Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH URANIUM

Dosen Pembimbing:
Nurkim ST. MM. MT

Disusun Oleh:
NAMA : ABDULLAH BENYAMIN
MATKUL : MATERIAL TEKNIK
NIM : 2270011049
PROGRAM STUDI : TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah individu mata
kuliah fisika.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
menyediakan materi ini dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat,
dapat memperluas wawasan, dan juga inspirasi untuk pembaca.

Jakarta, Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
LATAR BELAKANG ........................................................................................................................ 1
RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................................... 2
TUJUAN PENULISAN ............................................................................................................................ 2
MANFAAT PENULISAN.................................................................................................................. 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
A. PENGERTIAN URANIUM .......................................................................................................... 3
B. SEJARAH URANIUM......................................................................................................................... 5
C. SUMBER, KELIMPAHAN DAN TERBENTUKNYA URANIUM ............................................ 6
D. SIFAT URANIUM .............................................................................................................................. 7
E. PENAMBANGAN URANIUM ..................................................................................................... 9
F. METODE EKSPLORASI .............................................................................................................. 9
G. PESEBARAN URANIUM ............................................................................................................ 9
H. MANFAAT URANIUM .............................................................................................................. 10
BAB III ................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
KESIMPULAN ................................................................................................................................. 13
SARAN ............................................................................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pada dasarnya kegiatan penambangan sudah ada sejak keberadaan manusia di dunia ini.
Kegiatan yang dilakukandengan maksud untuk memanfaatkan sumber daya mineral yang
terdapat di bumi demi kesejahteraan manusia ini diyakini sebagai usaha kedua setelah
pertanian/agrikultur. Banyak mineral yang berharga yang ada di bumi ini yang dapat
ditambang dan dimanfaatkan baik secara langsung ataupun dengan melakukan pengolahan
terlebih dahulu.

Uranium merupakan salah satu mineral yang berharga dan merupakan aset negara yang
penting mengingat kelimpahannya yang besar. Meskipun demikian uranium dikategorikan
sebagai sumber energi tak-terbarukan atau ”non-renewable energy source”. Akan tetapi,
seperti logam pada umumnya, uranium jarang terkonsentrasi secara cukup untuk bernilai
ekonomis.

Uranium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U dan
nomor atom 92. Uranium merupakan logam putih keperakan yang termasuk dalam deret
aktinida tabel periodik. Uranium memiliki 92 proton dan 92 elektron, dan berelektron
valensi 6. Inti uranium mengikat sebanyak 141 sampai dengan 146 neutron, sehingganya
terdapat 6 isotop uranium. Isotop yang paling umum adalah uranium-238 (146 neutron)
dan uranium-235 (143 neutron). Semua isotop uranium tidak stabil dan bersifat radioaktif
lemah.

Uranium memiliki bobot atom terberat kedua di antara semua unsur-unsur kimia yang
dapat ditemukan secara alami. Massa jenis uranium kira-kira 70% lebih besar daripada
timbal, namun tidaklah sepadat emas ataupun tungsten. Uranium dapat ditemukan secara
alami dalam konsentrasi rendah (beberapa bagian per juta (ppm)) dalam tanah, bebatuan,
dan air.

1
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana profil unsur uranium?


2. Bagaimana sejarah ditemukannya uranium?
3. Bagaimana sumber dan kelimpahan serta proses terbentuknya uranium?
4. Sifat uranium?
5. Bagaimana penambangan uranium?
6. Apa kegunaan uranium dalam aplikasi kehidupan sehari-hari?

TUJUAN PENULISAN

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Material Teknik


2. Untuk mengetahui tentang uranium yang meliputi profil,kegunaan dan persebarannya
3. Mengetahui sejarah Uranium
4. Mengetahui manfaat Uranium.

MANFAAT PENULISAN
1. Pembaca dapat menambah wawasan tentang unsur uranium
2. Sebagai literatur bagi dosen dan mahasiswa bahkan umum.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN URANIUM
Uranium adalah unsur terberat dari unsur-unsur alami. Hal ini dapat ditemukan dalam baris
ketujuh dari tabel periodik dan merupakan anggota dari kelompok aktinida. Atom Uranium
memiliki 92 elektron dan 92 proton dengan enam elektron valensi. Ada 146 neutron dalam
isotop yang paling melimpah.

