Anda di halaman 1dari 20

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Bagian 3: Otot dan Kelainan pada Sistem Gerak Manusia


Oleh: Nina Nuraeni, S.Pd.

Kelas 8
SMP AL-WAFA BOARDING SCHOOL
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menganalisis struktur dan fungsi otot melalui
kegiatan literasi dan diskusi dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menjelaskan macam-macam kelainan pada
sistem gerak manusia melalui kegiatan literasi dan diskusi dengan
tepat.
3. Peserta didik dapat menganalisis upaya menjaga kesehatan sistem
gerak melalui kegiatan literasi dan diskusi dengan tepat.
4. Peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan dan identifikasi
tentang sistem gerak manusia dan gangguan serta upaya
mengatasinya melalui kegiatan penugasan dengan tepat.
Apa itu Otot?
Otot adalah penggerak
bagian-bagian tubuh,
sehingga otot disebut alat
gerak aktif. Tanpa otot,
tulang dan sendi yang
terdapat di tubuh kita tidak
memiliki kekuatan untuk
bergerak. Hampir 35-40%
massa tubuh adalah
jaringan otot.
Bagaimana Cara Kerja Otot?
Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi menjadi lebih
pendek. Proses kontraksi ini mengakibatkan bagian-bagian
tubuh kita dapat bergerak. Pada kontraksi ini diperlukan energi.

Perhatikan gerakan otot bisep pada


gambar disamping! Pada saat
berkontraksi otot akan memadat
dan memendek, sehingga pada saat
diukur diameter otot akan membesar.
Sebaliknya, pada saat otot dalam
keadaan relaksasi, otot akan
memanjang, sehingga pada saat
diukur diameter otot akan mengecil.
Berdasarkan mekanisme geraknya, gerak otot dibagi menjadi dua, yaitu
gerak sinergis dan gerak antagonis.
❑ Gerak sinergis, yaitu gerak dua buah otot yang sama arahnya (saling
mendukung). Contohnya otot-otot pada tulang ruruk.
❑ Gerak antagonis, yaitu gerak dua buah otot yang saling berlawanan
arah. Contohnya otot trisep dan bisep.
Pada saat tangan ditekuk,
otot bisep berkontraksi
sedangkan trisep
berelaksasi. Sebaliknya,
pada saat tangan
diluruskan, otot bisep
relaksasi sedangkan
ototo trisep berkontraksi.
Berdasarkan kesadarannya, cara kerja otot dibagi menjadi dua jenis, yaitu
otot sadar dan otot tak sadar.
❑ Otot sadar atau otot yang bekerja dibawah kesadaran adalah otot
yang kerjanya dapat kita kendalikan. Contohnya kerja otot-otot pada
saat kita makan, menulis, berlari, serta aktivitas lain yang kita lakukan
secara sadar.
❑ Otot tak sadar atau otot yang bekerja diluar kesadaran adalah otot
yang tidak dapat kita kendalikan secara sadar. Otot tersebut bekerja
sepanjang hari, sepanjang hidup diluar kesadaran kita. Contohnya
aktivitas otot jantung untuk selalu memompa darah ke seluruh tubuh,
otot lambung untuk mencerna makanan secara mekanik, dan
sebagainya.
Apa saja Jenis Jaringan Otot?
Jaringan otot dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu otot rangka (lurik), otot
polos, dan otot jantung.
1 Otot Rangka/Lurik
Ciri-ciri otot lurik:
❑ Merupakan otot sadar.
❑ Berbentuk panjang silindris
❑ Memiliki banyak inti di bagian tepi sel.
❑ Otot yang paling banyak ditemukan dalam tubuh.
❑ Melekat pada tulang dengan perantara tendon.
❑ Cenderung cepat berkontraksi dan mudah lelah.
2 Otot Polos
Ciri-ciri otot polos:
❑ Merupakan otot tak sadar.
❑ Berbentuk gelendong, ujung meruncing.
❑ Memiliki satu inti di bagian tengah sel.
❑ Terdapat pada dinding lambung, usus
halus, rahim, kantung empedu, dan
pembuluh darah.
❑ Berkontraksi dan berelaksasi dengan
lambat, tetapi tidak mudah lelah.
3 Otot Jantung
Ciri-ciri otot jantung:
❑ Merupakan otot tak sadar.
❑ Hanya ditemukan di jantung.
❑ Berbentuk panjang, silindris, dan bercabang-
cabang.
❑ Memiliki banyak inti di bagian tengah serabut.
❑ Berkontraksi dan berelaksasi dengan teratur
(sekitar 70 kali/menit) dan tidak mudah lelah.
Gangguan dan Kelainan pada
Sistem Gerak Manusia
❑ Gangguan dan kelainan pada rangka/tulang
❑ Gangguan dan kelainan pada sendi
❑ Gangguan dan kelainan pada otot
Gangguan dan Kelainan pada Rangka/Tulang
❑ Fraktura tertutup, yaitu patah tulang yang tidak merobek otot.
❑ Fraktura terbuka, yaitu patah tulang yang merobek otot bahkan kulit.
❑ Fraktura sebagian/greenstick, yaitu patah tulang yang tidak membagi
tulang menjadi dua.
❑ Fisura, yaitu retak tulang.

Fraktura tertutup Fraktura terbuka Fraktura sebagian Fisura


❑ Kifosis, yaitu kelainan pada tulang belakang yang disebabkan
ruas-ruas tulang belakang terlalu membengkok ke belakang.
❑ Lordosis, yaitu kelainan pada tulang belakang yang
disebabkan ruas-ruas tulang belakang terlalu membengkok ke
depan.
❑ Skoliosis, yaitu kelainan pada tulang belakang yang
disebabkan ruas-ruas tulang belakang terlalu membengkok ke
samping kiri/kanan.
❑ Rakhitis/Riketsia, yaitu kelainan pada tulang yang diakibatkan
kekurangan vitamin D sehingga osifkasi terhambat. Kaki penderita
rakhitis biasanya berbentuk seperti huruf X atau O.
❑ Osteoporosis, yaitu penurunan massa tulang pada usia lanjut
karena lambatnya osifikasi dan penyerapan materi penyusun tulang
seperti kalsium.

Rakhitis/Riketsia
❑ Nekrosa, yaitu kerusakan pada jaringan periosteum tulang yang
menyebabkan kematian pada tulang.
❑ TBC tulang, yaitu penyakit Tuberkulosis yang menyerang tulang dan
diakibatkan oleh bakteri TBC.

Nekrosa
Gangguan dan Kelainan pada Sendi
❑ Dislokasi, yaitu pergeseran sendi akibat sobeknya ligamen.
❑ Ankilosis, yaitu kelainan pada sendi yang menyebabkan persendian tidak
dapat digerakkan karena sendi seperti menyatu dengan tulang.
❑ Arthritis, yaitu perdangan pada sendi yang dapat diakibatkan oleh
penipisan tulang rawan, bakteri/virus, kekurangan minyak pelumas sendi,
dan penumpukan asam urat.

Dislokasi Ankilosis Arthritis


Gangguan dan Kelainan pada Otot
❑ Atrofi, yaitu penurunan fungsi otot karena mengecil sehingga
tidak dapat berkontraksi.
❑ Hipertrofi, yaitu pertumbuhan dan perkembangan otot yang
berlebihan sehingga diameter serabut otot membesar.
❑ Tetanus, yaitu penyakit yang disebabkan serangan bakteri
Clostridium tetanii yang menyebabkan otot terus menerus
berkontraksi.
❑ Miastenia gravis, yaitu melemah dan lumpuhnya otot akibat
gangguan sistem imun atau kekebalan tubuh.
Atrofi Hipertrofi

Tetanus Miastenia Gravis


Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Gerak
❑ Meningkatkan asupan kalsium, misalnya susu, kangkung,
kedelai, salmon, kacang almond, dan brokoli.
❑ Berjemur pada sinar matahari pagi untuk membantu
pembentukan vitamin D yang berperan dalam penyerapan
kalsium dan makanan.
❑ Memerhatikan asupan vitamin D, misalnya telur, olahan
kedelai, minyak ikan, hati sapi, udang, ikan berlemak, dll.
❑ Memerhatikan aktivitas fisik yang cukup setiap harinya,
misalnya jalan kaki, jogging, dll dapat membantu
terbentuknya tulang yang kuat.
❑ Menghindari kebiasaan sikap tubuh yang salah, misalnya
dengan cara duduk yang benar.
Jika ada pertanyaan silahkan tulis di kolom diskusi atau WA grup.
Bagaimana tanggapanmu tentang materi hari ini?

☺ 
TERIMA KASIH
Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai