Anda di halaman 1dari 26

STUDENT NOTEBOOK

NAMA : Randi Saputra


NIM : 11221330000008
MODUL : NEMO
PEMICU : 3 DK-1&2
TANGGAL : 07 November dan 10 November 2022

PROSES BELAJAR
Diskusi Kelompok (DK) pada pemicu 3 diketuai oleh Rayina Zahra Dwi Annisa Iskandar dan sekretaris Faradisa
Meryam. DK dilaksanakan dalam 2 hari (senin dan kamis) dan belajar mandiri selama 2 hari (selasa dan rabu).
Fasilitator hari pertama dan kedua oleh Auliyani Andam Suri, M Biom. DK pada tanggal 07 november 2022
dilaksanakan selama 2 jam dan DK pada tanggal 10 november 2022 dilaksanakan selama 3 jam. Sumber
belajar mandiri yang digunakan yakni berupa textbook dan jurnal.

PEMICU
Ihsan (20 tahun) bersama ayah (45 tahun) dan kakek (70 tahun) sedang melaksanakan ibadah umroh. Mereka
melaksanakan thawaf di lantai dua. Ihsan dan ayahnya bergantian mendorong kakek di kursi roda. Saat
putaran 6-7, Ihsan sudah merasa pegal, otot paha dan betisnya mulai terasa tegang dan kaku. Persendian
terutama di lutut juga mulai terasa nyeri. Mereka menuntaskan thawaf kemudian beristirahat sebelum
melanjutkan sa’i. Ihsan duduk selonjoran, betisnya dipijat ayah dan kakek memberi air Zam-Zam. Setelah
istirahat, kaku otot dan nyeri sendi berkurang. Mereka melanjutkan sa’i. Saat sa’i dari Shafa ke Marwah,
setelah beberapa meter tampak Ihsan berlari-lari kecil mengikuti jamaah lainnya, kemudian berjalan kembali.
Setelah ibadah umroh selesai, Ihsan duduk bersila menunggu ayah mengantar kakek ke toilet. Saat akan
berdiri karena ayah kembali, tiba-tiba betisnya kram. Ayah segera melakukan peregangan kaki Ihsan dengan
meminta Ihsan meluruskan kaki dan menekan telapak kaki ke arah Ihsan. Setelah membaik, mereka berjalan
pulang ke hotel. Ihsan melihat ayah tidak tampak pegal. Otot lengan atas dan betis ayah lebih berotot hasil
dari angkat barbel dan lari pagi tiap hari. Ihsan berjanji untuk tidak lagi bermain gadget setelah Subuh
melainkan ikut lari pagi setiap hari bersama ayahnya.

KLARIFIKASI ISTILAH Pegal : Perasaan kaku pada tulang sendi dan sebagainya.
Kram : Kontraksi otot yang tidak teratur atau kejang yang berlangsung selama
beberapa saat.
Nyeri : Perasaan sakit seperti ditusuk-tusuk atau seperti dijepit pada bagian tubuh.

IDENTIFIKASI ➢ Ihsan (20 tahun) bersama ayah (45 tahun) dan kakek (70 tahun) sedang
MASALAH melaksanakan ibadah umroh.
➢ Saat melakukan thawaf dan mendorong kakeknya di kursi roda,pada
putaran ke 6-7,Ihsan sudah merasa pegal,otot paha dan betis terasa tegang
dan kaku,serta persendian di lutut juga mulai terasa nyeri.
➢ Kakek memberi air zam-zam kepada Ihsan. (fakta)
➢ Setelah dipijat,kaku otot dan nyeri sendi Ihsan berkurang.
➢ Ihsan merasa betisnya kram setelah duduk bersila.
➢ Ihsan melakukan peregangan dengan meluruskan kaki dan menekan
telapak kaki,sehingga kaku otot dan nyeri sendinya berkurang.
➢ Otot lengan atas dan betis Ayah lebih berotot hasil dari angkat barbel dan
lari pagi setiap hari.
➢ Ayah tidak merasa pegal karena rajin berolahraga. (fakta)

RUMUSAN A. Mengapa berjalan,berlari,dan duduk bersila dalam waktu yang lama dapat
MASALAH menyebabkan kaku otot,nyeri sendi,dan kram pada Ihsan yang kemudian
berkurang setelah beristirahat dan dipijat, serta melakukan peregangan?
B. Mengapa Ayah yang rutin berolahraga seperti mengangkat barbel dan lari
pagi, memiliki betis dan lengan atas yang tampak lebih berotot sehingga
tidak mudah merasa pegal?

