Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PENGUTIPAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP

KREDIBILITAS PENULISAN ILMIAH


Dinda Aulia
Universitas Negeri Padang, Indonesia

ABSTRAK

Kutipan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai pengambil alihan
satu kalimat atau lebih dari sebuah karya dari tulisan orang lain yang kemudian dijadikan
tujuan untuk mengilustrasikan atau memperkuat dan juga memperkokoh argument yang
terdapat di dalam tulisan tersebut. Kutipan tidak langsung juga dikenal dengan sebagai
kutipan persial atau kutipan tidak harfiah adalah penggunaan ide atau gagasan dari sumber
asli yang diambil secara bebas dan diungkapkan ulang dengan kata-kata sendiri. Kutipan
tidak langsung memainkan peran penting dalam menunjukkan pemahaman terhadap materi
yang dikutip dan memberikan interpretasi atau analisis yang lebih mendalam terhadap konten
tersebut.

PEMBAHASAN

Pengutipan tidak langsung dalam penulisan ilmiah memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kredibilitas sebuah karya. Dengan mengacu pada sumber-sumber yang sudah diakui
dan dihormati dalam bidang ilmu tertentu, penulis dapat memperkuat argumennya dan
menunjukkan dasar teoritis yang kuat untuk penelitiannya. Pengutipan tidak langsung juga
menunjukkan bahwa penulis telah melakukan riset mendalam dan memahami konteks
literatur yang relevan, sehingga meningkatkan kepercayaan pembaca terhadap penelitian
tersebut. Oleh karena itu, pengutipan yang tepat dan relevan sangat penting dalam
meningkatkan kredibilitas penulisan ilmiah.

Di setiap karya tulis ilmiah pasti ada bagian yang diambil dari ide, argumen, analisa, dan atau
hasil penelitian orang lain. Bagian inilah yang dinamakan kutipan. Peran penting dari kutipan
adalah dipakai untuk mendukung argumen dan analisa kita. Kutipan bisa diambil dari
berbagai sumber, baik teks maupun audio visual, baik dari media print sampai online, juga
bisa dokumen yang published maupun unpublished. Semua jenis dokumen dapat digunakan
menjadi bagian dalam tulisan ilmiah, untuk mendukung karya tulis kita. Yang perlu diingat
setiap kali mengambil ide, argumen, tulisan, hasil penelitian, dan sebagainya dari orang lain
adalah harus mencantumkan asal-usul kutipan dalam sumber kutipan dan secara mendetail
dalam daftar pustaka. Kutipan tidak lansung menurut (erita hunuwidiastuti, 2015)

Ciri-ciri kutipan tidak langsung

1. Penyajian Ulang dalam Kata-kata Sendiri


Ciri yang paling mencolok adalah pengungkapan kemabli ide atau informasi dari
sumber asli menggunakan kata-kata sendiri. Kita juga bisa menyampaikan informasi
dengan gaya penulisan yang mencerminkan cara berpikir dan gaya bahasa.
2. Tidak Menggunakan Tanda Kutip
Kutipan tidak langsung tidak menggunakan tanda kutip (“….”) seperti yang
digunakan dalam kutipan langsung. Katena tidak menggambil kata-kata yang tepat
sumber asli, tanda kutip tidak diperlukan, namun tidak harus menyebutkan sumber
asal dalam teks atau memberi rujukan yang tepat di akhir tulisan.
3. Menggabungkan Ide dengan Analisis Pribadi
Kutipan tidak langsung memungkinkan kita untuk menggabungkan ide atau informasi
dari sumber asli dengan pemikiran dan analisis pribadi. Ini membantu dalam
membangun argumen yang lebih kaya dan nuansakan, serta menunjukkan pemahaman
yang lebih mendalam tentang subjek yang dibahas.
4. Fleksibilitas dalam Menyajikan Informasi
Kita memiliki fleksibilitas dalam menyusun ulang atau mengubah cara penyajian
informasi dari sumber asli. Ini memungkinkan untuk menyesuaikan materi dengan
konteks tulisan, aliran naratif, atau fokus spesifik yang ingin sampaikan kepada
pembaca.
5. Menghindari Pengulangan Kata-kata Asli
Dalam kutipan tidak langsung, kita menghindari pengulangan kata-kata yang tepat
dari sumber asli. Kita tidak hanya menyalin kata demi kata, tetapi berusaha untuk
merangkai ulang kata-kata tersebut agar sesuai dengan struktur dan gaya penulisan .
6. Memberikan Penghargaan kepada Sumber Asal
Meskipun tidak menggunakan tanda kutip, kita tetap harus memberikan pengakuan
yang pantas kepada sumber asal. Ini dapat dilakukan melalui penulisan rujukan yang
tepat di akhir tulisan atau dengan mengidentifikasi sumbernya dalam teks.
Contoh Kutipan Tidak Langsung

1. Menurut pendapat Malcolm Gladwell, dibutuhkan sekitar 10.000 jam praktik untuk
mencapai tingkat kecakapan yang tinggi dalam suatu keterampilan. Ini menunjukkan
bahwa dedikasi dan latihan konsisten berperan penting dalam keberhasilan.
2. Albert Einstein percaya bahwa imajinasi adalah faktor yang lebih penting daripada
pengetahuan. Dia menekankan bahwa imajinasi memungkinkan manusia melampaui
batasan dan menghasilkan konsep-konsep inovatif.
3. Psikolog Carol Dweck mempopulerkan konsep “pemikiran tetap” dan “pemikiran
berkembang.” Dia mengajarkan bahwa sikap mental seseorang terhadap kemampuan
mereka memainkan peran besar dalam pencapaian dan perkembangan.
4. Stephen Covey mengajarkan pentingnya “keutamaan” dalam manajemen waktu. Dia
berpendapat bahwa fokus pada tugas-tugas yang paling penting, bukan sekadar yang
mendesak, adalah kunci produktivitas yang lebih baik.
5. Penulis dan penyair Maya Angelou percaya bahwa Anda akan diingat oleh orang atas
cara Anda membuat mereka merasa. Ini menggarisbawahi pentingnya empati dan
interaksi manusiawi.

Cara Menulis Kutipan

1. Pilih Kutipan yang Relevan

Tentukan kutipan yang paling relevan dengan topik atau argumen yang sedang Anda
bahas. Pastikan kutipan tersebut menyampaikan ide atau informasi yang ingin Anda
sertakan dalam tulisan Anda.

2. Putuskan Apakah akan Menggunakan Kutipan Langsung atau Tidak Langsung

Anda perlu memutuskan apakah ingin menggunakan kutipan langsung (menggunakan


kata-kata asli sumber) atau kutipan tidak langsung (menyampaikan ide dengan kata-kata
Anda sendiri). Pilih jenis kutipan yang paling sesuai dengan konteks dan gaya penulisan
Anda.

3. Gunakan Tanda Kutip (Hanya untuk Kutipan Langsung)


Jika Anda memutuskan untuk menggunakan kutipan langsung, letakkan kutipan di dalam
tanda kutip (“”). Ini menunjukkan bahwa Anda mengambil kata-kata yang tepat dari
sumber.

4. Sertakan Informasi Sumber

Setelah kutipan, sertakan informasi sumber seperti nama penulis, judul karya, tahun
publikasi, dan halaman (jika relevan). Ini memberikan pengakuan kepada penulis asli dan
memungkinkan pembaca untuk merujuk kembali ke sumber asal.

5. Integrasikan Kutipan dengan Konteks Anda

Pastikan kutipan terintegrasi dengan lancar ke dalam teks Anda. Jelaskan konteks atau
kaitan antara kutipan dan topik yang Anda bahas. Ini membantu pembaca memahami
mengapa Anda memilih kutipan tersebut.

6. Garis Bawah atau Pecahkan Teks (Jika Diperlukan)

Anda bisa memasukkan kutipan langsung dengan memasukkannya sebagai bagian dari
kalimat Anda atau dengan memisahkannya menjadi paragraf terpisah, tergantung pada
panjang dan signifikansinya.

7. Edit dan Rujuk Kembali

Pastikan kutipan tersebut tidak menyebabkan kesalahan interpretasi atau distorsi makna.
Jika perlu, sesuaikan kata-kata atau tata bahasa untuk memastikan kelancaran dan
kejelasan.

8. Tambahkan Rujukan Penuh pada Daftar Referensi (Jika Diperlukan)

Jika Anda menulis dalam format yang memerlukan daftar referensi, pastikan Anda
mencantumkan sumber kutipan secara lengkap pada daftar referensi di akhir tulisan Anda.

9. Pastikan Konsistensi Gaya Penulisan

Pastikan Anda mengikuti pedoman gaya penulisan yang sesuai dengan aturan kutipan dan
rujukan yang diterima dalam disiplin ilmu Anda (seperti APA, MLA, Chicago, dll.).

10. Identifikasi Sumber yang Akan Dikutip


Tentukan sumber yang akan Anda gunakan sebagai kutipan. Ini bisa berupa buku, artikel
jurnal, pidato, wawancara, atau sumber lainnya. Pastikan Anda memiliki akses yang sah
dan legal terhadap sumber ini.

11. Pahami Konteks Kutipan

Baca sumber dengan cermat dan pahami konteks di mana kutipan muncul. Pastikan Anda
memahami makna keseluruhan kutipan dan bagaimana itu mendukung poin atau argumen
yang ingin Anda buat.

Anda mungkin juga menyukai