Program Studi Akuntansi, Universitas Malikussaleh, Jl. Kampus Unimal Bukit Indah, Blang Pulo, Kec.
Muara Satu, Kabupaten Aceh Utara, Aceh 24355
marselli.200420224@mhs.unimal.ac.id
ABSTRAK
Dalam memenuhi kebutuhan hidup, tidak semua masyarakat memiliki dana yang cukup.
Hadirnya lembaga keuangan syariah diharapkan mampu untuk mendorong perekonomian
masyarakat menjadi lebih baik. Akad ijarah merupakan akad untuk menjual manfaat yang dilakukan
oleh seseorang dengan orang lain dengan menggunakan ketentuan syariat Islam. Tujuan penelitian
ini adalah untuk memperlihatkan apakah akad ijarah telah diterapkan pada sistem perbankan
syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan menggunakan metode studi
literatur. Hasil dari penelitian ini yakni penerapan akad ijarah pada sistem perbankan syariah sudah
dilakukan.
rahmat Tuhan-mu? Kami telah tukang bekam itu." (HR. Bukhari dan
emas atau perak." (HR. Nasa'i). 2) Ijarah 'ala al- a'amal yaitu manfaat
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. atas jasa berasal dari hasil karya
pada hari kiamat (kelak) Aku akan 1) Ijarah merupakan sewa menyewa
1. Pelaku yang terdiri atas pemberi Menurut surat edaran No. 10/14/DPBS
sewa/pemberi jasa/mu'jjir dan yang dikeluarkan Bank Indonesia
penyewa/pengguna jasa/musta’jir. tertanggal 17 Maret 2008, dalam
2. Objek akad ijarah berupa: manfaat memberikan pembiayaan ijarah Bank
aset/ma'jur dan pembayaran sewa; Syari’ah atau Unit Usaha Syariah (UUS)
atau manfaat jasa dan pembayaran harus memenuhi langkah berikut ini :
upah.
3. Ijab kabul/serah terima.
a) Bank bertindak sebagai pemilik i) Pembayaran sewa dapat dilakukan
dan/atau pihak yang mempunyai dengan angsuran maupun
hak penguasaan atas objek sewa sekaligus,
sesuai kesepakatan, j) Pembayaran sewa tidak dapat
b) Barang dalam transaksi ijarah dilakukan dalam bentuk piutang
adalah barang bergerak atau tidak maupun dalam bentuk
bergerak yang dapat diambil pembebasan utang,
manfaat sewanya, k) Bank dapat meminta nasabah
c) Transparansi informasi produk untuk menjaga keutuhan objek
Bank dan penggunaan data pribadi sewa, dan menanggung biaya
nasabah, pemeliharaan objek sewa sesuai
d) Melakukan analisis rencana dengan kesepakatan.
pembiayaan atas dasar ijarah Dalam perbankan syari’ah, ijarah
kepada nasabah terbagi menjadi dua yaitu:
e) Objek sewa harus dapat dinilai dan 1) Ijarah Mutlaqah atau leasing,
diidentifikasi secara spesifik dan adalah proses sewa menyewa. Para
dinyatakan dengan jelas termasuk ahli hukum muslim membagi lagi
besarnya nilai sewa dan jangka ijarah mutlaqah menjadi dua
waktunya, bentuk:
f) Menjamin pemenuhan kualitas a) Menyewa untuk suatu
maupun kuantitas objek sewa serta jangka waktu tertentu.
ketepatan waktu sesuai b) Menyewa untuk suatu
kesepakatan, proyek/usaha tertentu
g) Merealisasikan penyediaan objek 2) Al-Ijarah al-Muntahia bit-Tamlik,
sewa yang dipesan nasabah, adalah sejenis perpaduan antara
h) Bank dan nasabah wajib kontrak jual beli dan sewa atau
menuangkan kesepakatan dalam lebih tepatnya akad sewa yang
bentuk perjanjian tertulis berupa diakhiri dengan kepemilikan
akad pembiayaan atas dasar ijarah, barang di tangan si penyewa. Akad
sewa-menyewa (ijarah) pada
perbankan syariah pada
perkembangannya dapat disertai (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan
dengan pemindahan hak milik kepemilikan atas barang itu sendiri.
yang disebut sebagai Ijarah
Dalam perbankan syari’ah, ijarah
Muntahiyyah bit-Tamlik (IMBT).
terbagi menjadi dua yaitu Ijarah Mutlaqah
Walaupun seperti terlihat mirip
atau leasing dan Ijarah al-Muntahia bit-
dengan Leasing pada praktek
Tamlik.
pembiayaan konvensional, tetapi
pada perbankan syariah terdapat Berdasarkan surat edaran No.
pada Ijarah Muntahiyyah Bit- Bank Syari’ah atau Unit Usaha Syariah
METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi literatur, yaitu Dr. Alexander Thian, M. (2022). Akuntansi
Syariah. Andi.
dengan cara membaca atau mengambil
informasi dari jurnal ilmiah, buku dan Evi Grediani, S. M. (2022). AKUNTANSI
juga memanfaatkan internet sebagai SYARIAH PENGANTAR. Penerbit