ANALISIS MASALAH

HIPOTESIS A. Otot berkontraksi secara terus-menerus sehingga meningkatkan kebutuhan


oksigen yang mengakibatkan respirasi anaerob sehingga terjadi penumpukan
asam laktat. Setelah dipijat dan diregangkan,otot ekstremitas bawah
mengalami peningkatan sirkulasi darah karena dilatasi pada pembuluh darah
sehingga suplai oksigen meningkat yang menyebabkan pengurangan asam
laktat yang mengakibatkan kaku otot,nyeri sendi,dan kram berkurang.
B. Ayah yang rutin berolahraga seperti mengangkat barbel dan lari pagi
memiliki lengan yang lebih berotot sehingga ototnya terlatih dan massa
ototnya lebih banyak serta produksi asam laktat lebih sedikit sehingga tidak
mudah merasa pegal.

LEARNING ISSUES 1. Bagaimana proses terbentuknya tulang,otot,sendi,dan ligamen


(embriologi)?
2. Apa saja struktur anatomi dari tulang,otot,sendi,dan ligamen?
3. Apa saja struktur histologi dari tulang,otot,sendi,dan ligamen?
4. Bagaimana biomekanika berlari dan berjalan?
5. Bagaimana proses kontraksi dan relaksasi pada otot?
6. Bagaimana mekanisme penambahan massa otot akibat rutinnya olahraga?
7. Bagaimana proses sintesa kimiawi di otot selama berkontraksi?
8. Bagaimana otot dengan massa yang lebih banyak tidak merasa pegal?
9. Bagaimana mekanisme terjadinya kram dan peregangan otot yang benar?
10. Bagaimana proses peregangan dan pemijatan dapat mengurangi rasa
pegal?
11. Bagaimana pandangan Islam terhadap manfaat air zam-zam bagi tubuh?
12. Mengapa ibadah umroh merupakan salah satu ibadah fisik?

JAWABAN
LEARNING ISSUES
1. Bagaimana proses TENGKORAK
terbentuknya Tengkorak dapat dibagi menjadi dua bagian: neurokranium, yang membentuk wadah
tulang,otot,sendi,dan protektif di sekeliling otak, dan viserokranium, yang membentuk tulang rangka
ligamen wajah.
(embriologi)?

Sadler TW, Sadler-Redmond SL, Tosney K, Byrne J, Imseis H, Langman J. Langman's medical embryology.
Philadelphia i pozostałe: Wolters Kluwer; 2019.

Perkembangan somit. A. Sel mesoderm paraksial tersusun mengelilingi sebuah


rongga kecil. B. Sebagai hasil dari diferensiasi lebih lanjut, sel-sel di dinding
ventromedial kehilangan susunan epitelnya dan menjadi mesenkim. Secara bersama,
sel-sel tersebut dinamai sklerotom. Sel-sel di regio ventrolateral dan dorsomedial
membentuk sel-sel otot dan juga bermigrasi di bawah sisa epitel dorsal (dermatom)
untuk membentuk miotom.

Sadler TW, Sadler-Redmond SL, Tosney K, Byrne J, Imseis H, Langman J. Langman's medical embryology.
Philadelphia i pozostałe: Wolters Kluwer; 2019.

Tulang tengkorak pada janin berusia 3 bulan menunjukkan penyebaran spikula tulang
dari pusat osifikasi primer di dalam tulang pipih tengkorak.

PENULANGAN ENDOKONDRAL
Sadler TW, Sadler-Redmond SL, Tosney K, Byrne J, Imseis H, Langman J. Langman's medical embryology.
Philadelphia i pozostałe: Wolters Kluwer; 2019.

Pembentukan tulang endokondral. A. Sel-sel mesenkim mulai memadat dan


berdiferensiasi menjadi kondrosit. B. Kondrosit membentuk model kartilaginosa
pada bakal tulang. C,D. Pembuluh darah menginvasi pusat model
kartilaginosa, membawa osteoblas (sel hitam) dan membatasi sel-sel kondrosit yang
sedang berproliferasi di ujung (epifisis) tulang. Kondrosit di sisi batang (diafisis)
mengalami hipertrofi dan apoptosis sewaktu kondrosit ini memineralkan matriks di
sekelilingnya. Osteoblas berikatan dengan matriks yang termineralisasi dan
mengendapkan matriks tulang. Kemudian, seiring dengan pembuluh darah
menginvasi epifisis, terbentuk pusat osifikasi sekunder. Pertumbuhan tulang
dipertahankan oleh proliferasi kondrosit di dalam lempeng pertumbuhan.

PEMBENTUKAN OTOT
Sadler TW, Sadler-Redmond SL, Tosney K, Byrne J, Imseis H, Langman J. Langman's medical embryology.
Philadelphia i pozostałe: Wolters Kluwer; 2019.

Gambar potongan melintang yang menunjukkan tahap-tahap perkembangan di


sebuah somit. A. Sel-sel mesoderm menjadi epitel dan tersusun di sekitar lumen kecil.
B. Sel-sel di dinding ventral dan medial somit kehilangan karakteristik epitelnya dan
bermigrasi di sekitar tabung saraf dan notokorda, dan beberapa sel bergerak ke
dalam lapisan parietal mesoderm lempeng lateral. Secara bersama, sel-sel ini
membentuk sklerotom. Sel-sel di regio DML dan VLL somit membentuk prekursor sel
otot. Sel-sel dari kedua regio tersebut bermigrasi ke sebelah ventral dermatom untuk
membentuk dermomiotom. Sel-sel VLL juga bermigrasi ke dalam lapisan parietal
mesoderm lempeng lateral melewati perbatasan somitik lateral (garis hijau). Dalam
kombinasi, sel-sel somitik dan sel-sel mesoderm lempeng lateral membentuk ranah
mesoderm abaksial, sementara ranah mesoderm primaksial hanya mengandung sel-
sel somit (mesoderm paraksial). C. Bersama, sel dermatom dan sel otot yang
terhubung dengan sel tersebut membentuk dermomiotom. D. Dermomiotom mulai
berdiferensiasi: Sel-sel miotom ikut membentuk otok primaksial dan sel dermatom
membentuk dermis punggung.
Sadler TW, Sadler-Redmond SL, Tosney K, Byrne J, Imseis H, Langman J. Langman's medical embryology.
Philadelphia i pozostałe: Wolters Kluwer; 2019.

Gambar di atas menunjukkan muskulatur di kepala dan leher yang berasal dari
somitomer dan miotom yang terbentuk dari regio oksipital di bagian kaudal mudigah
berusia 7 minggu.

OTOT JANTUNG
Otot jantung berkembang dari mesoderm splanknik yang mengelilingi endotel ta
bung jantung. Mioblas melekat satu sama lain dengan perlekatan khusus yang
kemudian berkembang menjadi diskus interkalatus. Miofibril berkembang seperti di
otot rangka, tetapi mioblas tidak menyatu. Selama perkembangan selanjutnya,
tampak beberapa berkas sel otot khusus dengan miofibril yang tersebar tidak merata.
Berkas-berkas ini, serabut Purkinje, membentuk sistem konduksi jantung.

OTOT POLOS
Otot polos untuk aorta dorsalis dan arteri-arteri besar berasal dari mesoderm
lempeng lateral dan sel krista neuralis. Di arteri koronaria, otot polos berasal dari sel-
sel proepikardial dan sel krista neuralis (segmen proksimal). Otot polos di dinding
usus dan turunan usus berasal dari lapisan splanknik mesoderm lempeng lateral yang
mengelilingi struktur-struktur tersebut. Hanya m. sfingter pupillae dan m. dilator
pupillae dan jaringan otot di kelenjar mamaria dan kelenjar keringat yang berasal dari
ektoderm.

SENDI
Sendi sinovial di antara tulang mulai terbentuk pada saat bersamaan dengan
pemadatan mesenkim yang memulai proses pembentukan kartilago. Oleh sebab itu,
di regio antara dua primordia tulang yang sedang mengalami kondrifikasi, disebut
interzone (misalnya di antara tibia dan femur di sendi lutut), mesenkim yang
mengalami pemadatan berdiferensiasi menjadi jaringan fibrosa padat. Jaringan
fibrosa ini kemudian membentuk kartilago artikular, yang menutupi ujung-ujung
kedua tulang yang berdekatan; membrana sinovialis; serta meniskus dan ligamentum
di dalam kapsul sendi (misal, ligamentum krusiatum anterior dan posterior di lutut).
Kapsul sendi berasal dari sel-sel mesenkim di sekitar regio interzone. Sendi fibrosa
(misal sutura di tengkorak) juga dibentuk dari regio interzone, namun dalam hal ini,
regio interzone tetap sebagai struktur fibrosa yang padat.
2. Apa saja struktur ANATOMI TULANG
anatomi dari
tulang,otot,sendi,dan
ligamen?
ANATOMI SENDI
ANATOMI OTOT
Pada gambar anatomi ini, semua diambil pada buku :
Netter FH. Atlas of human anatomy (7th ed.). Philadelphia, PA: Elsevier; 2019.

Pada pemicu ini tulang yang terlibat adalah tulang ekstremita superior dan inferior
sebagai alat gerak ihsan dalam melakukan aktivitas umrohnya. Otot yang berperan
atau terkait pada pemicu ini adalah otot biseps, triseps, dan quadriseps femoris.
Sedangkan untuk sendi yang terkait pemicu ialah sendi pada pergelangan tangan,
siku, dan lutut(sendi genus).

3. Apa saja struktur TULANG


histologi dari
tulang,otot,sendi,dan
ligamen?
Mescher AL, Junqueira LC. Junqueira's basic histology: Text and Atlas. New York: McGraw-Hill Medical;
2010.

Sebuah gambaran skematik dari gambaran dasar tulang, termasuk tiga tipe sel
utama: osteosit, osteoblas dan osteoklas; lokasinya yang biasa; dan susunan lamelar
yang tipikal di tulang. Osteoblas menyekresikan matriks yang kemudian mengeras
melalui kalsifikasi, dan menahan sel terdiferensiasi yang kini disebut osteosit di setiap
lakuna. Osteosit mempertahankan matriks berkapur dan menerima nutrien dan
pembuluh darah via kanal berukuran kecil melalui matriks yang disebut kanalikuli
yang menginterkoneksi lakuna tersebut. Osteoklas merupakan sel yang berasal dari
monosit di tulang yang penting pada remodeling tulang. Periosteum terdiri atas
jaringan ikat padat, dengan lapisan fibrosa yang menutupi lapisan yang mengandung
lebih banyak sel. Tulang diperdarahi oleh pembuluh kecil yang menembus matriks
dari periosteum. Endosteum mencakup semua trabekula sekitar rongga sumsum.
Mescher AL, Junqueira LC. Junqueira's basic histology: Text and Atlas. New York: McGraw-Hill Medical;
2010.

TEM ini dari fibrokartilago menunjukkan kondrosit dengan berlimpah RER aktif
menyekresi matriksnya yang kaya akan kolagen. Serat kolagen halus, yang terpotong
dalam beberapa orientasi, tampak mencolok di sekitar kondrosit fibrokartilago.
Kondrosit yang sedang tumbuh di kartilago hialin dan elastis memiliki kompleks Golgi
yang lebih mencolok dan menyintesis sejumlah besar proteoglikan selain kolagen.

Mescher AL, Junqueira LC. Junqueira's basic histology: Text and Atlas. New York: McGraw-Hill Medical;
2010.

(a) Gambar skematis memperlihatkan hubungan osteoblas dengan osteoid, matriks


tulang dan osteosit. Osteoblas dan sebagian dari osteoklas yang lebih besar adalah
bagian dari endosteum yang meliputi trabekula tulang. (b) Fotomikrograf tulang yang
sedang terbentuk memperlihatkan perbedaan lokasi dan morfologi antara osteoblas
(Ob) dan osteosit (Oc). Osteoblas bunder, berasal dari sel mesenkim yang berdekatan
(M), tampak sebagai sebaris sel berdekatan dengan selapis tipis matriks yang sedikit
terpulas (Os) dan menutupi matriks yang lebih banyak terpulas (B). Osteoblas inaktif
lebih pipih dan menutupi permukaan tulang diperlihatkan di dekat bagian atas sini.
Osteosit berada dalam lakuna dikelilingi oleh matriks. 300x. H&E.

SISTEM HARVERS
Mescher AL, Junqueira LC. Junqueira's basic histology: Text and Atlas. New York: McGraw-Hill Medical;
2010.

Osteon (sistem Havers) merupakan sebagian dari tulang kompak. Yang diperlihatkan
di sini adalah osteon dengan 4-5 lamela konsentris (L) yang mengelilingi kanal sentral
(CC). Osteosit (O) di lakuna dalam berhubungan satu sama lain dan dengan kanal
sentral serta tepi osteon melalui ratusan dari proses dendritik yang terletak di dalam
kanalikuli baik (C). Juga diperlihatkan adalah parsial, interstitial lamela (I) dari osteon
sebagian terkikis ketika osteon lengkap dibentuk. Tulang Dasar. 500x.

SENDI

Mescher AL, Junqueira LC. Junqueira's basic histology: Text and Atlas. New York: McGraw-Hill Medical;
2010.

Diartrosis adalah sendi yang memungkinkan pergerakan bebas tulang yang melekat,
seperti buku jari, lutut dan siku. (a) Diagram memperlihatkan komponen diartrosis
yang mencakup, suatu simpai yang berlanjut dengan ligamen pelapis yang terselip ke
dalam periosteum kedua tulang; suatu rongga sinovial atau sendi yang dilapisi oleh
membran sinovial dan mengandung cairan sinovial sebagai pelumas; dan ujung
epifisis yang dilapisi kartilago sendi. Garis membran sinovial simpai dan menghasilkan
cairan sinovial. (b) Potongan longitudinal melalui suatu diartrosis tulang panjang yang
sedang tumbuh memperlihatkan posisi dekat batas simpai (C) lempeng pertumbuhan
epifisis (E) tempat terjadinya osifikasi endokondral. Gambar tersebut juga
memperlihatkan kartilago sendi (A) dan lipatan membran sinovial (SM) yang
menjulur ke dalam rongga sendi dari jaringan ikat simpai untuk produksi cairan
sinovial. 10x. Pulasan PSH.

