Anda di halaman 1dari 1

Penggunaan ejaan yang baik dan benar sesuai Ejaan yang Disempurnakan merupakan kaidah yang

sangat penting dalam hal tulis menulis. Oleh karena itu, dalam sebuah tulisan atau karya ilmiah harus
memperhatikan tata cara penulisan yang benar. Namun, bila di analisis dalam sebuah karya ilmiah artikel,
masih ada tulisan yang tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Ketidaksesuaian tersebut terletak di 1)
penggunaan huruf kapital, 2) penggunaan huruf miring, 3) penulisan kata, dan 4) penggunaan tanda baca.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan penggunaan huruf kapital dan huruf miring, (2)
untuk mendeskripsikan penulisan kata dan penggunaan unsur serapan, (3) untuk mendeskripsikan
penggunaan tanda baca. Penelitian ini menggunakan metode analisis konten/isi melalui pendekatan
kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis artikel-artikel yang
ada dimedia sosial Kompasiana.com, Semabinews.com, dan Jurnal UIN Ar-Raniry. Berdasarkan hasil
penelitian terhadap analisis penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dalam tulisan artikel dimedia
sosial, maka hasil yang diperoleh adalah 1) bentuk penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai dengan
Ejaan yang Disempurnakan (EYD), 2) bentuk penggunaan huruf miring yang tidak sesuai dengan ejaan
yang Disempurnakan (EYD), 3) bentuk penggunaan kata yang tidak sesuai dengan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) dan 4) bentuk penggunaan tanda baca yang tidak sesuai dengan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD). Penggunaan ejaan yang baik dan benar sesuai Ejaan yang Disempurnakan
merupakan kaidah yang sangat penting dalam hal tulis menulis. Oleh karena itu, dalam sebuah tulisan atau
karya ilmiah harus memperhatikan tata cara penulisan yang benar. Namun, bila di analisis dalam sebuah
karya ilmiah artikel, masih ada tulisan yang tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Ketidaksesuaian
tersebut terletak di 1) penggunaan huruf kapital, 2) penggunaan huruf miring, 3) penulisan kata, dan 4)
penggunaan tanda baca. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan penggunaan huruf kapital
dan huruf miring, (2) untuk mendeskripsikan penulisan kata dan penggunaan unsur serapan, (3) untuk
mendeskripsikan penggunaan tanda baca. Penelitian ini menggunakan metode analisis konten/isi melalui
pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis artikel-
artikel yang ada dimedia sosial Kompasiana.com, Semabinews.com, dan Jurnal UIN Ar-Raniry.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap analisis penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dalam
tulisan artikel dimedia sosial, maka hasil yang diperoleh adalah 1) bentuk penggunaan huruf kapital yang
tidak sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD), 2) bentuk penggunaan huruf miring yang tidak
sesuai dengan ejaan yang Disempurnakan (EYD), 3) bentuk penggunaan kata yang tidak sesuai dengan
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dan 4) bentuk penggunaan tanda baca yang tidak sesuai dengan Ejaan
yang Disempurnakan (EYD).

Beberapa perubahan penting dalam EYD V ini antara lain(1) penambahan kaidah baru dengan
dimasukkannya vokal rangkap /eu/yang melambangkan satu bunyi (monoftong) dalam sistem
bunyi bahasa Indonesia, sehingga kata-kata seperti seudati  (Aceh) dan sadeu (Rejang) akan
dituliskan seperti bahasa aslinya;(2) perubahan kaidah untuk pengkhususan penulisan bentuk
terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan. Bentuk terikat maha- dan kata dasar atau
kata berimbuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital seperti Tuhan Yang Maha Esa dan
Tuhan Yang Maha Pengampun; (3) perubahan redaksional, misalnya kata pemakaian diubah
menjadi penggunaan  dan kata dipakaidiubah menjadi digunakan pada pemerian contoh-contoh
yang dicantumkan;(4) kaidah terkait penulisan unsur serapan berupa imbuhan,dipindahkan
ke Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI); (5) penghapusan beberapa kaidah teknis seperti
tata cara penulisan rujukan dan kutipan dilakukan agar pedoman ini fokus hanya pada hal-hal
tentang ejaan saja;(6) perubahan contoh yang meliputi penambahan, pengurangan, dan
penggantian; dan (7) perubahan tata penyajian isi agar memudahkan perujukan oleh pengguna

Contoh kalimat yang menggunakan EYD atau ejaan yang disempurnakan: * 20 Mei


dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. * Allah yang menciptakan alam semesta dan
seisinya. * Nenek berkata "kapan ayah pulang ke rumah?" CONTOH
Mahasiswa dan mahasiswi fakultas FISIP mengikuti acara haul di auditorium UNS.

Anda mungkin juga menyukai