Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

COD
Chemical Oxygen Demand

Disusun oleh:
1. Erliana Oktavia Kumalasari (G1C020083)
2. Rianti Oktaviana Dewi (G1C020084)
3. Riska Wahyuni (G1C020086)
4. Devi Afna Arfani (G1C020087)
5. Regie Kania Oktavia (G1C020088)
6. Putri Nopia Rinto (G1C020089)

PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya
diakhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kimia
Amami dengan judul “COD (Chemical Oxygen Demand)”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta salam dari pembaca untuk makalah ini. Supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Semarang, 8 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...........................................................................................1
2. Rumusan Masalah.......................................................................................2
3. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi…......................................................................................................3
2. Analisis COD................................................................................................3
3. Dampak CO..................................................................................................3
4. Sumber Air Limbah ....................................................................................4
5. Metode Pengukuran COD ……...................................................................5
6. Teknik Pengolahan Limbah ………………………………………………5
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan..................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Chemical oxygen Demand (COD) atau kebutuhan oksigen kimia
(KOK) merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi
zat- zat organik yang ada dalam sampel air atau banyaknya oksigen yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi zat- zat organik menjadi CO2 dan H2O
Pada reaksi ini hampir semua zat yaitu sekitar 85% dapat teroksidasi
menjadi CO2 dan H2O
dalam suasana asam, sedangkan penguraian secara biologi (BOD) tidak
semua zat organik dapat diuraikan oleh bakteri. Angka COD merupakan
ukuran bagi pencemaran air oleh zat- zat organic yang secara alamiah
dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan
berkurangnya oksigen terlarut didalam air .
Beberapa bahan organik tertentu yang terdapat pada air limbah,
kebal terhadap degradasi biologis dan ada beberapa diantaranya yang
beracun meskipun pada konsentrasi yang rendah. Bahan yang tidak dapat
didegradasi secara biologis tersebut akan didegradasi secara kimiawi
melalui proses oksidasi, jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi tersebut dikenal dengan Chemical Oxygen Demand. Kadar
COD dalam air limbah berkurang seiring dengan berkurangnya
konsentrasi bahan organik yang terdapat dalam air limbah, konsentrasi
bahan organik yang rendah tidak selalu dapat direduksi dengan metode
pengolahan yang konvensional.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian COD?
2. Apa analisis COD?
3. Apa dampak COD?
4. Darimana saja sumber air limbah?
5. Bagaimana metode pengukuran COD?
6. Bagaimana teknik pengolahan limbah?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian COD
2. Mengetahui analisis COD
3. Mengetahui dampak COD
4. Mengetahui sumber air limbah
5. Mengetahui metode pengukuran COD
6. Mengetahui teknik pengolahan limbah

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi COD
COD merupakan oksigen (mg O2) yang diperlukan untuk
mengoksidasi senyawa organic secara kimawi, yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat organik dalam 1 liter air dengan menggunakan oksidator
kalium dikromat selama 2 jam pada suhu 150°C. Hasil analisis COD
menunjukkan bahwa kandungan senyawa organic yang terdapat dalam
limbah. (25) Pengoksidasi ion bikromat K2Cr2O7 yang digunakan sebagi
sumber oksigen (oxidizing agent), COD menjadi angka yang menjadi
sumber pencemaran bagi zat-zat organis secara alamiah dan dapat
dioksidasi dengan proses mikrobiologis yang menyebabkan oksigen
terlarut berkurang didalam air.
B. Analisis COD
Prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu
kalium bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel (dengan volume
diketahui) yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat,
kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan
kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium
bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat
dihitung dan nilai COD dapat ditentukan
C. Dampak COD
a) Dampak COD terhadap kesehatan manusia
Akibat dari konsntrasi COD yang tinggi dalam badan air
menunjukkan bahwa adanya bahan pencemar organik dalam jumlah tinggi
jumlah mikroorganisme baik secara patogen dan tidak patogen yang dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit untuk manusia.

vi
b) Terhadap lingkungan
Konsentrasi COD yang tinggi dapat menimbulkan dan
menyebabkan kandungan oksigen terlarut didalam badan air menjadi
rendah, bahkan habis. Faktor ini dapat mengakibatkan oksigen sebagai
sember kehidupan bagi makhluk yang berada didalam air seperti hewan
dan tumbuhan air, tidak dapat terpenuhi sehingga makhluk air tersebut
bisa terncam mati dan tidak dapat berkembang biak dengan baik.
D. Sumber Air Limbah
1) Rumah tangga (limbah domestic)
Limbah rumah tangga adalah air hasil buangan yang berasal dari
penggunaaan untuk kebersihan seperti gabungan hasil kegiatan dapur,
kamar mandi, toilet dan bekas cucian.
2) Limbah perkotaan (municipal wastes water)
Air buangan yang berasal dari daerah seperti perkantoran,
perdagangan, hotel, restoran, dan tempat-tempat aktivitas perdagangan
lainnya.
3) Limbah industri (industrial wastes water)
Jenis bahan sisa atau bahan buangan yang berasal dari hasil
pengolahan suatu industri dan dapat menjadi limbah yang sangat
berbahaya bagi lingkungan hidup manusia tumbuhan dan hewan.
Komposisi air Limbah:

Protein 65%
Organik Karbohidrat 25%
Bahan Lemak 10%
Air Padat
Limbah Butiran garam
Anorganik
Air 99,9% metal

vii
E. Metode Pengukuran COD
Pada pengukuran COD dilakukan dengan metode refluxs
spektrofotometri. Refluk spektrofotometri adalah metode pengujian yang
dilakukan untuk menguji COD dalam air limbah dengan reduksi Cr2O72-
secara spektrofotometri pada kisaran nilai COD 100 mg/l sampai dengan
900 mg/l pada panjang gelombang 600 nm. Peralatan yang digunakan
seperti : reflux, penggunaan asam pekat, dan titrasi. Metode pengukuran
COD juga dapat didasarkan pada ketentuan bahwa semua bahan organic
yang terkandung dapat dioksidasi menjadi CO2 dan H2O dengan bantuan
oksidator yang kuat dalam keasaman. Maka dapat dikatakan semakin
tinggi jumlah COD yang dihasilkan semakin tinggi kadar oksigen terlarut
untuk dioksidasi dan oksigen yang tersedia untuk biota diperairan semakin
rendah. Dengan baku mutu untuk parameter COD menurut peraturan
daerah provinsi jawa tengah nomor 5 tahun 2012 yaitu COD 100-150 mg/l
F. Teknik Pengolahan Limbah
Air limbah yang mengandung COD dapat diidentifikasi dengan
melakukan metode pengukuran menggunakan peralatan khusus reflux,
penggunaan asam pekat, pemanasan dan titrasi. Peralatan reflux digunakan
untuk menghindari berkurangnya produksi air limbah karena pemanasan.
Pengendalian pencemaran air limbah dapat ditentukan dengan baku mutu
air limbah itu sendiri seperti yang telah ditentukan oleh peraturan
pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 dimana kadar COD
pada air limbah yaitu 150 mg/l. Pengendalian air limbah dilakukan dengan
cara menurunkan jumlah COD yang terkandung dalam air limbah tersebut
yaitu:
a) Penambahan oksidasi Yaitu penambahan zat-zat yang dapat
mengoksidasi polutan dalam air, oksidator yang biasanya digunkan
seperti kaporit dan hidrogen peroksida

viii
b) Reaksi kimia koagulasi dan floktuasi Reaksi ini digunakan untuk
menghilangkan TSS yang ada didalam air, dan kadar COD juga
otomatis akan ikut turun, dalam hal ini penambahan flokulan harus
dilakukan dengan sangat teliti karena apabila dosis nya berlebih
maka akan menaikkan kadar COD.
c) Biological treatment kadar COD yang diatas 2000 ppm dapat
menggunkan anaerobik tapi jika nilai COD kecil atau rendah dapat
menggunakan aerobic
d) Penggunkan biocleaner Merupakan alat yang berfungsi untuk
menurunkan nilai COD secara efektif menggunkan cara yang
mudah dan tidak memakan biaya dan tempat yang luas
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014
tentang baku mutu air limbah dengan kadar unsur pencemar yang
keberadaan air limbah nya harus dikeluarkan atau dibuang kedalam media
air oleh suatu industri dalam setiap produksi yaitu sebagai berikut :

Kadar Beban pencemaran paling


Parameter tertinggi tinggi(kg/ton)
(mg/l) Sabun Deterjen Nabati
BOD55 75 0.60 1,88 0,075
COD 180 1,44 4,50 0,180
TSS 60 0,48 1,50 0,06
Minyak&lema 15 0,120 0,375 0,015
k
Fosfat(PO4) 2 0,016 0,05 0,002
pH 3 0,024 0,075 0,003

ix
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
COD merupakan oksigen (mg O2) yang diperlukan untuk mengoksidasi senyawa
organic secara kimawi, yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik dalam 1
liter air dengan menggunakan oksidator kalium dikromat selama 2 jam pada suhu
150°C. Hasil analisis COD menunjukkan bahwa kandungan senyawa organic
yang terdapat dalam limbah.COD atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah
oksigen yang diperlukan agar limbah organik yang ada di dalam air dapat
teroksidasi melalui reaksi kimia. Limbah organik akan teroksidasi oleh kalium
bichromat (K2Cr2O4) sebagai sumber oksigen menjadi gas CO2 dan H2O serta
sejumlah ion Chrom

x
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmualambercak.blogspot.com/2013/04/pengertian-chemical-oxygen-
demand-cod.html
http://goelanzsaw.blogspot.com/2013/03/analisa-cod-dalam-air.html
http://repository.unimus.ac.id/2579/4/BAB%20II.pdf
https://www.scribd.com/doc/250720037/Makalah-COD

xi

Anda mungkin juga menyukai