OTOT

Mescher AL, Junqueira LC. Junqueira's basic histology: Text and Atlas. New York: McGraw-Hill Medical;
2010.

Mikrograf cahaya setiap tipe, yang disertai dengan gambar berlabel. (a): Otot rangka
terdiri atas serat multinuklir yang memanjang dan besar serta memperlihatkan
kontraksi volunter yang kuat dan cepat. (b): Otot jantung terdiri atas sel iregular
bercabang yang terikat bersama secara longitudinal oleh diskus interkalaris dan
memperlihatkan kontraksi involunter yang kuat. (c): Otot polos terdiri atas kumpulan
sel fusiformis dengan kontraksi involunter yang lemah. Densitas kemasan antarsel
menggambarkan sejumlah kecil jaringan ikat ekstrasel. (a,b): 200x. (c): 300x. Semua
H&E.

4. Bagaimana Biomekanika berjalan atau Gaith Analysis. Keadaan saat atu kaki menyentuh tanah
biomekanika berlari
dan berakhir saat kaki yang sama menyentuh tanah kembali yang disebut siklus
dan berjalan?
berjalan. Siklus ini dibagi pada 2 periode yaitu menopang (Stance) dan menganyun
(Swing). Periode menompang di defiisikan sebagai periode saat kaki menyentuh
tanah sedangak periode mengayun di definisikan sebagai periode kaki berdad di
udara. Fase menampak 60% dimulai dari heel strike /heel on, foot flat, mid stance,
heel off, dan diakhiri toe off. Sedangkan Fase menganyun 40% dimuali dari toe off
swing dan diakhiri dengan heel strike.
a) Heel Strike Sesaat kaki menyentuh landasan,angkle berada dalam kondisi
normaldan kaki berada dalam keadaan lurus.
b) Fool Flat Awal fase ini dimulai dengan kaki menyentuh tanah dan kaki yang
lain siap untuk menganyun.
c) Midstance Dimulai saat kaki mengangkat dan berat tubuh berpindah ke kaki
yang lain
d) Terminal Stance Fase ini dimulai dengan mengangkat tumit dan dilanjutkan
sampai kaki mengnjak tanah. Keseluruhan dari fase ini adalah berat badan
berpindah kedepan.

e) Pre swing Dimulai saat kaki kanan dan kaki kiri bersiap untuk meninggalkan
landasan untuk mengayun.
f) Intial swing Dimulai saat telapak kaki kanan mulai diangkat untuk
meninggalkan landasan
g) Mid swing Dimulai saat kaki yang sebelumnya ada dibelakang mengayun
maju sebelum mengenai landasan.
h) Terminal swing Diakhiri saat kaki yang tadi Mid swing menginjak landasan
shingga posisis kaki akan kembali berada di depang anggota badan seperti
posisis awal.
5. Bagaimana proses
kontraksi dan
relaksasi pada otot?

Sherwood L. Introduction to human physiology. Australia: Brooks/Cole Cengage Learning; 2013.

Otot rangka diragsang untuk berkontraksi oleh pelepasan asetilkolin (ACh) di taut
neuromuskulus antara terminal neuron motorik dan serat otot. Ingatlah bahwa
pengikatan ACh dengan cakram motorik suatu serat otot menyebabkan perubahan
permeabilitas di serat otot, menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan ke seluruh
permukaan membran sel otot. Dua struktur membranosa di dalam serat otot
berperan penting dalam menghubungkan eksitasi ke kontraksi ini-tubulus
transversus dan retikulum sarkoplasma.
Seperti halnya potensial aksi di serat otot mengaktifkan proses kontraksi dengan
memicu pelepasan Ca2+ dari kantong lateral ke dalam sitosol, proses kontraksi
dihentikan dan relaksasi terjadi ketika Ca2+ dikembalikan ke kantong lateral saat
aktivitas listrik lokal berhenti. Retikulum sarkoplasma memiliki molekul pembawa,
pompa Ca2+-ATPase, yang memerlukan energi dan secara aktif mengangkut Ca2+
dari sitosol dan mengonsentrasikannya di dalam kantong lateral. Ingat kembali
bahwa potensial end plate dan potensial aksi serat otot yang terjadi berhenti ketika
enzim asetilkolinesterase yang terdapat di membran menghilangkan ACh dari taut
neuromuskulus. Ketika potensial aksi lokal tidak lagi terdapat di tubulus T untuk
memicu pelepasan Ca2+, aktivitas pompa Ca2+ retikulum sarkoplasma
mengembalikan Ca2+ yang dilepaskan ke kantong leteral. Hilangnya Ca2+ dari sitosol
memungkinkan kompleks troponin-tropomiosin bergeser kembali ke posisinya yang
menghambat, sehingga aktin dan miosin tidak lagi berikatan di jembatan stiang.
Filamen tipis, setelah dibebaskan dari siklus perlekatan dan penarikan jembatan
silang, kembah secara pasif ke posisi istirahatnya. Serat otot berelaksasi.

Pada pemicu ini kontraksi terjadi secara terus menerus tanpa istirahat ketikaihsan
sedang mendorong kakeknya yang menggunakaan kursi roda saat sedang thawaf, hal
ini yang kemudian menimbulkan kelemahan otot berkepanjangan yang kemudian
mengakibatkan pegal dan kaku otot yang dirasakan ihsan.

6. Bagaimana Karena hipertrofi otot terjadi apabila serat otot mengalami kerusakan atau cedera.
mekanisme Tubuhnya memperbaiki serat otot yang rusak dengan melibatkan hormon tertentu,
penambahan massa
otot akibat rutinnya termasuk testoteron, hormon yang bertujuan untuk pertumbuhan manusia, insulin,
olahraga? otot, dan perbaikan otot. Sehingga serat otot (terutama pada protein kontraktil)
membesar yang bertujuan untuk adaptasi terhadap tantangan otot rangka untuk
menghadapi barang-barang yang lebih berat. Hipertrofi otot adalah pembesaran
volume jaringan otot. Ditandai dengan adanya pembesaran pada serat otot (terutama
pada protein kontraktil) sehingga ukuran volume jaringan otot membesar yang
disebabkan bertambahnya jumlah ultrastruktur dalam sel. Akan tetapi, jumlah sel tidak
bertambah. Hipertrofi otot sering terjadi pada otot rangka dan otot jantung.

Silverthorn DU, Ober WC. Human physiology: An integrated approach. San Francisco etc.: Pearson; 2013
Silverthorn DU, Ober WC. Human physiology: An integrated approach. San Francisco etc.: Pearson; 2013.

Pada pemicu ini otot yang mengalami hipertrofi adalah otot biseps dari ayah ihsan
yang dimana ini dikarenakan ayah ihsan yang rajin berolahraga seperti angkat beban
dan hal itu lah yang melatih otot untuk terbiasa dalam menerima tegangan.

7. Bagaimana proses
sintesa kimiawi di
otot selama
berkontraksi?

Sherwood L. Introduction to human physiology. Australia: Brooks/Cole Cengage Learning; 2013.


Sederhananya metabolisme anaerob adalah proses menghasilkan energi tanpa
menggunakan oksigen. Contohnya pada glikolisis anaeronik, salah satu bentuk
metabolisme anaerob yang menjadi penyebab terjadinya kelelahan pada otot.
Glikolisis anaerobik adalah serangkaian reaksi kimia yang menghasilkan energi tanpa
melibatkan oksigen dalam reaksi kimianya. Glikolisis anaerobik akan melepaskan
energi dari molekul glikogen. Energi yang dihasilkan digunakan untuk membentuk
kembali ADP dan Pi menjadi ATP, dan energi yang dihasilkan dari ATP ini dapat
digunakan otot untuk beraktivitas fisik. Reaksi glikolisis berlangsung di sitosol sel otot
dalam keadaan anaerob (tanpa oksigen). Glikolisis anaerobik sangat bermanfaat
dalam penyediaan energi dalam waktu yang relatif cepat dan tanpa menggunakan
oksigen. Namun, glikolisis anaerobik juga memiliki kelemahan, yaitu menghasilkan
suatu produk akhir berupa asam laktat yang sangat merugikan karena dapat
menyebabkan kelelahan kerja otot.

Saat tidak ada oksigen, banyak sel menggunakan fermentasr untuk menghasilkan ATP
meialui fosforilasi tingkat-substrat. Piruvat, produk akhir glikolisis, berperan sebagai
penerima elektron untuk mengoksidasi NADH kembali menjadi NAD*, yang
kemudian bisa digunakan-ulang dalam glikolisis.
8. Bagaimana otot
dengan massa yang
lebih banyak tidak
merasa pegal?

Sherwood L. Introduction to human physiology. Australia: Brooks/Cole Cengage Learning; 2013.

