Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TITANIUM DAN PADUANNYA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah


Mata Kuliah: Material Teknik

Dosen Pembimbing:
Nurkim, ST,.MM.,MT

Disusun Oleh:
Nama : Amri Simbolon
Nim : 2270011046
Program Studi : Teknik Mesin (P2K)

JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS KRINADWIPAYANA
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Titanium dan Paduannya dengan baik.

Makalah yang penulis susun ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan


kepada para pembaca tentang titanium dan paduannya, dimana material tersebut
sangat berguna bagi berbagai apikasi kehidupan. mempelajari tentang
karakteristik khusus dari material tersebut meliputi sifat-sifat, paduan, proses
pembuatan tentunya akan membuat pemahaman akan material tersebut akan
semakin baik.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, jika ada kekurangan, baik dalam materi,
cara penyajian, bahasa maupun contoh-contoh kasus, sudihlah kiranya pembaca
mengoreksi dan mengkritisinya. kritik dan saran dari berbagai pihak merupakan
suatu kehormatan bagi penulis dalam rangka kesempurnaan makalah ini lebih
lanjut.
Bekasi, 30 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Permasalahan.........................................................................................2

1.3 Tujuan....................................................................................................2

BAB II TITANIUM DAN PANDUANNYA..........................................................3

2.1 Sejarah...................................................................................................3

2.2 Pengertian..............................................................................................3

2.3 Sumber Titanium..................................................................................3

2.4 Sifat-Sifat Titanium...............................................................................5

2.4.1 Sifat Fisika................................................................................... 5

2.4.2 Sifat Kimia................................................................................... 6

2.5 Penggunaan Titanium............................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................8

3.1 Kesimpulan...........................................................................................8

DAFTAR ISI............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Titanium adalah logam berlimpah nomor empat di dunia setelah aluminium,
besi, dan magnesium. selain itu, titanium juga merupakan elemen berlimpah
kesembilan (mencakup 0,63% pada kerak bumi) ditemukan pada tahun 1791 di
Inggris oleh Reverend William Gregor, yang diberi nama sebagai ilmenite.

Elemen ini ditemukan kembali beberapa tahun kemudian oleh German


Chemist Heinrich Klaporth dalam bentuk rutile. logam titanium tidak pernah
ditemukan sendirian, keberadaannya selalu berikatan dengan mineral lainnya
seperti rutile, ilmenite, leucoxene, anatase, brookite, perovskite, dan sphene yang
ditemukan dalam titanat dan beberapa besi ore.

Titanium juga ditemukan dalam batu bara, abu, tanaman dan dalam tubuh
manusia (O. Carp, 2004). material yang mengandung titanium dan paling banyak
ada di bumi dan paling sering dimanfaatkan oleh manusia adalah rutile dan
anatase. rutile adalah bentuk paling stabil dari titania dan paling banyak
ditemukan pada sumber titanium.

Titanium dioksida dapat dibuat dari bahan-bahan alam yang ada di alam,
umumnya berasal dari ilminate yang berasal dari China, Norwegia, Uni Soviet
(pasir), Australia (pasir), Kanada dan Afrika selatan (pasir).

Titania dapat diaplikasikan sebagai bahan fotokatalisis, sensor gas,


pembersih polutan yang ada di udara, tanah dan air, sebagai bahan campuran cat
agar tahan korosi, pelapis alat-alat dibidang kedokteran, kosmetik, sel surya,
penyerap gelombang elektromagnetik dan lain-lain.

1
1.2 Permasalahan
Dalam memahami tentang bahan titanium dan molibdenum ini terdapat
beberapa aspek permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu sebagai
berikut:

 Sejarah dan pengertian titanium beserta panduannya.


 Proses pembuatan titanium dan cara pengaplikasiannya.
 Klasifikasi panduan titanium.

1.3 Tujuan
Makalah tentang bahan titanium dan panduan ini bertujuan untuk:

 Mengetauhi sifat-sifat dari titanium dan panduannya yang meliputi sifat fisik,
sifat kimia dan sifat mekanik.
 Mengetauhi proses pembuatan titanium.
 Mengetauhi aplikasi dari titanium dalam berbagai aspek.
 Mengetauhi panduan-panduan (alloy) dari titanium.

2
BAB II
TITANIUM DAN PANDUANNYA

2.1 Sejarah
Titanium ditemukan di Cornwall, Kerajaan Britania Raya pada tahun 1791
oleh Wiliam Gregor dan dinamai oleh Martin Heinrich Klaproth dari mitologi
Yunani Titan. elemen ini ada diantara deposit-deposit berbagai mineral,
diantaranya rutile dan ilmenit, yang banyak terdapat pada kerak bumi dan litosfer,
serta pada hampir semua makhluk hidup, batuan, air, dan tanah. logam ini
diekstrak dari bijih mineralnya melalui proses Kroll atau proses Hunter.

2.2 Pengertian
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol (Ti) dan nomor atom 22. unsur ini merupakan logam transisi yang ringan,
kuat dan berkilau, tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut aqua regia, dan
klorin) dengan warna purih metalik keperakan.

Bilangan oksidasi +4 mendominasi unsur titanium, tetapi senyawa pada


bilangan oksidasi +3 juga banyak ditemukan. umumnya titanium mempunyai
geometri koordinasi oktahedral pada kompleksnya, tetapi TiCI4 yang tetrahedral
adalah pengecualian karena bilangan oksidasinya tinggi. senyawa titanium (IV)
memiliki sifat ikatan kovalen tinggi tidak seperti logam transisi lainnya, komplek
aquo Ti (IV) tidak diketauhi.

2.3 Sumber Titanium


Titanium selalu berikatan dengan elemen-elemen lain di alam. titanium
merupakan unsur yang jumlahnya melimpah ke-9 di kerak bumi (0,63% berat
massa) dan  logam ke-7 paling berlimpah. titanium selalu ada dalam igneous
rock (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. dari 801
jenis batuan yang dianalisis oleh United States Geological Survey, terdapat 784
diantaranya mengandung titanium. perbandingan (Ti) di dalam tanah adalah
sekitar 0,5 sampai 1,5%.

3
Titanium ditemukan di meteorit dan telah dideteksi di dalam matahari
serta pada bintang tipe-M, yaitu jenis bintang dengan suhu terdingin dengan
temperatur permukaan sebesar 3200 oF atau 5790 oF. bebatuan yang diambil oleh
misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebanyak 12,1%. titanium juga
terdapat dalam mineral rutile (TiO2), ilmenite (FeTiO3), dan sphene, dan terdapat
titanate dan bijih besi. dari mineral-mineral  ini hanya rutile dan ilmenite memiliki
kegunaan secara ekonomi.

Berikut adalah tabel penjelasan mengenai sifat-sifat dari sumber-sumber titanium:


Kategori Mineral

Rumus Kimia Titanium dioksida (TiO2)

Warna Abu-abu,coklat,ungu atau hitam

Bentuk Kristal Segi Empat

Skala kekerasan Mohs 5,5-6,5

Berat jenis (g/cm3) 4,23-5,5

Kelarutan Tidak larut dalam asam


Tabel 1. Sifat Rutile

Rumus kimia FeTiO 3 FeTiO3

Bentuk kristal trigonal trigonal

Warna schwarz, stahlgrau hitam

Skala kekerasan Mohs 5 bis 5 5-5

(g/cm³) Berat Jenis (g / cm ³) 4,5 bis 5 4,5-5

Tabel 2. Sifat Ilmenit

hijau, kuning, putih, coklat atau


Warna
hitam

Bentuk Kristal Monoklinik

Berat jenis (g/cm3) 3,3 - 3,6

Tabel 3.Sifat Sphene

4
2.4 Sifat-Sifat Titanium
Titanium murni merupakan logam putih yang sangat bercahaya serta
memiliki berat jenis rendah, dan memiliki resistansi korosi yang baik. jika logam
ini tidak mengandung oksigen, ia bersifat ductile. titanium memiliki resistansi
terhadap asam sulfur dan asam hidroklorida yang larut, kebanyakan asam organik
lainnya, gas klor dan solusi klorida. titanium murni diketahui dapat menjadi
adioaktif setelah dibombardir dengan deuterons, radiasi yang dihasilkan adalah
positrons dan sinar gamma.

Ketika sinar gamma ini direaksikan dengan oksigen, dan ketika mencapai
suhu 550 °C (1022 °F), sinar tersebut bereaksi dengan klorin. kemudian bereaksi
dengan halogen yang lain dan menyerap hidrogen. logam ini dimorphic berbentuk
alfa heksagonal berubah menjadi bentuk beta kubus secara perlahan-lahan pada
suhu 880°C. logam titanium tidak bereaksi dengan fisiologi tubuh manusia
(physiologically inert).

