Revisi BAB 1 J0B021035 Nadentyan PPI...
Revisi BAB 1 J0B021035 Nadentyan PPI...
J0B021035
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penerjemahan adalah pengalihan pikiran atau gagasan dari suatu bahasa sumber ke dalam
bahasa yang lain. Penerjemahan adalah mengubah teks bahasa sumber (BSu) ke dalam teks
bahasa sasaran (BSa) dengan mempertimbangkan makna kedua bahasa sehingga diusahakan
semirip- miripnya ,dan harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa sasaran. Hasil
dari penerjemahan adalah terjemahan teks sasaran (TSa) yang sepadan dengan teks sumber
(TSu). Hasil terjemahan bias menggunakan bahasa Inggris, Mandarin, Indonesia, dan lain-lain.
Bahasa Mandarin adalah dialek bahasa Tionghoa yang menjadi bahasa ibu di Republik
Rakyat Tiongkok. Bahasa Mandarin menempat iurutan kedua didunia sebagai bahasa dengan
penutur terbanyak. Menguasai bahasa Mandarin akan memudahkan anda untuk menjalin
hubungan bisnis dan pendidikan dengan RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Salah satu
perusahaan yang memiliki hubungan bisnis dengan negara tirai bambu yaitu PT. Jinlin Luggage
Indonesia. Perusahaan yang bergerak dibidang industri barang dari kulit dan kulit buatan untuk
keperluan pribadi yang hasil produksinya berupatas (back packs dan luggage).
PT. Jinlin Luggage Indonesia menghasilkan produk berupa back packs dan luggage
ternama. Perusahaan ini telah lulus sertifikasi sistem manajemen lingkungan ISO14001,
sertifikasi sistem manajemen mutu ISO9001, audit BSCI, audit GMP dan telah mendapatkan
perizinan sebagai perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat yang diterbitkan oleh Kanwil
Jateng DIY di Tahun 2019. Untuk meningkatkan pengecekan terhadap dokumen administrasi di
PT. Jinlin Luggage Indonesia yang belum mempunyai dokumen administrasi berbahasa
Mandarin, sehingga komunikasi diantara direktur dan staf yang berasal dari Tiongkok yang tidak
bisa berbahasa Indonesia sehingga kesulitan untuk memahami isi dokumen administrasi.
Untuk menyikapi masalah tersebut penulis berinisiatif menerjemahkan dokumen
administrasi PT. Jinlin Luggage Indonesia dari bahasa Indonesia kebahasa Mandarin agar dapat
memahami informasi dokumen administrasi tersebut. Penulis menerjemahkan dokumen
administrasi PT. Jinlin Luggage Indonesia dengan menggunakan metode komunikatif. Metode
tersebut menggunakan makna konstektual yang tepat dan memperhatikan prinsip-prinsip
komunikasi sehingga aspek bahasa dapat diterima dan pesan penulis dapat langsung dipahami
oleh investor, direktur, dan staf dari China.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana upaya PT. Jinlin Luggage Indonesia dalam mengatasi kesenjangan komunikas
diantara investor asing kahususnya yang berasal dari Tiongkok, direktur, dan staf ?
1.3 Tujuan Praktik Kerja
Untuk mengatasi kendala di PT. Jinlin Luggage Indonesia, tujuan praktik kerja ini adalah :
Menghasilkan terjemahan Dokumen Administrasi berbahasa Mandarin.
1.4 Manfaat Praktik Kerja
Pelaksanaan praktik kerja selain memiliki tujuan juga harus memiliki manfaat. Adapun manfaat
praktik kerja bagi beberapa pihak sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa Program Studi D-3 Bahasa Mandarin
1) Program ini mampu menjadi pembelajaran yang selaras antara ilmu yang didapat di
bangku perkuliahan dan pengalaman mengaplikasikan ilmu tersebut di dunia kerja,
sehingga mahasiswa memiliki bekal kreativitas, wawasan, dan kualitas tenaga kerja ahli
untuk menghadapi dunia kerja nantinya.
2) Menambah pengetahuan tentang proses penerjemahan dokumen administrasi di PT. Jinlin
Luggage Indonesia
3) Menambah pengetahuan dan proses kerja di PT. Jinlin Luggage Indonesia.
4) Menambah referensi bagi para mahasiswa D-3 Bahasa Mandarin khususnya di bidang
penerjemahan.
2. Bagi program D-3 Bahasa Mandarin
1) Meningkatkan kompetensi calon lulusan program studi D-3 Bahasa Mandarin dalam
bidang penerjemahan.
2) Terjalinnya hubungan yang baik antara Program Studi D-3 Bahasa Mandarin Universitas
Jenderal Soedirman dengan lembaga/instansi tempat mahasiswa menjalankan praktik
kerja lapangan.
3) Menambah referensi terkait dengan penerjemahan dokumen administrasi.
3. Bagi PT. Jinlin luggage Indonesia Provinsi Semarang
1) Memiliki terjemahan dokumen administrasi berbahasa Mandarin sehingga
meningkatkaan kinerja dan fasilitas layanan yang ada di PT. Jinlin Luggage Indonesia.
2) Memperoleh bantuan baik dari segi tenaga, waktu dan pikiran agar lebih cepat
menyelesaikan pekerjaan.
3) Membantu efektifitas kerja dan menjadi jembatan komunikasi di PT. Jinlin Luggage
Indonesia khususnya dalam hal komunikasi menggunakan penerjemahan dokumen
administrasi dalam upaya mencegah kesalahpahaman dan kinerja pegawai.
2
1.5 Prosedur Pelaksanaan Praktik Kerja
Terdapat beberapa prosedur dalam melaksanakan praktik kerja, meliputi :
1.Tahap Persiapan
a. Mahasiswa telah menempuh mata kuliah sebanyak 80 SKS.
b. Waktu praktik kerja dilaksanakan selama 24 minggu dimulai dari semester 5.
c. Mencari informasi tentang praktik kerja.
d. Melakukan observasi terkait dengan potensi penerjemahan dan kegiatan-kegiatan apa saja
yang dapat dilakukan di PT. Jinlin Luggage Indonesia yang berhubungan dengan
penggunaan Bahasa Mandarin.
e. Mengkonsultasikan usulan praktik kerja kepada dosen pembimbing.
f. Mengajukan judul usulan praktik kerja kepada dosen pembimbing.
g. Mengajukan permohonan izin praktik kerja pada bagian pendidikan serta meminta surat
pengantar untuk praktik kerja kepada bagian pendidikan Fakultas Ilmu Budaya.
h. Mengajukan surat pengantar dan proposal usulan praktik kerja kepada instansi yang
menjadi lokasi praktik kerja.
i. Pelaksanaan praktik kerja.
2.Tahap Pelaksanaan
a. Tempat : PT. Jinlin Luggage Indonesia, Bambankerep, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50211
b. Waktu : 1 November 2023 – 1 April 2024
c. Bidang : Penerjemah Bahasa Mandarin
3. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT. Jinlin Luggage Indonesia.
Minggu Uraian Kegiatan
Bulan ke-1
I a. Mengumpulkan informasi mengenai tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
b. Konsultasi tempat praktik kerja dengan dosen pembimbing
II a. Pra Survei di PT. Jinlin Luggage Indonesia
b. Mewawancarai narasumber
c. Mengamati untuk menemukan masalah yang terjadi pada PT. Jinlin Luggage
Indonesia
III Pemberian materi berupa Sokumen Administrasi berbahasa Indonesia oleh
kepala PT. Jinlin Luggage Indonesia
IV a. Konsultasi dengan dosen pembimbing
b. Menentukan judul sesuai arahan dosen pembimbing
Bulan ke-2
V Mengurus dokumen yang dibutuhkan untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL)
VI Mendaftar Praktik Kerja Lapangan (PKL)
VII a. Menyusun Proposal Usulan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
b. Konsultasi Proposal Usulan Praktik Kerja Lapangan (PKL) kepada dosen
pembimbing
3
VIII Melakukan Seminar Proposal Usulan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Bulan ke-3
IX Pra Survei di PT. Jinlin Luggage Indonesia
X Sosialisasi dari pembimbing praktik kerja di Pt. Jinlin Luggage Indonesia
XI Penempatan di PT. Jinlin Luggage Indonesia
XII Pengenalan lingkungan PT. Jinlin Luggage Indonesia
Bulan ke-4
XIII Pengenalan pegawai dan staff PT. Jinlin Luggage Indonesia
XIV Mengamati sistem kerja di PT. Jinlin Luggage Indonesia
XV Mengamati topik yang akan diangkat di PT. Jinlin Luggage Indonesia
XVI Pengenalan dokumen administrasi PT. Jinlin Luggage Indonesia
Bulan ke-5
XVII Diberikan tugas menerjemahkan Dokumen Administrasi PT. Jinlin Luggage
Indonesia
XVIII Mengikuti rapat di PT. Jinlin Luggage Indonesia
XIX a. Membaca dan mempelajari materi Dokumen Administrasi PT. Jinlin Luggage
Indonesia
b. Mencari data dan informasi tambahan untuk menerjemahkan Dokumen
Administrasi PT. Jinlin Luggage Indonesia
c. Mendapatkan seluruh data-data yang telah diperoleh selama Praktik Kerja
Lapangan (PKL)
XX Mulai menerjemahkan Dokumen Administrasi PT. Jinlin Luggage Indonesia
Bulan ke-6
XXI Menganalisis data-data yang telah diperoleh untuk penyusunan Laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL)
XXII Konsultasi hasil terjemahan dengan dosen pembimbing
XXIII Konsultasi penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan dosen
pembimbing
XXIV a. Menyerahkan hasil terjemahan Dokumen Administrasi PT. Jinlin Luggage
Indonesia
b. Penerimaan nilai Praktik Kerja Lapangan (PKL)
4
1.6 Profil Instansi
Nama : PT. Jinlin Luggage Indonesia
Alamat : Bambankerep, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50211
No. Telp : (0247618743)
1.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara. Dilihat dari segi cara atau
metode pengumpulan data maka metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi,
wawancara, kuesioner, dokumentasi dan gabungan keempatnya. Metode pengumpulan data yang
dilakukan oleh penulis sebagai berikut :
1.7.1 Metode Wawancara
Menurut Moelong (2012:186) menjelaskan Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Menurut Sugiyono (2017:233) Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur,
semi terstruktur dan tak terstruktur. Adapun jenis wawancara terbagi menjadi tiga yaitu:
a) Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian beberapa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah
disiapkan.
b) Wawancara Semi Terstruktur
Beberapa penegertian wawancara semi terstruktur yang dijelaskan oleh para ahli antara lain:
Menurut Sugiyono (2012:233) mengemukakan bahwa wawancara semitersrtuktur adalah
untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat, ide-idenya. Dasar pertimbangan pemilihan wawancara semi terstruktur
karena pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur sehingga
akan timbul keakraban antara peneliti dan responden yang ada pada akhirnya akan
memudahkan peneliti dalam menghimpun data. Menurut Arikunto (2016:270)
mengemukakan bahwa wawancara semi terstruktur merupakan bentuk wawancara yang
mula-mula peneliti menanyakan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu
diperdalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa
meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.
c) Wawancara Tak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah, wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur,
peneliti dapat mengetahi hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam
menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi. Wawancara digunakan oleh peneliti
5
untuk memperoleh informasi langsung dari staf PT. Jinlin Luggage Indonesia mengenai
hambatan komunikasi dalam bekerja.
Pada hakikatnya wawancara merupakan suatu percakapan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih berhadapan secara fisik mengenai suatu objek yang akan diteliti. Penulis
menggunakan metode wawancara karena metode ini sangat membantu penulis untuk
memperoleh informasi. Dengan melakukan wawancara, penulis mendapatkan informasi
terkait hal-hal yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir. Informasi yang didapat seperti,
data PT.Jinlin Luggage Indonesia, metode dan teknik penerjemahan, cara mengetahui
penulisan karya ilmiah yang benar serta kamus eletronik untuk proses penerjemahan.
6
c) Observasi Tak Terstruktur (unstuctured observation)
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang
apa yang akan di observasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang
apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen
yang telah baku, tetapi berupa rambu-rambu pengamatan. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik observasi partisipasi pasif yaitu dalam pengumpulan data, peneliti
datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan
tersebut. Kegiatan observasi partisipasi pasif sini dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan terhadap analisis kendala komunikasi antara direktur dan staf karyawan dalam
bekerja di PT. Jinlin Luggage Indonesia.
7
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Anggi. 2016. Perancangan Sistem Informasi Penyedia Jasa Internet Pada PT. Citra
Jelajah Informatika. Prosiding Akuntansi, 183-188.
Apriliawati, Denisa. 2020. Diary Study Sebagai Metode Pengumpulan Data Pada Riset
Kuantitatif: Sebuah Literature Review. Journal of Psychological Perspective.
Apriliyanti, Dina. 2021. Penerjemahan Booklet Promosi Wisata Alam Banyumas Berbahasa
Mandarin Menggunakan Metode Komunikatif di Dinporabudpar Banyumas. Universitas
Jenderal Soedirman.
Aufa, C.N. 2020. Kegiatan Penerjemahan Leaflet Profil Di Museum Affandi Yogyakarta Dari
Bahasa Indonesia Ke Bahasa Mandarin Dengan Metode Adaptasi. Universitas Jenderal
Soedirman.
Hasanah, Hasyim. 2017. Teknik-Teknik Observasi. At-Taqaddum 8 (1), 21-46.
Rachmawati, Tutik.2017. Metode Pengumpulan Dara dalam Penelitian Kualitatif. Bandung:
UNPAR Press.
Sugiono, Agus dkk. 2015. Makna Pajak Dan Retribusi Perspektif Wajib Pajak Pedagang Kaki
Lima. Jurnal Akuntansi Multiparadigma 6 (1),
Sugiono, Nanang. 2017. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Buku Kebiasaan-Kebiasaan
Inspiratif KH Ahmad Dahlan Dan KH Hasyim Asy'ari Karya M. Sanus. Fakultas
Tarbiyah.
Sugiono, Shiddiq. 2021. Strategi Komunikasi Membangun Customer Relationship Pada
Inkubator Bisnis Puspiptek. ETTISAL: Journal of Communication 5 (2), 291-309.
Yuliana, Tuti. 2020. Analisis Kehidupan Tentara Berdasarkan Cerpen Tuo Shui De Rizi (驮⽔的
⽇⼦) Hari-hari Membawa Air Karya Wen Yajun. Universitas Darma Persada.