Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH UNSUR VANADIUM

Disusun Oleh :
1. Dading Krismantoro (05/1801011)
2. Muhammad Karen Dimas W. (22/1801041)
3. Rizal Afandi (27/1801051)

POLITEKNIK GAJAH TUNGGAL


TANGERANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “UNSUR VANADIUM” ini
dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Struktur dan Kereaktifan Anorganik.
Dalam kesempatan ini, kami menghaturkan terimakasih yang dalam kepada
semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi terwujudnya
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan
kekurangan, untuk itu saran dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan laporan
ini sangat penulis hargai. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata kepada segenap pihak yang telah terlibat dalam penulisan makalah ini,
penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan balasan
yang setimpal.

Tangerang, 19 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II ...................................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................... 3
2.1 Keberadaan Unsur Vanadium di Alam ...................................................................... 3
2.2 Sifat Kimia dan Fisika Unsur Vanadium ................................................................... 4
2.3 Ekstraksi Unsur Vanadium ......................................................................................... 6
2.4 Manfaat Vanadium ....................................................................................................... 8
2.5 Efek dari Unsur Vanadium Terhadap kesehatan ...................................................... 8
BAB III................................................................................................................................... 10
PENUTUP.............................................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 10
3.2 Saran ............................................................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada tahun 1801. Namun, seorang ahli
kimia Perancis dengan salah menyatakan bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom
yang tidak murni. Del Rio pun menyangka dirinya salah dan menerima pernyataan ahli
kimia Perancis itu. Unsur ini akhirnya ditemukan ulang
oleh ahli kimia Swedia, Niel Grabiol Sefstrom pada tahun 1831, menemukan unsur
baru dalam bijih besi di Swedia. Unsur itu dinamakannya Vanadium untuk memuliakan
dewi Skandinavia yaitu dewi Vanadis yang berarti cantik menawan, karena aneka
warna senyawa yang dimilikinya. Tahun 1865 Roscor dan Thorpe menemukan unsur
ini berada bersama tembaga dan lapisan bawah batu pasir dari cheshire. Vanadium
berhasil diisolasi hingga nyaris murni oleh Roscor pada tahun 1867 dengan mereduksi
garam kloridanya dengan hydrogen. Vanadium tidak dapat dimurnikan hingga kadar
99,3%-99,8% hingga tahun 1922. Senyawa vanadium tersebar melimpah dalam kerak
bumi. Vanadium umumnya terdapat disebagian besar tanah dalam jumlah bervariasi
dan diserap oleh tanaman. Dalam biologi, atom vanadium merupakan komponen
penting beberapa enzim terutama nitrogenase vanadium yang digunakan oleh beberapa
mikroorganisme nitrogen.
Vanadium merupakan bagian unsur golongan VB yang banyak diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari serta persenyawaannya. Seperti banyak digunakan dalam
pembuatan logam tahan karat. Vanadium juga merupakan unsur yang paling ringan
dalam satu perioda.
Meskipun penggunaannya banyak untuk kehidupan sehari-hari, vanadium serta
senyawaannya harus digunakan dengan penanganan khusus karena bersifat racun. Hal
ini dapat menimbulkan beberapa kerusakan dan gangguan terhadap kesehatan pada
makhluk hidup.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan masalah dalam
penulisanan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keberadaan unsur vanadium di alam?
2. Apa saja sifat fisika dan kimia dari unsur vanadium?
3. Bagaimana ekstraksi vanadium
4. Apa saja manfaat dari persenyawaan vanadium dalam laboratorium dan
kehidupan sehari-hari?