2.4.1 Sifat Fisika


Nomor atom : 22
Massa atom : 47,90 g/mol
Elektronegativitas : 1,5
Densitas : 4,51 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur : 1660 °C
Titik didih : 3287 °C
Radius Vanderwaals : 0,147 nm
Energi ionisasi pertama : 658 kJ/mol
Energi ionisasi kedua : 1310 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga : 2652 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga : 4175 kJ/mol

5
2.4.2 Sifat Kimia
-Reaksi dengan air
Titanium bereaksi dengan air membentuk titanium dioksida dan hydrogen.
Ti(s) + 2H2O(g) → TiO2(s) + 2H2(g).
- Reaksi dengan Udara
Ketika titanium dibakar di udara akan menghasilkan titanium dioksida
dengan nyala putih yang terang dan ketika dibakar dengan nitrogen murni
akan menghasilkan titanium nitrida.
Ti(s) + O2(g) → TiO2(s).
2Ti(s) + N2(g) → TiN2(s).

- Reaksi dengan Asam


Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur
normal tetapi dengan asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks
anion (TiF6)3-
2Ti(s) + 2HF (aq) → 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq).

-Reaksi dengan Basa


Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal tetapi pada
keadaan panas.

-Reaksi dengan Halogen


Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi
dengan dengan Fluor berlangsung pada suhu 2000C.
Ti(s) + 2F2(s) → TiF4(s).
Ti(s) + 2CI2(g) → TiCI2(s).
Ti(s) + 2Br2(I) → TiBr2(s).
Ti(s) + 2I2(s) → TiI4(s).

6
2.5 Penggunaan Titanium
1. Titanium dioksida banyak digunakan sebagai pigmen putih dalam
lukisan outdoor karena memiliki sifat inert, daya pelapis mumpuni, serta
tahan terhadap paparan sinar UV matahari.
2. Titanium dioksida juga digunakan sebagai pemutih dan agen opicifying
pada enamel porseken sehingga tampak lebih cerah dan tahan asam.
sebuah lipstik umumnya mengandung 10% titanium.
3. Pada titanium memiliki karakteristik kuat meskipun berada pada suhu
tinggi, ringan, tahan korosi, dan mampu menahan suhu ekstrim.
4. Panduan titanium terutama digunakan di pesawat terbang, pipa untuk
pembangkit listrik, pelapis baja, kapal laut, pesawat ruang angkasa, serta
rudal.
5. Titanium dikenal memiliki kekuatan setara baja namun 45% lebih
ringan.
6. Dalam bidang medis, titanium digunakan untuk membuat pinggul dan
lutut buatan, serta pen untuk memperbaiki tulang yang patah, bahan
implan gigi, dan struktur penutup katup jantung.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pemahaman yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
titanium merupakan logam yang memiliki kekuatan yang tinggi dibandingkan
beratnya. titanium merupakan logam yang ringan, kuat dengan densitas yang
rendah. pada logam titanium murni, logam ini berkilau dan berwarna putih
metalik. titanium memiliki melting point (titik lebur) yang cukup tinggi yaitu
diatas 1649 atau 3000 sehingga dapat dipakai sebagai logam refractori.

Titanium juga resistan yang baik terhadap korosi hampir sama dengan
platinum dan mampu bertahan terhadap serangan asam, gas, klorin dan beberapa
larutan garam dan akan lebih tahan terhadap korosi apabila ditambahkan logam
mulia, kecuali dalam lingkungan asam dan gas asam dengan konsentrasi yang
tinggi dengan temperatur tinggi dan terus meningkat. secara umum titanium dan
paduannya diklasifikasi menjadi 4 kelompok utama berdasarkan fasa yang
dominan dalam struktrunya, yaitu:
- Titanium murni.
- Paduan Titanium alpha (α).
- Paduan Titanium alpha-beta.
- Paduan Titanium beta (β).

Proses pembuatan titanium dapat melalui 3 cara, yaitu:


- Proses Hunter.
- Proses Kroll.
- Proses FFC Cambridge.

8
DAFTAR ISI
Setyaningsih, Novi. (2021 Mei 21). Unsur Golongan Transisi “Titanium (Ti)”
[Video Youtube]. Diperoleh dari https://youtu.be/cG0n7D1cIoI, 31 Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai