Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM PENGOLAHAN LIMBAH

MAKALAH
BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND)

PEMBIMBING : Dr. Mahyati , S.T., M.Si

NAMA : Esa Wahyuni


NIM : 33119055
KELAS : 2C- D3 TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


TAHUN AJARAN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND “
dengan tepat waktu.

Di dalam pembuatan makalah ini saya menyadari bahwa ini semua berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini. Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, saya telah berupaya sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan baik.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Saya mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Pangkep, Januari 2021

Esa Wahyuni

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Pengertian BOD .......................................................................................3


B. Prinsip Analisi BOD .................................................................................4
C. Kelebihan dan Kekurangan BOD..............................................................4
D. Metode Pengukuran BOD.........................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................7
A. Kesimpulan 7

Daftar Pustaka.......................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kehidupan mikroorgaisme, seperti ikan dan hewan air lainnya, tidak lepas dari
kandungan oksigen yang terlarut di dalam air, tidak berbeda dengan manusia dan
mahkluk hidup lainnya yang ada di darat, yang juga memerlukan oksigen dari udara agar
tetap bertahan. Air yang tidak mengandung oksigen tidak dapat memberikan kehidupan
bagi mikroorganisme, ikan dan hewan lainnya Oksigen yang terlarut didalam air sangat
penting artinya bagi kehidupan. Untuk memenuhi kehidupannya, manusia tidak hanya
tergantung pada makanan yang berasal dari daratan saj, akan tetapi juga tergantung pada
makanan yang berasal dari air.
Kemajuan industry dan teknologi seringkali berdampak pula terhaap keadaan air
lingkungan, baik air sungai, air laut, air danau maupun air tanah. Dampak ini disebabkan
adanya pencemaran air yang disebabkan oleh berbagai hal. Pada umumnya air
lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigenya sangat renda Hal itu karena
oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh mikroorganisme untuk memecah/
mendegradasi bahan buangan organic sehingga menjadi bahan yang mudah menguap
(yang ditandai dengan bau busuk).
Limbah domestik merupakan buangan yang berasal dari kamar mandi, kakus,
dapur, tempat cuci pakaian, cuci peralatan rumah tangga, apotek, rumah makan dan
sebagainya yang secara kuantitatif. Limbah tadi terdiri dari zat organik baik berupa padat
atau cair, bahan berbahaya, dan beracun (B3), garam terlarut, dan bakteri terutama
golongan fekal coli, jasad pathogen, dan parasit (Sastrawijaya, 2000).
Rumah makan merupakan salah satu sumber yang menghasilkan limbah cair
domestik yang memiliki kontribusi menimbulkan pencemaran badan air jika tidak diolah
terlebih dahulu. Sumber pencemar yang terkandung di dalam limbah rumah makan yaitu
diantaranya sisa-sisa kuah makanan yang mengandung zat organik (BOD, COD) di
dalamnya, dan air bekas pencucian alat masak dan makan. Beban BOD yang ditimbulkan
pada limbah cair kira-kira 80 gram orang per hari. Buangan dari dapur rumah tangga
yang dialirkan melalui alat penggiling sampah (grinder)akan menimbulkan BOD per

1
orang sebesar 30-50 %. Volume dan kekuatan limbah cair dari sekolah, kantor, pabrik
dan bangunan perdagangan bergantung pada jumlah jam operasi dan fasilitas makan yang
tersedia.
Meskipun warung makan tidak menghasilkan limbah cair dalam jumlah besar,
kekuatan limbah cairnya meningkat karena mengandung sampah dari kegiatan penyiapan
makanan dan pencucian (Asmadi dan Suharno, 2012).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Biochemical Oxygen Demand (BOD) ?
2. Bagaimana Prinsip Analisis BOD ?
3. Apa Kelebihan dan Kekurangan BOD ?
4. Bagaimana Metode Pengukuran BOD
C. Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian BOD
2. Menjelaskan Prinsip Analisis BOD
3. Menjelaskan Kelebihan dan Kekurangan BOD
4. Menjelaskan Metode Pengukuran BOD

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian BOD (Biochemical Oxygen Demand)

BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan


oleh mikroorganisme untuk mendegradasi bahan buangan organik yang ada di dalam
limbah cair pada suhu 20 ° C selama waktu inkubasi 5 hari. Parameter BOD digunakan
untuk mengetahui karakteristik senyawa kimia organik dalam limbah cair. Oksidasi
biologi diperlukan untuk mengurangi senyawa kimia organik dalam limbah cair. Pada
kondisi suhu optimal, kecukupan nutrien, kecukupan oksigen terlarut, nilai pH optimal,
maka mikroba dapat tumbu dan berkembang biak secara maksimal dengan menggunakan
substrat senyawa kimia organik dalam limbah cair. Proses penguraian bahan buangan
organik oleh bakteri aerobik adalah sebagai berikut.

C, H, ON. + (n + a/ 4-b/ 2-3c/ 4) O2 → CO2 + (a/ 2-3c/ 2) H2O + NH3 + E

bakteri aerobik

Reaksi kimia menunjukkan bahwa konversi mikroba terhadap senyawa berbahaya


dalam air limbah diubah menjadi gas CO2 dan air serta bahan seluler dan energi. Jika
senyawa organik dan anorganik terdapat dalam air limbah, maka diperlukan sejumlah
mikroba yang cukup besar.

Reaksi tersebut di atas memerlukan waktu yang cukup lama kira-kira 10 hari.
Dalam waktu 2 hari mungkin reaksi telah mencapai 50 %, dan dalam waktu 5 hari
mencapai sekitar 75 %.

Dengan adanya macam-macam air dengan jumlah mikroorganisme yang berbeda-


beda maka diperlukan perlakuan tersendiri dalam analisis BODnya. Misalnya pada air
yang tercemar oleh limbah antiseptik, diperlukan penambahan mikroorganisme yang
dapat beradaptasi dengan limbah tersebut atau dikurangi jumlah antiseptiknya sampai
batas yang diinginkan. Pada air yang mengandung banyak limbah organik, diperlukan
pena ahan bakteri benih supaya degradasi bahan organik tersebut dapat maksimal. Bakteri

3
benih harus diberikan waktu penyesuaian beberapa hari melalui kontak dengan air
buangan tersebut sebelum dapat digunakan sebagai benih pada analisis BOD.

B. Prinsip Analisis BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Pemeriksaan BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat organik dengan oksigen di
dalam air. Jumlah oksigen yang dikonsumsi oleh mikroba menunjukkan adanya senyawa
organik dalam limbah cair. Jika nilai BOD tinggi berarti konsentrasi oksigen terlarut
dalam limbah cair kecil di bawah ambang batas yang diizinkan sehingga ikan akan mati.
Nilai BOD untuk limbah industri sangat bervariasi mulai 100-10.000 ppm, untuk
itu sebelum dibuang ke lingkungan seperti sungai, danau, dan laut harus dilakukan
pengenceran untuk mencegah terjadinya penurunan konsentrasi oksigen terlarut. Apabila
oksigen terlarut di dalam air menurun, dapat mengganggu kehidupan hewan dan tanaman
air. Air yang mempunyai nilai BOD sampai 3 ppm masih dianggap cukup murni.

Nilai BOD digunakan untuk memonitor kualitas air dan biodegradasi senyawa
organik dalam limbah cair. Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa botol kedap udara
kapasitas 300 mL A berisi cuplikan limbah cair yang akan ditetapkan nilai BOD. Pada
botol kedap udara kapasitas 300 ml Blimbah cair diaeras dengan udara dan diukur
konsentrasi oksigen terlarut. Botol C berisi limbah cair kemudian diinkubasi pada suhu
20 ° C selama waktu inkubasi 5 hari dan sesudah 5 hari inkubasi, diukur nilai BOD-nya.
Nilai BODs digunakan untuk membandingkan kekuatan limbah cair. Analisis nilai BOD
dilakukan jika cuplikan limbah cair yang akan diukur nilai BOD paling lama 2 jam
sesudah pengambilan cuplikan limbah cair. Botol kedap udara yang diletakkan di dalam
waterbath thermostat ditaruh dalam ruang gelap untuk menghindari terjadinya oksigen
terlarut dari peristiwa fotosintesis.

C. Kelebihan dan Kekurangan BOD (Biochemical Oxygen Demand)


 Kelebihan BOD

(1). Mengetahui proporsi jumlah bahan organik yang mudah urai


(2). Mengetahui jumlah oksigen yang terpakai untuk dekomposisi perairan selama 5 hari

4
 Kelemahan BOD
Selain waktu analisis yang lama, kelemahan dari penentuan BOD lainnya adalah (Metcalf
& Eddy, 1991): diperlukannya benih bakteri (seed) yang teraklimatisasi dan aktif dalam
konsentrasi yang tinggi; diperlukan perlakuan pendahuluan tertentu bila perairan
diindikasi mengandung bahan toksik; dan efek atau pengaruh dari organisme nitrifikasi
(nitrifying organism) harus dikurangi. Meskipun ada kelemahan-kelemahan tersebut,
BOD tetap digunakan sampai sekarang. Hal ini menurut Metcalf & Eddy (1991) karena
beberapa alasan, terutama dalam hubungannya dengan pengolahan air limbah, yaitu
(1) BOD penting untuk mengetahui perkiraan jumlah oksigen yang akan diperlukan
untuk menstabilkan bahan organik yang ada secara biologi;
(2) untuk mengetahui ukuran fasilitas unit pengolahan limbah;
(3) untuk mengukur efisiensi suatu proses perlakuan dalam pengolahan limbah; dan
(4) untuk mengetahui kesesuaiannya dengan batasan yang diperbolehkan bagi
pembuangan air limbah.

D. Metode pengukuran BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Prinsip pengukuran BOD pada dasarnya cukup sederhana, yaitu mengukur


kandungan oksigen terlarut awal (DOi) dari sampel segera setelah pengambilan contoh,
kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah diinkubasi
selama 5 hari pada kondisi gelap dan suhu tetap (20oC) yang sering disebut dengan DO5.
Selisih DOi dan DO5 (DOi – DO5) merupakan nilai BOD yang dinyatakan dalam
miligram oksigen per liter (mg/L). Pengukuran oksigen dapat dilakukan secara analitik
dengan cara titrasi (metode Winkler, iodometri) atau dengan menggunakan alat yang
disebut DO meter yang dilengkapi dengan probe khusus. Jadi pada prinsipnya dalam
kondisi gelap, agar tidak terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen, dan
dalam suhu yang tetap selamalimahari, diharapkan hanya terjadi proses dekomposisi oleh
mikroorganime, sehingga yang terjadi hanyalah penggunaan oksigen, dan oksigen tersisa
ditera sebagai DO5. Yang penting diperhatikan dalam hal ini adalah mengupayakan agar
masih ada oksigen tersisa pada pengamatan hari kelima sehingga DO5 tidak nol. Bila
DO5 nol maka nilai BOD tidak dapat ditentukan.

5
Pada prakteknya, pengukuran BOD memerlukan kecermatan tertentu mengingat
kondisi sampel atau perairan yang sangat bervariasi, sehingga kemungkinan diperlukan
penetralan pH, pengenceran, aerasi, atau penambahan populasi bakteri. Pengenceran
dan/atau aerasi diperlukan agar masih cukup tersisa oksigen pada hari kelima. Secara
rinci metode pengukuran BOD diuraikan dalam APHA (1989), Umaly dan Cuvin, 1988;
Metcalf & Eddy, 1991) atau referensi mengenai analisis air lainnya.

Karena melibatkan mikroorganisme (bakteri) sebagai pengurai bahan organik,


maka analisis BOD memang cukup memerlukan waktu. Oksidasi biokimia adalah proses
yang lambat. Dalam waktu 20 hari, oksidasi bahan organik karbon mencapai 95 – 99 %,
dan dalam waktu 5 hari sekitar 60 – 70 % bahan organik telah terdekomposisi (Metcalf &
Eddy, 1991).Limahari inkubasi adalah kesepakatan umum dalam penentuan BOD. Bisa
saja BOD ditentukan dengan menggunakan waktu inkubasi yang berbeda, asalkan dengan
menyebut akanl ama waktu tersebut dalam nilai yang dilaporkan (misal BOD7, BOD10)
agar tidak salah dalam interpretasi atau memperbandingkan. Temperatur 20°C dalam
inkubasi juga merupakan temperatur standard. Temperatur 20 oC adalah nilai rata-rata
temperatur sungai beraliran lambat di daerah beriklim sedang (Metcalf & Eddy, 1991)
dimana teori BOD ini berasal. Untuk daerah tropik sepertiIndonesia, bisa jadi temperatur
inkubasi ini tidaklah tepat. Temperatur perairan tropik umumnya berkisar antara 25 – 30
°C, dengan temperatur inkubasi yang relatif lebih rendah bisa jadi aktivitas bakteri
pengurai juga lebih rendah dan tidak optimal sebagaimana yang diharapkan. Ini adalah
salah satu kelemahan lain BOD selain waktu penentuan yang lama tersebut.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan
oleh mikroorganisme untuk mendegradasi bahan buangan organik yang ada di dalam
limbah cair pada suhu 20°C selama waktu inkubasi 5 hari. Parameter BOD digunakan
untuk mengetahui karakteristik senyawa kimia organik dalam limbah cair. Oksidasi
biologi diperlukan untuk mengurangi senyawa kimia organik dalam limbah cair.

Prinsip pengukuran BOD pada dasarnya cukup sederhana, yaitu mengukur


kandungan oksigen terlarut awal (DOi) dari sampel segera setelah pengambilan
contoh, kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah
diinkubasi selama 5 hari pada kondisi gelap dan suhu tetap (20°C) yang sering
disebut dengan DO5.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/366283207/Kelebihan-BOD

https://habib00ugm.wordpress.com/2011/05/12/biochemical-oxygen-demand-bod-dan-
chemical-oxygen-demand-cod/

https://id.scribd.com/doc/316693790/Makalah-BOD-Dan-COD-PDF

Anda mungkin juga menyukai