Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayat
serta taufik-Nya karena atas berkat dan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Sejarah, Kedudukan, serta Fungsi Bahasa Indonesia” selesai tepat pada
waktunya. Tentu saja dalam penyelesaian makalah ini, penulis tidak lupa menghaturkan
ucapan terima kasih khususnya kepada saudara TAUFIK HIDAYAT serta pihak-pihak yang
telah membrikan motivasi dan arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari pembaca demi menyempurnakan makalah ini
di kemudian hari. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................6
3.2 Saran.....................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan salah satu bagian dalam kebudayaan yang ada pada semua
masyarakat di dunia. Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan tulisan. Sebagai bagian dari
kebudayaan di mana manusia memegang peranan penting, bahasa juga turut ambil
bagian dalam peran manusia itu karena fungsinya sebagai alat komunikasi yang terus
berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Demikian juga,
Bahasa Indonesia menjadi sarana budaya dan sarana berpikir masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, peranan Bahasa Indonesia menjadi sangat penting. Mengingat pentingnya
bahasa Indonesia, kami sebagai mahasiswa dituntut untuk lebih memahami bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Yang salah satunya adalah dengan mengetahui sejarah,
kedudukan, serta fungsi bahasa Indonesia. Untuk itulah materi ini sangat penting untuk
dipelajari, karena sangat disayangkan jika sebagai pemakai bahasa Indonesia tidak
mengetahui tentang sejarah, kedudukan, serta fungsi bahasa Indonesia.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dari penulisan makalah ini adalah;
1. Untuk mengetahui sejarah bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan memahami kedudukan.
3. Untuk memahami fungsi bahasa Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari
cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara
sejak abad-abad awal penanggalan modern. Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi
ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar
ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya oleh Kerajaan
Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya
sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi,
dimana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan dialek "o"
sedangkan dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi
beragam. Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat
dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan
bahasa Belanda untuk para pegawai pribumi dinilai lemah. Pada awal abad ke-20 perpecahan
dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Bahasa Melayu mulai dipakai di
kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan
ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo
berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan
Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari
berbahasa Melayu Kuna.
Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa
Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan
prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada zaman
Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran
agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di
Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara
maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar
Nusantara. Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di
Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-louen
(I-Tsing:63,159), Kou-luen (I-Tsing:183), K’ouen-louen (Ferrand, 1919), Kw’enlun
(Alisjahbana, 1971:1089). Kun’lun (Parnikel, 1977:91), K’un-lun (Prentice, 1078:19), yang
berdampingan dengan Sanskerta. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan
(lingua franca) di Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu. Perkembangan dan
2
pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang
berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun
1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri,
Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin. Bahasa Melayu
menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah
Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa
perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena
bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur kata.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928.
2. Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan. Hal ini
tercantum dalam Sumpah pemuda (28-10-1928). Ini berarti bahwa bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai Bahasa Nasional. Kedua adalah sebagai Bahasa Negara.
3. Bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai Bahasa nasional, Bahasa Negara, dan
Bahasa baku.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-
sumber dan referensi yang lebih banyak tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan dan saran dari para pembaca agar makalah ini dapat kami
evaluasi dan perbaiki sehingga pembaca dapat memahami makalah ini dengan baik.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://coretanwnh.blogspot.com/2013/09/sejarah-fungsi-dan-kedudukan- bahasa.html
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/Sekilas-Tentang-
Sejarah-Bahasa-Indonesia
http://furanaa.com/blog/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia/
http://elgrid.wordpress.com/2011/11/06/kedudukan-bahasa-indonesia/
http://blog-kuliah.blogspot.com/2012/12/fungsi-bahasa-indonesia.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19936/4/Chapter%20I.pdf
http://blogbersama1908.blogspot.com/2013/01/contoh-makalah-sejarah-bahasa-
indonesia.html