PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Metedologi Penelitian
yang diampu oleh Bapak Luqman Rico Khasogi, S.H., M.S.I.
Disusun oleh
Alfiyah Nur Andirani
2017304006
Istilah nikah siri atau nikah yang dirahasiakan memang sudah dikenal
di kalangan para ulama hanya saja nikah siri yang dikenal pada masa dahulu
berbeda pengertiannya dengan nikah siri yang dikenal pada saat ini. Dahulu
yang dimaksud dengan nikah siri yaitu pernikahan sesuai dengan rukun-rukun
perkawinan dan syaratnya menurut syari‟at, hanya saja saksi diminta tidak
memberitahukan terjadinya pernikahan tersebut kepada khalayak ramai,
kepada masyarakat dan dengan sendirinya tidak ada pesta pernikahan atau
walimatul ursy.2
1
Zulham Wahyudi, Keabsahan Nikah Siri Dalam Perspektif Maslahah (volume 12,tahun
2022),hal.45
2
Al Hamdani, Risalah Nikah Hukum Perkawinan Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011),
hal.25.
perselingkuhan dan mengakibatkan munculnya hubungan keluarga yang tidak
jelas, sehingga mengganggu ketertiban masyarakat.3
3
Abdullah Wasian, “Akibat Hukum Pernikahan Siri (Tidak Dicatatkan) Terhadap Kedudukan
Istri, Anak, san Harta Kekayaannya
4
Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munkahat, (Jakarta: Kencana 2003), h. 155
5
Happy Susanto, Nikah Siri Apa Untungnya, (Jakarta: Visimedia, 2007), h. 22
“Pada dasarnya istilah nikah siri tidak dikenal dengan hukum
negara.Perkawinan Indonesia hanya mengenal istilah perkawinan yang dicatat
dan perkawinan tidak dicatat”.6
6
Zainuddin, Afwan Zainuddin,Kepastian Hukum Perkawinan Siri & Permasalahannya,
(Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 48
7
Sulaiman, “Problematika Pelayanan Kantor Urusan Agama Anamuban Timur Nusa Tenggara
Timur”, Analisa, Volume XVIII, No. 02, Juli - Desember 2011, h. 248
8
Irfan Islami, “Perkawinan Di Bawah Tangan (Kawin Sirri) dan Akibat Hukumnya”. Adil, Vol. 8
No. 1 2017, h. 77-78
Karena ini, muncul lah persepsi masyarakat bahwa Ada persepsi
masyarakat bahwa angka nikah siri di Kecamatan Susukan meningkat.
Sehingga memunculkan masalah tuduhan masyarakat bahwa masih ada
masyarakat yang menikah secara siri. Hal ini disampaikan oleh bapak Suwito
selaku penghulu KUA Kecamatan Susukan yang pada saat itu penulis
mewawancarainya.
Ada persepsi juga bahwa isu-isu tentang tidak adanya bukti pencatatan
nikah siri, sehingga memunculkan masalah tuduhan masyarakat bahwa telah
terjadi pernikahan siri yang tidak tercatat oleh Pegawai Pencatat Nikah. Hal
ini disampaikan oleh bapak Sodikin selaku Petugas Penyuluh KUA di
Kecamatan Purwareja Klampok yang pada saat itu penulis mewawancarainya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis
Memberikan konstribusi pemikiran dan wawasan berdasarkan
hasil penelitian mengenai persepsi Masyarakat di Kecamatan Susukan
dan kecamatan Purwareja Klampok mengenai cara mencegah nikah
siri.
b. Manfaat Teoritis
Untuk mengetahui dan memahami persepsi masyarakat di
Kecamatan Susukan dan Kecamatan Purwareja Klampok mengenai
cara mencegah nikah siri.
D. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka bertujuan untuk memperoleh gambaran berkaitan
dengan topik yang akan diteliti tentang beberapa penelitian terdahulu, yang
diharapkan tidak terjadi pengulangan topik. Untuk itu penulis mengambil
beberapa penelitian terdahulu untuk dijadikan sebagai rujukan dalam
penelitian ini, yaitu:
E. Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini menggunakan sudut pandang
masyarakat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Susukan dan Kantor Urusan
Agama Kecamatan Purwareja Klampok. Dengan cara melakukan penelitian
secara langsung di lapangan.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini Penulis melakukan penelitian di Kantor
Urusan Agama Kecamatan Susukan dan Kantor Urusan Agama
Kecamatan Purwareja Klampok.
3. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Bahwa
penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan serta mengungkap dugaan
atau persepsi mengenai dugaaan masyarakat di Kecamatan Susukan dan
Kecamatan Purwareja Klampok dengan hasil penelitian yang diperoleh
secara langsung dari lapangan menggunakan teknik observasi dan
wawancara langsung dengan menggunakan metode pengumpuan data
porposive sampling di Kantor Urusan Agama Kecamatan Susukan dan
Kantor Urusan Agama Kecamatan Purwareja Klampok yang berfokus
pada masyarakat dan tokoh agama sehingga dapat disimpulkan kenyataan
secara benar, dan dibentuk oleh kata-kata yang diperoleh dari situasi
alamiah atau sebagaimana adanya. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk
memahami dan menafsirkan asumsi-asumsi atau masalah yang terjadi
dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan
kualitatif karena relevan dengan topik atau pembahasan penelitian yang
menggali serta dapat dipahami.
4. Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
langsung dari subyek penelitian melalui wawancara mendalam
terhadap masyarakat dan tokoh agama Kantor Urusan Agama
Kecamatan Susukan dan Kantor Urusan Agama Purwareja Klampok.
Penentuan informan dilakukan melalui teknik observasi. Kemudian
peneliti melakukan perkenalan singkat untuk mengetahui kepribadian
calon informan melalui gaya berbahasa mereka.
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi visual
dan audio, seperti literature, buku, majalah, karya ilmiah, artikel serta
internet, sumber cetak maupun elektronik yang relevan serta fakta-
fakta lapangan yang berkaitan dengan penelitian ini.
5. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
a. Observasi
Morris (1973:906), Observasi sebagai aktivitas mencatat suatu
gejala dengan bantuan instrumen-instrumen dan merekamnya dengan
tujuan ilmiah. Metode yang digunakan dalam observasi adalah peneliti
mengumpulkan data dan informansi dengan mengamati langsung di
lapangan. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung
yang dilakukan terhadap subyek di tempat berlangsungnya penelitian.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh data berupa informasi atau keterangan secara langsung
dengan mengajukan pertanyaan kepada informan dilakukan secara
lisan. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara
dengan narasumber yaitu masyarakat dan tokoh agama Kantor Urusan
Agama Kecamatan Susukan dan Kecamatan Purwareja Klampok guna
memperoleh informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian ini.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah upaya untuk memperoleh data dan
informasi berupa catatan tertulis atau gambar yang tersimpan berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti.
d. Porposive Sampling
Purposive sampling adalah metodologi pengambilan sampel
secara acak dimana kelompok sampel ditargetkan memiliki atribut-
atribut tertentu. Metode ini dapat digunakan pada banyak populasi,
tetapi lebih efektif dengan ukuran sampel yang lebih kecil dan populasi
yang lebih homogen. Pengambilan sampel bermanfaat karena peneliti
dapat meneliti semua data.
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang memiliki
pembahasan berbeda namun saling berkaitan satu sama lain. Adapun
sistematika penulisan yang digunakan adalah:
H. Outline
I. BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Kajian Pustaka
F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
H. Sistematik Pembahasan
C. Pembahasan
1. Peran Kantor Urusan Agama dalam mencegah Nikah Siri Persepsi
masyarakat di Kecamatan Susukan dan Kecamatan Purwareja
Klampok
2. Tanggapan Kedua masyarakat Tentang Nikah Siri
V. BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA