Disusun Oleh :
1. Dading Krismantoro (05/1801011)
2. Muhammad Karen Dimas W. (22/1801041)
3. Rizal Afandi (27/1801051)
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “UNSUR VANADIUM” ini
dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Struktur dan Kereaktifan Anorganik.
Dalam kesempatan ini, kami menghaturkan terimakasih yang dalam kepada
semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi terwujudnya
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan
kekurangan, untuk itu saran dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan laporan
ini sangat penulis hargai. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata kepada segenap pihak yang telah terlibat dalam penulisan makalah ini,
penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan balasan
yang setimpal.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
Vanadium sulit dijumpai secara langsung disekeliling kita, logam ini memiliki
kenampakan bersinar cemerlang, cukup lunak sehingga mudah di bentuk seperti
pembuluh. Vanadium terdapat di kerak bumi dengan kadar (~0,02%). Kandungan
vanadium dalam batu-batuan pada kerak bumi diduga sekitar 136 ppm yang merupakan
unsur transisi terbanyak kelima setelah besi (Fe), titanium (Ti), mangan (Mn), dan
Zirkon (Zr). Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya
karnotit, roskolit, vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat
penting. Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga
terdapat dalam minyak mentah sebagai senayawa kompleks organik. Vanadium juga
ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor. Produksi komersial berasal dari abu
minyak bumi dan merupakan sumber Vanadium yang sangat penting. Cadangan besar
vanadium dapat ditemukan di Afrika Selatan dan Rusia. Produksi bijih vanadium dunia
sekitar 45.000 ton per tahun. Vanadium umumnya terdapat disebagian besar tanah
dalam jumlah bervariasi dan diserap oleh tanaman. Vanadium dapat ditemukan di
lingkungan dalam ganggang, berbagai tanaman, invertebrate, ikan dan spesies lainnya.
Vanadium bisa terakumulasi pada kerang dan kepiting sehingga menyebabkan
3
4
konsentrasi hingga 105-106 kali lebih besar daripada konsentrasi yang ditemukan
dalam air laut.
Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium triklorida
dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium. Sekarang, kebanyakan
logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan kalsium dalam sebuah
tabung bertekanan, proses yang dikembangkan oleh mckenie dan Seybair.
Keberadaan unsur vanadium dan persenyawaannya selain memiliki keuntungan
dalam pengaplikasiannya, namun juga memiliki dampak kerusakan dan gangguan pada
kesehatan makhluk hidup.
Beberapa mineral vanadium yang menonjol adalah :
1. Vanadinite : 3 Pb3(VO4)2.PbCl2
2. Carnotite : K2O.2UO3.V2O53H2O
3. Patronite : V2S5.3CuS2
9. Vanadium memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu, yaitu +1, +2, +3, +4, +5.
10. Bilangan oksidasi yang paling stabil yaitu +4.
11. Tingkat oksidasi yang paling umum dari vanadium adalah +3.
12. Vanadium memiliki tingkat oksidasi tertinggi jika berikatan dengan unsure
yang sangat elektronegatif seperti O dan F.
13. Pada tingkat oksidasi yang tinggi (+4 ke atas), vanadium tidak lagi membentuk
ion sederhana. Sebaliknya vanadium akan membentuk senyawa kovalen atau
ion poliatom. Oleh karena itu, Vanadium bersifat oksidator yang baik.
14. Vanadium membutuhkan energi yang lebih besar untuk melepas elektron-
elektron karena jumlah elektron di subkulit d yang tergolong banyak.
15. Vanadium memiliki electron yang tidak berpasangan dalam orbital-orbital di
sub kulit d-nya. Hal ini menyebabkan unsur ini mudah tertarik ke medan
magnet luar.
16. Vanadium termasuk paramagnetik yaitu sifat zat yang dimiliki zat yang
mempunyai setidaknya 1 elektron tidak berpasangan.
1. Simbol : V
2. Berwarna abu-abu cerah, agak ringan, dan dalam keadaan murni dapat
renggang.
3. Berupa fasa padat.
4. Radius Atom : 1.34 Å
5. Massa Atom : 50.9415
6. Titik Didih : 3680 K
7. Massa Jenis : 6.11 g/cm3
8. Konduktivitas Listrik : 4 x 106 ohm-1cm-1
9. Elektronegativitas : 1.63
10. Konfigurasi Elektron : [Ar]3d3 4s2
11. Formasi Entalpi : 22.8 kj/mol
12. Potensial Ionisasi : 6.74 V
6
Aliase vanadium:
Produk komersial vanadium adalah terutama sebagai aliase,
1. Ferro vanadium.
2. Cupro vanadium
Keduanya dibuat dengan mereduksi vanadium oksida yang dicampur dengan
oksida logam Fe atau Cu dengan karbon .dalm electric furnace.
3. Nikelo vanadium, dibuat dengan pemanasan campuran V2O5 + NiO.
4. Obalto vanadium, dibuat dengan mencampur endapan (dari reaksi larutan Na-
vanadate dengan cobalto sulphate) denganNa2CO3 dalam electric furnace.
8
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan mengenai unsur vanadium dan persenyawaannya, maka dapat
disimpulkan beberapa hal berikut :
1. Vanadium sulit didapatkan secara murni, namun banyak ditemukan dalam mineral
yang berbeda.
2. Vanadium merupakan unsur transisi terbanyak kelima setelah besi (Fe), titanium
(Ti), mangan (Mn), dan Zirkon (Zr).
3. Memiliki sifat kimia yang banyak digunakan sebagai katalis.
4. Berupa fasa padat dan berwarna abu-abu cerah, agak ringan, dan dalam keadaan
murni dapat renggang.
5. Ekstraksi vanadium dapat dilakukan dari beberapa senyawa.
6. Vanadium sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang
7. tinggi dan reaktivitas terhadap O2, N2dan C pada suhu tinggi.
8. Memiliki manfaat yang banyak digunakan dalam laboratorium dan kehidupan
sehari-hari namun juga memiliki dampak kerusakan dan gangguan pada kesehatan.
3.2 Saran
Unsur vanadium memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
pengaplikasian dalam laboratorium dan industri. Namun dalam penggunaannya harus
penanganan khusus dan hati-hati karena dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan
bagi kesehatan.
10