Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target pembangunan, upaya
menurunkan AKI (hamil, melahirkan, dan nifas) sangat dibutuhkan pelayanan Antenatal
Care (ANC) yang berkualitas sesuai standar kebijakan pemerintah, yaitu sekurang-
kurangnya 6 kali selama masa kehamilan, 2 kali pada trimester pertama, 1 kali pada
trimester kedua, dan 3 kali pada trimester ketiga.
Antenatal care (ANC) merupakan program terencana berupa observasi, edukasi, dan
penanganan medic pada ibu hamil, dengan tujuan menjaga agar ibu sehat selama
kehamilan, persalinan, dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan, memantau kemungkinan adanya
risiko-risiko kehamilan, merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan
risiko tinggi dan menurunkan morbilitas dan mortalitas ibu dan janin perinatal.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan percepatan penurunan angka kematian ibu
(AKI) per tahun sebesar 7,5% sehingga AKI pada tahun 2024 menjadi 151 per 100.000
Kelahiran Hidup . Berdasarkan data Komdat yang diunduh pada 11 Januari 2022, jumlah
kematian ibu tahun 2021 sejumlah 1.188 kasus, dengan kasus kematian ibu tertinggi di
Kabupaten Karawang sebanyak 117 kasus. Dibandingkan tahun 2020 terdapat 745 kasus
kematian ibu, tahun 2021 mengalami peningkatan kasus kematian ibu sebesar 443 kasus
sehingga menjadi kematian terbanyak tahun 2021 karena dikarenakan Covid-19 dengan
persentase 40%. Kematian ibu terjadi paling banyak saat hamil dan nifas dengan
spesifikasi ibu meninggal paling banyak pada usia reproduktif yaitu 20 – 35 tahun dan
masih banyak yang di atas usia 35 tahun dengan persentase 36%.
Sulawesi Selatan merupakan satu dari lima provinsi dengan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian bayi Tertinggi di Indoenesia, di samping DKI Jakarta, Banten, Jawa
Timur, dan Sumatera Utara. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan,
di tahun 2021 total angka kematian ibu di Sulsel sebesar 195 kasus, sedang angka
kematian bayi mencapai 844 kasus. Sedangkan di Kabupaten Gowa sendiri jumlah
kematian ibu di tahun 2021 adalah 17 orang dan di tahun 2022 sampai bulan agustus
sebanyak 9 orang.

1
Cakupan kunjungan ANC di UPT Puskesmas Parigi sesuai dengan data yang saya
ambil dari laporan PWS KIA 3 bulan terakhir yaitu bulan Juli, Agustus, dan September
masih belum sesuai dengan kunjungan yang seharusnya. K1 utnuk bulan November,
Desember dan Januari seharusnya sama dengan K6 di bulan Juli, Agustus dan September.
Dimana kunjungan K1 di bulan November sebanyak 11 orang, Desember 9 orang dan
januari sebanyak 13 orang. Sedangkan K6 di bulan Juli hanya 9 orang, Agustus 8 orang,
dan September 10 orang. Dari data diatas bisa dilihat bahwa cakupan kunjungan ANC di
UPT Puskesmas Parigi belum lengkap karena K1dan K6 datanya belum sesuai, padahal
K1 di 9 bulan kemudian harus sesuai dengan K6.
Di antara strategi intervensi yang bisa dilakukan dalam menurunkan angka kematian
ibu dan bayi menurutnya adalah peningkatan akses layanan bagi ibu dan bayi, peningkatan
kualitas layanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan penguatan tata kelola.
Kolaborasi pentahelix antara pemerintah, masyarakat, akademisi organisasi profesi, media
dan dunia usaha dapat dilakukan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Pelaksana/Terampil-Bidan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya juga
dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang
berkompeten, profesional ,berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang
diembannya. Untuk itulah, Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN Pasal 63-64
dan PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS pasal 34-35 yakni CPNS wajib
menjalani masa percobaan, masa percobaan melalui proses diklat terintegrasi yang
tujuannya yaitu untuk membangun integritas, moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian unggul dan bertanggungjawab serta
memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Latsar ini dilaksanakan dalam
rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN. Kompetensi inilah yang kemudian
berperan dalam membentuk karakter ASN yang kuat, yaitu ASN yang mampu bersikap
dan bertindak professional dalam melayani masyarakat.
Bidan merupakan salah satu unsur ASN yang sangat perlu bersikap professional
dalam menjalankan jabatannya. Bidan yang professional berarti bidan yang bekerja sesuai
dengan bidang keahliannya. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam
membentuk karakter ASN yang kuat, yaitu ASN yang berintegritas, serta mampu
bersikap dan bertindak professional dalam melayani masyarakat.
Berdasarkan gambaran rasio yang hampir sama juga terjadi di wilayah kerja UPT
Puskesmas Parigi. Berbagai permasalahan pelayanan pemeriksaan ibu hamil masih jamak
ditemukan di tengah-tengah masyarakat, seperti rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang

2
tanda-tanda bahaya kehamilan. Uraian permasalahan di atas melatar belakangi penulis
mengambil topik isu Kurangnya cakupan kunjungan ANC Lengkap Di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Parigi

Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut
Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
yang Diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 Pasal 1 adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Instansi/Pemerintah diamanatkan untuk memberikan Pendidikan dan Pelatihan Terintegrasi
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan, dengan
mengedepankan penguatan nilai- nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 tahun
2021 Pasal 7, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil adalah pendidikan dan pelatihan
dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang,
ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai
bagian dari ASN menjadi profesional adalah Diklat Prajabatan.

ASN. Banyak ASN yang dalam menjalankan tugasnya kurang disiplin, kurang
bertanggung jawab, lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan
masyarakat.

Dengan adanya Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan pola


baru ini yang disebut dengan Pelatihan Dasar (LATSAR) diharapkan dapat membentuk kader
ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang disingkat

3
dengan BerAKHLAK. Dengan demikian peserta diklat prajabatan dapat menjadi ASN yang
profesional dalam menjalankan peran dan fungsinya.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Membentuk ASN yang profesional dan berkarakter dibentuk oleh nilai-nilai dasar
profesi ASN yang BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan yang Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
b. Tujuan Khusus
1) Berkurangnya AKI dan AKB
2) Berkurangnya ibu hamil resiko tinggi yang tidak terdeteksi
3) Cakupan K1 dan K6 memiliki data yang sesuai
2. Manfaat
a. Bagi Organisasi
Sasaran K1 dan K6 tercapai
b. Bagi peserta Diklat
Mampu memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN yakni BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adiptif,
Kolaboratif)
c. Bagi masyarakat
 Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.
 Mencegah dini resiko tinggi pada kehamilan

4
C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini meliputi aktualisasi nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK dalam kegiatan peningkatan mutu pelayanan dengan Peningkatan
Pemantauan cakupan Kunjungan ANC lengkap melalui KK KIA di UPT
Puskesmas Parigi Kab. Gowa melalui Sosialisasi dan Kunjungan rumah.
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal
dari factor resiko kehamilan. Pelayanan Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya. Dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan antenatal yang di tetapkan dalam standar pelayanan
kebidanan. Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium atau indikasi.

D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2022 sampai 9 November 2022
2. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan akan dilaksanakan di lingkungan kerja UPT Puskesmas Parigi

Anda mungkin juga menyukai