Anda di halaman 1dari 9

Analisis Kesesuaian Penulisan Pada Artikel Respon Kebijakan Pemerintah Desa

Terhadap Peraturan Bupati Tentang Wajib Madrasah Diniyah Berdasarkan EYD Edisi
V

Juliyana
STKIP PGRI Sumenep
jy175791@gmail.com

Abstrak
Tulisan ini mengkaji tentang review penulisan artikel respon kebijakan pemerintah desa
terhadap peraturan bupati tentang wajib madrasah diniyah. Tulisan ini bertujuan untuk
menjabarkan kesalahan-kesalahan pada artikel respon kebijakan pemerintah desa terhadap
peraturan bupati tentang wajib madrasah diniyah. Penulis menggunakan metode studi
pustaka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat beberapa kesalahan, meliputi
kesalahan penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring, penggunaan tanda baca, kata
baku dan tidak baku, typographycal error, dan penulisan daftar pustaka. Kesalahan ini
disebabkan oleh faktor kurangnya pemahaman siswa tentang penggunaan ejaan yang baik
dan benar yang mendasari pokok permasalahan dalam penelitian ini. Dalam hal ini, penulis
harus dibekali tatacara menulis sebuah karangan menurut kaidah-kaidah dalam ejaan yang
disempurnakan.
Kata Kunci: Artikel, EYD
Abstract

This paper examines the review of writing an article on the response of village government
policies to the regent's regulation on compulsory madrasah diniyah. This paper aims to
describe the errors in the village government's policy response article to the regent's
regulation on compulsory madrasah diniyah. The author uses the literature study method.
Based on the research conducted, there were several errors, including errors in the use of
capital letters, the use of italics, the use of punctuation marks, standard and non-standard
words, typographical errors, and writing a bibliography. This error is caused by the lack of
students' understanding of the use of good and correct spelling which underlies the subject
matter in this study. In this case, the writer must be provided with procedures for writing an
essay according to the rules in the improved spelling.
Keywords: Article, EYD