Timbulnya rasa pegal pada tubuh karena disebabkan oleh terjadinya kelelahan pada
otot.
Selama melakukan pekerjaannya, tubuh manusia menerima rangsangan yang
menyebabkan otot berkontraksi secara terus menerus sehingga suplai oksigen ke
otot akan berkurang. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pergeseran sumber energi
aktivitas otot yang semula berasal dari asam lemak ketika suplai oksigen cukup,
kemudian beralih ke sumber energi lain yang proses perombakannya tidak
memerlukan oksigen.
Otot dapat tetap beraktivitas saat suplai oksigen berkurang dengan menggunakan
Adenosine Triphosphat (ATP) dan Ceratine Phosphate (CP) sebagai sumber energi.
Ketersediaan kedua senyawa tersebut di sel otot sangat terbatas sehingga hanya
mampu mencukupi energi untuk aktivitas otot yang sesaat dan tiba-tiba yang
membutuhkan daya ledak otot yang tinggi. Ketika otot beraktivitas secara kontinyu
saat ketersediaan oksigen tidak cukup, maka dapat digunakan sumber energi lain
berupa karbohidrat yaitu glukosa.
Semua karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan dikonversi menjadi glukosa
yang kemudian disimpan dalam hati dan otot sebagai glikogen untuk cadangan
energi. Glikogen akan diubah menjadi asam piruvat melalui reaksi glikolisis
anaerobik.
Glikolisis anaerobik menghasilkan suatu produk akhir berupa asam laktat yang sangat
merugikan karena dapat menyebabkan kelelahan kerja otot. Kelelahan timbul karena
penumpukan asam laktat dalam jaringan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan tubuh
menetralisir tumpukan asam laktat tersebut tidak sebanding dengan kecepatan asam
laktat yang terbentuk akibat beratnya aktivitas yang dilakukan.

Pada pemicu otot ayah ihsan lebih besar dari segi massanya yang dikarenakan
olahraga rutin seperti angkat beban yang dimana kita ketahui dengan Latihan
tersebut bisa melatih otot untuk terbiasa dalam menerima rangsangan atau tegangan
Ketika mengangkat benda-benda berat sehingga tidak mudah Lelah dan pegal.

9. Bagaimana Salah satu gangguan otot yang umum adalah kram otot, kontraksi otot rangka yang
mekanisme menyakitkan dan berkelanjutan.
terjadinya kram dan
peregangan otot ➢ Banyak kram otot disebabkan oleh hipereksitabilitas neuron motorik somatik
yang benar? yang mengendalikan otot.
➢ Saat neuron merespons berulang kali, serat otot unit motoriknya mengalami
kontraksi berkelanjutan yang menyakitkan.
➢ Terkadang kram otot dapat diredakan dengan meregangkan otot secara
paksa. Rupanya, peregangan mengirimkan informasi sensorik ke sistem saraf
pusat yang menghambat neuron motorik somatik, menghilangkan kram.

Kontraksi tetanik involunter dari otot rangka menghasilkan otot kram.

• Selama kram, potensial aksi menyala dengan kecepatan tinggi yang tidak
normal, kecepatan yang jauh lebih besar daripada yang terjadi selama
kontraksi volunter maksimal.
• Penyebab spesifik dari aktivitas tinggi ini tidak pasti, tetapi mungkin terkait
dengan ketidakseimbangan elektrolit dalam cairan ekstraseluler yang
mengelilingi otot dan serabut saraf.
• Ketidakseimbangan ini mungkin timbul dari olahraga berlebihan atau
dehidrasi persisten, dan dapat secara langsung menginduksi potensial aksi di
neuron motorik dan serat otot.
• Teori lain adalah bahwa ketidakseimbangan kimiawi di dalam otot
merangsang reseptor sensorik di otot, dan neuron motorik di area tersebut
diaktifkan secara refleks ketika sinyal tersebut mencapai sumsum tulang
belakang.
Penyebab pasti dari kram otot tidak diketahui.

✓ Terlalu sering menggunakan otot, dehidrasi, ketegangan otot atau sekadar


menahan posisi untuk waktu yang lama.
✓ Beberapa penyebab mungkin terkait dengan kondisi medis yang
mendasarinya, seperti:

▪ Suplai darah yang tidak memadai. Penyempitan pembuluh darah


yang mengalirkan darah ke kaki (arteriosklerosis ekstremitas) dapat
menyebabkan nyeri seperti kram pada tungkai dan kaki saat
berolahraga yang biasanya hilang segera setelah berhenti
berolahraga.
▪ Kompresi saraf. Kompresi saraf di tulang belakang (stenosis lumbal)
dapat menghasilkan nyeri seperti kram di kaki. Rasa sakit biasanya
memburuk semakin lama Anda berjalan.
▪ Penipisan mineral. Terlalu sedikit kalium, kalsium atau magnesium
dalam makanan dapat menyebabkan kram kaki. Diuretik – obat yang
sering diresepkan untuk tekanan darah tinggi – juga dapat menguras
mineral ini.

Pada pemicu in ikram yang terjadi pada betis ihsan diakibatkan oleh ia yang sedang
duduk bersila, dimana kita ketahui bahwa Ketika seseorang duduk bersila maka itu
akan menghambat aliran darah yang menuju kaki yang menyebabkan kurangnya
kadar oksigen pada kaki tersebut.

10. Bagaimana Pada pemicu pemijatan oleh ayah ihsan kepada ihsan dilakukan dengan memijat
proses peregangan kearah proximal atau kearah jantung. Hal ini bertujuan untuk membantu aliran darah
dan pemijatan dapat
mengurangi rasa vena yang bertugas mengalirkan darah kotor ke jantung agar lebih cepat dan lancer.
pegal? Darah kotor yang dibawa oleh vena yang berada didekat otot yang mengalami
kelelahan akan membawa asam laktat yang dikeluarkan dari hasil metabolism anaerob,
yakni fermentasi asam laktat.

11. Bagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baiknya air di muka bumi ini ialah air zam-zam."
pandangan Islam (HR Ahmad).
terhadap manfaat air
zam-zam bagi tubuh?
Rasulullah juga mengatakan bahwa air zam zam dapat mengobati segala macam
penyakit. Rasulullah SAW bersabda, "Air zam zam itu berkhasiat sesuai dengan apa
yang diniatkan. Jika engkau meminumnya dengan niat meminta kesembuhan maka
Allah akan menyembuhkanmu, dan jika engkau meminumnya dengan niat agar
dahagamu hilang maka Allah akan menghilangkan dahagamu. Ia adalah galian jibril
dan siraman Allah kepada Ismail" (H.R Ibnu Abbas dan Al Hakim).

12. Mengapa ibadah


Terdapat sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Orang
umroh merupakan mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada orang mukmin yang
salah satu ibadah lemah. Masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah untuk mengerjakan
fisik? sesuatu yang bermanfaat bagi dirimu serta mohonlah pertolongan kepada Allah dan
janganlah lemah!....” (HR Muslim). Berdasarkan Hadits ini dapat menguatkan
pandangan bahwa seorang mukmin yang memiliki fisik kuat dapat lebih maksimal
juga dalam menjalankan ibadah sehingga Allah lebih menyukainya. Oleh karena itu
memiliki fisik yang kuat sangat dianjurkan terutama bagi umat muslim.
Saat melakukan tawaf, jemaah berjalan kaki mengitari Ka'bah sebanyak 7 kali. Jika
jemaah melakukan tawaf di lantai dasar dekat Ka'bah, maka ia akan berjalan sekitar
3,5 kilometer. Sementara, jika melakukannya di bagian atap Masjidil Haram,
putarannya bisa lebih jauh lagi, yaitu mencapai 2 kilometer untuk satu kali putaran.
Demikian pula saat melakukan sa'i, dengan berjalan atau berlari kecil dari Bukit Safa
menuju Bukit Marwa yang totalnya bisa sekitar 3,15 kilometer. Oleh karena itu, saat
melakukan tawaf dan sa'i di Masjidil Haram, jemaah bisa berjalan atau berlari-lari
kecil dengan jarak 7-10 kilometer. Waktu yang dibutuhkan pun bisa mencapai 2-4
jam.

KESIMPULAN A. Otot berkontraksi secara terus-menerus sehingga meningkatkan kebutuhan


ATP. Untuk menghasilkan oksigen yang mengakibatkan respirasi anaerob
sehingga terjadi penumpukan asam laktat. Setelah dipijat dan
diregangkan,otot ekstremitas bawah mengalami peningkatan sirkulasi darah
karena dilatasi pada pembuluh darah sehingga suplai oksigen meningkat
yang menyebabkan pengurangan asam laktat yang mengakibatkan kaku
otot,nyeri sendi,dan kram berkurang.
B. Ayah yang rutin berolahraga seperti mengangkat barbel dan lari pagi
memiliki lengan yang lebih berotot sehingga ototnya terlatih dan massa
ototnya lebih banyak serta produksi asam laktat lebih sedikit sehingga tidak
mudah merasa pegal.
DAFTAR PUSTAKA ➢ Netter FH. Atlas of human anatomy (7th ed.). Philadelphia, PA: Elsevier;
2019.
➢ Sherwood L. Introduction to human physiology. Australia: Brooks/Cole
Cengage Learning; 2013.
➢ Silverthorn DU, Ober WC. Human physiology: An integrated approach. San
Francisco etc.: Pearson; 2013.
➢ Hall JE, Guyton AC. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology.
Philadelphia, PA: Elsevier; 2016.
➢ PPT kuliah, dr. M. Djauhari Widjajakusumah
➢ Sadler TW, Sadler-Redmond SL, Tosney K, Byrne J, Imseis H, Langman J.
Langman's medical embryology. Philadelphia i pozostałe: Wolters Kluwer;
2019.
➢ Mescher AL, Junqueira LC. Junqueira's basic histology: Text and Atlas. New
York: McGraw-Hill Medical; 2010.

Anda mungkin juga menyukai