Secara umum profil uranium adalah sebagai berikut :

Simbol :U
Nomor atom : 92
Berat atom : 238.0289
Klasifikasi : Aktinida
Fase pada Suhu Kamar : Padat
Berat jenis : 18,9 gram per cm3
Titik leleh : 1135 ° C, 2070 ° F
Titik didih : 4130 ° C, 7468 ° F
Ditemukan oleh : Martin Klaproth pada 1789

Dalam kondisi standar uranium adalah logam keras berwarna perak. Hal ini dapat ditempa
(yang berarti dapat ditumbuk menjadi lembaran tipis) dan ulet (yang berarti dapat ditarik
menjadi kawat panjang). Hal ini sangat padat dan berat.

Uranium murni adalah radioaktif. Ini akan bereaksi dengan kebanyakan unsur non-logam
untuk membuat senyawa. Ketika terjadi kontak dengan udara, lapisan tipis oksida uranium
berwarna hitam akan terbentuk pada permukaannya.

Uranium-235 adalah isotop yang terjadi hanya secara alami yang fisil. Fisil berarti bahwa
hal itu dapat mempertahankan reaksi berantai fisi nuklir. Karakteristik ini sangat penting dalam
reaktor nuklir dan bahan bom nuklir.

Uranium bukan merupakan logam yang jarang karena keberadaannya di alam mencapai
50 kali lebih banyak dibandingkan air raksa yang sudah sejak lama dikenal orang. Uranium
terdapat sebagai mineral dalam kerak bumi, juga dalam air laut. Cadangan uranium terdapat

3
terutama di Amerika Serikat, Kanada, Rusia dan beberapa negara Afrika seperti Gabon, Nigeria
dan Afrika Selatan.

Peristiwa-peristiwa alam dan proses geologi telah membentuk uranium sebagai mineral.
Karena mineral tersebut bersifat radioaktif dan untuk mendapatkannya harus melalui proses
penggalian dalam tambang, maka uranium seringkali dikenal juga sebagai bahan galian nuklir.
Mineral uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampir semua jenis batuan, terutama batuan
asam seperti granit, dengan kadar 3-4 gram dalam satu ton batuan.

Karakteristik

Keterangan Umum Unsur

Nama, Lambang, Nomor Atom Uranium, U, 92

Deret Kimia Logam transisi

Golongan, Peroide, Blok IIIB, 7, f

Penampilan/warna Putih Nikel

Massa Atom 238,029 g/mol

Konfigurasi Elektron [Rn]5f36d17s2

Ciri-ciri Atom

Struktur kristal Orthorombic

Bilangan Oksidasi 3, 4, 5, dan 6

Elektronegativitas 1,38

Radius Atom 1,38 A o

Volume atom 12,50 cm3/ mol

Radius Kovalensi 1, 42 A o

Konduktivitas Listrik 3,6 x 106 ohm-1 cm-1

Konduktivitas Panas 27,6 Wm-1K-1

4
Potensial Ionisasi 6,05 V

Kapsitas panas 0,12 Jg-1K-1

Ciri-ciri Fisik

Fase Padat

Massa jenis 18,95 g/cm3

Titik Lebur 1,408 K

Titik Didih 4,407 K

Entalpi Penguapan 422,58 kJ/mol

Entalpi Pembentukan 15,48 kJ/mol

Jari-Jari Atom M3+ 1,03

Jari-jari Atom M4+ 0,93

B. SEJARAH URANIUM

Penemuan sejumlah unsur kimia dan sejumlah hukum dalam dunia ilmiah, memang tak
terlepas dari kerja keras dan usaha tak kenal lelah para ilmuwan. Namun demikian, tidak jarang
sejumlah penelitian dan percobaan yang dilakukan para ilmuwan mengalami kegagalan.
Sebaliknya, dari berbagai kegagalan dan kesalahan eksperimentasi, sering pula muncul temuan
baru tanpa sengaja.

Peristiwa-peristiwa alam dan proses geologi telah membentuk uranium sebagai mineral.
Karena mineral tersebut bersifat radioaktif dan untuk mendapatkannya harus melalui proses
penggalian dalam tambang, maka uranium seringkali dikenal juga sebagai bahan galian nuklir.
Mineral uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampir semua jenis batuan, terutama batuan
asam seperti granit, dengan kadar 3-4 gram dalam satu ton batuan. Di alam dapat ditemukan
lebih dari 100 jenis mineral uranium, antara lain yang terkenal adalah uraninite, pitchblende,
coffinite, brannerite, carnatite dan tyuyamunite.

5
Pada 1789 uranium ditemukan untuk pertama kali oleh Martin Klaproth di Jerman.
Namun, potensi uranium sebagai bahan peledak baru ditemukan tahun 1938 oleh dua ilmuwan
Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassman. Pierre Curie (1859-1906) dan Marie Sklodowska Curie
(1867-1934) imigran dari Polandia, ketika Marie ingin menamatkan program doktor fisikanya,
ia mencari wilayah sains mana untuk dapat dijadikan riset. Marie sangat tertarik dengan
penemuan ilmuwan Prancis lainnya Henri Becquerel, yakni radiasi sinar-X yang dihasilkan
dari senyawa uranium.

Dengan segala kekurangan dana, Marie menemukan bahwa intensitas radiasi yang
dihasilkan uranium tergantung pada jumlah uranium yang ada. Hubungan ini adalah tetap dan
tak dipengaruhi oleh cahaya, suhu, atau kondisi kimiawi uranium. Penemuan Marie selanjutnya
adalah fenomena radiasi ini tak unik hanya berlaku pada uranium. Unsur thorium juga
mengeluarkan sinar serupa. Fenomena ini kemudian diusulkan oleh Marie dengan nama
radioaktivitas.

C. SUMBER, KELIMPAHAN DAN TERBENTUKNYA URANIUM

Mineral uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampir semua jenis batuan, terutama
batuan asam seperti granit, dengan kadar 3-4 gram dalam satu ton batuan. Kadar uranium dalam
batuan granit relatif paling tinggi bila dibandingkan dengan kadarnya di dalam batuan beku
lainnya.

Oleh sebab itu, batuan tersebut dapat dikatakan sebagai pembawa uranium. Batuan granit
dengan volume 1 km3 dapat membentuk cebakan uranium sebanyak 2.500 ton. Pada umumnya
uranium dalam batuan ini terdistribusi secara merata dan dapat dijumpai dalam bentuk mineral
uranit maupun oksida komplek euksinit betafit.

Uranit merupakan bahan di mana komponen utamanya dengan prosentase lebih dari 80 %
berupa uranium, sedang euksinit betafit merupakan bahan dengan kandungan uraniumnya
cukup besar (lebih dari 20 %) tetapi uranium tersebut bukan merupakan komponen utamanya.

Uranium lebih banyak dari pada perak. Hampir semua tanah dan batuan di Bumi
mengandung setidaknya sejumlah kecil uranium. Batuan sedimen, termasuk batu pasir, serpih,
batu fosfat, batu kapur dan batu bara, mengandung uranium, seperti yang ditemukan pada
kebanykan batuan beku dan metamorf. Sebagian besar tambang bijih uranium di dunia berada
dalam batu pasir.

6
Tidak perlu konsentrasi yang sangat tinggi dari oksida uranium untuk membuat dapat batu
dapat ditambang. Bijih nikel yang memiliki kadar rendah kurang dari 0,25% uranium oksida,
tetapi beberapa bijih kadar tinggi dapat mencapai hampir 100 kali jumlah tersebut. Athabasca,
batu pasir di Saskatchewan, Kanada yang terkaya, yang mengandung sekitar 23% uranium
oksida dunia.

D. SIFAT URANIUM

Uranium-238 adalah isotop uranium yang paling umum ditemukan. Sekitar 99,284%
uranium alami adalah uranium-238, yang memiliki waktu paruh 1,41 × 1017 detik (atau 4,46 ×
109 tahun , atau 4,46 milyar tahun). Uranium-238 digunakan terutama sebagai bahan pembuat
plutonium, sumber bahan bakar untuk reaktor nuklir, dan juga digunakan sebagai penahan
(tamper ) dalam bom nuklir. Jika ditembakkan neutron, Uranium-238 ini akan menangkapnya
dan berubah menjadi uranium-239, suatu unsur yang tak stabil, yang akan meluruh menjadi
neptunium-239, yang selanjutnya akan meluruh lagi, dengan waktu paruh 2,355 hari, menjadi
Plutonium-239.

Secara kimiawi Uranium merupakan logam berat berwarna keperakan yang sangat padat.
Sebuah kubus Uranium bersisi 10 cm memiliki massa mendekati 20 kg dan secara umum 70 %
lebih padat dibanding timbal (timah hitam). Pada suhu 600 - 700 derajat C dalam tekanan yang
sangat tinggi logam DU akan menyala dengan sendirinya, membentuk kabut aerosol DU yang
bersifat cair dan sangat panas.

Sifat-sifat kimiawi dan fisis semacam ini yang menyebabkan kalangan militer menyukai
DU untuk digunakan dalam sistem persenjataan konvensional yang bersifat taktis. Tidak
sebagai bahan peledak nuklir, DU digunakan sebagai senjata penembus berenergi kinetis dan
biasa digunakan dalam bentuk [senjata antitank] (atau anti kendaraan lapis baja lainnya). Jadi
senjata ini benar-benar konvensional, sama sekali tak melibatkan reaksi berantai didalamnya
(baik reaksi fissi maupun reaksi fusi). Senjata ini sebagian besar menggunakan prinsip yang
dikenal dengan efek Munro.

Secara kimiawi Uranium merupakan logam penekan kerja ginjal. Sementara secara fisis,
sebagai unsur radioaktif Uranium akan terkonsentrasi dalam paru-paru, ginjal dan sistem
peredaran darah serta beberapa jaringan lunak lainnya untuk sementara waktu. Dalam beberapa
negara, konsentrasi Uranium di dalam tubuh dibatasi pada angka 3 mikrogram pergram
jaringan tubuh. IAEA sendiri memberikan batas maksimal dosis serapan tahunan 1 mSv bagi

7
penduduk yang berada di daerah peperangan dengan penggunaan senjata DU. Ini dilakukan
untuk menghindari efek buruk Uranium pada tubuh manusia, diantaranya gangguan ginjal
(secara kimiawi) ataupun kanker (akibat aktivitas radioaktifnya).

Mineral uranium yang terdapat dalam batuan mudah dikenali karena sifat-sifat fisiknya yang
khas, antara lain :

a. Uranium beserta anak luruhnya bersifat radioaktif sehingga mampu memancarkan radiasi
pengion berupa sinar-a, -b dan -g. Oleh sebab itu keberadaannya dapat dipantau dengan alat
ukur radiasi. Sifat ini dapat membedakan uranium dari batuan lainnya. Karena batuan lain tidak
memancarkan radiasi, maka batuan tersebut tidak dapat diidentifikasi dengan alat ukur radiasi.

b. Oksida alam dari uranium mempunyai warna hijau kekuning-kuningan dan coklat tua yang
mencolok sehingga mudah dikenali.

c. Apabila disinari dengan cahaya ultra ungu, uranium akan mengeluarkan cahaya fluoresensi
yang sangat indah dan mudah dikenali.

Uranium memiliki tiga bentuk kristal yaitu: alfa – –(688 °C)? beta –(776 °C)? gamma.
Uranium termasuk logam berat, berwarna putih keperak-perakan, bersifat piroforik (mudah
meledak di udara dan hidrogen dapat menambah intensitas nyala) dalam kondisi halus.
Uranium lebih lunak dariada baja, dan dalam kondisi yang sangat halus, uranium mudah
terlarut dalam air dingin. Mudah ditempa dan sedikit paramagnetik.

Di udara, uranium terlapisi dengan oksidanya. Asam juga dapat melarutkan logamnya, dan
tidak terpengaruh sama sekali oleh basa. Uranium membentuk senyawa biner dengan halogen
(yang di kenal sebagai halida), oksigen (yang dikenal sebagai oksida), hydrogen (yang dikenal
sebagai hidrida), dan beberapa senyawa lain dari uranium. Senyawa hidrida dibentuk dari
reaksi hydrogen dengan logam uranium yang dipanaskan pada suhu 250o – 300oC.

Persenyawaan :

1. FloridaU : F3, UF4, UF5, UF6, U2F9, U4F17

2. Klorida : UCI3, UCI4, UCI5, UCI6

3. Bromida : Ubr3, UBr4, UBr5

4. Hidrida : UH3

5. Oksida : OU, OU2, UO3, U2O5, U3O7, U3O8, U4O9

8
6. Sulfida : US, U2S3

7. Selenida : USe3

8. Telurida : UTe2, UTe3

9. Nitrida : UN, U3N2, U2N3

10. Karbida : UC, UC2, U2C

E. PENAMBANGAN URANIUM

Secara garis besar, penambangan uranium meliputi metode dan persebaran yang
ditemukannya Adapun metode untuk penambangan uranium dapat di bagi menjadi 3 metode,
yaitu:

1.tambang terbuka (surface mining),


2.tambang bawah tanah (underground mining),
3.tambang bawah air (underwater mining).

F. METODE EKSPLORASI

Metode eksplorasinya adalah Metode polarisasi terimbas (Induced Polarization) yaitu


salah satu metode geofisika yang mendeteksi terjadinya polarisasi listrik yang terjadi dibawah
permukaan akibat adanya arus induktif yang menyebabkan reaksi transfer antara ion elektrolit
dan mineral logam.

G. PESEBARAN URANIUM

Uranium ditemukan dalam jumlah kecil sebagai mineral uranium oksidauraninit


(pitchblende) dalam sulfide venis di granita tau batuan beku felsic,dan pada batuan sedimen.
Sebagian besar uranium di Indonesia ditemukan pada batuan metamorfik dan granit. Pada
umumnya uranium ditemukan pada zone rekahan atau fraktur yang terisi oleh urat sulfida dan
magneti dengam mineral radioaktif berupa uraninitdan branerit. Sedimen Deposit uranium
terbesar Amerika ditemukan justru di batuan sedimen berumur Trias-Yura di Plato Colorado
(Utah, Arizona, Wyoming, New Mexico). (Awang Satyana, 2008)

9
Pemetaan bersistem sumberdaya mineral radioaktif oleh Sastratenaya dan Tjokrokardono
(dipublikasi IAGI, 1985) bisa menjadi acuan awal kita untuk mengetahui persebaran uranium
di Indonesia (khususnya di wilayah Indonesia Barat). Selama ini, kita hanya mengenal
Kalimantan sebagai sumber uranium terbesar di Indonesia. Potensi kandungan uranium di bumi
Borneo, termasuk Kaltim, lebih tinggi dibanding kandungan uranium lain yang ditemukan di
dunia. Kandungan uranium di Kalimantan mencapai 24 ribu ton yang setara dengan
kebutuhan listrik 9.000 megawatt selama 125 tahun.

H. MANFAAT URANIUM

Uranium adalah bahan bakar nuklir yang sangat penting. Uranium 238 bisa diubah menjadi
Plutonium.Kegunaan bahan bakar nuklir untuk menghasilkan energi listrik, untuk membuat
isotop yang digunakan untuk tujuan damai, dan sebagai peledak, sangat diketahui dengan baik.
Kapasitas 429 reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh dunia yang beroperasi pada
Januari 1990 dierkirakan mencapai 311000 megawatt.

Uranium digunakan dalam peralatan petunjuk inert, dalam kompas giro, sebagai imbangan
berat untuk permukaan kontrol penerbangan, sebagai pemberat untuk kendaraan pembawa
missil, dan sebagai bahan pelindung. Logam uranium digunakan untuk target sinar X untuk
memproduksi sinar X berenergi tinggi; uranium nitrat berguna untuk tinta fotografi, dan
uranium asetat digunakan dalam kimia analisis.

Kristal uranium bersifat triboluminesens (fenomena optis di mana cahaya dihasilkan ketika
ikatan asimetris rusak karena zatnya tergores atau dihancurkan). Garam uranium juga
digunakan untuk memproduksi kaca dan kilau Vaseline kuning. Uranium dan senyawanya
sangat beracun, baik dari sudut pandang kimia dan radiologi.

Uranium juga berfungsi sebagai proyektil (penembus berbasis energi kinetik ). Secara
kimiawi, uranium merupakan logam berat berwarna keperakan yang sangat padat. Sebuah
kubus uranium bersisi 10 cm memiliki massa mendekati 20 kg dan secara umum 70 % lebih
padat dibanding timbal (timah hitam). Pada suhu 600 – 700°C dalam tekanan yang sangat tinggi
logam DU akan menyala dengan sendirinya, membentuk kabut Aerosol DU yang bersifat cair
dan sangat panas. Sifat-sifat kimiawi dan fisis semacam ini yang menyebabkan
kalangan militer menyukai DU untuk digunakan dalam sistem persenjataan
konvensional yang bersifat taktis.

10
Tidak sebagai bahan peledak nuklir, DU digunakan sebagai senjata penembus berenergi
kinetis dan biasa digunakan dalam bentuk Senjata Antitank (atau ankerucutti kendaraan lapis
baja lainnya). Jadi senjata ini benar-benar konvensional, sama sekali tak melibatkan reaksi
berantai didalamnya (baik reaksi fisi maupun reaksi fusi). Senjata ini sebagian besar
menggunakan prinsip yang dikenal dengan Efek Munroe.

Penembusan ini menyebabkan bagian dalam kendaraan lapis baja itu terpanaskan dengan
hebat, dan membuat tanki bahan bakar solar-nya meledak sehingga kendaraan lapis baja ini
akan terbakar dan personel yang ada didalamnya terpanggang. Jet dan slug inilah yang
merupakan bagian dari efek Munroe, dan belum ada material baja yang mampu menangkalnya
(meski material baja tersebut sanggup menahan gelombang tekanan produk ledakan senjata
nuklir sekalipun).

Selain itu, uranium juga memiliki manfaat untuk pelapis kendaraan tempur yang
digunakan oleh militer Amerika Serikat sebagai pelapis tank M1 Abrams, yaitu campuran
antara DU dan 0,7% Titanium. Hingga saat ini teknologi pelapis ini masih digunakan angkatan
darat Amerika Serikat dan didukung dengan pemuktahiran teknologi pada persenjataan
kendaraan tempur itu sendiri.

Salah satu manfaat yang paling penting dari uranium ialah sebagai pembangkit listrik
tenaga nuklir. Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reactor nuklir
dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik
semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Tak terkecuali dalam
bidang pertanian, uranium memiliki manfaat pula untuk :

1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul. Radiasi dapat mengakibatkan


efek biologis, misalnya hama kubis.Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam
bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga
jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama.
Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul
dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian
reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi.
2. Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan
menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan
dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga

11
dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan
dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya.
3. Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan
lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti
itu. Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu
sehingga tidak akan bertunas, dengan dernikian dapat disimpan lebih lama.
Dan pada bidang industri :

1. Pemeriksaan tanpa merusak. Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk


memeriksa cacat padalogam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan
tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui
radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar
yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang
berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.
2. Mengontrol ketebalan bahan. Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti
kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama
seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan
bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika
lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan
berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga
ketebalan dapat dipertahankan
3. Pengawetan bahan. Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan
seperti kayu, barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan
mutu tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik
mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan
dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.

12
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Dari makalah di atas, penulis dapat menarik beberapa poin penting sebagai berikut.

1. Pada 1789 uranium ditemukan untuk pertama kali olehMartin Klaproth di Jerman.
Namun, potensi uranium sebagai bahan peledak baru ditemukan tahun 1938 oleh dua
ilmuwan Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassman.

2. Mineral uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampir semua jenis batuan,
terutama batuan asam seperti granit, dengan kadar 3-4 gram dalam satu ton batuan.

3. Ada tiga jenis isotop uranium alam yang diperoleh dari hasil penambangan, yaitu
235
U dengan kadar 0,715 %, 238U dengan kadar 99,825 % dan 234U dengan kadar
yang sangat kecil.

4. Uranium-238 digunakan terutama sebagai bahan pembuat plutonium, sumber bahan


bakar untuk reaktor nuklir, alat militer, aktivitas pertanian dan pada bidang industri.

SARAN
Sebagai insan yang berpengetahuan,alangkah baiknya jika kita mengambil,mengolah
dan mempergunakan segala jenis dan ragam sumber daya mineral dengan
bijaksana,terukur,dan aman agar kuantitasnya tetap terjaga dan tidak terjadi kelangkaan dan
kerusakan pada bumi akibat kegiatan penambangan yang berlebihan. Ini sangat baik untuk
kelangsungan kehidupan di bumi,baik dari segi geologis maupun ekonomis dan lingkungan
serta kesehatan.

13

Anda mungkin juga menyukai