Oleh: Asep Sobari, Lc Sirah Community Indonesia (SCI) Pokok Bahasan Transparansi Dakwah
Menjaga Sahabat sebagai
Aset Dakwah
Menguatkan Ilmu &
Tazkiyah
Manajemen Konflik dengan Quraisy
Memenangkan Opini Petunjuk Ilahi
وأنذر عشيرتك األقربني ~ واخفض جناحك ملن اتبعك من املؤمنني
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabat
terdekatmu - dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.”
(QS asy-Syu`ara: 214-215)
Transparansi Dakwah Rasulullah Saw menyampaikan isu-isu utama dakwah dengan jelas dan tegas sehingga mudah difahami lawan bicara. Isu-isu tersebut mencakup, antara lain: ketuhanan, al-Qur’an (wahyu), kenabian, hubungan dunia dan akhirat, risalah Islam, dst.
Transparansi dakwah membentuk visi yang jelas
tentang Islam bagi pengikut maupun penentang. Quraisy Faham Islam Terminologi Kufr (QS al-Baqarah: 6) sebagai dampak transparansi dakwah.
Pemahaman para penentang Nabi Saw tentang
Islam dapat dilihat dari sikap Abu Lahab pada pertemuan Bani Hasyim, al-Walid bin al-Mughirah ketika membangun opini, `Utbah bin Rabi`ah saat bernegosiasi, Amr bin al-Ash saat melobi Najasyi, dan Quraisy ketika menawarkan kompromi keyakinan (Surah al-Kafirun), dll. Al-‐Walid & Keindahan Al-‐Qur’an
“Sesungguhnya pada ucapannya itu terdapat
keindahan, penuh pesona; di bagian bawah, dahan-dahannya sangat kokoh. Di bagian atas, buah-buahnya begitu ranum. Semua yang kalian katakan tentang dia adalah salah.”
(Ibn Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyyah)
`Utbah & Risalah Islam “Aku telah mendengar langsung ucapan yang, demi Allah, tidak pernah kudengar sebelumnya. Demi Allah, ia bukan puisi, sihir, ataupun mantera.
Wahai segenap Quraisy, ikutilah kata-kataku dan terimalah keputusanku!
Biarkan Muhammad dengan kegiatannya selama ini; jangan ganggu dia. Demi Allah, apa yang diucapkannya akan menjelma jadi sesuatu yang luar biasa.
Jika orang-orang Arab membunuhnya, berarti perhitungan kalian
dengannya telah diselesaikan orang lain. Tapi jika dia menang atas bangsa Arab, maka kekuasaannya menjadi kekuasaan kalian, kehormatannya menjadi kehormatan kalian, dan kalian menjadi orang yang paling bahagia dengan posisinya.” (Ibn Ishaq, as-Sirah an-Nabawiyyah) Menjaga Aset Dakwah
Aset dakwah di Mekah terbagi dua, yaitu:
1. Keluarga (Bani Hasyim & Bani al-Muththalib).
2. Para sahabat yang beriman.
Menjaga Sahabat Fokus mendidik para sahabat dengan ajaran-ajaran Islam (tauhid, shalat, zakat, silaturrahim, dll.).
Menghindarkan sahabat dari konfrontasi dengan Quraisy.
Membentuk markas strategi dan pendidikan di rumah al-
Arqam (Dar al-Arqam).
Memerdekakan budak (Bilal, Amir bin Fuhairah, dll.)
Menghijrahkan sebagian besar sahabat ke Habasyah.
Manajemen Konflik Meski dakwah Islam bertentangan dengan seluruh orang musyrik, tapi tidak semua orang di Mekah memusuhi Nabi Saw.
Perlawanan terhadap Nabi Saw hanya dilakukan
oleh kelompok elite atau al-Mala’.
al-Mala’ adalah kelompok masyarakat yang
menikmati kemapanan sistem kehidupan di Mekah yang diwarisi dari tradisi (Aba’iyyah). Memenangkan Opini Keperibadian Nabi Saw yang agung menjadi modal utama memenangkan opini.