahan pembelajaran. Metode pengamatan memiliki
tahapan atau proses yang meliputi pemilihan, pengubahan, pencatatan dan
pengkodean (Hasanah, 2016).
Pada kegiatan praktik lapang ini menggunakan metode pengamatan
dalam mengumpulkan informasi dan data. Pengamatan dilakukan secara
acak pada tanaman tomat petani mulai dari akar, batang, dan daun. Hal
yang diamati pada praktik lapang ini yaitu hama dan penyakit pada
tanaman tomat. Kegiatan pengamatan ini bersamaan dengan metode
wawancara. Hasil pengamatan hama dan penyakit yang ditemukan pada
tanaman tomat dapat dilihat pada Gambar 3.2
7
Gambar 3.3 Wawancara Dengan Petani Tomat Kecamatan Balik Bukit
8
BAB IV PEMBAHASAN
9
4. Penanaman
Petani tomat Kecamatan Balik Bukit melakukan penaman ketika benih
yang telah disemai berumur 3 minggu atau berdaun 4-6. Benih ditanam
pada lubang tanaman yang sudah dibuat. Penanaman dilakukan pada pagi
atau sore hari.
5. Pemeliharaan Tanaman
Untuk pemeliharaan tanaman petani tomat Kecamatan Balik Bukit
melakukan pemupukan, pembersihan dari gulma dan penyemprotan
pestisida agar tanaman terhindar dari hama dan penyakit. Dapat dilihat
pada Gambar 4.1.
10
4. Persemaian
Menyiapkan benih tomat varietas unggul
Menyiapkan bedengan atau kantong plastik untuk media tanam
Media tanam diisi dengan tanah yang ditambahkan pupuk
kandang/kompos
Sebelum disemai benih direndam dahulu dalam air hangat (50°C)
selama satu jam
Benih disemai pada media tanam yang sudah disiapkan
Memindahkan bibit bila sudah berdaun 5-6 (umur 3-4 minggu
setelah tanam)
5. Penanaman
Saat pindah tanam sebaiknya dilakukan pada sore hari, agar bibit
lebih cepat beradaptasi
Bibit di tanam sampai batas pangkal batang, ditimbun dengan
tanah dan siram dengan air secukupnya
6. Pemeliharaan Tanaman Tomat
Untuk pemeliharaan dapat dilakukan dengan pemupukan,
penyiangan, pembumbunan dan pembuangan tunas
4.2 PENGAMATAN PADA TANAMAN TOMAT
Pengamatan pada tanaman tomat dilakukan setelah menentukan
lokasi petani yang memiliki tanaman tomat. Pengamatan dilakukan secara
acak dari akar, batang, daun,hingga buah pada tanaman tomat. Pengamatan
ini bertujuan untuk mengetahui adanya serangan hama dan penyakit pada
tanaman. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan
tanaman tomat petani yang terserang hama dan penyakit. ada beberapa
hama dan penyakit tanaman yang ditemukan pada tanaman tomat petani
seperti yang tertera pada Tabel 4.1.
Tabel 4. 1 Tabel Hasil Pengamatan
Hama dan Penyakit
Nama Kelompok Varieras Umur
Daerah Tanaman
Petani Tani Tomat Tanaman
Hama Penyakit
Syukur Pekon Maju Servo 3 bulan - Bercak
Bahway Sejahtera 10 hari Bakteri,
Busuk
Pantat
Buah
Iwan Pekon Maju Servo 3 bulan - Bercak
Bahway Sejahtera Bakteri
Karteni Lingkungan - Gustavi 3 bulan Lalat Bercak
9 Simpang 15 hari Pengerek Bakteri,
Serdang Busuk
Pantat
Buah
11
Yudi Pantau - Tymoti 2 bulan 1 Lalat Bercak
minggu Pengerek Bakteri
11
Berdasarkan hasil pengamatan dari beberapa petani di Kecamatan
Balik Bukit, mereka lebih memilih benih tomat kemasan dari pada benih
yang dibuat sendiri. Benih tomat kemasan contohnya benih tomat Servo,
Gustavi, dan tymoti.Penggunaan benih tomat kemasan dianggap lebih
praktis dari pada petani membuat benih sendiri.
Berdasarkan tabel di atas didapati bahwa tanaman yang diamati berumur
berkisar 2 sampai 3 bulan. Pada umur tersebut tanaman tomat dalam fase siap
dipanen. Namun, berdasarkan pengamatan masih ditemukan hama dan penyakit
yang menyerang tanaman tomat. Hama dan penyakit yang ditemukan yaitu Bercak
Bakteri, lalat penggerek, dan busuk pantat buah. Gambar serta penjelasan dari
hasil pengamatan hama dan penyakit pada tanaman tomat dapat dilihat sebagai
berikut :
1. Bercak Bakteri
12
3. Busuk Pantat Buah
13
Petani di Kecamatan Balik Bukit melakukan pengendalian hama dan
penyakit secara kimiawi menggunakan pestisida yang disemprotkan ke
13
tanaman tomat yang terserang. Untuk pengendalian pada penyakit bercak
bakteri, petani menggunakan fungisida dengan bahan aktif Mancozeb,
pestisida ini bekerja secara kontak untuk mengendalikan penyakit jamur
yang menyerang daun, batang dan juga akar tanaman. Pengendalian pada
penyakit busuk pantat buah, petani menggunakan fungisida berbahan aktif
Propineb. Sedangkan pengendalian terhadap hama lalat penggerek, petani
menggunakan Prevathon dan Mospilan yang merupakan insektisida racun
kontak lambung dan sistemik yang efektif mengendalikan berbagai macam
jenis hama. Pestisida yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.7.
3. Kultur Teknis
Pengendalian secara kultur teknis dapat dimulai dari pemilihan benih
varietas unggul tanaman tomat, pengolahan tanah yang sesuai dengan
ketentuan budidaya tomat, melakukan pemeliharaan tanaman tomat berupa
pembersihan lahan dari gulma, pemupukan yang seimbang, dan
penggunaaan mulsa pada tanaman tomat.
14
Petani tomat Kecamatan Balik Bukit membeli produk kemasan benih
varietas unggul yang ada di toko – toko benih tanaman. Untuk pengolahan
tanah petani biasanya menggunakan cangkul dan traktor roda 2. Kemudian
tanah yang telah diolah ditutup dengan mulsa plastik.
Sistem pengendalian yang dilakukan petani tomat Kecamatan Balik
Bukit masih menggunakan cara konvensional. Teknologi dalam
pengendalian hama dan penyakit masih minim. Petani hanya melakukan
pengendalian dengan pengetahuan mereka masing – masing. salah satunya
yaitu pengendalian secara kimiawi menggunakan pestisida. Namun,
penggunaan yang terlalu berlebihan akan merusak lingkungan dan
kesehatan manusia.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menggunakan aplikasi
sebagai langkah awal pengamatan hama dan penyakit. Aplikasi yang
menunjang pengamatan hama dan penyakit serta tindak lanjut
pengendalian yaitu aplikasi android Plantix. Plantix merupakan salah satu
aplikasi bercocok tanam yang dapat digunakan untuk memantau
perkembangan dari tumbuhan yang ditanaman. Di dalam aplikasi ini
sangat banyak informasi mengenai berbagai pertumbuhan tanaman dari
berbagai jenis. Aplikasi ini digunakan untuk mengidentifikasi tanaman
jika terjadi suatu masalah seperti melihat penyakit yang diderita oleh
tanaman atau infeksi dari hama yang menyerang tanaman. Bukan hanya itu
saja, plantix memiliki fitur seperti pemilihan tanaman yang ingin
diidentifikasi, kalkulator pupuk untuk menghitung pupuk yang dibutuhkan
tanaman, tips budidaya tanaman, mengidentifikasi hama dan penyakit
tanaman serta pengendaliannya. Aplikasi ini telah terhubung ke seluruh
penggunanya untuk dapat memberikan informasi dan saling
berkomunikasi antar satu sama lain mengenai masalah yang terjadi pada
tanaman. Aplikasi plantix dapat dilihat pada Gambar 4.9.
14
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktik lapang ini adalah
sebagai berikut :
1. Hama dan penyakit yang ditemukan pada tanaman tomat petani yaitu
bercak bakteri, busuk pantat buah dan lalat penggerek.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penyakit bercak bakteri
merupakan penyakit yang banyak menyerang tanaman petani
3. Sistem pengendalian hama dan penyakit tanaman tomat yang digunakan
petani yaitu kultur teknis, kimiawi, dan mekanis.
4. Pengendalian hama dan penyakit yang sering digunakan petani
Kecamatan Balik Bukit yaitu pengendalian secara kimiawi
menggunakan pestisida
5. Salah satu teknologi yang digunakan untuk menunjang sistem
pengendalian hama dan penyakit berupa aplikasi android Plantix
5.2 SARAN
Adapun saran dari praktik lapang ini adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan petani tentang sistem pengendalian hama dan penyakit
masih sangat kurang, maka pemerintah perlu memberikan penyuluhan
mengenai sistem pengendalian hama dan penyakit yang tepat
2. Teknologi yang digunakan dalam menunjang sistem pengendalian hama
dan penyakit tanaman masih sangat kurang, sebab petani masih
melakukan pengendalian secara konvensional. Maka dari itu pemerintah
perlu melakukan peningkatan teknologi dalam pengendalian hama dan
penyakit tanaman.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
17
Dokumentasi 4 Melakukan Pengamatan Pada Tanaman Tomat
18
Dokumentasi 7 Tanaman Tomat
19