Anda di halaman 1dari 11

1

Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Pada Artikel yang Diunggah
Secara Online
Erika Dwi Rahmawati
Institut Agama Islam Negeri Kediri
e-mail: dwirahmawatierika@gmail.com

Abstract
This research to describes the use of Ejaan Bahasa Indonesian (EBI) in the paper by
students. The research object is analysis the mistake of EBI in article published
online. The object of the research is mistake in making of bold word, capital words,
and italic words. This research uses a qualitative approach with descriptive analysis
method. The result showed of mistake in making Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) in
between: mistake in making of bold word, capital words, and italic words.

Keywords: mistake in making of bold word, capital words, and italic words.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI) dalam penulisan artikel yang diunggah secara online. Objek
penelitian adalah kesalahan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yaitu
kesalahan dalam penggunaan huruf tebal, huruf kapital, dan huruf miring. Metode
penelitian yang dipakai adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kesalahan
penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) di antaranya: kesalahan penulisan huruf
tebal, huruf kapital, dan huruf miring.
Kata kunci: kesalahan pemakaian huruf tebal, kesalahan pemakain huruf kapital,
kesalahan pemakaian huruf miring.

Pendahuluan

Menulis merupakan salah satu sarana untuk menuangkan ide dan gagasan. Di
lingkungan kampus kegiatan tulis menulis merupakan kegiatan yang bersifat mendasar. Bagi
pemakai bahasa khususnya mahasiswa ataupun dosen, kegiatan menulis bukanlah suatu hal
yang asing karena kegiatan ini sering dilakukan dalam menyelesaikan tugas-tugas
2

perkuliahan maupun dalam pembuatan artikel penelitian. Dalam penulisan artikel masih
banyak terdapat kesalahan dan kurang cermatnya dalam penggunaan ejaan bahasa Indonesia.
Hal ini terjadi karena dalam proses penulisan artikel, penulis tidak memperhatikan pedoman
yang benar yang terdapat dalam PUEBI. Kesalahan-kesalahan dalam penggunaan ejaan
bahasa Indonesia masih dianggap sepele oleh penulis. Mereka enggan untuk memperbaiki
kesalahan tersebut, bahkan ada yang tidak paham mengenai kaidah-kaidah penulisan. Ejaan
adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dan lain sebagainya) dalam tulisan (huruf-
huruf) serta penggunaan tanda baca. Ejaan mempunyai tiga aspek, yaitu aspek fonologis yang
menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad. Aspek morfologi
yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis dan aspek sintaksis yang
menyangkut penanda ujaran tanda baca. Bahasa Indonesia yang digunakan dalam karya tulis
ilmiah adalah bahasa baku.
Oleh karena itu, bahasa yang digunakan harus mengikuti kaidah-kaidah kebahasaan
yang benar. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rohmah Tussolekha (2019), beragam
kesalahan dapat ditemukan dalam penulisan makalah karya mahasiswa. Misalnya seperti
penggunaan huruf kapital dalam kata LATAR BELAKANG. Penggunaan huruf kapital
dalam penulisan sub judul tersebut tidak tepat. Huruf kapital yang tepat untuk menuliskan
subjudul hanya pada huruf pertama semua kata, kecuali seperti kata di, ke, dari, dan, yang,
dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Penulisan yang benar seharusnya adalah Latar
Belakang bukan LATAR BELAKANG.
Kesalahan dalam penggunaan ejaan perlu ditindaklanjuti agar menghasilkan karya
tulis ilmiah yang berbobot dan mudah dipahami oleh pembaca. Pada penulisan karya tulis
ilmiah sering terdapat kesalahan pemakaian ejaan bahasa Indonesia yang menyebabkan
kerancuan, kesalahan dalam memahami kalimat, pemborosan kata dan lain sebagainya.
Permasalahan ejaan bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah meliputi pemakaian
huruf tebal, pemakaian huruf kapital dan huruf miring dibahas dalam topik artikel yang
berjudul “Kesalahan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Tulis
Ilmiah” dikaji dengan menggunakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (1994) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kesalahan-
kesalahan penggunaan ejaan bahasa Indonesia khususnya yang terdapat dalam penulisan
artikel yang diunggah secara online. Dalam pembahasan ini hanya difokuskan pada aturan-
aturan yang perlu mendapat perhatian ekstra dalam pemakaian ejaan bahasa Indonesia
3

terutama pada penggunaan huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal karena seringnya
persoalan tersebut diabaikan oleh penulis karya ilmiah. Hal ini bertujuan agar dapat
digunakan dalam upaya memperbaiki dan menyempurnakan pengggunaan bahasa Indonesia.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif.


Boydan dan Taylor (lewat Moleong, 2006: 4) mengatakan bahwa pendekatan kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Subjek penelitian ini adalah
artikel-artikel yang diunggah secara online. Objek penelitian ini adalah ejaan dalam artikel
tersebut. Metode ini bertujuan untuk mengkaji kesalahan penggunaan ejaan terutama dalam
penggunaan huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal pada artikel yang diunggah secara
online. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan catat.
Teknik baca yang dilakukan adalah membaca secara berulang dan cermat artikel yang
diunduh dari internet. Teknik catat ini digunakan untuk mengungkapkan suatu permasalahan
yang terdapat dalam suatu bacaan atau wacana (Sudaryanto, 1999: 41).

Hasil Dan Pembahasan

Hasil penelitian ini berupa analisis dan identifikasi jenis kesalahan-kesalahan


penggunaan PUEBI yang terdapat dalam artikel yang diunggah secara online. Hasil
identifikasi kesalahan-kesalahan yang diperoleh, kemudian diolah melalui teknik kerja
analisis data. Data diperoleh dengan membaca tiap kalimat yang ejaannya salah, kemudian
dicatat dalam dalam kolom analisis dan dianalisis dengan teknik deskripsi kualitatif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan beberapa kesalahan dalam
penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring, dan penggunaan huruf tebal. Berikut ini
tabel analisis contoh penggunaan ejaan yang benar dan kesalahan ejaan pada artikel yang
diunggah secara online.
4

Tabel 1. Contoh Penggunaan Ejaan

NO KUTIPAN JENIS KETERANGAN

Keberhasilan pendidikan masa balita Penggunaan huruf


1 dipengaruhi pihak keluarga, karena banyak kapital pada awal Memenuhi kaidah
dilakukan dalam lingkungan keluarga. kalimat

Usaha untuk sadar dan terencana yang


dilakukan untuk membentuk kepribadian
anak yang berahlakulkarimah sesuai
dengan ajaran Islam, wajar jika Nabi Penggunaan huruf
Muhammad saw. memberikan teladan kapital pada unsur
2 mendidik anak dengan keikhlasan, nama gelar Memenuhi kaidah
ketulusan, dan kesabaran yang berlimpah kehormatan yang
pada diri anak, supaya tumbuh diikuti nama orang
berkembang menjadi sosok yang sholih
dengan menjadikan iman serta takwa
dalam menjalani kehidupannya.

Mengusai IPTEK bertujuan agar umat Penggunaan huruf


Islam tidak mudah dibodohi, dapat menjadi kapital pada huruf
3 Memenuhi kaidah
khalifah Allah dengan baik, dan pertama nama
maksimal. Tuhan

Anak yang dilahirkan dalam keluarga yang


beragama Islam, secara otomatis religious Penggunaan huruf
4 instinct yang dimiliki berkembang dalam miring pada bahasa Memenuhi kaidah
tradisi Islam dan kemungkinan besar dia asing
akan menjadi seorang muslim.
5

Demikian juga seorang anak dilahirkan Penggunaan huruf


5 dalam keluarga Kristen, Hindu atau kapital pada nama Memenuhi kaidah
Buddha. agama

Buku Psikologi Agama karya Jalaluddin, Penggunaan huruf


6 menurut Harun Nasution, intisarinya miring pada judul Memenuhi kaidah
adalah ikatan. buku

Bermula dari mitos bahwa Kaisar Jepang


adalah titisan dewa matahari (Amiterasu Penggunaan huruf
7 Omikami), mereka dapat menumbuhkan miring pada istilah Memenuhi kaidah
jiwa Bushido, yaitu ketaatan terhadap asing
pemimpin.

Penggunaan huruf
HASIL PENELITIAN DAN
8 tebal pada Memenuhi kaidah
PEMBAHASAN
penulisan bab

1. Perkembangan Jiwa Keagamaan Penggunaan huruf


9 pada Masa Anak-anak Menurut tebal pada Memenuhi kaidah
Jalaluddin penulisan subbab

Tokoh pendidikan Indonesia Ki Hajar


Dewantara mengatakan bahwa guru
selayaknya berprinsip “ing ngarso sung Penggunaan huruf
10 tulodo ing madyo mangun karso” (didepan miring pada istilah Memenuhi kaidah
memberi contoh, ditengah memberikan asing
bimbingan dan dibelakang memberikan
dorongan).

Tabel 1 merupakan contoh penggunaan ejaan yang tepat terutama pada penggunaan
huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal. Pernyataan (1) pada Tabel (1) merupakan contoh
penggunaan huruf kapital. Huruf hapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat
yaitu terdapat pada kata “Keberhasilan” pada pernyataan (1). Pernyataan (2) menunjukkan
contoh penggunaan huruf kapital pada unsur nama gelar kehormatan yang mengikuti nama
6

orang yaitu terdapat pada kata Nabi Muhammad. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama
orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Contoh lainnya seperti Sultan
Hasanuddin, Mahaputra Yamin, Haji Agus Salim, Imam Hambali.

Pada pernyataan (3) menunjukkan contoh penggunaan huruf kapital pada huruf
pertama nama Tuhan. Tidak hanya digunakan pada seriap kata nama Tuhan saja, tetapi huruf
kapital juga digunakan sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, termasuk
sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Contohnya seperti pada kalimat Ya, Tuhan, bimbinglah
hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat atau seperti contoh yang terdapat pada
pernyataan (5). Pernyataan (4), (7), dan (10) merupakan contoh penggunaan huruf miring
pada istilah asing yang terdapat pada kata “religious instinct”. Huruf miring dipakai untuk
menuliskan kata atau ungka pan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Misalnya:

(a) Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang
berkunjung ke Aceh.

(b) Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.

(c) Weltanschauung bermakna „pandangan dunia‟. Ungkapan bhinneka tunggal ika


dijadikan semboyan negara Indonesia.

Terdapat beberapa catatan dalam penggunaan huruf kapital, antara lain: (1) Nama diri,
seperti nama orang, lembaga, atau orga nisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak
ditulis dengan huruf miring. (2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesintik (bukan
komputer), bagian yang akan dicetak miring ditan dai dengan garis bawah. (3) Kalimat atau
teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip secara langsung dalam teks
berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring.

Pernyataan (6) merupakan contoh penggunaan huruf miring pada penulisan judul
buku yaitu terdapat pada kata “Psikologi Islam”. Huruf miring dipakai untuk menuliskan
judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tu lisan, termasuk
dalam daftar pustaka. Pada pernyataan (8) dan (9) merupakan contoh penggunaan huruf tebal
pada penulisan bab dan subbab. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian bagian
karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
7

Tebel 2. Contoh Kesalahan Penggunaan Ejaan

NO KUTIPAN JENIS KETERANGAN

LATAR BELAKANG
Latar Belakang Masalah,
MASALAH, RUMUSAN Penggunaan huruf
Rumusan Masalah, Tinjauan
1 MASALAH, TINJAUAN kapital pada penulisan
Penelitian, Definisi
PENELITIAN, DEFINISI subjudul
Operasional
OPERASINAL.

Beberapa tahun ini bangsa


Beberapa tahun ini Bangsa Penggunaan huruf
Indonesia terjangkit
2 Indonesia terjangkit berbagai kapital pada penulisan
berbagai krisis dalam segala
krisis dalam segala bidang … nama bangsa
bidang …

Penggunaan huruf
Pendidikan Islam adalah Pendidikan Islam adalah
3 kapital pada penulisan
Pendidikan Ideal. pendidikan ideal.
kata pendidikan ideal

Nampaknya, atribut al-


Nampaknya, atribut al-basyar
basyar lebih tertuju pada
lebih tertuju pada kulit manusia
Penggunaan huruf kulit manusia sendiri yang
sendiri yang jarang berbulu
4 miring pada penulisan jarang berbulu sehingga
sehingga eksistensinya dapat
kata asing eksistensinya dapat
dibedakan dari hewan yang
dibedakan dari hewan yang
banyak berbulu.
banyak berbulu.

Konsep al-nas ini


Konsep al-nas ini cenderung
cenderung mengacu pada
mengacu pada status manusia Penggunaan huruf
status manusia dalam
5 dalam kaitannya dengan miring pada penulisan
kaitannya dengan
lingkungan masyarakat di kata asing
lingkungan masyarakat di
sekitarnya.
sekitarnya.
8

….dalam karyanya yang Penggunaan huruf ….dalam karyanya yang


6 berjudul Memahami Shalat miring pada penulisan berjudul Memahami Shalat
Kyusu‟…. judul buku Kyusu’….

Baharuddin. 2004.
Baharuddin. Paradigma
Penggunaan huruf Paradigma Psikologi Islam
Psikologi Islam Study Tentang
miring pada penulisan Study Tentang Elemen
7 Elemen Psikologi dari Al-
judul buku di daftar Psikologi dari Al-Qur’an.
Qur‟an, Yogyakarta: Pustaka
pustaka Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2004.
Pelajar.

Penggunaan huruf
Ayat-Ayat Tetang Penciptaan Ayat-Ayat Tentang
8 tebal pada penulisan
Manusia Penciptaan Manusia
subjudul

Penggunaan huruf
Latar Belakang, Rumusan Latar Belakang, Rumusan
9 tebal pada penulisan
Masalah, Tujuan Masalah, Tujuan
subjudul

Subino Subroto membagi


Subino subroto membagi
Penggunaan huruf perkembangan anak
perkembangan anak menurut
10 kapital pada nama menurut usia antara lain,
usia antara lain, periode pertama,
orang periode pertama, umur 0-3
umur 0-3 th.
th.

Maka ia akan termotivasi belajar Maka ia akan termotivasi


Penggunaan huruf
tafsir Al-Qur‟an dan belajar tafsir Alquran dan
kapital pada nama
mempelajari hadist dan hasil mempelajari hadist dan hasil
kitab
11 Ijtihad. Ijtihad.
9

Sedangkan dasar-dasar
Sedangkan dasar-dasar syariat
syariat Islam adalah, segala
islam adalah, segala yang
yang berhubungan dengan
berhubungan dengan sistem atau Penggunaan huruf
sistem atau aturan Allah dan
12 aturan Allah dan ajaran Islam, kapital pada nama
ajaran Islam, berupa akhlak,
berupa akhlak, ibadah, akidah, agama
ibadah, akidah, perundang-
perundang-undangan, peraturan
undangan, peraturan dan
dan hokum.
hokum.

Pada pernyataan (1) Tabel (2) terdapat kesalahan dalam penggunaan kapital pada
penulisan subjudul. Pada pernyataan di atas penulisan subjudul ditulis dengan huruf kapital
semua, padahal yang benar adalah cukup huruf pertama pada setiap kata yang ditulis
menggunakan huruf kapital. Pernyataan (2) merupakan contoh penggunaan huruf kapital
pada nama bangsa. Penulisan nama bangsa pada contoh di atas salah. Huruf pertama pada
kata “bangsa” seharusnya tidak ditulis menggunakan huruf kapital, yang ditulis menggunakan
huruf kapital cukup huruf pertama pada kata “Indonesia”. Nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal
kapital. Misalnya seperti keinggris-inggrisan, kejawa-jawaan, dan sebagainya.

Pernyataan (3) adalah contoh penggunaan huruf kapital pada penulisan nama mata
pelajaran. Contoh di atas salah karena kata “pendidikan ideal” bukan nama mata pelajaran,
sehingga huruf pertama disetiap kata “pendidikan ideal” tidak perlu menggunakan huruf
kapital. Pernyataan (4) dan (5) pada kata al-basyar dan al-nas seharusnya ditulis
menggunakan huruf miring karena kata tersebut termasuk ke dalam istilah asing. Pernyataan
(6) dan (7) merupakan contoh pemakaian huruf miring pada penulisan judul buku. Contoh di
atas salah karena pada penulisan judul buku tidak ditulis menggunakan huruf miring. Setiap
menulis judul buku baik yang terdapat pada kutipan atau pun daftar pustaka harus ditulis
menggunakan huruf miring.

Pernyataan (8) dan (9) adalah contoh penggunaan huruf tebal pada penulisan bab dan
subbab. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian bagian karangan, seperti judul
buku, bab, atau subbab. Contoh di atas salah karena pada penulisan bab tidak dicetak miring
dan pada penulisan subbab tidak dicetak miring serta diberi garis bawah. Pernyataan (10),
10

(11), dan (12) merupakan contoh pemakain huruf kapital pada nama orang, nama , agama,
dan nama kitab. Pada penulisan di atas pada huruf pertama kata nama agama, nama kitab, dan
nama agama tidak ditulis menggunakan huruf kapital. Penulisan yang benar yaitu pada huruf
pertama nama agama, nama kitab, dan nama orang harus ditulis menggunakan huruf kapital.

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ditemukan kesalahan ejaan


pada artikel yang diunggah secara online. pertama terdapat kesalahan pemakaian huruf
kapital, huruf miring, dan huruf tebal pada. Jenis kesalahan ejaan yang sering dilakukan
adalah penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring, serta penggunaan huruf tebal.
Kesalahan terjadi dalam pemakaian huruf kapital sebagai unsur huruf pertama di awal
kalimat, huruf pertama unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi, huruf pertama
nama bangsa, suku bangsa, bahasa, huruf miring pada penulisan bab dan subbab, penulisan
huruf miring pada istilah asing, dan lain sebagainya. Kesalahan penggunaan ejaan disebabkan
kurangnya ketelitian dalam menulis artikel dan tidak menyesuaian dengan PUEBI.

Dengan demikian, bagi penulis artikel, kesalahan dalam penggunaan ejaan khususnya
dalam pemakaian huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal dapat diminimalisir dengan
mengurangi penyebab-penyebab kesenyapan. Selain itu, dengan mempelajari terlebih dahulu
tata cara penggunaan ejaan yang tepat yang terdapat dalam PUEBI. Semakin seseorang
kurang memahami PUEBI, maka kesalahan dalam penggunaan ejaan akan tetap ditemukan
apalagi banyak artikel yang diungga secara online yang kebanyakan digunakan oleh
seseorang sebagai acuan dalam menulis artikel yang baru. Sebaliknya, seseorang yang
sebelumnya sudah mempelajari PUEBI dan paham penggunaan ejaan yang benar dan tepat,
maka kesalahan akan dapat diminimalisir.
11

Daftar Pustaka

Ainiyah, N. (2013). PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM. Jurnal Al-Ulum , 25-38.

Badudu, J. S. (1995). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar IV. Jakarta: PT Gramedia.

Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.

Mustakim. (1994). Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke arah Kemahiran . Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Prihartini, A. (2015). Master Bahasa Indonesia; Panduan Tata Bahasa Indonesia .


Yogyakarta: PT Bintang Pustaka.

Puniman, A., & dkk. (2017). PENDIDIKAN ANAK DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Jurnal
Pendidikan Dasar, 1-9.

RIZAL, S. S. (2018). PERKEMBANGAN JIWA KEAGAMAAN PADA MASA ANAK-


ANAKMENURUT JALALUDDIN DAN ZAKIAH DARADJAT. 3 No 1.

Rohmah, T. (2019). Kesalahan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada Makalah Karya
Mahasiswa, Vol.20, 35-43.

Sudaryanto. (2001). Metodologi dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.

Yanti, P. G., Fairul Zabadi, & dkk. (2016). Bahasa Indonesia; Konsep Dasar dan
Penerapannya. Jakarta: PT Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai