PIO
(PELAYANAN INFORMASI OBAT)
DISUSUN OLEH :
NOFREZA DWIYANTI
1848201026
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat. Tidak lupa, Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, Saya tentu menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari PIO?
2. Apa tujuan dari PIO?
3. Apa saja metode dari PIO?
4. Apa Fungsi-fungsi dari PIO?
5. Apa Sumber dari PIO?
6. Apa saja ciri-ciri PIO?
7. Apa manfaat dari PIO?
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari PIO
2. Untuk mengetahui tujuan dari PIO
3. Untuk mengetahuimetode yang digunakan pada PIO
4. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari PIO?
5. Untuk mengetahui sumber pada PIO
6. Untuk mengetahui ciri-ciri PIO
7. Untuk mengetahui manfaat dari PIO
A. Pengertian
B. Tujuan
Pelayanan informasi obat rnerupakan salah satu bentuk pekerjaan kefarmasian. Evaluasi kegiatan
pelayanan informasi obat perlu dilakukan untuk menjamin peresepan dan penggunaan obat yang
rasional.
Tujuan dari PIO antara lain (Kurniawan dan Chabib, 2010) adalah :
1. Menunjang ketersediaan dan penggunaan obat yang rasional, berorientasi kepada pasien,
tenaga kesehatan dan pihak lain.
2. Menyediakan dan memberikan informasi obat kepada pasien, tenaga kesehatan, dan
pihak lain.
3. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan
obat.
4. Memberi informasi yag tepat & akurat
5. Menunjukkan perhatian kpd pasien
6. Membantu pasien dlm mengatur penggunaan obatnya
7. Memberi keterampilan penggunaan obatnya & Cegah / minimalkan efek samping obat.
C. Metode
Terdapat dua metode yang digunakan dalam informasi obat, yaitu metode tertulis dan metode
tidak tertulis. Informasi tertulis yang sudah biasa diberikan adalah penulisan etiket pada kemasan
obat. Informasi ini biasanya diikuti dengan informasi lisan yang disampaikan pada saat
penyerahan obat kepada pasien. Informasi obat terkait dengan edukasi dan konseling, sehingga
keduanya harus diperhatikan agar apoteker secara efektif mampu memotivasi pasien untuk
belajar dan berpartisipasi aktif dalam regimen terapinya.
1. Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker selama 24 jam atau on call disesuaikan
dengan kondisi rumah sakit.
2.Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker pada jam kerja, sedangdiluar iam kerja
dilayani oleh apoteker instalasi farmasiyang sedang tugas jaga.
3. Pelayanan informasi obat dilayani oleh apoteker pada jam kerja, dan tidak ada pelayanan
informasi obat diluar jam kerja.
4. Tidak ada petugas khusus pelayanan informasi obat, dilayani oleh semuaapoteker instalasi
farmasi, baik pada jam kerja maupun diluar jam kerja.
5. Tidak ada apoteker khusus, pelayanan informasi obat dilayani oleh semuaapoteker instalasi
farmasi di jam kerja dan tidak ada pelayanan informasiobat diluar jam kerja. (Direktorat jendral
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan departemen kesehatan RI:2006)
Apoteker berkewajiban memastikan bahwa pasien mengerti maksud dari terapi obat dan cara
penggunaan yang tepat. Untuk itu diperlukan keterampilan dalam berkomunikasi agar pasien
termotivasi dan taat pada regimen terapinya.
Seluruh jawaban yang diberikan oleh pelayanan informasi obat harus didokumentasikan
sebagai catatan dari kegiatan yang dilakukan maupun sebagai informasi yang berguna bagi
pertanyaan berikutnya dan evaluasi terhadap kegiatan pelayanan informasi obat dan program
jaminan mutu.Informasi yang diberikan oleh industri farmasi termasuk data formulasi,data efek
samping atau data obat investigasi yang diberikan untuk kenyamanan pasien harus bersifat
rahasia. Informasi obat seperti ini hanya digunakan untuk kondisi yang memungkinkan untuk
dipublikasikan atau tidak. Apoteker informasi obat mempunyai tanggung jawab untuk
menyimpan sumber informasi rahasia kepada penanya. Informasi yang berhubungan dengan
pasienharus dirahasiakan. &etika pasien diberikan informasi khusus lainnya sebagai tambahan
informasi yang diperlukan pasien seperti literatur, publikasi dan lainlain, identitas pasien harus
disimpan. Identitas pasien harus dirahasiakan dari pihak lain kecuali ada persetujuan dari pasien
F. Konseling pasieng.
H. Riset danpenelitian
Sumber informasi obat adalah buku farmakope Indonesia, Informasi spesialit obat
Indonesia ISO, Informasi obat nasianal Indonesia IONI, farmakologi dan terapi, serta buku-buku
lainnya. Informasi obat juga dapatdiperoleh dari setiap kemasan atau brosur obat yang berisi:
2.Komposisi
4. Dosis pemakaian
5. cara pemakaian
8.Tanggal kadaluarsa
F. Ciri-Ciri PIO
1. Mandiri
2. Objektif
3. Seimbang Ilmiah
4. Berorientasi kpd pasien
5. Pro Aktif
G. Manfaat PIO
1. Meningkatkan kepatuhan pasien
2. Mencegah kesalahan penggunaan obat
3. Pengobatan menjadi efektif
4. Terbina hubungan profesional yg baik dengan pasien dan profesi kesehatan lain
5. Meningkatkan Citra profesi Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA