AULA RAHMAWATI
2111437252
UNIVERSITAS RIAU
AULA RAHMAWATI
2111437252
C. Rencana Keperawatan
D. Implementasi
Implementasi asuhan keperawatan pada Tn. S didasarkan pada SIKI
dimana diagnosis pertama yaitu pola napas tidak efektfif dengan intervensi
manajemen pola napas dilakukan tindakan observasi yaitu memonitor pola
napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas), memonitor bunyi napas tambahan
(mis. Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi), memonitor sputum (jumlah, warna,
aroma). Tindakan terapeutik yang dapat dilakukan yaitu memposisikan pasien
semi fowler/fowler, memberikan minum hangat, memberikan oksigen via
nasal canul 3 l/m. selanjutnya tindakan pemantauan respirasi yaitu dengan
melakukan palpasi kesimetrisan ekspansi paru, mengauskultasi bunyi napas,
dan memonitor saturasi oksigen.
Diagnosis kedua dengan penurunan curah jantung dilakukan intervensi
perawatan jantung dengan tindakan observasi yaitu dengan mengidentifikasi
tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dispenea, kelelahan,
adema ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea, peningkatan CPV),
mengidentifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi
peningkatan berat badan, hepatomegali ditensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi
basah, oliguria, batuk, kulit pucat), memonitor tekanan darah, memonitor
intake dan output cairan, memonitor saturasi oksigen, memonitor keluhan
nyeri dada, monitor EKG 12 sadapan, memonitor aritmia (kelainan irama dan
frekwensi), memeriksa tekanan darah dan frekwensi nadi sebelum pemberian
obat. Tindakan terapeutik yang dapat dilakukan yaitu memposisikan pasien
semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman,
memberikan oksigen untuk memepertahankan saturasi oksigen >94, dan
menganjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi.
Diagnsis ketiga yaitu gangguan pola tidur, dilakukan intervensi
dukungan tidur dengan tindakan observasi mengidentifikasi pola aktivitas dan
tidur, mengidentifikasi faktor pengganggu tidur, mengidentifikasi makanan dan
minuman yang mengganggu tidur, mengidentifikasi obat tidur yang dikonsumsi .
tindakan terapuetik yang dilakukan yaitu dengan memodifikasi lingkungan,
membatasi waktu tidur siang, memfasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur,
menetapkan jadwal tidur rutin, menyesuaikan jadwal pemberian obat dan tindakan
untuk menunjang siklus tidur terjaga, menjelaskan pentingnya tidur cukup selama
sakit, menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur, dan melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan dengan terapi murottal Al-Qur’an.
Terapi murottal Al-Qur’an diberikan untuk meningkatkan kualitas tidur,
menurunkan kecemasan dan memberikan efek rileks, mengurangi ketegangan
pada saraf dan memberikan efek psikologis yang positif.
E. Evaluasi
Penentuan evaluasi mengenai kondisi pasien setelah pemberian intervensi
keperawatan didasarkan kepada luaran yang diharapkan bersumber dari SLKI.
Diagnosis keperawatan pertama dengan masalah pola napas tidak efektif diatasi
dengan manajemen jalan napas dan pemantauan respirasi didapatkan hasil pasien
mengatakan merasa lebih nyaman setelah diposisikan semi fowler, sesak
sudah mulai berkurang, namun badannya masih terasa lelah. Data objektif
didapatkan pasien tampak lebih tenang dan nyaman, tidak tampak penggunaan
otot bantu pernapasan, tidak tampak pernapasan cuping hidung,
pengembangan dada simeris kiri dan kanan, pola napas normal dengan RR: 20
x/menit, dan SpO2: 100%.