5. Bagaimana efek terhadap kesehatan yang disebabkan unsur vanadium?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.Mengetahui keberadaan unsur vanadium dan persenyawaannya di alam.
2.Mengetahui sifat fisika dan kimia unsur vanadium.
3.Mengetahui ekstraksi unsur vanadium
4.Mengetahui manfaat dan pengaplikasian unsur vanadium dan persenyawaannya
dalam kehidupan sehari-hari.
5.Mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari unsur vanadium disamping
keuntungannya
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keberadaan Unsur Vanadium di Alam

Vanadium sulit dijumpai secara langsung disekeliling kita, logam ini memiliki
kenampakan bersinar cemerlang, cukup lunak sehingga mudah di bentuk seperti
pembuluh. Vanadium terdapat di kerak bumi dengan kadar (~0,02%). Kandungan
vanadium dalam batu-batuan pada kerak bumi diduga sekitar 136 ppm yang merupakan
unsur transisi terbanyak kelima setelah besi (Fe), titanium (Ti), mangan (Mn), dan
Zirkon (Zr). Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya
karnotit, roskolit, vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat
penting. Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga
terdapat dalam minyak mentah sebagai senayawa kompleks organik. Vanadium juga
ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor. Produksi komersial berasal dari abu
minyak bumi dan merupakan sumber Vanadium yang sangat penting. Cadangan besar
vanadium dapat ditemukan di Afrika Selatan dan Rusia. Produksi bijih vanadium dunia
sekitar 45.000 ton per tahun. Vanadium umumnya terdapat disebagian besar tanah
dalam jumlah bervariasi dan diserap oleh tanaman. Vanadium dapat ditemukan di
lingkungan dalam ganggang, berbagai tanaman, invertebrate, ikan dan spesies lainnya.
Vanadium bisa terakumulasi pada kerang dan kepiting sehingga menyebabkan

3
4

konsentrasi hingga 105-106 kali lebih besar daripada konsentrasi yang ditemukan
dalam air laut.
Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium triklorida
dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium. Sekarang, kebanyakan
logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan kalsium dalam sebuah
tabung bertekanan, proses yang dikembangkan oleh mckenie dan Seybair.
Keberadaan unsur vanadium dan persenyawaannya selain memiliki keuntungan
dalam pengaplikasiannya, namun juga memiliki dampak kerusakan dan gangguan pada
kesehatan makhluk hidup.
Beberapa mineral vanadium yang menonjol adalah :
1. Vanadinite : 3 Pb3(VO4)2.PbCl2
2. Carnotite : K2O.2UO3.V2O53H2O
3. Patronite : V2S5.3CuS2

2.2 Sifat Kimia dan Fisika Unsur Vanadium


a. Sifat Kimia Unsur Vanadium

1. Vanadium oksida (V 2 O 5) digunakan sebagai katalis dalam pembuatan asam


sulfat.
2. Vanadium sukar larut dalam H2SO4 dan HCl, tetapi larut dalam HF dan HNO3.
3. Vanadium tidak bereaksi secara kimia, kecuali dengan asam panas.
4. Vanadium tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan pelindung oksida di
permukaannya.
5. Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 1100 º C membentuk vanadium
hidrida yang stabil.
6. Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila dipanaskan terbentuk V2O
(coklat), dipanaskan terus terbentuk V2O3(hitam), V2O4 (biru), akhirnya V2O5
(orange). Logam ini terbakar dengan nyala terang dengan oksigen.
7. Bila dipanaskan dengan Cl2 kering terbentuk VCl4.
8. Logam ini tidak bereaksi dengan air brom, HCl/dingin, melepaskan H2 dengan
HF dan membentuk larutan hijau.
5

9. Vanadium memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu, yaitu +1, +2, +3, +4, +5.
10. Bilangan oksidasi yang paling stabil yaitu +4.
11. Tingkat oksidasi yang paling umum dari vanadium adalah +3.
12. Vanadium memiliki tingkat oksidasi tertinggi jika berikatan dengan unsure
yang sangat elektronegatif seperti O dan F.
13. Pada tingkat oksidasi yang tinggi (+4 ke atas), vanadium tidak lagi membentuk
ion sederhana. Sebaliknya vanadium akan membentuk senyawa kovalen atau
ion poliatom. Oleh karena itu, Vanadium bersifat oksidator yang baik.
14. Vanadium membutuhkan energi yang lebih besar untuk melepas elektron-
elektron karena jumlah elektron di subkulit d yang tergolong banyak.
15. Vanadium memiliki electron yang tidak berpasangan dalam orbital-orbital di
sub kulit d-nya. Hal ini menyebabkan unsur ini mudah tertarik ke medan
magnet luar.
16. Vanadium termasuk paramagnetik yaitu sifat zat yang dimiliki zat yang
mempunyai setidaknya 1 elektron tidak berpasangan.

b. Sifat Fisika Unsur Vanadium

1. Simbol : V
2. Berwarna abu-abu cerah, agak ringan, dan dalam keadaan murni dapat
renggang.
3. Berupa fasa padat.
4. Radius Atom : 1.34 Å
5. Massa Atom : 50.9415
6. Titik Didih : 3680 K
7. Massa Jenis : 6.11 g/cm3
8. Konduktivitas Listrik : 4 x 106 ohm-1cm-1
9. Elektronegativitas : 1.63
10. Konfigurasi Elektron : [Ar]3d3 4s2
11. Formasi Entalpi : 22.8 kj/mol
12. Potensial Ionisasi : 6.74 V
6

13. Titik Lebur : 2163 K


14. Bilangan Oksidasi : 5,4,3,2
15. Entalpi Penguapan: 446.7 kj/mol
16. Jari-jari van der waals : 0.134 nm
17. Jari-jari ionik : 0.074 nm (+3), 0.059 (+5)
18. Isotop : 5
19. Energi ionisasi pertama = 649,1 kJ.mol -1
20. Energi ionisasi kedua = 1414 kJ.mol -1
21. Energi ionisasi ketiga = 2830 kJ.mol -1
22. Energi ionisasi keempat = 4652 kJ.mol -1
23. Elektronik shell = [Ar] 3d3 4s2

2.3 Ekstraksi Unsur Vanadium

Cara mendapakan Vanadium diantaranya adalah dengan cara ekstraksi dari


beberapa senyawa yaitu :
A. Dari vanadinite.
Ekstrksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap :
1) Pemisahan PbCl2.
Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2 akan mengendap, dioxovandium
chlotida (VO2Cl) tetap dalam larutan.
2) Pembuatan V2O5.
Setelah PbCl2dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan dengan
NH3, sehingga terbentuk NH4VO3 yang bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.
3) Reduksi V2O5.
V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh vanadium
murni ( Mardenand – Rich, 1927 ).
B. Dari carnotite.
1. Pembuatan sodium orthovanadate.
7

Carnotite dicairkan dengan Na2CO3, masa cair yang diperoleh diekstraksi


dengan air untuk mengendapkan Fe(OH)3, larutan dipekatkan dan didinginkan
maka didapat Na3VO4.
2. Pembuatan V2O5.
Larutan yang berisi Na3VO4 diberi NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3,
sehingga terbentuk NH4VO3(amonium metavanadate), yang dipanaskan untuk
mendapatkan V2O5.
3. Reduksi V2O5.
Dengan cara Mardenand-Rich diperoleh logam vanadium murni.
Pembuatan logam:
Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang
tinggi dan reaktivitas terhadap O2, N2dan C pada suhu tinggi.
1. Vanadium ± 99 % dapat diperoleh dengan mereduksi V2O5 dengan Al (proses
thermit).
2. Vanadium murni diperoleh dengan mereduksi VCl3 dengan Na atau dengan
H2 pada suhu 900 º C. VCl3 diperoleh dari reaksi V2O5 dengan S2Cl2 pada
300ºC.
3. Reduksi VCl4 dengan Mg dapat memperoleh 99,3 % vanadium.

