Anda di halaman 1dari 18

DISUSUN OLEH :

HAFIDZIN AL ANSHORI

MAKALAH PARAMAGNETIK
UNSUR VANADIUM

Kata Pengantar

Assalammualaikum.wr.wb
Segala puji bagi Allah yang maha mengetahui dan maha bijaksana yang telah
memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya Salawat serta
salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad saw. Yang membimbing umatnya dengan
suri tauladan-Nya yang baik.
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah,kesempatan, dan
pemikiran kepada saya untuk dapat menyelesaikan makalah ini, makalah ini merupakan
pengetahuan tentang Paramagnetik unsur Vanadium. semua ini dirangkum dalam makalah ini,
agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna untuk menjaadi lebih
sempurna saya membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk membaagikannya kepada
saya demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini. semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembacanya. Terimakasih
Wassalammuailaikum.wr.wb.
Bandung , 30 November 2015
Penulis.

16

DAFTAR ISI :
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 PEMBAHASAN

BAB 3 PENUTUP

15

DAFTAR PUSTAKA

16

16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui bahwa selain adanya unsur-unsur
golongan utama, tetapi terdapat juga unsur-unsur golongan transisi. Unsur vanadium
merupakan unsur yang memiliki bilangan oksidasi yaitu +5, +4, +3, dan +2 dimana
membentuk persenyawaannya masing-masing. Vanadium memiliki nomor atom 23 sehingga
konfigurasi elektronnya [18Ar] 3d3 4s2 dimana dapat ,melepaskan 2 sampai 5 elektron
menghasilkan tingkat oksidasi +2, +3, +4 atau +5. Berkaitan dengan atom-atom yang
berikatan dengannya memiliki sifat sangat elektronegatif seperti oksigen.. Untuk mengetahui
lebih kanjut mengenai kelimpahan, sifat fisika dan kimia, persenyawaan, jenis ikatan dan
juga isolasi dari unsur vanadium, maka perlu memepelajari lebih lanjut mengenai unsur ini
Bahan Paramagnetik adalah bahan yang sedikit menarik garis gaya magnetik seperti
aluminium, magnesium, titanium, timah, dan fungston. Jika tidak ada pengaruh medan
magnetik luar, bahan ini tidak memperlihatkan efek magnetlk karena momen magnetik total
akibat gerak orbital dan elektron relatif kecil. Tetapi jika diberikan pengaruh dari medan
magnet luar, maka akan timbul momen yang cenderung menyejajarkan medan magnetik
dalam dengan medan magnetik luar.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kelimpahanan unsur vanadium?
2. Bagaimana sifat fisik dari unsur vanadium?
3. Bagaimana sifat kimia dari unsur vanadium?
4. Bagaimana persenyawaan unsur vanadium?
5. Apa saja jenis ikatan yang terbentuk dari unsur vanadium?
6. Bagaimana isolasi dari unsur vanadium?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Mengetahui kelimpahanan unsur vanadium di alam
2. Mengetahui sifat fisik dari unsur vanadium
3. Mengetahui sifat kimia dari unsur vanadium
4. Mengetahui persenyawaan unsur vanadium
5. Mengetahui jenis ikatan yang terbentuk dari unsur vanadium
6. Mengetahui isolasi dari unsur vanadium

1.4 Metode penulisan


Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode telaah pustaka, yaitu
mengumpulkan data-data dari berbagai sumber berupa buku, dan situs yang berkaitan dengan
makalah ini.

16

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sejarah Vanadium
Vanadium berasal dari kata vanadis,yaitu nama dewi kecantikan di Skandinavia, pada
mulanya ditemukan oleh N. G. Selfstrom di Swedia pada tahun 1830, bersama sama dalam
bijih besi. Disebut demikian karena senyawaannya kaya akan warna. Sesungguhnya, unsure
ini telah dikenali oleh A.M.del Rio pada tahun 1801 yang ditukan dalam bijih timbel yang
disebut eritronium. Namun sayangnya beliau sendiri yang membatalkan penemuan ini.
Logam ini tampak bersinar cemerlang, cukup lunak sehingga mudah dibentuk seperti
pembuluh, mempunyai titik leleh 19150C titik didih 33500C, serta tahan terhadap korosi.

2.1.1 Sumber
Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit,
vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat penting. Vanadium juga
ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga terdapat dalam minyak mentah
sebagai senayawa kompleks organik. Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu
meteor.
Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan sumber Vanadium
yang sangat penting. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium
triklorida dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium.Sekarang,
kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan kalsium dalam
sebuah tabung bertekanan, proses yang dikembangkan oleh McKenie dan Seybair.
Vanadium juga hadir dalam bauksit dan bahan bakar fosil deposito seperti minyak
mentah, batubara, serpih minyak dan tar pasir. Dalam minyak mentah, konsentrasi sampai
1200 ppm telah dilaporkan. Ketika produk-produk minyak seperti dibakar, jejak-jejak
vanadium dapat memulai korosi pada motor dan boiler. Diperkirakan 110.000 ton per tahun
vanadium dilepaskan ke atmosfir dengan membakar bahan bakar fosil. Vanadium juga telah
terdeteksi di spectroscopically cahaya dari Matahari dan beberapa bintang.

2.2 Isotop
Vanadium alam merupakan campuran dari 2 isotop, yakni Vanadium-50 sebanyak
0.24% dan Vanadium -51 sebanyak 99.76%. Vanadium-50 sedikit radioaktif, memiliki masa
paruh lebih dari 3.9 x 1017 tahun. Ada sembilan isotop lainnya yang tidak stabil.
Sifat-sifat Vanadium murni adalah logam berwarna putih cemerlang dan lunak. Tahan
korosi terhadap larutan basa, asam sulfat, dan asam klorida, juga air garam. Tetapi logam ini
teroksidasi di atas 660oC.
Vanadium memiliki kekuatan struktur yang baik dan memiliki kemampuan fisi
neutron yang rendah , membuatnya sangat berguna dalam penerapan nuklir .
Vanadium memiliki 18 isotop yang setengah-hidup diketahui, dengan nomor massa
43-60. Dari jumlah tersebut, satu stabil.

16

2.3 Kelimpahan Unsur Vanadium di Alam


Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit,
vanadit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangatn penting. Vanadium juga
ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga terdapat dalam minyak mentah
sebagai senyawa kompleks organic.
Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor. Produksi komersial berasal dari
abu minyak bumi dan merupakan sumber vanadium yang sangat penting. Kemurnian yang
sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium dengan magnesium atau dengan
campuran magnesium-natrium. Sekarang, kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan
mereduksi V2O5, dengan kalsium dalam sebuah tabung bertekanan, proes yang
dikembangkan oleh McKenie dan Seybair.

2.4 Sifat Unsur Vanadium


Vanadium berwarna abu-abu cerah, agak ringan, dan dalam keadaan murni dapat
renggang. Selain itu Vanadium enggan larut dalam H2SO4 dan HCl, tetapi larut dalam HF
dan HNO3. Ia mempunyai daya tahan kakisan yang baik terhadap al-kali, asid sulfurik dan
asid hiroklorik. Ia bersedia untuk teroksida pada kira-kira 933 K. vanadium mempunyai
kekuatan struktur yang baik dan keratin rentas belahan neutron yang rendah,
menyebabkannya berguna dalam aplikasi nuclear. Walupun ia sejenis logam, vanadium
mempunyai cirri-ciri oksida valensi yang bersifat asid.
Berikut spesifikasi sifat fisik dari Vanadium :
1. Fase
:solid
2. Massa jenis (mendekati suhu kamar )
:6.0 gcm 3
3. Massa jenis cairan pada t.l.
:5.5 gcm 3
4. Titik lebur
:2183 K ,191
5. Titik didih
:3680 K,340
6. Kalor peleburan
:21.5 kJmol
7. Kalor penguapan
:459 kJmol
8. Kapasitas kalor
:24.89 Jmol
NOMOR
ATOM
23

LAMBANG
UNSUR
V

KONFIGURASI
ELEKTRON
2
1s 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2

NOMOR GOLONGAN
PADA TABEL PERIODIK
VB

Sifat Kimia Unsur Vanadium Berikut spesifikasi sifat kimia dari unsur Vanadium :
1. Bilangan oksidasi
: +2, +3, +4, +5
2. Nomor atom
: 23
3. Massa atom
: 50,9414 g/mol
4. Elektronegativitas menurut Pauling : 1,6
5. Jari-jari ion
: 1,32
6. Radius Vanderwaals
: 0,134 nm
7. Radius ionic
: 0,074 nm (+3); 0,059 (+5)
8. Struktur kristal
:kubus berpusat badan
9. Energi ionisasi pertama
: 649,1 kJ/mol
10. Energi ionisasi kedua
: 1414 kJ/mol
11. Energi ionisasi ketiga
: 2830 kJ/mol
12. Energi ionisasi keempat
: 4652 kJ/mol
13. Konfigurasi Elektron
: 23V = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
16

14. Elektron pertingkat energi


15. Berat jenis
16. Bobot atom
17. Sifat kemagnetan
18. Keterhambatan elektris
19. Konduktivitas termal
20. Ekspansi termal
21. Kecepatan suara (batang ringan)

: 2, 8, 8, 5
: 6,11 g/cm3
: 54,941 sma
: paramagnetik
:(20 C) 197 n
:30.7 Wm 1
:(25 C) 8.4
:(20 C) 4560

2.4.1 Sifat Magnet


Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan
unsur bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke dalam medan magnet). Makin banyak elektron
yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat paramagnetknya. Pada seng dimana
orbital pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat diamagnetic (sedikit ditolak keluar medan
magnet).
Vanadium memiliki nomor atom 23. Elektron terluar tidak menigsi penuh sub kulit D
terpaksa berpindah ke sub kulit S. Atom vanadium mempunyai satu elektron tidak
berpasangan pada sub kulit D menyebabkan vanadium bersifat paramagnetik.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2
konfigurasi elektron unsur vanadium

2.4.2 Reaktifitas (Sifat Kimia) Vanadium


1. Reaksi vanadium dengan udara Logam Vanadium bereaksi dengan oksigen (O2) berlebih
dengan pemanasan untuk membentuk vanadium (V) oksida (V2O5). 4V (s) + 5O2 (g)
2V2O5 (s) [kuning-oranye]
2. Reaksi vanadium dengan air Permukaan logam vanadium dilindungi oleh lapisan oksida
dan tidak bereaksi dengan air dalam kondisi normal. V (s) + H2O (g) 3. Reaksi vanadium
dengan halogen Vanadium bereaksi dengan fluorin, F2 dengan pemanasan untuk membentuk
vanadium (V) fluoride. 2V (s) + 5F2 (g) 2VF5 (l) 4. Reaksi vanadium dengan asam
Vanadium tidak bereaksi dengan asam V (s) + H+ (aq) 5. Reaksi vanadium dengan basa
Logam Vanadium tidak bereaksi dengan basa karena tahan terhadap serangan alkali cair. V (s)
+ OH- (aq)

2.4.3Sifat-sifat :

Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 11000C membentuk vanadium hibrida yang
sabil.
Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila dipanaskan terbentukV2O (coklat),
dipanaskan terus terbentuk V2O3 (hitam), V2O4 (biru), akhirnya V2O5 (orange). Logam ini
terbakar dengan nyala terang dengan oksigen.
Bila dipanaskan dengan C12 kering terbentuk VC14.
Logam ini tidak bereaksi dengan air brom, HCl / dingin,melepaskan H2 dengan HF dan
membentuk larutan hijau.

16

2.4.4 Kewujudan
Kewujudan belum pernah dijumpai dalam keadaan tulen dalam alam semula jadi,
sebaliknya wujud dalam kira-kira 65 jenis mineral berlainan, antaranya patronit (VS4),
vanadinit [Pb5(VO4)3CI], dan karnotit [K2(UO2)2(VO4)2.3H2O]. vanadium juga hadir dala,
bauksit, endapan yang mengandungi karbon seperti minyak mentah, arang, syal dan pasir tar.
Spectrum vanadium juga dikesan pada cahaya daripada matahari dan setengah bintang.
Pada masa kini, kebanyakan logam vanadium yang dihasilkan adalah melalui penurunan
kalsium pada V2O5 dalam bekas tekanan. Vanadium biasanya diperolehi sebagai hasil
sampingan atau koproduk, maka sumber dunia bagi unsur ini bukanlah penunjuk yang
sebenar bagi bekalan yang boleh didapati.
Sifat Atom
Struktur hablur Kubus berpusat jasad
Keadaan pengoksidaan
:2, 3, 4, 5 (oksida amfoterik)
Keelektronegatifan
:1.63 (skala Pauling)
Tenaga pengionan Pertama
: 650.9 kJ/mol
Kedua
: 1414 kJ/mol
Ketiga
: 2830 kJ/mol
Jejari atom
:135 pm
Jejari atom kiraan
:171 pm
Jejari kovalen
:125 pm

2.5 Unsur unsur


Vanadium merupakan unsur yang paling banyak terdapat (0,02 % kerak bumi) dan
ditemukan beberapa macam bijih. Salah satu bijih yang penting secara komersil ialah V2O5,
dan bijjih yang paling kompleks. Metalurgi vanadium tidak sederhana, tetapi vanadium murni
(99,9 %) dapat dihasilkan. Dalam penggunaannya vadium dibentuk sebagai logam campuran
besi-vanadium, ferrovanadium mengandung 35% - 95% V. Ferrovanadium dihasilkan dengan
mereduksi V2O5 dengan silica dan penambahan besi. SiO2 berkombinasi dengan CaO
membentuk terak cair kalsium sitrat.
2 V2O5 + 5 Si {+Fe} 4 V {+Fe} + 5 SiO2 [23.5]
SiO2 {p} + CaO {p} CaSiO3 {c} [23.5]
Sekitar 80% produksi vanadium digunakan untuk pembuatan baja. Baja yang mengandung
vanadium digunakan pada peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan, seperti
pegas dan alat-alat mesin berkecepatan tinggi. Vanadium logam tidak diserang oleh udara,
basa dan asam, bukan pengoksidasi selain HF pada suhu ruang. Ia larut dalam HNO3, H2SO4
pekat dan air baja.Vanadium tersebar luas tetapi hanya terdapat sedikit deposit yang
terkonsentrasi. Vanadium terdapat dalam minyak tanah dari Venezuela, dan diperoleh kembali
sebagai V2O5 dari debu asap setelah pembakaran. Komersil vanadium sangat murni jarang
didapatkan, karena seperti titanium, cukup reaktif terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi
yang digunakan dalam proses metalurgi.

2.5.1 Vanadium Oksida


Pada setip bilangan oksidasi vanadium membentuk oksida. Jika logam berada pada
bilangan oksida rendah (mempunyai rapat muatan rendah) oksidanya bersifat basa. Dengan
bertambahnya tingkat oksidasi (rapat muatan) pada atom pusat, sifat asamnya meningkat.
Oksidasi vanadium pada bilangan oksida +2 dan +3 bersifat basa, pada +4 dan +5 bersifat
amfoter. Oksidasi yang paling penting yaitu V2O5 dan penggunaan terpenting oksidasi
terebut ialah sebagai katalis, misalnya pada reaksi SO2 (g) menjadi SO3 (g) pada metode

16

konstan untuk memproduksi asam sulfat. Aktivitas V2O5 sebagai katalis oksida mungkin
berhubungan dengan lepasnya O2 secara resversible yang terjadi pada suhu antara 700-11000
C. Umumnya, senyawa V dengan bilangan oksidasi tertinggi (+5) merupakan zat
pengoksidasi yang baik, dan bilangan oksidasi terendah (V2+) merupakan zat pereduksi yang
baik.

2.5.2 Diagram Potensial Elektrode Untuk Vanadium


VO2+ (g) + 1,00 V VO2+ (ag) + 0,361 V V3+ (ag) -0,255 V V2+ -1,18 V V
[kuning]
[biru]
[hijau]
[violet]
Sifat-sifat dari beberapa Ion Vanadium
Biloks Oksidasi
Sifat Ion
Nama Ion
+2
VO
Basa
V2+ Vanadium (11)
+3
V2O5
Basa
V3+ Vanadium (111)
+4
VO2
Amfoter
VO2+

Warna Ion
(Vanadit) Ungu
(vanadat) Hijau

a) Beberapa ion-ion terhidrasi dalam larutan, misalnya {V(H2O)6}2+, {V(H2O)6}3+,


{V(H2O)4}2+, dan {VO2(H2O)6}2+.
b) Tidak ada anion sederhana dari spesies vanadium (IV). Rumus ini adalah V2O92-.
c) Ion ini hanya didapat pada larutan asam kuat {pH<1,5}. d) Ortovanadium hanya didapa
pada larutan basa kuat {pH>1,3}. Pada pH lebih rendah, anionnya bersifat lebih kompleks,
misalnya pirovanadat {V2O74-} dari pH 10 sampai 13 dan metavadanat {VO3-}n dari pH 7
sampai 10.

2.6 Senyawa-senyawa :
2.6.1 Tingkat Oksidasi Vanadium
Vanadium memiliki berbagai tingkat oksidasi pada persenyawaannya yang terdiri dari
+5, +4, +3, dan +2. Bagian ini menunjukkan perubahannya. Pembahasannya dapat dimulai
dengan sedikit gambaran, dan kemudian memperhatikan proses reaksi pada saat potensial
redoks standar (potensial elektroda standar).
Reduksi tingkat vanadium (V) menjadi vanadium (II)
Sumber vanadium yang biasa pada tingkat oksidas +5 adalah ammonium metavanadat,
NH4VO3. Zat ini sangat tidak larut dalam air dan biasanya larut dengan mudah dalam larutan
natrium hidroksida.Jika kamu melakukan reaksi pada labu yang kecil, pada keadaan normal
biasanya labu disumbat dengan kapas mentah. Hal ini dilakukan untuk menyediakan jalan
keluar buat hydrogen (yang dihasilkan dari reaksi antara seng dengan asam). Pada saat yang
bersamaan penyumbatan ini dilakukan untuk membatasi terlalu banyaknya udara yang masuk
pada labu. Penyumbatan dilakukan untuk mencegah re-oksidasi vanadium yang memiliki
tingkat oksidasi yang lebih rendah (khususnya tingkat +2) oleh oksigen di udara. Reduki
ditumjukkan oleh dua tahap. Satu hal yang penting adalah penampakan warna, tetapi proses
perubahan terus berlanjut dari awal sampai akhir.
Suatu hal yang penting untuk memperhatikan bahwa warna hijau yang kamu lihat tidak
benar-benar menunjukkan tingkat oksidasi yang sebenarnya. Warna ini hanyalah campuran
warna kuning tingkat +5 dan warna biru tingkat +4.

16

1. Senyawa V+5 (yang tidak berwarna)


direduksi dengan reduktor yang sesuai terjadi perubahan sebagai berikut :
VO3- VO+2 V+3 V+2
a) Vanadium Pentoksida, V2O5
Dibuat dari :
o Oksidasi / pemanggangan logam atau oksidanya dengan bilangan oksidasi rendah.
V2O5 sebagai hasil akhir.
o Hidrolisa VOC13.
o Pemanasan amonium vanadate.
Penggunaan :
o Sebagai katalis dalam oksidasi SO2 SO3, dalam pembuatan asam sulfat V2O5
2SO2 + O2 2SO3
o Katalis dalam oksidasi alkohol dan hidrogenasi olefin.
b) Vanadium Pentaflourida, VF5
Senyawa ini dinyatakan sebagai sublimat putih murni. Dibuat dengan pemanasan VF4
dalam lingkungan nitrogen, pada suhu 3500C - 6500C. Senyawa ini sangat mudah larut
dalam air atau pelarut organik.
c) Vanadium oxitrikholorida, VOC13.
Senyawa ini dibuat dengan melewatkan C12 kering pada VO3 yang dipanaskan.
Senyawa titik didih 1270C.
d) Vanadium pentasulfida, V2S5
Senyawa ini dibuat dengan memanaskan campuran vanadium trisulfida, dengan sulfur
tanpa udara pada 4000 C. Senyawa ini berupa bubuk hitam.
2. Senyawa V+4
a. Vanadium titroksida,V2O4 atau VO2.
Dibuat dengan pemanasan campuran vanadium trioksida dan vanadium pentoksida
tanpa udara dengan jumlah molar yang sama. Senyawa ini berbentuk Kristal biru tua,
mudah larut dalam asam atau basa.
b. Vanadium titra flourida, VF4.
Dibuat dari reaksi HF anhirid dengan VCI4. Reaksi berjalan mulai suhu -280C dan
meningkat secara lambat sampai O0C. fluorida ini berupa bubuk kuning kecoklatan,
larut dalam air membentuk larutan berwarna biru.
3. Senyawa Vanadil.
Senyawa ini berisi kation vanadil (VO+2) dimana bilangan oksidasinya +4, bersifat unik,
berwarna biru . vanadil klorida dibuat dari hidrolisa VCI4
VCI4 + H2O VOCI2 + 2HCI
Atau dari reaksi V2O5 dengan HCI
V2O5 + HCI 2VOCI2 + 3H2O + CI2
Senyawa VOCI2 bersifat reduktor kuat yang digunakan secara komersial dalam pewarnaan.
Hanya E0 dari VO+2/VO3 adalah -1volt.
4. Senyawa V+3.
a. vanadium trioksida, V2O3.
Dibuat dengan mereduksi V2O5 dengan hydrogen. V2O3 bersifat basa, larut dalam asam
memberikan ion hezaquo, V(H2O)63+.

16

b. Vanadium halida dan oxihalida.


Vanadium triflourida, VF3. 3H2O dibuat bila V2O3 dilarutkan dalam HF. Trihalida yang
lain adalah VCI3 dan VBr3, sedang VI3 tidak dikenal. Vanadium oxihalida yang dikenal
adalah VOCI dan VOBr. Keduanya tak larut dalam air tetapi larut dalam asam.
5. Senyawa V+2.
Senyawa-senyawa V+2 berwarna paramagnetic ion V+2 merupakan reduktor kuat. Larutan
encer V+2 (violet) mereduksi air membebaskan H2.
V+2H+ + V+3 + H2.
6. Senyawa V+1, dan V-1 dan V0.
Bilangan oksidasi ini tidak umum, distabilkan oleh ligan asam n. bilangan oksidasi +1
dijumpai pada senyawa V(C0)6-1

2.7 Penggunaan
Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan peralatan yang
digunakan dalam kecepatan tinggi. Vanadium karbida sangat penting dalam pembuatan baja.
Sekitar 80% vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan sebagai ferrovanadium atau
sebagai bahan tambahan baja. Foil vanadium igunakan sebagai zat pengikat dalam melapisi
titanium pada baja. Vanadium petoksida digunakan dalam pembuatan keramik dan sebagai
katalis. Vanadium juga digunakan untuk menghasilkan magnet superkonduktif dengan medan
magnet sebesar 175,000 gauss.
Vanadium bersenyawa dengan karbon di dalam baja membuat baja lebih tahan lama dan
tahan sobekan walaupun dalam temperature tinggi. Vanadium juga digunakan untuk logam
aditif pada baja, khususnya untuk keperluan baja yang tahan goncangan pada kecepatan
tinggi. Selain itu vanadium juga digunakan sebagai paduan logam dengan logam alumunium
dengan komposisi berat 10%.
Kira-kira 80% vanadium yang dihasilkan, digunakan sebagai ferrovanadium atau
sebagai penambah keluli. Penggunaan-penggunaan lain :
Dalam bentuk aloinya seperti :
o Keluli tahan karat khhusus, contohnya penggunaan dalam peralatan bedah atau alat
tukang.
o Keluli tahan karat dan pertukangan kelajuan tinggi.
o Dicampurkan dengan aloi-aloi aluminium dan titanium untuk digunakan dalam engine
jet dan kerangka pesawat udara kelajuan tinggi.
Aloi keluli vanadium digunakan pada gandar, aci engkol, gear dan komponen-komponen
penting yang lain.
Ia merupakan penstabil karbida yang penting dalam pembuatan keluli.
Oleh karena itu keratin rentas belahan neutron yang rendah, vanadium mempunyai
kegunaan dalam bidang nuclear.
Keranjang vanadium digunakan untuk menyalutkan titanium pada keluli.
Pita vanadium-gallium digunakan dalam magnet bersuperkonduksi (175,000 gauss).
Vanadium (V) oksida (vanadium pentoksida V2O5) digunakan sebagai mangkin dalam
pembuatan asid sulfurik (melalui proses sentuh) dan maleik anhidrida. Ia digunakan dalam
pembuatan seramik.
Kaca yang disalut vanadium dioksida (VO2) boleh mengekang sinaran inframerah (tanpa
menghalang cahaya tampak) pada suhu-ssuhu tertentu.
Sel bahan api elektrik dan bateri simpanan sepeti Bateri redoks vanadium.
Ditanbahkan dengan korundum untuk membuat manikam aleksandrit tiruan.
Salutan perubahan elektrokimia vanadat untuk melindungi keluli daripada karat dan kikisan.

16

Dalam biologi, atom vanadium adalah komponen penting bagi sesetengah enzim,
khasnya bagi vanadium nitroginase yang digunakan oleh sesetengah mikroorganisma
pengikat nitrogen. Vanadium adalah penting bagi askidian atau pemancut laut dalam Protein
Kromagen Vanadium. Kepekatan dalam darah hidupan-hidupan ini adalah lebih 100 kali
lebih tinggi daripada kepekatan vanadium dalam air laut sekeliling mereka. Tikus dan ayam
juga diketahui memerlukan vanadium pada kandungan kecil dan kekurangan akan
mengakibatkan pertumbuhan lambat dan gangguan pembiakan.
Secara industrinya, kebanyakan vanadium digunakan sebagai penambah untuk memperbaiki
cirri keluli. Biasanya tindak balas besi mentah dengan vanadium pentoksida mentah V2O5
sudah mencukupi, dan tidak perlu menggunakan logam vanadium tulen. Ini menghasilkan
ferrovanadium yang sesuai untuk kerja-kerja seterusnya.
Di Jepang, vanadium (V) oksida (V2O5) dipasarkan sebagai tambahan kesehatan mineral
baik yang wujud secara asli dalam air minuman. Sumber utama air minuman ini adalah cerun
Gunung Fuji. Kandungan vanadium pentoksida air ini adalah antara kira-kira 80ug/Liter
hingga ke 130ug/Liter. Pemasarannya menggambarkannya sebagai berkesan menentang
diabetis, ekzema, dan kegendutan. Tidak terdapat pernyataan tentang ketoksikan dalam
pemasaran produk-produk ini.
Vanadium menstabilkan bentuk beta titanium dan meningkatkan kekuatan dan
stabilitas suhu titanium. Dicampur dengan aluminium di titanium paduan digunakan dalam
mesin jet dan airframes berkecepatan tinggi. Salah satu paduan yang umum adalah Titanium
6Al-4V, sebuah paduan titanium dengan 6% aluminium dan 4% vanadium.
Vanadium pentoksida (V2O5) digunakan sebagai mungkin terutamanya dalam penghasilan
asid sulfuric.
Vanadil sulfat (VOSO4) juga dipanggil vanadium (IV) sulfat oksida hidrat, digunakan
sebagai tambahan diet yang agak kontroversi, terutamanya untuk meningkatkan tahap insulin
dan bina badan. Belum lagi adanya bukti yang menunjukkan ia berguna untuk bina badan,
sebaliknya beberapa bukti menunjukkan para atlit yang mengambilnya hanyalah mengalami
kesan placebo.
Vanadium (IV) klorida adalah salah satu bentuk vanadium yang terlarut dan biasa digunakan
dalam maksimal. V(IV) adalah bentuk yang diturunkan daripada V(V), dan biasanya terhassil
selepas respirasi anaerob oleh bacteria penurun logam disimilasi. V(IV) klorida berrtindak
balas dengan cergas bersama air.

2.8 Ketoksikan sebatian vanadium


Ketiksodan vanadium bergantung kepada keadaan fizikokimianya; terutamanya pada
keadaan valensi dan keterlarutannya. Pentalen VOSO4 telah dilaporkan adalah lebih daripada
5 kali lebih toksik daripada trivalent V2O3 (roschin, 1967). Sebatian vanadium tidak diserap
dengan baik oleh sistem gastrointestinal, akan tetapi pendedahan vanadium dan sebatian
vanadium melalui sedutan akan menggakibatkan kesan-kesan buruk kepada sistem
pernafasan (sax, 1984; ATSDR, 1990). Namun begitu, tidak terdapatnya data kuantittatif yang
mencukupi untuk menerbit kesan sedutan kronik atau subkronik.
Tidak terdapatnya banyak bukti yang menunjukkan vanadium dan sebatian vanadium adalah
sejenis toksin pembiakan atau teratogen, tiada juga bukti yang menunjukkan bahwa sebatian
vanadium adalah karsinogenik; akan tetapi, sangat sedikit kajian yang telah dijalankan untuk
evaluation. Vanadium belum lagi dikelaskan kekarsinogenannya oleh EPA Amerika Aerikat
(1991a)

16

2.8.1 Penanganan
Vanadium dan semua senyawanya adalah beracun dan harus ditangani dengan hatihati. Konsentrasi maksimum V2O5 yang masih diizinkan terdapat di udara adalah 0.05
(selama 8 jam kerja rata-rata selama 40 jam per minggu).

2.9 Pembuatan vanadium


Kebanyakan vanadium digunakan sebagai ferrovanadium sebagai aditif untuk
meningkatkan baja. Ferrovanadium dihasilkan secara langsung dengan mengurangi campuran
vanadium oksida, oksida besi dan besi dalam tanur listrik. Vanadium-bantalan magnetit bijih
besi merupakan sumber utama untuk produksi vanadium. Para vanadium berakhir di babi besi
dihasilkan dari bantalan vanadium magnetit. Selama produksi baja, oksigen yang tertiup ke
babi besi, mengoksidasi karbon dan sebagian besar kotoran lain, membentuk terak.
Tergantung pada bijih yang digunakan, yang terak berisi sampai dengan 25% dari vanadium.
Logam vanadium diperoleh melalui proses multilangkah yang diawali dengan pemanggangan
bijih hancur dengan NaCl atau Na 2 CO 3 pada sekitar 850 C untuk memberikan natrium
metavanadate (NaVO 3).
Sebuah ekstrak berair padat ini adalah diasamkan untuk memberikan kue merah, sebuah
polyvanadate garam, yang dikurangi dengan kalsium logam. Sebagai alternatif untuk
produksi skala kecil, vanadium pentoxide berkurang dengan hidrogen atau magnesium.
Banyak metode-metode lain juga digunakan, dalam semua yang vanadium dihasilkan sebagai
hasil sampingan proses-proses lain. Pemurnian vanadium dimungkinkan oleh proses bar
kristal dikembangkan oleh Ini melibatkan pembentukan logam iodida, dalam contoh ini
vanadium (III) iodida, dan dekomposisi berikutnya untuk menghasilkan logam murni.
Cara mendapatkan vanadium diantaranya adalah dengan cara ekstrasi dari beberapa
senyawa yaitu :
Dari vanadinite.
Ekstraksi bijih ini melibatkan beberapa tahap:
1) Pemisahan PbCI2
Bijih direaksikan dengan HCI pekat, PbCI2 akan mengendap, dioxovandium chlotida
(VO2CI) tetap dalam larutan.
2) Pembuatan V2O5.
Setelah PbCI2 dipisahkan, larutan ditambah NH4CI akan dijenuhkan dengan NH3,
sehingga terbentuk NH4VO3 yang bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.
3) Reduksi V2O5.
V2O5 direduksi dengan Ca pada 900 9500C untuk mempolereh vanadium murni.

2.9.1 Pembuatan logam.


Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang tinggi dan
reaktivitas terhadap O2, N2 C pada suhu tinggi.
v Vanadium 99% dapat diperoleh dengan mereduksi V2O5 dengan AI (proses thermit).
v Vanadium murni diperoleh dengn mereduksi VCI3 dengan Na atau dengan H2 pada suhu
9000C. VCI3 diperoleh dari reaksi V2O5 dengan S2CI2 pada 3000C.
v Reduksi VCI4 dengan Mg dapat memperoleh 99,3% vanadium.

16

2.9.2 Isolasi Unsur Vanadium


Langkah pertama isolasi logam ini yaitu vanadium dalam bentuk oksidanya V2O5
dari bijihnya melalui berbagai macam proses dan reaksi. Untuk itu biasanya ditempuh
prosedur umum dengan pemanggangan (roasting) bijih-bijih yang dapat diremukkan atau
diresidu vanadium dengan garam NaCl atau Na2CO3 pada temperatur kira-kira 850C. Tahap
ini akan menghasilkan natrium vanadat (Na3VO4) yang kemudian diluluhkan dengan air.
Pengasaman dengan asam sulfat hingga pH = 2-3 akan menghasilkan padatan roti merah
polivanadat, dan pemanggangan langsung pada temperatur kira-kira 700C akan
menghasilkan padatan hitam V2O5.
Langkah selanjutnya yaitu proses reduksi yang pada garis besarnya dibedakan dalam
dua perlakuaan berdasarkan tujuannya. Jika dikehendaki hasilnya untuk keperluan zat aditif
pada baja, maka reduksi dilakukan dalam tanur listrik dengan penambahan biji besi, silikon,
dan kapur (CaO), hasilnya yaitu ferovanadium dengan kadar vanadium (35-95%) yang dapat
dipisahkan dari ampas atau kerak CaSiO3 menurut persamaan reaksi sebagai berikut:
2V2O5(aq) + 5Si(aq) + Fe(s) + 5CaO(aq) V(s) + e + 5 CaSiO3(aq)
Untuk digunakan sebagai zat aditif pada baja, ferovanadium dapat langsung dipakai
tanpa pemurnian lebih lanjut. Jika diinginkan logam vanadium murni, reduksi V2O5 dapat
dilakukan dengan kalsium dimana lelehan logam vanadium dapat dipisahkan dari kerak CaO.
V2O5(aq) + 5Ca(s) 2V(l) + 5CaO(s)
Untuk bahan dasar yang mengandung vanadium(II)klorida misalnya, logam vanadium
dengan kemurnian tinggi dapat diperoleh melalui elektrolisis dengan proses van Arkel-de
Boer dimana garam vanadium klorida yang sudah dimurnikan diuapkan dan didekomposisi
melalui kawat panas dalam keadaan vakum.

2.9.3 pembuatan magnet unsur vanadium


1. Dengan cara menggosokkan Vanadium dengan Magnet.
Vanadium yang semula bukan magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya Vanadium
digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar
magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke
satu arah. Apabila magnet elementer besi telah teratur dan mengarah ke satu arah,
dikatakan Vanadium telah menjadi magnet. Ujung-ujung besi yang digosok akan
terbentuk kutub-kutub magnet. Kutub-kutub yang terbentuk tergantung pada kutub
magnet yang digunakan untuk menggosok. Pada ujung terakhir Vanadium yang
digosok, akan mempunyai kutub yang berlawanan dengan kutub ujung magnet
penggosoknya.

16

2. Dengan cara Induksi Magnet.


Vanadium dapat dijadikan magnet dengan cara induksi. Caranya adalah vanadium
diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada vanadium
akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur
dan mengarah ke satu arah. vanadium akan menjadi magnet. Ujung vanadium yang
berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu
berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang
berdekatan dengan ujung A vanadium, maka ujung A vanadium menjadi kutub selatan

dan ujung vanadium menjadi kutub utara atau sebaliknya


3. Dengan cara mengaliri arus listrik.
vanadium dapat juga dijadikan magnet dengan arus listrik. Caranya vanadium dililiti
kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi
dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini
menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah.
vanadium akan menjadi magnet. Magnet yang dibuat dengan cara arus listrik disebut
magnet listrik atau elektromagnet.
vanadium yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang
terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan
jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus
searah putaran jarum jam maka ujung vanadium tersebut terbentuk kutub selatan.
Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.

16

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
Sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif, dan penghantar listrik yang baik.

Banyak di antaranya dapat membentuk ion ion berwarna yang berubah


ubah menurut keadaan bilangan oksidasinya.

Mempunyai bilangan oksidasi yang harganya 0 atau positif.

Dapat membentuk senyawa kompleks.


Memiliki elektron tidak berpasangan yang mengakibatkan titik didih atau titik leleh
tinggi, bersifat paramagnetik,berwarna dan bersifat katalis.Vanadium ditemukan
dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit, vanadit, dan patronit,
Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, terdapat dalam
minyak mentah dan sedikit dalam batu meteor. Vanadium berwarna abu-abu cerah,
agak ringan, dan dalam keadaan murni dapat renggang. Vanadium dapat bereaksi
dengan udara dan halogen, namun tidak dapat bereaksi dengan air, asam, dan basa.
Vanadium memiliki empat bilangan oksidasi, yaitu +5, +4, +3, dan +2. Vanadium
memiliki dua jenis ikatan yaitu ikatan kovalen dan ikatan logam. Untuk memperoleh
Vanadium ditempuh prosedur umum dengan pemanggangan (roasting) bijih-bijih
yang dapat diremukkan atau diresidu vanadium dengan garam NaCl atau N2CO3
pada temperatur kira-kira 850C.Untuk bahan dasar yang mengandung vanadium(II)
klorida misalnya, logam vanadium dengan kemurnian tinggi dapat diperoleh melalui
elektrolisis dengan proses Van Arkel-de Boer.dan vanadium bersifat paramagnetik
karena Vanadium memiliki nomor atom 23. Elektron terluar tidak menigsi penuh sub
kulit D terpaksa berpindah ke sub kulit S. Atom vanadium mempunyai satu elektron
tidak berpasangan pada sub kulit D

3.2 Saran
Walaupun sudah banyak unsur yang telah di ketemukan akhir-akhir ini serta sudah
banyak tokoh-tokoh besar sebagai penemu-penemu IPTEK, kita sebagai generasi penerus
bangsa jangan pernah patah semangat untuk terus berfikir kreatif dan inovatif dengan tetap
melihat kadaan lingkungan sekitar.
16

16

DAFTAR PUSTAKA
Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI-Press
Nana, Sutresna, Drs, Apt. 1994. Kimia. Bandung : Grafindo Media Pratama
Petrucci, Raplh H. 1993. Kimia Dasar (Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3).
Jarkarta : Erlangga
S. Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 3. Bandung : ITB
http://id.wikipedia.org/wiki/Kromium
http://id.wikipedia.org/wiki/Kromium(II)_asetat
http://id.wikipedia.org/wiki/Mangan
http://ms.wikipedia.org/wiki/vanadium
http//Eybermed.cbn.ned.id/
http//www.mediaindonesia.com/kromium
(Sugiarto, Christian. 1985. KIMIA FISIKA. Yogyakarta : UNY)
(http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/mangan/)
(Achmad, Hiskia dan Tupamahu.2001. Struktur atom, struktur molekul dan
sistem priodik. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti)
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/
(www.google.com/Gallery Minerals)

16

Anda mungkin juga menyukai