Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


Dosen Pengampuh : Kamal, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Kelompok5

1. Nur Suci (0910580223014) 5. Andi Nurul Aulia (0910580223006)

2. Selvi (0910580223004) 6. Iin Nirmala Putri (0910580523006)

3. Kasna (0910580523007) 7. Nurul Syafika (0910580523005)

4. Indriani (0910580223005) 8. Muh Dirga Mubaraq (0910580523011)

9. Nurul Indriyani (0910580523010)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
TAHUN 2023
BABVII

A. Pemakaian Dan Penulisan Huruf

Pemakaian dan penulisan huruf dalam karya tulis ilmiah adalah aspek penting dalam
komunikasi ilmiah yang jelas dan efektif. Pemakaian dan penulisan huruf ini mencakup
sejumlah pedoman dan aturan yang harus diikuti oleh penulis karya tulis ilmiah. Berikut
adalah beberapa prinsip utama yang harus diperhatikan dalam pemakaian dan penulisan
huruf dalam karya tulis ilmiah:

1. Gaya Penulisan: Gaya penulisan karya tulis ilmiah biasanya bersifat formal dan objektif.
Penulisan seharusnya jelas, terstruktur, dan bebas dari ungkapan emosional atau
subjektifitas yang berlebihan.

2. Tata Bahasa: Tata bahasa yang baik adalah kunci dalam karya tulis ilmiah. Gunakan tata
bahasa yang benar dan jelas.

3. Istilah Ilmiah: Gunakan istilah ilmiah dengan benar dan sesuai dengan definisi yang
diterima dalam bidang ilmu yang relevan.

4. Referensi: Sumber informasi dan penelitian harus diacu dengan benar menggunakan
gaya penulisan kutipan yang sesuai, seperti APA, MLA, atau Chicago, tergantung pada
pedoman yang berlaku dalam disiplin ilmu tertentu.

5. Jenis Huruf: Biasanya, karya tulis ilmiah menggunakan jenis huruf Times New Roman
atau Arial dengan ukuran 12, dan paragraf diketik dengan jarak ganda.

6. Penomoran Halaman: Setiap halaman sebaiknya diberi nomor halaman, terutama pada
bagian-bagian tertentu seperti abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar.

7. Judul: Judul karya tulis sebaiknya mencerminkan konten secara akurat dan harus
mencerminkan tujuan dan kontribusi unik dari karya tersebut.

8. Gaya Kutipan: Kutipan dari sumber lain sebaiknya diindikasikan dengan jelas dan
mengikuti format yang sesuai. Ini membantu membuktikan klaim dan memperkuat
argumen.

9. Daftar Referensi: Karya tulis ilmiah biasanya memiliki daftar referensi di bagian akhir,
yang mencantumkan semua sumber yang digunakan dalam karya tersebut.

10. Konsistensi: Penting untuk menjaga konsistensi dalam penggunaan huruf, format, dan
gaya penulisan sepanjang karya tulis.

B. Penulisan Kata

Penulisan kata dalam karya tulis ilmiah mengacu pada aturan dan pedoman yang digunakan
untuk menulis kata-kata dengan benar dan konsisten dalam konteks akademik. Penulisan
kata yang baik dan benar sangat penting dalam karya tulis ilmiah karena dapat
mempengaruhi pemahaman, kejelasan, dan kesan profesionalisme dalam tulisan.

Berikut adalah beberapa prinsip penting dalam penulisan kata dalam karya tulis ilmiah:

1. Ejaan yang Benar: Pastikan kata-kata dieja dengan benar sesuai dengan aturan ejaan
bahasa yang digunakan.

2. Konsistensi: Gunakan konsistensi dalam penulisan kata-kata, terutama dalam


penggunaan kata-kata yang memiliki variasi ejaan atau penulisan alternative.

3. Pemisahan Kata: Perhatikan pemisahan kata yang benar, terutama dalam penggunaan
tanda hubung (-) dan pemisahan akhir baris yang tepat.