Aliase vanadium:
Produk komersial vanadium adalah terutama sebagai aliase,
1. Ferro vanadium.
2. Cupro vanadium
Keduanya dibuat dengan mereduksi vanadium oksida yang dicampur dengan
oksida logam Fe atau Cu dengan karbon .dalm electric furnace.
3. Nikelo vanadium, dibuat dengan pemanasan campuran V2O5 + NiO.
4. Obalto vanadium, dibuat dengan mencampur endapan (dari reaksi larutan Na-
vanadate dengan cobalto sulphate) denganNa2CO3 dalam electric furnace.
8

2.4 Manfaat Vanadium


a) Dalam Laboratorium
1. V2O5 dipakai sebagai katalisator dalam oksidasi naphtalen, dalam oksidasi
SO2→ SO3, dalam pembuatan asam sulfat, dalam anhidrida maleat, dalam
oksidasi alkohol dan hidrogenasi olefin dan dalam pembuatan keramik.
2. Penambahan 0,1 – 0,3 % Vanadium pada baja akan meningkat daya rentang.
3. Sebagian besar vanadium (sekitar 80%) digunakan sebagai ferrovanadium atau
sebagai aditif baja.
4. Campuran vanadium dengan aluminium dan titanium digunakan dalam mesin
jet dan rangka pesawat.
5. Paduan vanadium dengan baja digunakan dalam roda, poros engkol, roda gigi
dan komponen penting lainnya.
6. Paduan vanadium juga digunakan dalam reaktor nuklir karena logam ini
memiliki kemampuan penyerapan neutron yang rendah.
b) Dalam kehidupan sehari-hari.
1. Vanadium penting untuk alat-alat baja kecepatan tinggi.
2. Dalam biologi, atom vanadium merupakan komponen penting beberapa enzim,
terutama nitrogenase vanadium yang digunakan oleh beberapa mikroorganisme
nitrogen.
3. Terdapat dalam makanan seperti gandum, kacang, kedelai, minyak zaitun,
minyak bunga matahari, apel dan telur. Dapat mempengaruhi kesehatan ketika
diserap dalam jumlah terlalu tinggi.

2.5 Efek dari Unsur Vanadium Terhadap kesehatan


Bahaya kesehatan yang berhubungan dengan vanadium tergantung pada keadaan
oksidanya. Beberapa dampaknya sebagai berikut :
1. Senyawa vanadium umumnya tidak berbahaya, naman pekerja yang terpapar
debu vanadium peroksida berpotensi mengalami iritasi mata, hidung, dan
tenggorokan parah.
9

2. Vanadium elemental dapat teroksidasi menjadi vanadium pentoksida selama


pengelasan, yang bersifat lebih beracun daripada bentuk elemental. Paparan
kronis pada debu dan assap dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, saluran
pernapasan seperti radang trakea dan bronkus, edema paru-paru dan keracunan
sistenik.
3. Penyerapan vanadium oleh manusia, terutama terjadi melalui makanan, seperti
gandum, kacang, kedelai, minyak zaitun, minyak bunga matahari, apel dan
telur. Dapat mempengaruhi kesehatan ketika diserap dalam jumlah terlalu
tinggi.
4. Vanadium dapat menghambat enzim tertentu pada hewan sehingga berdampak
secara neirologis.
5. Vanadium dapat memicu perubahan DNA dalam beberapa kasus tetapi tidak
sampai menyebabkan kanker pada hewan.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan mengenai unsur vanadium dan persenyawaannya, maka dapat
disimpulkan beberapa hal berikut :
1. Vanadium sulit didapatkan secara murni, namun banyak ditemukan dalam mineral
yang berbeda.
2. Vanadium merupakan unsur transisi terbanyak kelima setelah besi (Fe), titanium
(Ti), mangan (Mn), dan Zirkon (Zr).
3. Memiliki sifat kimia yang banyak digunakan sebagai katalis.
4. Berupa fasa padat dan berwarna abu-abu cerah, agak ringan, dan dalam keadaan
murni dapat renggang.
5. Ekstraksi vanadium dapat dilakukan dari beberapa senyawa.
6. Vanadium sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang
7. tinggi dan reaktivitas terhadap O2, N2dan C pada suhu tinggi.
8. Memiliki manfaat yang banyak digunakan dalam laboratorium dan kehidupan
sehari-hari namun juga memiliki dampak kerusakan dan gangguan pada kesehatan.

3.2 Saran
Unsur vanadium memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
pengaplikasian dalam laboratorium dan industri. Namun dalam penggunaannya harus
penanganan khusus dan hati-hati karena dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan
bagi kesehatan.

10

Anda mungkin juga menyukai