Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DAN EJAAN YANG

DISEMPURNAKAN (EYD) PADA JURNAL DENGAN TEMA DINAMIKA


PENDIDIKAN PESANTREN DI MUHAMMADIYAH

Rofika Aminatus Sholiha

Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP PGRI Sumenep

rofikasholiha@gmail.com

Abstrak

Masalah yang akan dianalisis pada review jurnal ini adalah kesalahan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) dalam jurnal yang berjudul dinamika pendidikan pesantren di
Muhammadiyah. Tujuan dari analisa ini adalah menjelaskan kesalahan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) yang berfokus pada kesalahan penggunaan tanda baca, kesalahan
penulisan huruf kapital, dan kesalahan penulisan kata. Adapun analisis yang dilakukan
adalah dengan mengoreksi . Karena dalam analisis ini berupa pengoreksian secara tertulis,
maka analisis dilakukan dengan cara membaca, yang kemudian diikuti dengan teknik catat
untuk mengklasifikasi penggunaan ejaan yang baik dan benar. Bedasarkan analisis yang
dilakukan pada jurnal dinamika pendidikan pesantren di Muhammadiyah, masih terdapat
kesalahan pada EYD (Ejaan yang Disempurnakan), yang fokus pada kesalahan penulisan
huruf kapital, kesalahan penggunaan tanda baca, kesalahan penulisan kata depan (keterangan
tempat dan waktu), dan kesalahan penulisan kata (typo).

Kata kunci: kesalahan, tanda baca, EYD (Ejaan yang Disempurnakan).

Abstract

The problem that will be analyzed in this journal review is the Perfected Spelling (EYD)
error in the journal entitled the dynamics of Islamic boarding school education in
Muhammadiyah. The purpose of this analysis is to explain Enhanced Spelling errors (EYD)
which focuses on punctuation errors, capitalization errors, and spelling errors. The analysis is
done by correcting . Because this analysis is in the form of a written correction, the analysis
is carried out by reading, which is then followed by a note-taking technique to classify the
use of good and correct spelling. Based on the analysis conducted in the journal of Islamic
boarding school education dynamics in Muhammadiyah, there are still errors in the EYD
(Perfected Spelling), which focuses on capital letter writing errors, punctuation errors,
preposition errors (adverbs of place and time), and writing errors. word (typo).

Kerwords : Errors, punctuation, EYD (spelling enhanced)


A. Pendahuluan
Dalam buku konsep Dasar Bahasa Indonesia (2019) karya Yunus Abidin,
Ejaan merupakan pola yang mengelola bunyi bahasa menjadi bentuk kata, huruf dan
kalimat. Ejaan bisa juga dimaknakan sebagai kunpulan peraturan penulisan kata, serta
penggunaan tanda baca. Dari buku Esai penerapan Ejaan mengutip bahwa yang
dimaksud Ejaan adalah kaidah yang harus mematuhi pemakaian bahasa agar
keteraturan dan keragaman dalam penulisan bahasa dapat terpenuhi.
Adapun menurut Siti Mutmainah dalam buku Bahasa Indonesia untuk
perguruan tinggi (2019), ejaan harus diterapkan dalam penulisan bahasa. Ejaan ini
mempunyai beberapa fungsi yang penting, yaitu: Pembakuan tata bahasa pada
penggunaan ejaan dalam penulisan bahasa, pembakuan istilah serta kosa kata supaya
dalam membuat tata bahasa semakin baku dan menjadi lebih baku, masuknya antologi
sebagai unsur bahasa lain ke bahasa Indonesia, karena ejaan juga mempunyai fungsi
penting sebagai antologi pada bahasa lain ke bahasa Indonesia. Supaya dalam
penulisannya tidak akan menghilangkan makna aslinya, dan dapat membantu
pemahaman pembaca dalam mencerna informasi dan dengan penggunaan ejaan akan
membuat penulisan bahasa lebih teratur, bisa juga membuat pembaca lebih mudah
dalam memahami informasi yang disampaikan secara tertulis.
Sedangkan pada Penggunaan ejaan yang baik dan benar sesuai Ejaan yang
Disempurnakan, Ejaan merupakan kaidah sangat penting dalam hal tulis menulis.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia ejaan merupakan kaidah dalam
menggambarkan bunyi-bunyi. Oleh sebab itu, dalam sebuah tulisan atau sebuah jurnal
harus memperhatikan tatacara penulisan yang benar.
Namun, apabila di analisis dalam sebuah jurnal, masih ada tulisan yang tidak
sesuai dengan kaidah yang sudah berlaku. Ketidaksamaan/ketidaksesuaian terletak di
1). Penulisan kata, 2). Penggunaan huruf kapital, 3). Penggunaan tanda baca, 4).
Penggunaan kata depan (keterangan tempat dan waktu), 5). Kesalahan penulisan
(typo). Demikian dalam penggunaan ejaan yang Disempurnakan ini terdiri dari lima
pembahasan penggunaan ejaan dan tanda baca yang baik dan benar terdapat pada:
penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, penggunaan kata depan
(keterangan tempat dan waktu), pemborosan kata, dan penulisan kata.
1. Penggunaan huruf kapital
Huruf kapital merupakan huruf yang ditulis menggunakan huruf kapital
yang mempunyai aturan sendiri dalam tulis menulis. Karena tidak semua
tulisan ditulis atau dicetak dengan menggunakan huruf kapital. Penggunaan
huruf kapital harus disesuaikan dengan aturannya. Aturan pada penggunaan
huruf kapital memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: 1) Huruf Kapital
ditulis pada huruf pertama pada kata di awal kalimat, 2) Huruf Kapital ditulis
sebagai huruf pertama petikan langsung, 3) Huruf Kapital ditulis sebagai huruf
pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab
suci, termasuk kata ganti untuk tuhan, 4) Huruf Kapital ditulis sebagai huruf
awal pada nama gelar kehormatan, keagamaan yang diikuti nama orang, dan
keturunan, 5) huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang mengikuti nama orang-orang tertentu, dan nama lembaga, 6)
huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama pada suku bangsa, bangsa, bahasa,
bulan, hari, dan lain sebagainya
2. Penggunaan penulisan tanda baca
Tanda baca merupakan tanda-tanda yang digunakan dalam sebuah tulisan,
atau hasil karya ilmiah. Tanda baca yang sering dijumpai dalam tulisan adalah
tanda titik, tanda koma, tanda tanya, tanda titik dua, dan tanda baca lainnya.
Dengan adanya tanda baca, lebih mudah untuk orang yang membaca tulisan
tersebut untuk mengatur jeda/berhenti ketika sedang membaca.
3. Penggunaan penulisan Kata Depan (di, ke, dari)
Kata depan di, ke, dan dari ditulis secara terpisah dari kata yang
mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim atau bisa
dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan darimana.
4. Pemborosan kata
Kata-kata yang termasuk dalam pemborosan kata serta merta ditulis karena
terpengaruh bahasa daerah, turutama bahasa Indonesia. Tentunya karena
kebiasaan yang sudah ada di kalangan masyarakat pemborosan kata ini bisa
disebut pleonasme yang menurut KBBI definisi pleaonme merupakan
penggunnaan kata-kata berlebihan yang tidak di butuhkan dan tidak akan ada
pengaruh apapun pada kalimat yang ditulis, jika di hilangkan serta mengubah
makna kalimat. Maka, kalimat akan terasa lebih cernah dan jelas.
Pada kajian ini untuk mengetahui letak atau penggunaan ejaan yang benar
akan diketahui pada analisis kesalahan penggunaan Ejaan yang
Disempurnakan hasil dari review pada jurnal pendidikan pesantren di
Muhammadiyah yang saya baca. Menentukan Kesesuaian/ketidaksesuaian
pada penulisan penggunaan (EYD) dalam jurnal tersebut.
B. Pembahasan
Berdasarkan analisis jurnal yang saya baca, terdapat beberapa kesalahan yang
disebabkan oleh kesalahan penggunaan huruf kapital, penggunaan kata depan
(keterangan waktu dan tempat), penggunaan kata koma, pemborosan kata,
penggunaan kata tidak baku, dan kesalahan pada penulisan kalimat.
1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital
Pada penulisan jurnal dinamika pendidikan pesantren di
Muhammadiyah terdapat dua kelasahan dalam penulisan penggunaan huruf
kapital. Seperti contoh Model pendidikan Muhammadiyah, sebenarnya
mengadopsi model pendidikan Barat Kristen, kemudian di sesuaikan dengan
kondisi masyarakat Indonesia. Menurut EYD V penulisan huruf kapital selain
sebagai huruf pertama pada awal kalimat, tapi penggunaan huruf kapital juga
bisa digunakan pada huruf pertama seperti nama bangsa, suku, bahasa, dan
aksara. Karena kalimat diatas tidak termasuk dalam penggunaan huruf kapital
nama negara, bulan atau kata sapaan. Penulisan yang tepat adalah "Model
pendidikan Muhammadiyah, sebenarnya mengadopsi model pendidikan barat
Kristen, kemudian di sesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia".
Penulisan huruf kapital pada unsur nama gelar kehormatan. "Perlu di
catat tentang salah satu obsesi Kiai Ahmad Dahlan yang ingin menghadirkan
kiai berkemajuan". Menurut EYD V pada penulisan huruf kapital sebagai
huruf pertama pada penulisan unsur nama gelar kehormatan, kebangsawanan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang di ikuti nama orang dan gelar
akademik yang mengikuti nama orang. " Perlu di catat tantang salah satu
obsesi Kiai Ahmad Dahlan yang ingin menghadirkan Kiai berkemajuan".
Penulisan kiyai pada jurnal yang saya baca tidak termasuk dalam penulisan
EYD V dan KBBI. Penulisan kyai menurut Heri Purwanto termasuk dalam
masyarakat Indonesia khususnya di Jawa, istilah "kyai" di kenal dari zaman
dulu hingga saat ini. Istilah kata kyai juga merupakan penulisan dalam aksara
latin Jawa baru, sedangkan dalam bahasa Indonesia dibakukan menjadi Kiai,
namun orang tidak dapat membedakan mana yang baku dan mana yang tidak
baku. Karena yang diketahui pada umumnya penulisan yang sering kita baca
adalah kyai.
2. Penggunaan Kata Depan (Di dan Ke)
Pada penulisan jurnal dinamika pendidikan pesantren di
muhammadiyah terdapat dua kesalahan dalam penulisan di penggunaan kata
depan (keterangan tempat dan waktu). "Modernisasi Muhammadiyah dapat
dilihat dari model - model pendidikan yang di kembangkan sejak awal".
Menurut EYD V penulisan kata depan seperti di, ke, dari di tulis terpisah dari
kata yang mengikutinya. Penulisan yang benar yaitu "Modernisasi
Muhammadiyah dapat di lihat dari model - model pendidikan yang di
kembangkan sejak awal.
“Kedatangan pak AR ke salat tarawih”. Menurut EYD V penulisan
kata depan seperti di, ke, dari di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Namun kata yang ada pada nomer 2 adalah penggunaan kata yang salah
karena dalam EYD V maupun KBBI kata depan di tulis dengan terpisah, kata
depan juga ada keterangan tempat dan waktu. Sedangkan kata yang terdapat
pada nomer dua tidak termasuk dalam penulisan menurut EYD V dan KBBI.
Karena kata tersebut tidak di mengerti oleh pembaca dengan apa itu makna
yang dimaksud pada kata penggunaan di atas. Penulisan yang bisa dipahami
seharusnya membaca atau memahami pada penulisan penggunaan ejaan dan
tanda baca yang benar. Bisa kita ubah pada nomer 2 kata yang benar dan di
mengerti "kedatangan pak AR ke masjid untuk salat tarawih”.
3. Penggunaan Tanda Koma (,)
Tanda baca koma yaitu, tanda yang digunakan untuk menandakan adanya
jeda atau kesenyapan antara suatu kalimat.
Pada dinamika penulisan pesantren di Muhammadiyah terdapat kesalah
penggunaan penulisan pada tanda koma. Menurut EYD V penulisan tanda
koma digunakan diantara unsur - unsur dalam perincian yang berupa kata,
frasa, atau bilangan. dan pada kalimat ini tidak menggunakan huruf kapital
sebagai huruf pertama dalam dalam hal yang berkaitan dengan kitab agama,
kitab suci, dan Tuhan. "Hal ini juga di jelaskan di beberapa majalah ternama
seperti majalah al- Manar, al- Urwah al- Wusqa dan al-Munir". Menurut
EYD V tanda koma digunakan di antara unsur - unsur dalam perincian berupa
kata, frasa, atau bilangan. Dan menurut EYD V menggunakan huruf kapital
sebagai huruf pertama dalam hal yang berkaitan dengan kitab agama, kitab
suci, dan Tuhan. "Hal ini juga di jelaskan di beberapa majalah ternama seperti
majalah Al- Manar, Al- Wusqa, dan Al- Munir".
4. Kesalahan Kata Pada Penulisan Kata (typo).
Jurnal yang saya baca pada halaman 68 di pembahasan salah penulisan
sebagaimana sebagai berikut; "Sebenarnya pola pendidikan barat pemah di
anjurkan oleh Presiden Soekarno dalam surat yang di tuliskannya saat
menjalani pembuangan di Endeh. Yang biasanya pernah menjadi pemah”.
Di pembahasan pargraf kedua juga terdapat pemborosan kata yaitu:
"pengertian ilmu Mantiq atau logika adalah pendidikan tertinggi bagi akal
manusia yang hanya akan di capai hanya jika manusia menyerah kepada
petunjuk Allah SWT". Biasanya, pengertian ilmu Mantiq atau logika adalah
pendidikan tertinggi bagi akal manusia yang hanya akan di capai jika manusia
menyerah kepada petunjuk Allah SWT.
Terdapat kalimat (typo) pada jurnal dinamika pendidikan pesantren di
Muhammadiyah yaitu: “sehingga memunculkan pertanyaan yang
mengemukan seputar.....” Penulisan yang tepat supaya dapat dipahami
"sehingga memunculkan pertanyaan yang mengemukakan seputar....”
5. Pemborosan Kata
Ada pada halaman 70 dalam penulisan jurnal pendidikan pesantren
muhammasiyah "Walaupun akhirnya berubah setelah pada rakaat ke dalam
pada salat tarawih tersebut...". Supaya dapat dipahami sebaiknya seperti
berikut: walaupun akhirnya berubah setelah rakaat ke depalan pada salat
tarawih tersebut.
C. Kesimpulan

Berdasarkan analisis kesalahan penggunaan Ejaan yang Disempurnakan


(EYD), dapat disimpulkan bahwa kesalahan bahasa pada penulisan ejaan dan tanda
baca pada jurnal dinamika pendidikan pesantren di Muhammadiyah masih sering
ditemui yang belum sesuai bahkan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Secara umum penggunaan penulisan bahasa Indonesia menulis tanpa
memikirkan kaida bahasa yang baik dan benar. Maka penulisan penggunaan ejaan
tidak akan dapat di maknai jika tidak menyesuaikan kaidah atau pedoman yang sudah
berlaku.

Dalam analisi review jurnal ini masih ada kesalahan pada penulisan bahasa
Indonesia atau penulisan penggunaan ejaan. Kesalahan ini disebabkan adanya
keterbiasaan penulis tanpa memperhatikan kaidah bahasa yang baik dan benar.
Sehingga terdapat kesalahan pada penulisan penggunaan ejaan yang mengakibatkan
penulisan harus disempurnakan melalui Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Hal ini
pengaruh bahasa sehari-hari dan masyarakat menghiraukan bagaimana penulisan
bahasa/penggunaan ejaan yang baik dan benar, sehingga kesalahan selalu dijumpai.
Daftar Pustaka

Anita, dan Rahayu, 2018. Kesalahan Ejaan, Diksi, morfologi, dalam karangan Deskripsi Asal
Tiongkok. Jurnal Pendidikan, kebahasaan, dan kesastraan Indonesia Februari 2018.

Asfitri, Hayati. "Analisis kesalahan Ejaan pada makalah mahasiswa prodi teknik mesin
fakultas Universitas Muhammadiyah Tanggerang." Lingu Rima: Jurnal pendidikan
bahasa dan sastra Indonesia 9.2 (2020): 25-32.

Bagus Ismail, dan Siti. 2019. Kesalahan Ejaan dalam jurnal kajian bahasa dan sastra.

Buku. Esai penerapan Ejaan Bahasa Indonesia, Fitriantiwi Widya (2020).

Departemen pendidikan dan kebudayaan, 2009. Pedoman umum Ejaan bahasa indonesia yang
disempurnakan. Jakarta: PT Gramedia Widiansarana.

KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). {Online}

Konsep dasar bahasa indonesia/Abidin Yunus ; editor Tarmizi - Jakarta : Bumi Aksara, 2019.

Kusuma. 2012. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta Barat : Penerbit
Agobos Publishing.

Kuswandi,I. (2020). Dinamika Pendidikan Pesantren di Muhammadiyah. Multidisciplinary:


ejournal.uinsaid.ac.id

Mutmainah Siti. Dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2019).

Nanik, Setyawati. 2010. Analisis kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan praktik.
Surakarta: Yuma pressindo.

Nurhayati. 2012. Analisis penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) Dalam surat Dinas
pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bintan.

Nawati. 2009. EYD & seputar kebahasa- Indonesiaa. Jakarta: Kawan Pustaka

Pedoman Penulisan penggunaan ejaan, kata, dan tanda baca sesuai EYD V ( Ejaan yang
disempurnakan).
S, Efendi. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar. Jakarta: Pustaka Jaya

Anda mungkin juga menyukai