4. Penggunaan Kata Baku: Gunakan kata-kata baku yang diakui secara resmi dan berlaku
dalam bahasa yang digunakan. Hindari penggunaan kata-kata slang, kata-kata yang tidak
baku, atau kata-kata yang tidak lazim.

5. Kesesuaian Kata: Pilih kata yang tepat dan sesuai untuk menyampaikan makna yang
diinginkan. Hindari penggunaan kata-kata ambigu, kata-kata yang memiliki banyak
interpretasi, atau kata-kata yang terlalu umum.

6. Gaya Penulisan: Ikuti gaya penulisan yang ditetapkan oleh lembaga atau jurnal yang
bersangkutan. Misalnya, beberapa gaya penulisan seperti APA, MLA, atau Chicago
Style memiliki pedoman khusus untuk penulisan kata dalam karya tulis ilmiah.

C. Penulisan Unsur Serapan

Penulisan unsur serapan dalam karya tulis ilmiah merujuk pada penggunaan kata atau frasa
dari bahasa asing yang telah masuk ke dalam bahasa Indonesia. Unsur serapan ini dapat
berasal dari berbagai bahasa, seperti bahasa Inggris, bahasa Latin, bahasa Arab, bahasa
Belanda, dan lain-lain. Penggunaan unsur serapan dalam karya tulis ilmiah seringkali terjadi
karena adanya kebutuhan untuk menyampaikan konsep atau istilah yang tidak memiliki
padanan langsung dalam bahasa Indonesia.

Dalam penulisan unsur serapan dalam karya tulis ilmiah, terdapat beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan:

1. Penulisan yang Konsisten

2. Penyesuaian Ejaan

3. Penyesuaian Tanda Baca

4. Penyesuaian Tatabahasa

5. Penjelasan atau Definisi


D. Tanda Baca

Tanda baca dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah simbol atau tanda tertentu yang
digunakan dalam teks untuk memberikan struktur, arti, dan keterbacaan yang tepat. Tanda
baca ini membantu pembaca untuk memahami hubungan antara kata-kata, kalimat, dan
paragraf, serta mengindikasikan nuansa makna tertentu dalam teks. Penggunaan tanda baca
yang benar sangat penting dalam karya tulis ilmiah karena dapat memengaruhi interpretasi
teks dan memberikan kesan profesionalisme dalam penulisan.

Berikut adalah beberapa tanda baca yang umum digunakan dalam karya tulis ilmiah beserta
contohnya:

1. Tanda Titik (.)

Digunakan untuk mengakhiri kalimat.

Contoh: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor X terhadap hasil Y.

2. Tanda Koma (,)

Digunakan untuk memisahkan unsur dalam kalimat, seperti kata atau frasa yang
memiliki fungsi yang sama.

Contoh: Penelitian ini melibatkan responden dari berbagai usia, pendidikan, dan latar
belakang pekerjaan.

3. Tanda Titik Koma (;)

Digunakan untuk memisahkan kalimat yang memiliki hubungan erat, tetapi tidak sekuat
hubungan dalam paragraf terpisah.

4. Tanda Dua Titik (:)

Digunakan untuk memperkenalkan daftar, penjelasan, atau kutipan.

5. Tanda Tanya (?)

Digunakan untuk pertanyaan langsung atau kalimat yang mengandung rasa penasaran.

6. Tanda Tanya Tunggal (!)

Digunakan untuk menyatakan kejutan, kegembiraan, atau emosi lainnya.

7. Tanda Tanya Seru (!)

Digunakan untuk pertanyaan retoris atau pernyataan yang mengejutkan.

8. Tanda Petik (" ")

Digunakan untuk mengutip kata atau kalimat langsung.


9. Tanda Kurung (())

Digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau memberikan penjelasan pada


kalimat utama.

10. Tanda Garis Miring (/)

Digunakan untuk memisahkan kata atau frasa yang memiliki arti yang sama atau
digunakan sebagai pengganti kata "atau".

E. Kutipan

Kutipan dalam karya tulis ilmiah adalah penggunaan langsung atau tak langsung dari kata-
kata, ide, konsep, atau pernyataan dari sumber yang digunakan untuk mendukung argumen
atau klaim yang dibuat dalam karya tulis tersebut. Kutipan digunakan untuk memberikan
bukti, otoritas, atau dukungan ilmiah pada pernyataan yang dibuat oleh penulis.

Penggunaan kutipan memiliki beberapa tujuan dalam karya tulis ilmiah:

1. Mendukung pernyataan: Kutipan digunakan untuk mendukung argumen atau pernyataan


yang dibuat oleh penulis. Dengan mengutip sumber yang relevan dan terpercaya, penulis
dapat memberikan bukti atau otoritas tambahan pada pernyataannya.

2. Menghindari plagiarisme: Kutipan digunakan untuk menghormati hak cipta dan karya
orang lain. Dengan mengutip sumber dengan benar, penulis menghindari plagiarisme,
yang merupakan tindakan melanggar etika ilmiah dengan mengklaim ide atau kata-kata
orang lain sebagai miliknya sendiri.

3. Memberikan referensi: Kutipan digunakan untuk memberikan rujukan kepada sumber


yang digunakan dalam karya tulis. Ini membantu pembaca untuk menemukan dan
membaca sumber asli yang dikutip oleh penulis.

Ada dua jenis kutipan yang umum digunakan dalam karya tulis ilmiah:

1. Kutipan langsung: Ini adalah penggunaan kata-kata yang persis sama dari sumber asli.
Kutipan langsung ditempatkan di dalam tanda kutip (" ") dan biasanya diberi nomor
halaman jika ada.

2. Kutipan tak langsung: Ini adalah penggunaan ide, konsep, atau pernyataan dari sumber
asli dengan kata-kata penulis sendiri. Kutipan tak langsung tidak ditempatkan di dalam
tanda kutip tetapi tetap harus menyebutkan sumbernya.

F. Catatan Kaki

Catatan kaki dalam karya tulis ilmiah adalah bentuk referensi yang digunakan untuk
memberikan informasi tambahan atau menjelaskan suatu konsep, istilah, atau pernyataan
yang muncul dalam teks utama. Catatan kaki biasanya ditempatkan di bagian bawah
halaman dan ditandai dengan angka atau simbol tertentu, seperti asterisk (*) atau huruf kecil
(a, b, c).

Tujuan penggunaan catatan kaki dalam karya tulis ilmiah adalah:

1. Memberikan informasi tambahan: Catatan kaki digunakan untuk memberikan informasi


yang tidak dapat dimasukkan ke dalam teks utama, tetapi relevan dengan topik yang
dibahas. Ini dapat berupa definisi, penjelasan, rujukan tambahan, atau kutipan yang lebih
panjang.

2. Menjelaskan istilah atau konsep: Catatan kaki juga digunakan untuk menjelaskan istilah
teknis, konsep yang kompleks, atau acronim yang mungkin tidak dikenal oleh pembaca.
Dengan memberikan penjelasan di catatan kaki, penulis dapat memastikan bahwa
pembaca memahami dengan baik apa yang dimaksud dalam teks utama.

3. Referensi tambahan: Catatan kaki dapat digunakan untuk memberikan referensi


tambahan atau sumber yang relevan dengan topik yang dibahas. Hal ini memungkinkan
pembaca untuk menelusuri dan membaca lebih lanjut tentang topik yang dipaparkan
dalam teks utama.

G. Daftar Pustaka

 Cantumkan semua sumber yang digunakan dalam daftar pustaka, termasuk buku, jurnal,
artikel, dan sumber elektronik.
 Urutkan daftar pustaka sesuai dengan gaya penulisan yang digunakan (APA, MLA,
Chicago, dll.).
 Cantumkan informasi yang lengkap dan akurat untuk setiap sumber, seperti nama
penulis, judul, tahun terbit, nama jurnal, dan halaman.

BAB VIII

A. Bagian Pendahuluan

 Bagian pendahuluan bertujuan untuk memperkenalkan topik karya ilmiah, memberikan


latar belakang yang relevan, dan merumuskan tujuan penelitian atau masalah yang akan
dibahas.
 Pendahuluan harus dimulai dengan pengantar yang menarik perhatian pembaca dan
menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.
 Jelaskan latar belakang penelitian yang relevan dan tuliskan tinjauan pustaka terkait.
 Rumuskan permasalahan atau tujuan penelitian secara jelas dan ringkas.
 Sampaikan hipotesis, tujuan, atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam karya
ilmiah.
 Akhiri pendahuluan dengan merangkum struktur karya ilmiah secara keseluruhan.
B. Bagian Isi

 Bagian isi merupakan inti dari karya ilmiah, di mana Anda menyajikan dan
mengembangkan argumen, analisis, dan temuan Anda.
 Organisasi isi haruslah terstruktur dengan baik, dengan menggunakan paragraf yang
koheren dan logis.
 Gunakan subbab atau subjudul yang sesuai untuk membagi topik menjadi bagian-bagian
yang terorganisir.
 Sampaikan argumen dan analisis dengan menggunakan bukti yang kuat, seperti data,
fakta, kutipan, atau hasil penelitian.
 Jelaskan secara rinci hasil penelitian atau temuan yang relevan dengan topik.
 Pastikan untuk memberikan interpretasi yang tepat terhadap hasil penelitian atau temuan
yang disajikan.
 Sesuaikan gaya penulisan dengan gaya penulisan yang digunakan dalam disiplin ilmu
yang relevan (misalnya, APA, MLA, Chicago).

C. Bagian Penutup

Bagian penutupan bertujuan untuk menyimpulkan dan merangkum karya ilmiah,


mengulang tujuan dan temuan utama, dan memberikan kesimpulan yang kuat.
Ringkas kembali temuan atau hasil penelitian yang telah dipresentasikan dalam isi.
Tinjau kembali tujuan penelitian dan sampaikan apakah tujuan tersebut tercapai.
Sampaikan implikasi dari temuan atau hasil penelitian dan berikan saran atau
rekomendasi (jika relevan).
Akhiri penutupan dengan menyajikan kesimpulan yang kuat dan menarik, serta
mengajukan pertanyaan atau saran untuk penelitian atau studi lanjutan (jika relevan).

Selain itu, pastikan untuk mematuhi aturan gaya penulisan yang digunakan dalam disiplin
ilmu Anda, seperti APA, MLA, atau Chicago. Ini berlaku untuk penulisan kutipan,
penyusunan daftar pustaka, pengaturan halaman, dan format lainnya.

Penting untuk konsisten dalam penggunaan tata cara penulisan karya ilmiah dan
menyusunnya dengan baik agar tulisan Anda memiliki alur yang jelas dan mudah
dipahami oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.rijalhabibulloh.com/2021/05/makalah-pemakaian-huruf-pemakaian-
tanda.html?m=1

https://www.kompasiana.com/winnaadelia7153/641c005c4addee6b673ebd72/pemakaian-dan-
penggunaan-huruf-dan-kata

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/kaidah-pengutipan-dalam-karya-tulis-ilmiah/

https://www.researchgate.net/profile/Meda-Aji-
Saputro/publication/328955366_Tata_Cara_Penulisan_Karya_Ilmiah/links/5becfd3b92851c6b2
7bf774e/Tata-Cara-Penulisan-Karya-Ilmiah

https://ejaan.kemdikbud.go.id/eyd/unsur-serapan/

Anda mungkin juga menyukai