PENDAHULUAN maupun tulisan. Penggunaan ejaan bahasa


(Haryanti, 2019) Menulis merupakan indonesia pada karya tulis ilmiah masih
proses mengutarakan pikiran, perasaan, terdapat kesalahan, karena pada proses
penginderaan, khayalan, kemauan, penulisan tersebut tidak berpedoman pada
keyakinan, dan pengalaman yang disusun kaidah bahasa yang benar. Bahasa yang
dengan lambang-lambang grafik secara digunakan mahasiswa dalam penulisan
tertulis yang bertujuan komunikasi baik lisan
makalah terkadang tidak menggunakan (Supriani, Siregar. 2012) Kekeliruan
bahasa dan ejaan yang tepat. pada umumnya disebabkan oleh faktor
Disamping itu, ada beberapa performansi. Keterbatasan dalam mengingat
pendapat yang menyampaikan bahwa sesuatu atau kelupaan menyebabkan
kesalahan berbahasa itu bersumber pada kekeliruan dalam melafalkan bunyi bahasa,
kelalaian penulis. Kesalahan berbahasa kata, urutan kata, tekanan kata, atau kalimat,
penulis ditinjau dari kesalahan ejaan dsb. Karya tulis ilmiah terbagi menjadi
(pemakaian huruf kapital dan huruf miring), beberapa jenis, yaitu skripsi, tesis, disertasi
penggunaan kata depan, penggunaan tanda (tugas akhir dalam pendidikan tinggi);
baca, penulisan awalan, dan penulisan laporan penelitian; makalah seminar; artikel
gabungan kata. Menurut (Sugiarto, 2012) ilmiah; makalah; dan laporan eksekutif.
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) mencakup Pembahasan karya tulis ilmiah dalam tulisan
penggunaan dalam 12 hal, yaitu penggunaan ini akan difokuskan pada artikel ilmiah.
huruf kapital, tanda koma, tanda titik, tanda PEMBAHASAN
seru, tanda hubung, tanda titik koma, tanda A. Tanda Baca
tanya, tanda petik, tabda titik dua, tanda Menurut (Puspitasari, 2014) Tanda baca
kurung, tanda elips, dan tanda garis miring. digunakan untuk mempermudah dalam
Analisis kesalahan merupakan memahami bagian-bagian dari kalimat
penilaian sesuatu yang salah atau sehingga mempermudah pemahaman
menyimpang dari aturan. Kesalahan- pembaca. Tanda baca ialah tanda-tanda
kesalahan pada ejaan yang banyak dilakukan yang digunakan dalam tulisan seperti
dalam menuliskan bahasa Indonesia yang titik, koma, titik dua, titik koma, tanda
baik dan benar memang merupakan hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda
kesalahan umum yang banyak terjadi atau seru, tanda elipsis, tanda petik, tanda
pernah dilakukan oleh penulis. Menurut petik tunggal, tanda kurung, tanda
(Ariyanti, 2019) mengatakan Bahwa analisis kurung siku, tanda garis miring, dan
kesalahan berbahasa dengan teknik tanda penyingkat.
mengumpulkan data kesalahan, Terdapat beberapa kesalahan yang
mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan ditemukan dalm artikel Respon kebijakan
mengevaluasi taraf kesalahan dengan pemerintah desa terhadap beraturan
menggunakan teori-teori dan prosedur- bupati tentang wajid madrasah diniyah.
prosedur yang ada hubungannya dengan  Peraturan menteri agama No. 13 tahun
tataran ilmu kebahasaan. 2014 tentang pendidikan keagamaan
islam disebutkan “bahwa diniyah dari penyelenggara, pemerintah,
takmiliyah yang selanjutnya disebut pemerintah daerah, masyarakat,
madrasah diniyah atau lebih popular dana/atau sumber lain yang sah.”
dengan madrasah diniyah takmiliyah  Al Qur’an
adalah lembaga pendidikan keagamaan Dalam EYD edisi V (hal.51)
islam pada jalur pendidikan nonformal mengatakan bahwa tanda petik
yang diselenggarakan secara terstruktur digunakan untuk mengapit petikan
dan berjenjang sebagai pelengkap langsung yang berasal dari pembicaraan,
pelaksanaan pendidikan agama islam dan naskah, atau bahan tertulis lain.
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi” Contohnya "Merdeka atau mati!" seru
(pasal 1 ayang 10). Bung Tomo dalam pidatonya. "Kerjakan
 Peraturan menteri agama No. 13 tahun tugas ini sekarang," perintah atasannya,
2014 sebagaimana disebutkan di atas "karena besok akan dibahas dalam
“bahwa pendididkan nonformal rapat!" Menurut Pasal 31 ayat (1)
berbentuk madrasah diniyah takmiliyah, Undang-Undang Dasar Negara Republik
pendidikan Al-Qur’an, majlis taklim atau Indonesia Tahun 1945, "Setiap warga
pendidikan keagamaan islam negara berhak mendapat pendidikan."
lainnya”(pasal 45 ayat 1). Pada artikel Respon Kebijakan
 Pasal 69 ayat 1 UU No.6 tahun 2014 Pemerintah Desa Terhadap Peraturan
menetapkan “bahwa terdapat tiga jenis Bupati Tentang Wajib Madrasah
peraturan di desa terdiri dari peraturan Diniyah (Kuswandi, dkk, 2020) ada
desa, peraturan bersama kepala desa, dan beberapa kutipan undang-undang yang
peraturan kepala desa.” tidak menggunakan tanda petik. Pada
 Pasal 11 ayat 2, “bahwa peningkatan halaman 11 (UU No. 6 Tahun 2014 juga
pelayanan publik bidang pendidikan dan telah mengamanatkan bahwa desa
kebudayaan di desa, pada poin a, memiliki kewenangan untuk menyusun
dosebutkan tentang penyelenggaraan peraturan desa). Kalimat di atas kurang
pendidikan anak usia dini(PAUD).” tepat karena mengapit petikan dari
 Peraturan menteri agama no 13 tahun Undang-Undang. Penulisan yang benar
2014 tentang pendidikan keagamaan yaitu UU No. 6 Tahun 2014 juga telah
islam, dalam hal pembiayaan pada pasal mengamanatkan bahwa “Desa memiliki
53 ayat 1 dijelaskan “bahwa pembiayaan kewenangan untuk menyusun peraturan
pendidikan keagamaan islam bersumber desa.” Sedangkan pada kata Al Qur’an
tidak tepat. Penulisan yang benar adalah Misalnya: Dalam bab ini tidak dibahas
menggunakan tanda hubung yaitu Al- penggunaan tanda baca. Buatlah kalimat
Qur’an. dengan menggunakan ungkapan lepas
B. Huruf Miring tangan!. Sebagaimana diketahui bahwa
Pengertian dari huruf miring dalam Indonesia merupakan negara yang
terminologi tipografi disebut italic. memiliki keberagaman budaya, sumber
Huruf italic ini biasanya digunakan daya alam, sumber daya manusia,
untuk memberikan penekanan pada kebutuhan masyarakat, luas wilayah,
sebuah kata. Di samping itu, berbagai adat istiadat, agama, sehingga tidak
huruf tersebut juga dipakai untuk cukup diatur dengan Undang-Undang
menunjukkan sebuah istilah atau kata dan Peraturan Daerah. Untuk itu,
yang berasal dari bahasa asing.  Huruf Peraturan Desa maupun Peraturan
yang tercetak miring juga biasanya Kepala Desa diakui sebagai regulasi
digunakan untuk memberi penegasan yang sangat penting untuk
terhadap suatu kata atau suatu bagian mengakomodir local wisdom dan local
tertentu di dalam kalimat atau penulisan value yang masih hidup di Indonesia
kata-kata yang bukan merupakan bahasa Aditya & Winata, 2018 (Kuswandi, dkk,
Indonesia, seperti misalnya bahasa 2020). Penulisan di atas sudah benar
Inggris, bahasa daerah, bahasa slang, dan karena pada kata local wisdom dan local
lain sebagainya. Selain itu, huruf yang value ditulis miring.
bercetak miring juga bisa dipakai untuk Dalam artikel Respon Kebijakan
pengutipan judul buku, nama koran, Pemerintah Desa Terhadap Beraturan
penulisan nama media, sumber rujukan, Bupati Tentang Wajid Madrasah
dan lain sebagainya. Sehingga dalam Diniyah terdapat kata bestuur yang
menulis huruf miring, penulis dapat merupakan kata serapan. Kata bestuur
memahami bagaimana seharusnya huruf berasal dari bahasa Belanda yang artinya
miring digunakan dan pembaca juga berkuasa atau memerintah. Di EYD edisi
dapat mengetahui apa tujuan kata V, apabila ada kata serapan atau kata
tersebut ditulis dengan menggunakan asing ditulis miring. Maka dari itu
huruf miring. penulisan bestuur yang benar adalah
Dalam EYD edisi V Huruf miring bestuur.
digunakan untuk menegaskan atau C. Typographical error
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, Menurut American Herigate
atau kelompok kata dalam kalimat. Dictionary typographical error adalah
kesalahan dalam pencetakan, Typographical error tidak hanya
penyusunan huruf atau pengetikan mencakup kesalahan dalam pengetikan
terutama yang disebabkan oleh atau pengejaan teks tetapi juga
pengetikan kunci yang salah pada mencakup kesalahan tata bahasa yang
keyboard. Sedangkan menurut Fahma digunakan. Typographical error yang
(2018) Typographical error merupakan berkaitan dengan kesalahan pengejaan
kesalahan yang terjadi pada saat proses terbagi menjadi dua jenis yaitu real-word
mengetik teks dan dapat mengubah arti error dan non-word error. Real-word
dari suatu kata bahkan arti dari suatu error merupakan kesalahan dimana kata
kalimat. yang salah valid dalam bahasa yang
Istilah ini mencakup kesalahan digunakan namun tidak sesuai untuk
karena kegagalan mekanis atau slip maksud kalimat tersebut. Non-word error
tangan atau jari, dan juga timbul akibat merupakan kesalahan dimana kata yang
ketidaktahuan penulis seperti kesalahan salah tersebut tidak valid dalam bahasa
ejaan. Typographical error dapat yang digunakan (Naradhipa, dkk., 2011).
disebabkan oleh, misalnya, jari menekan Berikut kesalahan penulisan dalam
dua tombol keyboard yang berdekatan artikel Respon Kebijakan Pemerintah
secara bersamaan. Maka dapat Desa Terhadap Beraturan Bupati
disimpulkan Typographical error Tentang Wajid Madrasah Diniyah.
merupakan kesalahan dalam pengetikan  Infrastuktur
teks yang dapat menyebabkan  Akhla>qu al-kari>mah
berubahnya sebuah arti kata atau bahkan  Ta>ri>kh
kalimat.  Pengembangkan
Typographical error mencakup
 Dinyah
mekanis atau kesalahan tangan atau jari
 Partispasi
dan juga terjadi karena kurang-pahamnya
 Otomomi
penulis dengan ejaan yang benar.
D. Huruf Kapital
Typographical error cukup sering terjadi
Menurut KBBI edisi kelima, huruf
pada saat menulis jurnal, makalah atau
kapital adalah huruf yang berukuran dan
pun skripsi. Penulis seringkali
berbentuk khusus(lebih besar daripada
melakukan revisi dikarenakan kesalahan
huruf biasa), biasanya digunakan sebagai
penulisan yang tidak sesuai dengan
huruf pertama dari kata pertama dalam
kaidah Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD).
kalimat, huruf pertama nama diri dan Kosasih dan Hermawan (2012) kata baku
sebagainya seperti A, B, H; huruf besar. adalah kata yang diucapkan atau ditulis
Berdasarkan EYD edisi V ada oleh seseorang sesuai dengan kaidah atau
beberapa kesalahan penulisan huruf pedoman yang dibakukan. Kaidah
kapital dalam artikel Respon Kebijakan standar yang dimaksud dapat berupa
Pemerintah Desa Terhadap Beraturan pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku,
Bupati Tentang Wajid Madrasah dan kamus. (Privana, dkk, 2021)
Diniyah. mengemukakan bahwa Kata baku adalah
1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf kata yang cara bicara dan penulisannya
pertama dalam hal tertentu yang sesuai dengan kaedah-kaedah yang
berkaitan dengan nama agama, kitab dibakukan dan kata tidak baku adalah
suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata yang sering salah digunakan saat
kata ganti Tuhan serta singkatan nama berbicara dengan Bahasa sehari-hari atau
Tuhan. tidak sesuai dengan pedoman ejaan yang
 al-Qur’an yang benar Al-Qur’an benar (EYD).
 Alquran yang benar Al-Qur’an Kata baku dalam bahasa Indonesia
2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf ini juga memiliki ciri-ciri sebagai
pertama nama geografi. berikut. Pertama, baik secara lisan

 provinsi Jawa Timur yang benar maupun tulisan, kata baku digunakan

Kecamatan Pragaan dalam situasi resmi, seperti surat

 desa Gapura Timur yang benar Desa menyurat dinas, perundang-undangan,

Gapura Timur karangan ilmiah, laporan penelitian dan

 kabupaten Sumenep yang benar lainnya. Ragam bahasa baku tidak

Kabupaten Sumenep diwarnai atau dicampuri oleh dialek atau


logat tertentu. Kedua, baik secara lisan
 kecamatan Pragaan yang benar
maupun tulisan, kata baku menggunakan
Provinsi Jawa Timur
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
E. Kata Baku Dan Tidak Baku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Menurut KBBI Edisi Keempat
Indonesia. Ketiga, baik secara lisan
(Setiawati, Sulis, 2016) disebutkan
maupun tulisan, ragam baku memenuhi
pengertian baku adalah pokok, utama;
fungsi gramatikal seperti subjek,
tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas
predikat, dan objek secara eksplisit dan
dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan
lengkap (Sugihastuti & Siti Saudah,
kesepakatan; standar. Sementara menurut
2018).
Bedasarkan definisi-definisi di atas  Membludaknya bentuk bakunya
dapat disimpulkan bahwa baku adalah membeludaknya
kata-kata yang lazim digunakan dalam F. Daftar Pustaka
situasi formal atau resmi yang Daftar pustaka merupakan suatu
penulisannya sesuai dengan kaidah- daftar yang berisikan tentang sumber-
kaidah yang dibakukan. Baku tidaknya sumber dari bacaan yang digunakan
sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, sebagai bahan acuan untuk menulis
ejaan, gramatika, dan kenasionalan saat karya ilmiah. Atau dalam arti lain adalah
diucapkan atau ditulis (Chaer, 2011). suatu daftar yang berisikan judul buku,
Suatu kata bisa disebut dengan kata artikel maupun bahan tulisan yang
tidak baku bila kata yang dipakai tidak memiliki kaitan dengan karya ilmiah
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. yang dibuat. Daftar pustaka dapat
Ketidakbakuan suatu kata bukan hanya ditemukan di laporan hasil penelitian,
diakibatkan oleh salah penulisan saja, skripsi, makalah, tesis dan masih banyak
akan tetapi dapat juga disebabkan oleh yang lainnya. Daftar pustaka sendiri
pengucapan yang salah dan penyusunan memiliki peranan yang sangat penting
suatu kalimat yang tidak benar. Kata bagi karya ilmiah, dikarenakan jika
tidak baku ini sering kali muncul dalam sebuah karya ilmiah  tidak mempunyai
kehidupan kita sehari-hari. daftar pustaka maka akan diragukan
Kata baku dan tidak baku yang tentang kebenaran dari karya ilmiah
terdapat dalam artikel Respon Kebijakan tersebut. Penulisan daftar pustaka harus
Pemerintah Desa Terhadap Beraturan sesuai dengan pembahasan. Misalnya
Bupati Tentang Wajid Madrasah jika dipembahasan dicantumkan halaman
Diniyah. maka pada daftar pustaka harus
 Telisik bentuk bakunya selisik dicantumkan halaman juga.
 Pioner bentuk bakunya pionir  Unsur Daftar Pustaka
 Alhadith bentuk bakunya Al-Hadis Dalam daftar pustaka memiliki

 Popolar bentuk bakunya populer beberapa unsur di dalamnya

 Mengelolah bentuk bakunya diantaranya adalah sebagai berikut:

mengelola  Nama penulis ataupun pengarang

 Point bentuk bakunya poin  Judul buku serta judul artikelnya

 Majelis bentuk bakunya majlis  Tahun terbit dan juga edisinya

 Lobang bentuk bakunya lubang jika ada


 Tempat terbit referensi-referensi yang bisa
 Nama penerbit dipertanggung jawabkan.
Kelima unsur ini harus ada dalam  Hal ini untuk mengantisipasi dari
setiap penulisan daftar pustaka. tuduhan plagiasi intelektual.
Namun, jika ada beberapa unsur yang Penulisan daftar pustaka pada artikel
tidak bisa ditemukan dalam sebuah Respon Kebijakan Pemerintah Desa
karya tulis rujukan, maka bisa diberi Terhadap Beraturan Bupati Tentang Wajid
keterangan tambahan. Madrasah Diniyah hampir keseluruhan
 Adapun fungsi daftar pustaka, yaitu : salah. Hal itu dikarenakan daftar pustaka
 Dapat menunjukan bahwa tulisan dengan pembahasan tidak sesuai. Pada daftar
dan juga informasi dalam karya pustaka kebanyakan menyertakan halaman
ilmiah bukanlah hasil dari sedangkan pada pembahasan tidak
pemikiran penulis sendiri menyertakan halaman.
melainkan dari hasil pemikiran KESIMPULAN
orang lain juga. Dari penjelasan diatas dapat

 Memberikan sumber informasi disimpulkan bahwa pada artikel Respon

yang ditulisnya agar nantinya Kebijakan Pemerintah Desa Terhadap

bisa ditelusuri oleh para pembaca Peraturan Bupati Tentang Wajib Madrasah

jika ingin mengetahui informasi Diniyah terdapat beberapa kesalahan dalam

maupun teori tersebut dengan penulisan. Kesalahan tersebut yaitu, tanda

lebih lengkap. baca, huruf miring, typographycal error,

 Menunjukkan apresiasi atau huruf kapital, kata baku dan tidak baku serta

penghargaan penulis terhadap daftar pustaka.

karya orang lain yang dijadikan Kesalahan penggunaan Ejaan bahasa

sebagai rujukan penulisan. Indonesia tersebut terjadi karena penulis

 Menunjukan bahwa kita tidak kurang teliti dan kurang memperhatikan

sedang membuat karya tulis penulisan yang baik sehingga masih terdapat

dengan asal-asalan, melainkan kesalahan yang muncul pada

kita menulis berdasarkan penulisanartikel ilmiah.

Daftar Pustaka
Ariyanti. 2019. Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Baca, Dan Penulisan
Kata Pada Koran Mercusuar. Jurnal Bahasa dan Sastra. Volume 4. No. 4.
Chaer. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Fahma, dkk. 2018. Identifikasi Kesalahan Penulisan Kata(Typographical Error)Pada
Dokumen Berbahasa Indonesia Menggunakan Metode N-Gram Dan Levensthein
Distance. Jurnal pengembangan teknologi informasi dan ilmu komputer. Volume 2.
No. 1.
Haryanti. 2019. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Pada Karangan Deskripsi Terhadap
Kemampuan Menulis Mahasiswauniversitas Indraprasta Pgri. Jurnal Kredo. Volume
2. No.2.
Kementrian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi. 2022. Ejaan Yang Disempurnakan
Edisi Kelima. Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan.
Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Kelima. Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan.
Kosasih & Hermawan. 2012. Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah Dan
Jurnal. Bandung: Thursina.
Kuswandi, dkk. 2020. Respon Kebijakan Pemerintah Desa Terhadap Peraturan Bupati
Tentang Wajib Madrasah Diniyah. Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar. Volume
4. No. 1
Londo. 2019. Pembangunan Aplikasi Identifikasi Typographical Error Pada Dokumen
Berbahasa Indonesia Menggunakan Algoritma Jaro-Winkler Distance. Skripsi.
Naradhipa, dkk. 2011. Aplication Of Document Spelling Checker For Bahasa Indonesia.
ICACSIS.
Ningrum. 2019. Penggunaan Kata Baku Dan Tidak Baku Di Kalangan Mahasiswa
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Jurnal skripta. Volume 5.
No. 2.
Privana, Dkk. 2021. Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menulis Kata Baku Dan Tidak
Baku Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan Bahasa. Volume 11.
No. 1.
Setiawati, Sulis. 2016. Penggunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Dalam
Pembelajaran Kosakata Baku Dan Tidak Baku Pada Siswa Kelas IV SD. Jurnal
Gramatika. Volume 2. No. 1.
Sugihastuti, Saudah. 2016. Buku Ajar Bahasa Indonesia Akademik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Supriani, Siregar. 2012. Penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa. Jurnal Edukasi Kultura.
Volume 3. No. 2.

Anda mungkin juga menyukai