Anda di halaman 1dari 36

TUGAS KELOMPOK

KIMIA ANORGANIK LANJUT

KIMIA UNSUR MANGAN (Mn)

OLEH:
AHMAD KHAIRU RAMADHAN
BELLA PRATIWI
ELTA RIZKY FATMA

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh

Kami bersyukur kepada Allah SWT atas selesainya pembuatan makalah


“UNSUR MANGAN (Mn)”. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. 

Buku ini, merupakan penjabaran dari unsur Mangan , yang secara spesifik
berisi tentang karakteristik, kegunaan, dampak kesehatan, cara memperoleh dan
sebagainya. 

Tentunya, makalah Unsur Mangan ini telah dikaji secara mendalam,


walaupun tidak lepas dari kekurangan. Kedepan, perlu adanya inovasi baru lagi
untuk makalah , terutama jurusan yang mendalami sains yaitu pendidikan kimia,
sehingga mahasiswa ataupun pembaca lebih tertarik untuk memepelajarinya. 

Akhirnya, penulis berharap agar kiranya tradisi menulis dan


menyebarluaskan pemikiran dalam bentuk buku dan penerbitan lain, diikuti oleh
mahasiswa yang lain demi perkembangan ilmu pengetahuan sendiri.

Wassalamualaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh


an
ng
Ma

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................iI

DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................20

BAB III PENUTUP....................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................33

an
ng
Ma

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. SEJARAH
Asal usul nama mangan kompleks. Pada zaman kuno , dua mineral hitam dari
Magnesia di tempat yang sekarang Yunani modern yang keduanya disebut Magnes,
tetapi dianggap berbeda dalam gender. The Magnes laki-laki menarik besi, dan bijih
besi sekarang kita kenal sebagai loadstone atau magnetit, dan yang mungkin memberi
kami magnet istilah. Bijih Magnes perempuan tidak menarik besi, tetapi digunakan
untuk membuat tdk berwarna kaca. Ini feminin Magnes kemudian disebut magnesia,
yang dikenal sekarang di zaman modern seperti pyrolusite ( MnO2 ) atau mangan
dioksida. Mineral ini tidak pernah magnetik (meskipun itu sendiri mangan adalah
paramagnetik).
n
ga
an
M

Pada abad ke-16, itu disebut manganesum oleh glassmakers, mungkin sebagai
korupsi dari dua kata sejak alkemis dan glassmakers akhirnya harus membedakan negra
magnesia (bijih hitam) dari magnesia alba (bijih putih, juga dari Magnesia, juga berguna
dalam pembuatan kaca). Mercati disebut magnesia negra Manganesa, dan akhirnya
logam terisolasi dari itu dikenal sebagai mangan (Jerman : Mangan). Nama magnesia
akhirnya kemudian digunakan untuk merujuk hanya untuk alba putih magnesium
(magnesium oksida), yang memberikan nama magnesium untuk itu unsur bebas , ketika
akhirnya terisolasi , jauh di kemudian hari.
Senyawa mangan yang digunakan di zaman prasejarah ; cat yang berpigmen
dengan mangan dioksida dapat ditelusuri kembali 17.000 tahun. Mesir dan Romawi
menggunakan senyawa mangan dalam gelas - keputusan, baik menghapus warna dari
kaca atau menambah warna itu. Mangan bisa ditemukan dalam bijih besi yang
digunakan oleh Spartan. Beberapa berspekulasi bahwa kekerasan yang luar biasa dari
baja Spartan berasal dari sengaja produksi paduan besi - mangan.
Pada abad ke-17, kimiawan Jerman Johann Glauber pertama kali diproduksi
permanganat, reagen laboratorium yang berguna (meskipun beberapa orang percaya
bahwa itu ditemukan oleh menyatu Kaim pada tahun 1770). Pada pertengahan abad ke-

1
18, mangan dioksida telah digunakan dalam pembuatan klorin (yang menghasilkan bila
dicampur dengan asam klorida ( HCl ), atau komersial dengan campuran asam sulfat
encer dan natrium klorida).
Kimiawan Swedia Scheele adalah orang pertama yang mengenali mangan yang
merupakan unsur, dan rekannya, Johan Gottlieb Gahn, mengisolasi unsur murni tahun
1774 oleh pengurangan dioksida dengan karbon. Sekitar awal abad ke-19, para ilmuwan
mulai menjajaki penggunaan mangan dalam pembuatan baja, dengan paten yang
diberikan untuk digunakan pada saat itu. Pada 1816, tercatat bahwa penambahan
mangan untuk besi membuat lebih sulit, tanpa membuatnya menjadi lebih rapuh. Pada
1837, akademis Inggris James Couper mencatat hubungan antara paparan berat untuk
mangan di tambang dengan bentuk penyakit Parkinson. Pada tahun 1912, mangan
posfat elektrokimia pelapis konversi untuk melindungi senjata api terhadap karat dan
korosi yang dipatenkan di Amerika Serikat, dan telah melihat digunakan secara luas
sejak saat itu.

Pada abad ke-20, mangan dioksida telah melihat penggunaan komersial luas
sebagai bahan katoda utama untuk sel kering komersial sekali pakai dan baterai kering
dari kedua standar ( karbon - seng ) dan jenis basa.
n
ga
an
M

B. SIFAT
a. Sifat Fisik

Radius Atom : 1.35 Å

Volume Atom : 7.39 cm3/mol

Massa Atom : 54.938

Titik Didih : 2235 K

Elektronegativitas : 1.55

Konduktivitas Panas : 7.82 Wm-1K-1

Titik Lebur : 1518 K

Bilangan Oksidasi : 7,6,4,2,3

Mangan berwarna putih keabu-abuan keperakan logam menyerupai besi, dengan
sifat yang keras tapi rapuh.

b. Sifat Kimia
Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-
lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja,
mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan 
kemampuan pengerasan. Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah
kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik.
Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam
murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya,  jenis

2
alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis  gamma, yang berubah
menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.
Mangan termasuk golongan transisi yang merupakan logam berwarna putih abu-
abu yang penampilannya serupa dengan besi tuang. Memiliki titik lebur yang tinggi
kira-kira 1250 °C. Ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan
hidrogen. Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat
mangan yang lainnya. Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari
cepat tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam. Konfigurasi
elektron Mn adalah (Ar) 3d5 4s2 dengan menggunakan 2 elektron 4s dan kemudian
kelima elektron 3d yang tidak berpasangan.
Tingkat oksidasi tertinggi bagi mangan sesuai dengan jumlah total elektron 3d
dan 4s, tetapi hanya terjadi dalam senyawa okso MnO 4-, Mn2O7, dan MnO3F. Senyawa-
senyawa ini menunjukkan beberapa kemiripan dengan senyawa halogen yang sesuai.
Mangan relatif melimpah, dan terdapat dalam banyak deposit, terutama oksida, oksida
hidrat, atau karbonat. Logam dapat diperoleh daripadanya atau dari MnO4 yang didapat
dengan memanggangnya, melalui reduksi dengan Al. Mangan cukup elektropositif, dan
mudah melarut dalam asam bukan pengoksidasi.
n
ga
an
M

Mangan adalah kimia logam aktif, abu-abu merah muda yang di tunjukkan pada
symbol Mn dan nomor atom 25. Ini adalah elemen pertama di Grup 7 dari tabel
periodic.
Mangan merupakan dua belas unsur paling berlimpah di kerak bumi (sekitar
0,1%) yang terjadi secara alamiah. Mangan merupakan logam keras dan sangat rapuh.
Sulit untuk meleleh, tetapi mudah teroksidasi. Mangan bersifat reaktif ketika murni, dan
sebagai bubuk itu akan terbakar dalam oksigen, bereaksi dengan air dan larut dalam
asam encer. Menyerupai besi tapi lebih keras dan lebih rapuh. Mangan termasuk logam
berat dan sangat rapuh tetapi mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat
paramagnetic. Hal ini dapat dilihat dari obital d yang terisi penuh pada konfigurasi
electron. Mangan mempunyai isotop stabil yaitu 55Mn.
Mangan termasuk golongan transisi . Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira
1250 °C. Ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan
hidrogen. Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam bukan
pengoksidasi. Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat

3
mangan yang lainnya. Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari
cepat tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam.
Mangan membuat sampai sekitar 1000 ppm (0,1%) dari kerak bumi, sehingga
ke-12 unsur paling berlimpah di sana. Tanah mengandung mangan 7-9.000 ppm dengan
rata-rata 440 ppm. air laut yang hanya 10 ppm mangan dan suasana mengandung 0,01
μg / m 3. Mangan terjadi terutama sebagai pyrolusite (MnO 2), braunite, (Mn 2 + Mn 3
+ 6) (SiO 12), psilomelane (Ba, H 2 O ) 2 Mn 5 O 10, dan ke tingkat yang lebih rendah
sebagai rhodochrosite (MnCO 3).
Pyrolusite bijih mangan (MnO2) merupakan bentuk mangan yang paling pentiing
yang tersedia di alam. Lebih dari 80% dari sumber daya Bijih mangan penting biasanya
menunjukkan yang erat kaitannya dengan bijih besi. Tanah yang berbasis mangan dunia
dikenal ditemukan di Afrika Selatan dan Ukraina, endapan mangan penting lainnya
berada di Australia, India, Cina, Gabon dan Brasil. Pada tahun 1978 diperkirakan 500
miliar ton nodul mangan ada di di dasar laut. Usaha-usaha untuk menemukan metode
ekonomis nodul mangan panen ditinggalkan pada 1970-an.
Pada dasarnya, mangan lebih reaktif ketimbang teknisium dan renium. Dalam
keadaan masif, mangan teroksidasi oleh udara terbuka pada bagian luarnya, tetapi akan
terbakar dalam keadaan serbuk halus. Dengan unsur – unsur  non metal tidak begitu
reaktif tetapi sering bereaksi hebat pada pemanasan. Jadi Mn  terbakar dalam oksigen ,
n
ga
an
M

nitrogen, klorin dan fluorin.Mangan juga  dapat bersenyawa secara langsung dengan


B,C, Si, P, As dan S.
Teknesium dan renium lebih kurang reaktif  dari pada mangan sebagaimana
umumnya logam – logam lebih berat lainnya. Dalam keadaan masif kedua logam ini
tahan terhadap oksidasi dan hanya memudar secara perlahan  oleh udara lembab.
Namun dalam keadaan serbuk atau bangun bunga karang kedua logam ini lebih
reaktif. Tc dan Re, keduanya tidak larut dalam asam hidrofluorida dan asam
hidroklorida, tetapi larut dalam asam- asam oksidator seperti HNO3 dan H2SO4 pekat
dan jugaair bromine membentuk asam asam perteknat dan perrenat(HMO4; M =Tc dan
Re). Mn, Tc, dan Re membentuk senyawa dalam brbagai tingkat oksidasi, dan
komparasi stabilitas relatif tingkat oksidasi ketiga logam ini dalam larutan air dan asam
dicerminkan oleh nilai potensial reduksi.
C. Asal Mula Jadi
a.       Cebakan Terrestial
Menurut park (1956), cebakan mangan dibagi dalam 5 tipe yaitu :
-          Cebakan Hidrothermal.
-          Cebakan sedimenter, baik bersama-sama maupun tanpa affiliasi vulkanik
-          Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut
-          Cebakan metamorfosa
-          Cebakan laterit dan akumulasi residual

4
Dari kelima tipe cebakan tersebut, sumber mangan komersial berasal dari
cebakan sedimenter yang terpisah dari aktivitas vulkanik dan cebakan akumulasi
residual.
Cebakan sedimen laut mempunyai cirri khusus yaitu berbentuk perlapisan dan
lensa-lensa. Seluruh cebakan biji karbonat berasosiasi dekat dengan batuan karbonat
atau grafitik, dan kadang-kadang mengandung lempung yang menunjukkan adanya
suatu pengurangan lingkungan pengendapan dalam cekungan terdekat.  Sebaliknya
cebakan bijih oksida lebih umum dan berasosiasi dengan sediment klasik berukuran
kasar, dengan sedikit atau sama sekali bebas dari unsure karbon organic. Cebakan bijih
ini dihasilkan di bawah kondisi oksidasi yang kuat dan bebas sirkulasi air.
Cebakan bijih oksida merupakan cebakan sedimenter yang sangat komersial
dengan kadar bijih 25-40% Mn, sedangkan cebakan bijih karbonat kadarnya cenderung
lebih kecil, yaitu 15-30% Mn. Akan lebih sesuai bila dinamakan dengan nodul poli-
metal.
Dasar samudra diperkirakan diselimuti lebih dari 3 triliyun ton nodul berukurang
kentang. Disamuidra pasifik sendiri, nodul yang terbentuk diperkirakan sebesar 10 juta
ton per tahun. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh USBM, diketahui
bahwa zona kadar tertinggi terdapat dalam cekungan sediment pasifik bagian timur,
yang terletak pada jarak 2.200 km sebelah tenggara Los Angeles, Kalifornia. Di zc na
n
ga
an
M

ini, nodul mangan mangan terjadi dalam lapisan tunggal dan tidak teratur.
Secara individu, nodul mempunyai kilap suram dengan warna coklat tanah
hingga hitam kebiruan. Tekstur permukaan dari halus hingga kasar. Setiap nodul
mengandung satu atau lebih sisa-sisa makhluk air laut. Pragmen batuan, atau nodul
lainnya. Nodul ini diliputi oleh lapisan mangan, besi, dan logam oksida lainnya yang
berbentuk konsentris namun tidak terus-menerus. Lapisan lempung kemudian mengisi
celah-celah diantara lapisan oksida tersebut secara tidak beraturan dan biasanya dapat
dijadikan patokan dalam perhitungan periode pertumbuhan nodul bersangkutan.
D. Isotop
Mangan alami terdiri dari 1 stabil isotop; 55 Mn. 18 radioisotop telah ditandai
dengan yang paling stabil dengan 53 Mn dengan waktu paruh dari 3,7 juta tahun, 54 Mn
dengan waktu paruh dari 312,3 hari, dan 52 Mn dengan waktu paruh 5,591 hari. Semua
sisa radioaktif isotop memiliki waktu paruh yang kurang dari 3 jam dan mayoritas ini
memiliki waktu paruh yang kurang dari 1 menit.
Mangan merupakan bagian dari kelompokelemen besi, yang dianggap besar
disintesis oleh bintang, lama sebelum terjadi ledakan supernova. 53 Mn meluruh sampai
53 Kr dengan kehidupan setengah dari 3,7 juta tahun. Karena relatif singkat waktu
paruhnya, 53 Mn terjadi hanya dalam jumlah kecil karena tindakan sinar kosmik pada
besi di batu . Mangan isotopik isinya biasanya dikombinasikan dengan kromium
isotopik menemukan isi dan aplikasi dalam isotop geologi dan penanggalan radiometric.

5
E. SENYAWA-SENYAWA MANGAN
Mangan dengan konfigurasi elektronik terluar 3d5 4s2, mampu membentuk
senyawa mulai dengan tingkat oksidasi terendah +2 hingga tertinggi +7. Bilangan
oksidasi mangan yang paling stabil adalah +2. Mangan merupakan logam yang paling
banyak variasi tingkat oksidasinya. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa sifat
terpenting dalam senyawa mangan yaitu yang berkenaan dengan reaksi redoks. Semakin
besar nilai potensial reduksi (semakin positif), semakin mudah reaksi reduksi
berlangsung, dan sebaliknya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa:
1.      Dalam suasana asam ion Mn3+ bersifat tidak stabil, mudah mengalami auto redoks,
atau disproporsionasi, artinya mengalami oksidasi (menjadi MnO2) dan reduksi
(menjadi Mn2+) secara serentak oleh dirinya  sendiri.

2.      Demikian juga ion manganat, MnO42-, tidak stabil dan dalam suasana asam


mengalami disproporsionasi secara spontan.

3.      Namun demikian dalam suasana basa, sifat disproporsionasi ini hanya


menghasilkan nilai Eocellyang sangat kecil (+ 0,04 V). Oleh karena itu ion manganat
MnO42-, dapat diperoleh dalam suasana basa.
F. Oksida, Hidroksida, dan Garam Mangan
n
ga
an
M

Karakteristik oksida, hidroksida mangan dan beberapa turunannya yang penting dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tingkat Oksida Hidroksid Sifat Ion Nama Warna
oksidasi a Ion
+2 MnO Mn(OH)2 Basa Mn2- Mangan(II) Pink
moderat
+3 Mn2O3 Mn(OH)3 Basa Mn3- Mangan Violet
lemah (III)
+4 MnO2 MnO(OH) Amfoter MnO32- Manganit Coklat
2atau

H2MnO3 Asam
lemah
+6 MnO3 H2MnO4 Asam MnO42- Manganat Hijau
moderat
+7 Mn2O7 HMnO4 Asam kuat MnO4 Permangana Ungu
t

Bila setiap mangan oksid atau hidroksida dipanaskan pada 1000oC, Kristal hitam
dari MnO4 haussmannite terbentuk. Bila Mn(OH)2 dibiarkan teroksidasi dalam udara,
terbentuklah oksida hidrat yang pada pengeringan memberikan MnO(OH).
Mangan (II), berdasarkan nilai potensial reduksinya, mangan (II)
merupakan spesies yang paling stabil, dan mungkin dapat dikaitkan dengan konfigurasi

6
setengah penuh, 3d5. Mangan (II) dalam senyawa garamnya seperti garam klorida, sulfat
dan nitrat dalam larutan dapat dinyatakan sebagai ion Mn 2+, atau dalam perspektif ion
kompleks sebagai [Mn(H2O)6]2+ yang berwarna pink pucat.
Mangan (III), mangan (III) terdapat sebagai oksidanya yaitu Mn2O3 dan
MnO(OH) yang terjadi secara alamiah di alam, tetapi ion Mn 3+ dalam larutan tidak
stabil, mudah tereduksi menjadi Mn2+ sebagaimana dinyatakan oleh nilai potensial
reduksinya. Garam MnCl3 (hitam) misalnya, dapat diperoleh dalam larutannya dari
reaksi MnO2 dengan asam klorida pada temperature rendah, tetapi akan terurai pada
temperature diatas 40oC.
Mangan (IV), mangan (IV) terdapat sebagai oksidanya yaitu MnO2. Oksida ini
sesungguhnya bersifat amfoterik namun relative inert terhadapasam maupun basa,
dalam arti perannya sebagai Mn4+ atau Mn (IV) tidak dapat dipertahankan. Hal ini
terlihat nyata dari hasil reaksinya dengan asam klorida pekat dalam keadaan dingin,
yaitu larutan hijau yang mengandung dari ion Mn4+adalah bersifat tidak stabil, dan
berubah menjadi larutan yang berwarna pink karena terbentuk ion Mn2+. Mn(SO4)2 juga
bersifat tidak stabil karena dengan asam sulfat pekat akan menghasilkan MnSO4.
Hidroksida dari Mangan (IV) bersifat asam lemah, oleh karena itu tiap molekul
hidroksidanya dapat melepaskan  satu molekul H2O hingga rumus molekulnya menjadi
MnO(OH)2 atau lebih tepatnya ditulis sebagai H2MnO3. Adanya spesies MnO32-ini
n
ga
an
M

ditunjukkan dari reaksi lelehan MnO2 dan CaO yang menghasilkan kalsium manganit,


CaMnO3 yang berwarna coklat.
Mangan (VI), mangan (IV) hanya dikenal sebagai spesies stabil dalam ion
manganat, MnO42-, dengan banguntetrahedrondan berwarna hijau gelap. Kalium
manganat misalnya, dapat diperoleh dari reaksi lelehan MnO 2 dan basa alkali dengan
hadirnya oksidator (misalnya udara/KNO3).
Dalam larutan, ion manganat hanya stabil dalam suasana basa, dalam air dan
dalam suasana asam akan mengalami disproporsianasi menjadi ion permanganate dan
MnO2. Dalam suasana asam ion Mno42-  bersifat sebagai oksidator.
Mangan (VII), hanya satu senyawa Mn (VII) yang dikenal penting, yaitu yang
mengandung mangan (VII) kalium permanganate, KMnO4, yang berwarna ungu.
Senyawa ini stabil dalam larutannya, dan peran utamanya adalah sebagai oksidator yang
sangat kuat baik dalam suasana asam netral, maupun basa.
Salah satu senyawa mangan yang terkenal adalah kalium permanganat (KmnO 4).
Secara komersial kalium permanganat dibuat dari oksidasi kalium manganat oleh klor
dalam suasana alkalin, Kristal ungu akan diperoleh pada pemekatan larutan yang
bersangkutan.

G. Sumber:
Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat,
karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa

7
mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan
dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.
Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia,
Afrika sSelatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan
yang paling banyak dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida
mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis.
Ketersediaan :
Mangan ditemukan di alam dalam bentuk:
Pyrolusite (MnO2)
Brounite (Mn2O3)
Housmannite (Mn3O4)
Mangganite (Mn 2O3.H2O)
Psilomelane [(BaH2O)2.Mn5O10]
Rhodochrosite (MnCO3)
Di Indonesia, mangan telah ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di Karangnunggal,
Tasikmalaya (Jabar) tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930. daerah-daerah lain yang
mempunyai potensi mangan adalah Kulonprogo (Yogya), pegunungan karang bolong
(Kedu Selatan), Peg. Menoreh (magelang), Gunung Kidul, Sumatera Utara Pantai
Timur, aceh, dll
n
ga
an
M

H.Pembuatan
Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang bijihnya. Prosesnya
ada beberapa cara antara lain:
1. Reduksi dengan karbon
Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu dipanaskan,
sehingga terjadi reaksi:
Mn3O4 + 4C → 3Mn + 4CO
MnO +2C → Mn + 2CO

2. Proses alumino thermic


Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu
dipanaskan terus sampai pijar(merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi Mn3O4
MnO2 → Mn3O4 + O2
Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam krus, lalu
ditimbuni dengan bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi dalam
pemanasan
3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn
3.      Metode elektrolisa

8
Mangan secara besar-besaran diprodiuksi dengan cara ini: Bijih digiling dan
dipekatkan dengan proses gravity. Bijih yang sudah dipekatkan dipanggang (elumino
proses) sampai terbentuk Mn3O4.
Mn3O4 diubah menjadi MnSO4. Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4 encar
maka terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak larut). MnO2 dapat dipijarkan lagi
menjadi Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas.
Elektrolisa larutan MnSO4 dielektrolisa menggunakan katoda merkuri. Mangan
dibebaskan pada katoda ini membentuk amalgam. Selanjutnya amalgam didestilasi
dimana Hg akan menguap lebih dulu dan tinggal mangan.
I. Cara memperoleh Mangan (Sintesis)
Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang bijihnya.
Prosesnya ada beberapa cara, antara lain:
 Reduksi dengan karbon
Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu dipanaskan,
sehingga terjadi reaksi :
Mn3O4 + 4C → 3Mn + 4CO
MnO + 2C → Mn + 2CO
 Proses Alumino Thermic
n

Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu
ga
an
M

dipanaskan terus sampai pijar(merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi Mn3O4.
MnO2 → Mn3O4 + O2

Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam krus, lalu
ditimbuni dengan bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi dalam
pemanasan.
3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn
 Metode elektrolisa
Mangan secara besar-besaran diprodiuksi dengan cara ini : Bijih digiling dan
dipekatkan dengan proses gravity Bijih yang sudah dipekatkan dipanggang (elumino
proses) sampai terbentuk Mn3O4. Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4 encer maka
terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak larut). MnO2 dapat dipijarkan lagi menjadi
Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas. larutan MnSO4 dielektrolisa menggunakan
katoda merkuri. Mangan dibebaskan pada katoda ini membentuk amalgam. Selanjutnya
amalgam didestilasi dimana Hg akan menguap lebih dulu dan tinggal mangan.

J. Reaksi-reaksi Kimia yang dialami


 Reaksi dengan Air
Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahandan gas
hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi :
Mn(s) + 2H2O → Mn(OH)2 +H2

9
 Reaksi dengan Udara
Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi :
3Mn(s) + 2O2 → Mn3O4(s)
3Mn(s) + N2 → Mn3N2(s)
 Reaksi dengan Halogen
Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi :
Mn(s) + F2 → MnF2
Mn(s) + Cl2 → MnCl2
Mn(s) + Br2 → MnBr2
Mn(s) + I2 → MnI2
 Reaksi dengan Asam
Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas
hidrogen sesuai reaksi :
Mn(s) + H2SO4 → Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)

K. Sintesis Senyawa Mangan


Mn mempunyai bilangan oksidasi antara +2 sampai +7. Reaksi kimia yang
penting dari senyawa mangan adalah reaksi oksidasi dan reduksi.
n
ga
an

Enam oksida mangan dikenal orang MnO, Mn 2O, MnO2, MnO3, Mn2O7 dan Mn3
M

O4. Lima dari oksida ini mempunayai keadaaan oksidasi masing-masing +2, +3, +4, +5
dan +7, sedangkan yang terakhir Mn3O4, merupakan mangan (II) okisda, (MnO,
Mn2O3).
Sumber utama senyawa mangan adalah MnO2. Jika MnO2 dipanaskan dengan
penambahan alkali dan zat pengoksidasi, garam permanganat dapat terbentuk.
3MnO2 + 6KOH + KClO3 → 3K2MnO4 + KCl + 3H2O
K2Mn4 diekstraksi dari bahan campuran dalam air dan dapat dioksidasi menjadi
KMnO4 (misalnya dengan Cl2 sebagai zat pengoksidasi). Alternatif lain, jika MnO4
diasamkan, dihasilkan MnO4-. KMnO4 merupakan zat pengoksidasi yang penting. Untuk
analisa kimia biasanya digunakan pada larutan asam, dimana senyawa tersebut
direduksi menjadi Mn2+ .
Kation mangan (II) diturunkan dari mangan (II) oksida. Ia membentuk garam-
garam tak berwarna, meskipun jika senyawa itu mengandung air kristal dan terdapat
dalam larutan, warnyanya agak merah jambu, ini disebabkan oleh adanya ion heksa
kuomanganat (II) (MnO(H2O)6)2 + ion mangan (III) tidak stabil, tetapi ada kompleks
yang mengandung mangan dalam keadaan oksidasi +3 dikenal orang. Mudah direduksi
menjadi ion mangan (II). Senyawa mangan (II) dengan kekecualian mangan (IV) oksida
adalah tidak stabil, karena ion mangan (IV) ini mudah direduksi menjadi mangan (II).
Senyawa mangan (VI) stabil dalam larutan basa dan berwarna hijau.
Pada penetralannya tejadi reaksi disproporsionasi, tebentuk endapan mangan
dikosida dan ion manganat (VII) atau permanganat. Jika mangan (VI) oksida diolah

10
dengan asam, terbentuk ion-ion mangan (II). Senyawa mangan (VII) mengandung ion
manganat (VII) atau permangantat MNO4-. Permanganat alkali adalah senyawa yang
stabil yang menghasilkan larutan warna lembayung. Semuanya merupakan zat
pengoksidasi yang kuat.
L. Kejadian dan Produksi
Mangan membuat sampai sekitar 1000 ppm (0,1%) dari kerak bumi, sehingga
ke-12 unsur paling berlimpah di sana. Tanah mengandung mangan 7-9.000 ppm dengan
rata-rata 440 ppm. air laut yang hanya 10 ppm mangan dan suasana mengandung 0,01
μg / m 3. Mangan terjadi terutama sebagai pyrolusite (MnO 2), braunite, (Mn 2 + Mn 3
+ 6) (SiO 12), psilomelane (Ba, H 2 O ) 2 Mn 5 O 10, dan ke tingkat yang lebih rendah
sebagai rhodochrosite (MnCO 3).
Yang paling penting adalah pyrolusite bijih mangan (MnO 2. Lebih dari 80%
dari sumber daya Bijih mangan penting biasanya menunjukkan yang erat kaitannya
dengan bijih besi. Tanah yang berbasis mangan dunia dikenal ditemukan di Afrika
Selatan dan Ukraina, endapan mangan penting lainnya berada di Australia, India, Cina,
Gabon dan Brasil. Pada tahun 1978 diperkirakan 500 miliar ton nodul mangan ada di di
dasar laut. Usaha-usaha untuk menemukan metode ekonomis nodul mangan panen
ditinggalkan pada 1970-an.
Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat,
n
ga
an
M

karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa
mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan
dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.
Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia,
Afrika Selatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan yang
paling banyak dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida mangan
dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis.

M. Aplikasi dan Manfaat


Mangan sangat penting untuk produksi besi dan baja. Mangan adalah komponen
kunci dari biaya rendah formulasi baja stainless dan digunakan secara luas tertentu.
Mangan digunakan dalam paduan baja untuk meningkatkan karakteristik yang
menguntungkan seperti kekuatan, kekerasan dan ketahanan. Mangan digunakan untuk
membuat agar kaca tdk berwarna dan membuat kaca berwarna ungu.
Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu Mangan digunakan
dalam industri elektronik, di mana mangan dioksida, baik alam atau sintetis, yang
digunakan untuk menghasilkan senyawa mangan yang memiliki tahanan listrik yang
tinggi; di antara aplikasi lain, ini digunakan sebagai komponen dalam setiap pesawat
televisi.

11
Mangan merupakan salah satu mineral yang digunakan oleh beberapa orang
untuk membantu mencegah keropos tulang dan mengurangi gejala yang mengganggu
terkait dengan sindrom pramenstruasi (PMS).
Methylcyclopentadienyl mangan tricarbonyl digunakan sebagai aditif dalam
bensin bebas timbel bensin untuk meningkatkan oktan dan mengurangi ketukan mesin.
The mangan dalam senyawa organologam yang tidak biasa ini adalah dalam bilangan
oksidasi 1.

Mangan (IV) oksida (mangan dioksida, MnO 2) digunakan sebagai reagen


dalam kimia organik untuk oksidasi dari benzilik alkohol (yaitu bersebelahan dengan
sebuah cincin aromatik). Mangan dioksida telah digunakan sejak jaman dahulu untuk
menetralkan oksidatif kehijauan semburat di kaca disebabkan oleh jumlah jejak
kontaminasi besi. MnO 2 juga digunakan dalam pembuatan oksigen dan klorin, dan
dalam pengeringan cat hitam. Dalam beberapa persiapan itu adalah cokelat pigmen yang
dapat digunakan untuk membuat cat dan merupakan konstituen alam Umber. Mangan
(IV) oksida digunakan dalam jenis asli sel kering baterai sebagai akseptor elektron dari
seng, dan merupakan bahan kehitaman yang ditemukan saat membuka seng karbon-
jenis sel senter. Mangan dioksida yang direduksi ke mangan oksida-hidroksida MnO
(OH) selama pemakaian, mencegah pembentukan hidrogen pada anoda baterai. Mangan
n
ga
an
M

juga penting dalam fotosintesis oksigen evolusi dalam kloroplas pada tumbuhan.
Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel
kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh
pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Senyawa
permanganat adalah oksidator yang kuat dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan
dalam pengobatan. Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan
unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1.
Prospek market mangan sangat bergantung pada industri baja dunia. Saat ini 90
persen produksi mangan masih dikonsumsi industri baja dan untuk keperluan ini
biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu feromangan. Feromangan diproduksi
dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan karbon. Bijih mangan
yang paling utama adalah pirolisit, MnO2

Mangan merupakan salah satu produk


pertambangan dengan kegunaan luar biasa. Komoditi
yang termasuk dalam kelompok dua belas mineral di kulit
bumi menjadi bahan baku yang tidak tergantikan di industri baja
dunia. Ferro Mangan dan Silico Mangan merupakan dua bentuk mangan
yang banyak digunakan industri baja. Mangan juga digunakan untuk produksi baterai
kering, keramik, gelas dan kimia.

12
Mangan sangat penting untuk produksi besi dan baja. Mangan adalah komponen
kunci dari biaya rendah formulasi baja stainless dan digunakan secara luas tertentu.
Mangan digunakan dalam paduan baja untuk meningkatkan karakteristik yang
menguntungkan seperti kekuatan, kekerasan dan ketahanan.. Mangan digunakan untuk
membuat agar kaca tdk berwarna dan membuat kaca berwarna ungu.
Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu Mangan digunakan
dalam industri elektronik, di mana mangan dioksida, baik alam atau sintetis, yang
digunakan untuk menghasilkan senyawa mangan yang memiliki tahanan listrik yang
tinggi; di antara aplikasi lain, ini digunakan sebagai komponen dalam setiap pesawat
televisi.
Mangan merupakan salah satu mineral yang digunakan oleh beberapa orang
untuk membantu mencegah keropos tulang dan mengurangi gejala yang mengganggu
terkait dengan sindrom pramenstruasi (PMS). Methylcyclopentadienyl mangan
tricarbonyl digunakan sebagai aditif dalam bensin bebas timbel bensin untuk
meningkatkan oktan dan mengurangi ketukan mesin. The mangan dalam senyawa
organologam yang tidak biasa ini adalah dalam bilangan oksidasi 1. 
Mangan (IV) oksida (mangan dioksida, MnO 2) digunakan sebagai reagen
dalam kimia organik untuk oksidasi dari benzilik alkohol (yaitu bersebelahan dengan
sebuah cincin aromatik). Mangan dioksida telah digunakan sejak jaman dahulu untuk
n
ga
an
M

menetralkan oksidatif kehijauan semburat di kaca disebabkan oleh jumlah jejak


kontaminasi besi. MnO 2 juga digunakan dalam pembuatan oksigen dan klorin, dan
dalam pengeringan cat hitam. Dalam beberapa persiapan itu adalah cokelat pigmen yang
dapat digunakan untuk membuat cat dan merupakan konstituen alam Umber. Mangan
(IV) oksida digunakan dalam jenis asli sel kering baterai sebagai akseptor elektron dari
seng, dan merupakan bahan kehitaman yang ditemukan saat membuka seng karbon-
jenis sel senter. Mangan dioksida yang direduksi ke mangan oksida-hidroksida MnO
(OH) selama pemakaian, mencegah pembentukan hidrogen pada anoda baterai. Mangan
juga penting dalam fotosintesis oksigen evolusi dalam kloroplas pada tumbuhan.

N. Mangan di lingkungan
Mangan adalah salah satu logam yang paling berlimpah di tanah, di mana terjadi
sebagai oksida dan hidroksida, dan siklus melalui oksidasi berbagai Negara. Mangan
adalah unsur penting untuk semua spesies. Beberapa organisme, seperti diatom,
moluska dan spons, mengumpulkan mangan. Ikan dapat memiliki hingga 5 ppm dan
mamalia hingga 3 ppm dalam jaringan mereka, meskipun biasanya mereka memiliki
sekitar 1 ppm. Daerah pertambangan utama untuk Bijih mangan adalah Afrika Selatan,
Rusia, Ukraina, Georgia, Gabon dan Australia.

O. Efek kesehatan Mangan

13
Mangan adalah senyawa yang sangat umum yang dapat ditemukan di mana-
mana di bumi. Mangan adalah salah satu dari tiga elemen penting beracun, yang berarti
bahwa tidak hanya perlu bagi manusia untuk bertahan hidup, tetapi juga beracun ketika
terlalu tinggi konsentrasi hadir dalam tubuh manusia. 
Pengambilan mangan oleh manusia terutama terjadi melalui makanan, seperti
bayam, teh dan rempah-rempah. Bahan makanan yang mengandung konsentrasi
tertinggi adalah biji-bijian dan beras, kacang kedelai, telur, kacang-kacangan, minyak
zaitun, kacang hijau dan tiram. Setelah penyerapan dalam tubuh manusia mangan akan
diangkut melalui darah ke hati, ginjal, pankreas dan kelenjar endokrin. 
Efek mangan terjadi terutama di saluran pernapasan dan di otak. Gejala
keracunan mangan adalah halusinasi, pelupa dan kerusakan saraf. Mangan juga dapat
menyebabkan Parkinson, emboli paru-paru dan bronkitis. Ketika orang-orang yang
terkena mangan untuk jangka waktu lama mereka menjadi impoten. Suatu sindrom yang
disebabkan oleh mangan memiliki gejala seperti skizofrenia, kebodohan, lemah otot,
sakit kepala dan insomnia.
Karena Mangan merupakan elemen penting bagi kesehatan manusia kekurangan
mangan juga dapat menyebabkan efek kesehatan. Ini adalah efek berikut: 
- Kegemukan 
- Glukosa intoleransi 
n
ga
an
M

- Darah pembekuan 
- Masalah kulit 
- Menurunkan kadar kolesterol 
- ganguan Skeleton 
- Kelahiran cacat 
- Perubahan warna rambut 
- gejala Neurological.
Mangan yang terdapat di alam banyak ditemukan dalam bentuk Mangan
dioksida, untuk itu perlu diketahui karakteristik lebih lanjut mengenai sifat dari Mangan
dioksida dengan melihat Lembar keselamatan untuk Mangan dioksida.

P. Ketepaparan Mangan (Mn)


Paparan jangka panjang menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat dan paru-
paru. Efek terhadap system saraf pusat (manganisme) ditandai dengan adanya gangguan
kapasitas mental, terlihat pada paparan ≥ 2 tahun, sedangkan efek pada paru yaitu
pneumonia dan bronchitis akut maupun kronis terutama pada perokok yang terpapar,
efek lain yaitu penurunan tekanan darah, disproteinemia dan gangguan reproduktif.
Orang – orang yang beresiko terpapar Mn adalah
·      Para penambang Mn
·       Pekerja industri feromangan, besi dan baja
·       Dan pekerja yang terlibat dalam pembuatan baterai sel kering serta batang las.

14
Q. Dampak lingkungan Mangan
Senyawa mangan secara alami ada dalam lingkungan sebagai padatan di dalam
tanah dan partikel kecil di dalam air. Partikel mangan di udara yang hadir dalam partikel
debu. Biasanya ini menetap ke bumi dalam waktu beberapa hari.
Manusia meningkatkan konsentrasi mangan di udara oleh kegiatan industri dan
melalui pembakaran bahan bakar fosil. Mangan yang berasal dari sumber manusia juga
dapat memasukkan air permukaan, air tanah dan air limbah. Melalui penerapan pestisida
mangan, mangan akan memasuki tanah.
Untuk hewan, mangan adalah komponen lebih penting dari tiga puluh enam
enzim yang digunakan untuk karbohidrat, protein dan metabolisme lemak. Jika
Binatang makan terlalu sedikit mengadung mangan menyebabkan gangguan
pertumbuhan normal, pembentukan tulang dan reproduksi akan terjadi.
Untuk beberapa hewan dosis yang mematikan sangat rendah, yang berarti
mereka memiliki sedikit kesempatan untuk bertahan lebih kecil. Dosis mangan bila
melebihi dosis yang esensial. Zat mangan dapat menyebabkan paru-paru, hati dan
gangguan pembuluh darah, penurunan tekanan darah, kegagalan dalam perkembangan
janin hewan dan kerusakan otak. 
Ketika penyerapan mangan terjadi melalui kulit dapat menyebabkan kegagalan tremor
dan koordinasi. Akhirnya, tes laboratorium dengan hewan telah di uji menunjukkan
n
ga
an
M

bahwa keracunan mangan parah harus bahkan dapat menyebabkan perkembangan tumor
dengan binatang.
Pada tumbuhan ion mangan diangkut ke daun setelah pengambilan dari tanah.
Bila terlalu sedikit mangan dapat diserap dari tanah ini menyebabkan gangguan pada
mekanisme tanaman. Misalnya gangguan dari pembagian air untuk hidrogen dan
oksigen, di mana mangan memainkan peranan penting. Mangan dapat menyebabkan
keracunan dan kekurangan baik gejala pada tumbuhan. Bila pH tanah rendah
kekurangan mangan lebih umum.
Konsentrasi mangan Sangat beracun dalam tanah dapat menyebabkan
pembengkakan dinding sel, layu dari daun dan bercak-bercak cokelat pada daun.
Kekurangan juga dapat menyebabkan efek tersebut. Antara konsentrasi dan konsentrasi
beracun yang menyebabkan kekurangan area kecil konsentrasi untuk pertumbuhan
tanaman yang optimal dapat dideteksi.
Terpapar dengan debu mangan, uap dan senyawanya tidak boleh melebihi 
angka 5 ppm bahkan untuk periode yang sangat pendek karena tingkat toksisitas
unsurnya.

R. Efek Toksik
Mn dalam dosis tinggi bersifat toksik. Paparan Mn dalam debu atau asap
maupun gas tidak boleh melebihi 5 mg/m3 karena dalam waktu singkat hal itu akan
meningkatkan toksisitas. Hasil uji coba menunjukkan bahwa paparan Mn lewat

15
inhalansi pada hewan uji tikus bisa mengakibatkan toksisitas pada system syaraf pusat.
Paparan per oral Mn menunjukkan toksisitas yang rendah dibandingkan mikro unsur
lain sehingga sangat sedikit dilaporkan kasus toksisitas Mn per oral pada manusia.
Toksisitas paparan kronis biasanya terjadi melalui inhalasi di daerah
penambangan, peleburan logam dan industri yang membuang limbah Mn. Toksisitas
kronis paparan lewat inhalasi Mn-dioksida dengan waktu paparan lebih dari 2 tahun bisa
menyebabkan gangguan system syaraf. Toksisitas kronis menunjukan gejala gangguan
kejiwaan, gangguan iritabilitas, sulit berjalan, gangguan berbicara, kompulsif sikap
berlari, bernyanyi, bertengkar dan berlanjut dengan menunjukan gejala maslike face,
retropulsi dan propulsi serta menunjukkan gejala mirip Parkinson. Serta gangguan
system syaraf pusat, sirosis hati, kelelahan, ketiduran, gangguan emosi, kaki kaku dank
ram, paralisis, jalan sempoyongan, pneumonia, dan infeksi saluran pernafasan bagian
atas.
Pria yang dalam jangka waktu lama terpapar Mn dapat mengakibatkan impoten,
skisofrenia, dullness, otot lemah, sakit kepala dan insomsia. Paparan lewat inhalasi pada
umumnya berupa senyawa Mn-dioksida yang berasal dari penambangan dan industri
yang menggunakan bahan Mn. Pekerja di lingkungan industri yang menghasilkan debu
Mn serta paparan akut akan menunjukkan gejala berupa pneumonitis. Pekerja di
lingkungan industri dengan kadar debu Mn tinggi menunjukkan terserang penyakit
n
ga
an
M

saluran pernapasan 30 kali lebih besar dibandingkan penduduk yang tidak kontak
dengan debu Mn. Terjadi nekrosis epitel dan proliferasi saluran pernapasan.
Paparan dosis tinggi dalam waktu singkat menunjukkan gejala berupa
kegemukan, glukose intoleransi, penggumpalan darah, gangguan kulit, gangguan
skeleton, menurunnya kadar kolesterol, mengakibatkan cacat lahir, perubahan warna
rambut, gangguan system syaraf, gangguan jantung, hati dan pembuluh vaskuler,
menurunnya tekanan darah, mengakibatkan cacat pada fetus, kerusakan otak, serta
iritasi alat pencernaan.
Paparan Mn lewat kulit bisa mengakibakan tremor, kegagalan koordinasi dan dapat
mengakibatkan munculnya tumor.

S. Penanganan Toksisitas
Pemberian L-dopa kepada penderita toksisitas kronis Mn dengan gejala mirip
Parkinson lebih efektif dibandingkan pemberian L-dopa kepada penderita Parkinson.
Berdasarkan hasil penelitian, pemberian L-dopa pada hewan uji yang diberi Mn secara
inhalasi maupun intraperitonial menunjukkan hasil yang baik dan dapat mengurangi
gejala Parkinson. Hewan uji kera yang diberi Mn secara intraperitonia, lalu diberi
dopamin dan serotonin yang menunjukkan gejala berkurangnya toksisitas Mn (Klassen
et al.,1986).
T. Contoh Kasus Keracunan Mangan

16
BEIJING. Setidaknya 1.354 anak di Cina keracunan akibat polusi yang berasal
dari pabrik peleburan mangan. Menurut berita yang dilansir kantor berita Cina, Xinhua,
kemarin, anak-anak itu diketahui keracunan setelah ratusan di antaranya jatuh sakit.
Peristiwa ini terjadi di Provinsi Hunan Ifengah. Di wilayah ini terdapat pabrik
peleburan mangan yang berlokasi di Kota Weping. Pabrik yang bernama Wugang ini
dibuka pada Mei 2008, dan lokasinya hanya 500 meter dari sekolah dasar, sekolah
menengah, serta taman kanak-kanak.
Kecurigaan bahwa anak-anak yang tinggal di sekitar pabrik keracunan muncul
awal Juli lalu, tepatnya ketika banyak anak tiba-tiba merasa kedinginan, demam, dan
penyakit lainnya. Setelah diperiksa, tulis Xinhua, ternyata darah pada 70 persen dari
1.354 anak yang sudah diperiksa mengandung timah hitam yang berlebihan. Keracunan
timah hitam selama ini diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi,
menimbulkan tekanan darah tinggi, dan kehilangan ingatan.
Akibat kasus ini, pemerintah Hunan pekan lalu menutup pabrik itu. Selain telah
menimbulkan masalah, pabrik ini ternyata dibangun tanpa persetujuan biro
perlindungan lingkungan pemerintah setempat. Kemarin pemerintah juga menahan dua
eksekutif pabrik tersebut. Menurut Xinhua, keduanya ditahan karena menjadi tersangka
penyebab polusi lingkungan.
"Orang-orang sangat marah mengetahui hasil pemeriksaan," kata Li Liangmei,
n
ga
an
M

36 tahun, yang dua anaknya, 13 tahun dan 8 tahun, juga menjadi korban. Begitu berita
keracunan ini tersebar, kata Liangmei, pada 8 Agustus lalu terjadi kerusuhan setelan 700
warga yang marah menggulingkan empat mobil polisi dan merusak sebuah rambu
pemerintah setempat.
Peristiwa ini semakin menambah panjang deret skandal keselamatan publik yang
berujung pada bentrokan di Cina akhir-akhir ini. Sebelumnya, awal pekan ini, warga
Desa Shaanxi, wilayah pedesaan lainnya di Cina tengah, bentrok dengan polisi setelah
mereka memprotes pengoperasian pabrik peleburan timah hitam dan seng di Kota
Changqing. Kerusuhan terjadi setelah 731 anak di dua desa sekitar pabrik keracunan
timah hitam.

U. Tambang Mangan di Indonesia


Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di
berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau
Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua.
Di Indonesia, mangan telah ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di
Karangnunggal, Tasikmalaya (Jabar) tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930. daerah-
daerah lain yang mempunyai potensi mangan adalah Kulonprogo (DIY), pegunungan
karang bolong (Kedu Selatan), Pegunungan Menoreh (Magelang), Gunung Kidul,

17
Sumatera Utara Pantai Timur, aceh,  Kliripan, Lampung(DIY), Maluku, NTB dan
Sulawesi Utara.
Menurut data statistic dari Central Bureau of Statistics memperlihatkan bahwa
konsumsi atau penggunaan mangan sangat besar dengan total 43,579.26 ton pada tahun
2002 dan meningkat pada tahun 2003 sebesar 52,242.67 ton dengan konsumsi terbesar
pada industri besi dan baja yang bisa mencapai 90%.
Ketersediaan :
Mangan ditemukan di alam dalam bentuk:
·         Pyrolusite (MnO2)
·         Brounite (Mn2O3)
·         Housmannite (Mn3O4)
·         Mangganite (Mn 2O3.H2O)
·         Psilomelane [(BaH2O)2.Mn5O10)
·         Rhodochrosite (MnCO3)

V. Tempat ditemukan
 Aceh : Karang Igeuh (indikasi berupa rodhonit, proses hydrothermal) Lhok
Kruet, calang Aceh Barat (kontak metasomatik berupa pirolusit berasosiasi
dengan bijih besi) kapi, tenggara Blankejeran (psilomelan didaerah
n
ga
an
M

patahan/hydrothermal)
 Sumatra utara : Pantai timur (kadar Mn3O4 = 7,9 % dalam bog iron, berupa
konversi dari besi rawa dengan kadar Mn3O4 = 13,5 – 20,1 %) 23 km sebelah
timur laut Natal (berupa bongkah oksida mangan berukuran sampai 50 cm,
tanpak berlapis dan terbentuk karena replacement batuan chert radiolarian)
 Sumatra Barat : Mangani (proses hydrothermal dalam urat breksi berasosiasi
dengan Au dan Ag terdapat sebagai rhodokhrosit), ulis Ayer (proses
hydrothermal berupa urat kecil polianite dalam batuan diabas) S.lumut, singingi
Riau (proses hydrothermal, bijih Mn berupa sediment dalam breksi), Belang Beo
(proses hydrothermal ditemukan mangan oksida sebagai bongkah).
 Sumatra Selatan : S.saelan, P. bangka (kadar MnO2 = 27,5 %).
 Bengkulu : Gebang ilir, tambang sawah (kadar MnO2 = 44,05%), proses
hydrothermal, berasosiasi dengan Au, mineral berupa rhodonit, rhodokrosit,
psilomelan pirolusit bustanit dan inesit)
 Lampung : G.Pesawarang Ratai (G.waja Kedondong, G.kasih) G.waja kadar =
60%, kedondong Mn = 2-7 %, G.kasih Mn (45-50%).
 Jawa barat : Cikotok kab.pandeglang (MnO2 = 9-32%), berasosiasi dengan Au
terdapat sebagai rhodonit, rhodokhrosit dan spartait, cibadong kab.sukabumi
(kadar MnO = 32-60% Terdapat dalam tufa dan breksi), daerah karangnunggal
kab.tasikmalaya (kadar MnO2 = 45-90%, Terdapat sekitar 13 lokasi
mineralisasi), cigembor Salopa kab.tasikmalaya (kadar Mn 54,68%; MnO2 =

18
83,34 terdapat berupah bongkah-bongkah limonit mengandung Mn); cikatomas
kab. Tasikmalaya (kadar Mn = 50-52,43%, MnO = 66-91%, mangan berupa
bongkah-bongkah terdapat pirolusit).
  Jawa tengah : Karangbolong, kab.Bayumas (kadar MnO2 = 60% terdapat
sebagai pirolusit dan psilomelan berupa gumpalan oolitik dalam batu gamping );
Ngargoretno, Salaman, Kab.Magelang (kadar MnO2 = 80%, sebagai pirolusit
berbentuk lensa); Bapangsari, Purwerejo, Cengkerep Semanggung, Purwerejo.
 Daerah Istimewa Jogyakarta : Kliripan dan Samigaluh kab.kulon Progo (kliripan
kadar Mn = 25%; Samigaluh Kab.kulon Progo (kliripan kadar Mn = 25% ;
Samigaluh MnO2 = 57,75% terdapat dalam bentuk pirolusit dan psilomelan)
daerah Gedad, Batuwarno, Eromoko Kab.Wonogiri ( Gedad, kadar
MnO2  =58,5%, MnO2 = 92,10%, Baturetno kadar MnO2 = 82,74 %, kadar Mn
total 49,48% terdapat sebagai lensa diantara batu gamping dan farmasi Andesit
Tua); daerah G.Kidul (kadar MnO2  = 27,19%, kadar Mn total = 23,5%, terdapat
di kepuh, Ngepek,Ngaglik,Kutuan dan selonjono timur.
 Kalimantan Barat : Lumar, kab.sambas (kadar Mn = 14,94).
n
ga
an
M

19
BAB II
PEMBAHASAN
LOGAM MANGAN
Logam Mn bereaksi lambat dengan air dan cepat larut dalam asam. Logam
yang berbentuk halus bersifat piroforik (terbakar cepat) di udara, namun yang logam
yang berukuran besar tidak dapat bereaksi kecuali dipanaskan. pada suhu tinggi, Mn
bergabung dengan sebagian besar nonlogam misalnya N2, halogen, C,Si, dan B.

Mangan menunjukkan kisaran terluas dari keadaan oksidasi salah satu dari
logam blok d baris pertama, tingkat oksidasi terendah distabilkan oleh ligan reseptor,
n
ga
an
M

biasanya dalam kompleks organologam. Namun, penguraian bubuk Mn dalam NaCN


encer bebas udara memberikan kompleks Mn (I) Na5[Mn (CN) 6].
Bagian 21.8 menjelaskan unsur Mn (II) –Mn (VII) dan diagram potensial untuk
mangan diberikan; diagram Frost – Ebsworth yang ditunjukkan. Dari Cr ke Mn, ada
perubahan signifikan dalam stabilitas sehubungan dengan oksidasi Mn2+. Perbedaan
nilai Eo itu tiga kali jauh lebih tinggi energi ionisasi Mn. Dari Semua keadaan oksidasi
di atas Mn (II) adalah zat pengoksidasi kuat.

1. MANGAN (VII)
Halida biner dari Mn (VII) belum diisolasi. Oxohalides MnO3F dan MnO3Cl
dapat dibuat dengan mereaksikan KMnO4 dengan HSO3X (X¼F atau Cl) pada suhu
rendah; keduanya adalah oksidan kuat dan terurai secara eksplosif suhu kamar. Baik
MnO3F dan MnO3Cl memiliki struktur molekul (C3v). Kelompok oxo dan imido, [RN] 2-
adalah isoelektronik, dan senyawa tipe Mn (NR)3Cl dapat dibuat dengan mereaksikan
kompleks MnCl3 dengan RNH (SiMe3); gugus klorida dalam Mn (NR)3Cl dapat diganti
dengan berbagai anion.

20
Kimia mangan (VII) didominasi oleh ion manganat (VII), (permanganat). Garam
kalium, KMnO4, merupakan agen pengoksidasi yang kuat dan bersifat korosif terhadap
jaringan manusia; itu diproduksi dalam skala besar dengan konversi dari MnO2 ke
K2MnO4 diikuti oleh oksidasi elektrolit. Dalam kimia analitik, penentuan Mn
melibatkan oksidasi dari Mn (II) hingga [MnO 4] oleh bismutate, periodate, atau
peroxodisulfate. KMnO4 padat membentuk kristal ungu-hitam gelap dan isostruktural
dengan KClO4; ion tetrahedral [MnO4] memiliki obligasi setara (Mn O¼163pm).
Larutan aquos KMnO4 menyetorkan MnO2 saat berdiri. Meskipun KMnO4 adalah tidak
larut dalam benzena, penambahan eter siklik 18-crown-6 menghasilkan pembentukan
[K(18-crown- terlarut)6)] [MnO4]. Kalium permanganat sangat berwarna karena
adanya perubahan pengiriman (O → Mn) juga menunjukkan paramagnetisme
independen suhu lemah yang timbul dari pasangan tingkat diamagnetic dasar dari
[MnO4] dengan keadaan tereksitasi paramagnetik di bawah pengaruh dari medan
magnet.
n
ga
an
M

Asam HMnO4 bebas dapat diperoleh dengan suhu rendah melalui penguapan
larutan berairnya (dibuat dengan pertukaran ion). Ini adalah agen pengoksidasi hebat
dan meledak di atas 273 K. Anhidrida dari HMnO 4 adalah Mn2O7, dibuat dengan aksi
H2SO4 terkonsentrasi pada KMnO4 murni. Zat ini berwarna hijau, higroskopis, cairan
sangat eksplosif, tidak stabil di atas 263K dan memiliki struktur molekul.

21
n
ga
an
M

Kotak 21.4 KMnO4: oksidan yang bekerja kuat


Sekitar 0,05 MT per tahun dari KMnO 4 diproduksi di seluruh dunia. Meskipun
jumlah ini tidak bersaing dengan bahan kimia anorganik seperti CaO, NH 3, TiO2 dan
asam mineral utama, peran KMnO4 sebagai pengoksidasi agen tetap sangat penting.
Sebagai tambahannya oksidasi senyawa organik dalam proses pembuatan industry,
KMnO4 digunakan dalam pemurnian air di mana lebih disukai daripada Cl 2 karena dua
alasan: tidak mempengaruhi rasa air, dan MnO2 (diproduksi saat reduksi) adalah
koagulan untuk kotoran partikel. Kekuatan Pengoksidasi KMnO 4 juga diterapkan pada
penghapusan pengotor, misalnya dalam pemurnian MeOH, EtOH, MeCO 2H dan
NC(CH2)4CN (prekursor dalam nilon manufaktur). Beberapa proses pemutihan
komersial digunakan KMnO4, mis. pemutihan beberapa kain katun, serat goni dan lilin
lebah.
Reduksi dari [MnO4]- ke Mn(VI), Mn(IV) and Mn(II) masing-masing:

22
Konsentrasi H+ memainkan peran penting dalam mempengaruhi pengurangan
mana yang terjadi (lihat Bagian 7.2). Meskipun banyak reaksi KMnO4 dapat dipahami
dengan mempertimbangkan potensi redoks, faktor kinetik juga penting. Permanganat
pada pH 0 harus mengoksidasi air, tetapi dalam praktiknya Reaksi sangat lambat. Itu
2-
juga harus mengoksidasi [C2O4] pada suhu kamar, tetapi reaksi 21,44 sangat lambat
kecuali Mn2+ ditambahkan atau suhu dinaikkan.

Banyak penelitian telah dilakukan pada mekanisme reaksi seperti itu dan, seperti
n
ga
an
M

pada oksidasi oleh [Cr2O7]2-, menunjukkan telah terjadi tingkat oksidasi menengah
terlibat.

2. MANGAN (VI)
Tidak ada halida biner dari Mn (VI) yang telah diisolasi, dan hanya oxohalide
adalah MnO2Cl2. Itu dibuat dengan mereduksi KMnO4 dengan SO2 pada suhu rendah
dalam HSO3Cl, dan merupakan cairan coklat yang cepat menghidrolisis dan terurai pada
suhu 240 K.

Garam hijau tua [MnO4]2 dibuat dengan menggabungkan MnO2 dengan


hidroksida logam grup 1 dengan adanya udara, atau oleh reaksi 21.45. Oksidasi ini
dapat dibalik dengan reaksi 21.46.

23
Manganate (VI) tidak stabil sehubungan dengan disproporsionasi (persamaan
21.47) dengan adanya asam lemah sekalipun seperti H2CO3 dan karenanya tidak
terbentuk dalam reduksi dari diasamkannya [MnO4].

Ion [MnO4]2 adalah tetrahedral (Mn O¼166 pm), dan K2MnO4 isomorf dengan
K2CrO4 dan K2SO4. Pada 298 K, momen magnet K2MnO4 adalah 1,75 µB (d1).
Anion tetrahedral [Mn (NtBu) 4]2- (analog imido dari [MnO4]2-) dibuat dengan
mereaksikan Mn (NtBu)3Cl dengan Li [NHtBu]

3. MANGAN (V)
Meskipun studi tentang sistem MnF3 / F2 menunjukkan keberadaan MnF5 dalam
fase gas, halida biner dari Mn (V) belum diisolasi. Satu-satunya oksohalat adalah
n
ga
an
M

MnOCl3 (21.23) yang dibuat dengan mereaksikan KMnO4 dengan CHCl3 di HSO3Cl. Di
atas 273 K, MnOCl3 terurai, dan lembab udara, itu terhidrolisis ke [MnO 4]3. Garam
[MnO4]3 berwarna biru dan sensitif terhadap kelembaban; yang paling mudah diakses
adalah K3 [MnO4] dan Na3[MnO4], dibuat dengan mereduksi [MnO4] dalam konsentrasi
KOH atau NaOH berair pada 273 K. larutan dari [MnO 4]3 harus sangat basa untuk
mencegah disproporsi yang mudah terjadi dalam basa lemah (persamaan 21.48) atau
media asam (persamaan 21.49).

Struktur tetrahedral [MnO4]3 telah dikonfirmasi pada tigkat solid dalam Na10Li2
(MnO4)4; obligasi Mn O adalah lebih lama (170 pm) daripada di manganat (VI) atau
manganat (VII). Momen magnetik dari [MnO4]3 garam biasanya ≈2.8 µB

4. MANGAN (IV)

24
Satu-satunya halida biner dari Mn (IV) adalah MnF 4, dibuat dari elemen-elemen.
Ini adalah padatan biru yang tidak stabil yang terurai pada suhu sekitar (persamaan
21.50). Kristal MnF4 bersifat dimorfik. Blok bangunan di a-MnF4 adalah tetramer
seperti yang ada di VF4 dan -CrF4 (21.14). Namun, dalam tiga logam fluorida ini,
perakitan tetramer berbeda dan dalam a-MnF4, mereka dihubungkan untuk
menghasilkan jaringan tiga dimensi.
2MnF4 → 2MnF3 + F2
Mangan (IV) oksida bersifat polimorfik dan sering kalimencolok sebagai non-
stoikiometri. Hanya b-form bersuhu tinggi yang dimiliki stoikiometri MnO 2 dan
mengadopsi struktur rutil (Gambar 5.21). Ini bertindak sebagai agen pengoksidasi
ketika dipanaskan dengan asam pekat (mis. reaksi 21.51)

Bentuk MnO2 terhidrasi sangat tidak larut dan sering diperoleh sebagai endapan
hitam-coklat gelap dalam redoks .Reaksi yang melibatkan [MnO4] (persamaan 21.42)
n
ga
an
M

ketika [Hþ] tidak cukup untuk memungkinkan reduksi ke Mn2þ. Reaksi Mn2O3 dengan
CaCO3 pada 1400K menghasilkan Ca2MnO4, yang secara resmi mengandung [MnO4]4.
Namun, Ca2MnO4 mengkristal dengan struktur lapisan di mana masing-masing Pusat
Mn (IV) berada dalam lingkungan MnO6 oktahedral, dan tidak ada ion [MnO4]
terisolasi.
Kimia koordinasi Mn (IV) terbatas. Mononuklir kompleks termasuk [Mn(CN) 6]
2 dan [MnF6]2. Kompleks siano dibuat dengan mengoksidasi [Mn(CN) 6]3 dan memiliki
momen magnet 3,94 B. Garam [MnF6]2 juga memiliki nilai eff mendekati nilai spin-
only sebesar 3,87 B; [MnF6]2 disiapkan dengan campuran klorida yang berfluorinasi
atau dengan mengurangi [MnO4] dengan H2O2 dalam HF berair. Reaksi 21.52
menunjukkan metode non-elektrolitik pertama yang dapat dipraktikkan memproduksi
F2.

Struktur K2MnF6 adalah prototipe untuk beberapa AB2X6 sistem (mis. Cs2FeF6
dan K2PdF6). Ini dianggap terbaik sebagai array yang padat dari ion Kþ dan F secara
bergantian urutan kubik – heksagonal; pusat Mn4þ menempati beberapa lubang

25
oktahedral sedemikian rupa sehingga mereka dikelilingi oleh enam ion F yang
memberikan ion [MnF6] dalam kisi. Rapat jenis kisi terkait adalah K 2GeF6 dan K2PtCl6
di mana Ion Kþ dan X di setiap senyawa membentuk array hcp atau ccp masing-masing.

Serangkaian kompleks mangan multinuklir telah dipelajari sebagai model untuk


enzim Photosystem II (PSII) yang mengubah H2O ke O2 (persamaan 21.53)
n
ga
an
M

2H2O → O2 + 4H+ + 4e
Diusulkan agar situs dalam PSII yang memfasilitasi Reaksi 21.53 adalah kluster
Mn4 dengan [Mn (m-O) 2Mn (m- O) 2Mn] unit dalam kombinasi dengan pusat Mn
keempat. Elektron transfer melibatkan empat pusat Mn yang menjalani a urutan langkah
redoks, sepenuhnya teroksidasi dan berkurang menyatakan {MnIV 3MnIII} dan {MnIII
3MnII}. Data kristalografi terbaru ‡ untuk PSII diperoleh dari Bakteri
Thermosynechococcus elongatus dan Thermosynechococcus vulcanus mengkonfirmasi
keberadaan kluster Mn4, dikoordinasikan oleh atom donor di tulang punggung
polipeptida enzim. Susunan atom-atom logam tampaknya planar atau near-planar.
Contoh dari sebuah model kompleks untuk sistem ini yang berisi inti [Mn IV3 (µ-O) 4] 4+,
ditunjukkan pada Gambar 21.17.

5. MANGAN (III)
Satu-satunya halida biner dari Mn (III) adalah MnF3 merah-ungu yang dibuat
dengan mereaksikan F2 pada halide Mn (II) di suhu 520 K. Ini secara termal stabil tetapi
langsung terhidrolisis melalui air. Struktur solid state MnF3 mirip dengan TiF3, VF3,
CrF3, FeF3 dan CoF3 tetapi Jahn-Teller terdistorsi (putaran tinggi d 4); Namun, ada tiga

26
pasang jarak Mn-F (179, 191 dan 209 pm) daripada distorsi yang ditunjukkan pada
struktur 20.5 dan 20.6. Di suhu ruang, momen magnetik MnF3 adalah 4,94 B, tetapi
pada pendinginan, MnF3 menjadi antiferromagnetik (TN ¼ 43 K)
Oksida hitam Mn2O3 (bentuk-a) diperoleh saat MnO2 dipanaskan pada 1070K
atau (dalam bentuk hidro) dengan oksidasi Mn (II) dalam media alkali. Pada suhu yang
lebih tinggi, itu membentuk Mn3O4, spinel normal (MnIIMnIII 2O4, lihat Kotak 12.6)
tetapi dengan pusat Mn (III) menjadi Jahn – Teller terdistorsi. Atom Mn dalam a-Mn 2O3
berada dalam oktahedral terdistorsi Situs MnO 6 (memanjang, diagram 20.5); struktur
berbeda dari struktur korundum yang diadopsi oleh Ti 2O3, V2O3 dan Cr2O3. Padahal
Mn2O3 bersifat antiferromagnetic di bawah 80 K, Mn3O4 bersifat ferrimagnetik di
bawah 43 K. Kebanyakan kompleks Mn (III) adalah oktahedral, d4 putaran tinggi dan
Jahn – Teller terdistorsi. Ion air merah [Mn (H 2O)6] 3þ dapat diperoleh dengan oksidasi
elektrolitik dari Mn2þ berair dan hadir dalam alum CsMn (SO 4)2 12H2O; ini, secara
mengejutkan, tidak menunjukkan distorsi Jahn – Teller, setidaknya turun ke 78 K.
n
ga
an
M

Dalam larutan air, [Mn (H2O)6] 3þ terhidrolisis dan polimerkation hadir. Itu juga tidak
stabil sehubungan dengan disproporsionasi (persamaan 21.54) seperti yang diharapkan
dari potensi pada Gambar 7.2 dan 7.3; itu kurang stabil dengan konsentrasi tinggi ion
Mn2+ atau H+.

Ion Mn3+ distabilkan oleh ligan keras termasuk F, [PO4] 3-, [SO4] 2- atau [C2O4] 2-.
Warna merah muda terkadang terlihat sebelum akhir titrasi permanganat-oksalat
(persamaan 21.44) disebabkan oleh kompleks oksalat Mn (III). Garam Na3 [MnF6]
dibuat dengan memanaskan NaF dengan MnF3, dan reaksi MnO2 dengan KHF2 dalam
HF berair K3[MnF6]; kedua garam itu ungu dan bermagnet momen 4,9 B (298 K)
konsisten dengan putaran saja nilai untuk putaran tinggi d 4. Reaksi NaF dengan MnF 3
in HF berair menghasilkan merah muda Na2[MnF5] yang mengandung rantai dari pusat
Mn (III) oktahedral terdistorsi (21,24) di padatan negara. Garam [MnF 4] juga
mengkristal dengan pusat Mn di Jahn – Teller mendistorsi situs oktahedral, mis.
CsMnF4 memiliki struktur lapisan (21.25). Namun, dalam garam [MnCl 5]2 untuk data
solid state tersedia, diskrit berbasis persegi anion piramidal hadir. Sedangkan ligan

27
azido menghadirkan dua donor nitrogen ke pusat Mn (III) yang berdekatan untuk
menghasilkan polimer rantai, ligan tiosianat mengikat hanya melalui donor-N yang
keras meninggalkan donor-S yang lunak tidak terkoordinasi (Gambar 21.18). Kompleks
[Mn (acac) 3] (diperoleh dari MnCl2 dan [acac] diikuti oleh oksidasi dengan KMnO4)
juga menarik struktural; itu dimorfik, mengkristal dalam satu bentuk dengan oktahedral
memanjang koordinasi sphere (20,5) sementara yang lain dikompresi (20.6)

n
ga
an
M

Satu-satunya kompleks putaran rendah Mn (III) yang terkenal adalah dark red K 3
[Mn (CN)6], terbuat dari KCN dan K3 [MnF6] atau dengan oksidasi K4[Mn(CN)6]
menggunakan 3% H2O2. Diharapkan untuk putaran rendah d4, [Mn(CN)6]3 memiliki
oktahedral biasa struktur (Mn C¼198 sore)

6. MANGAN (II)
Garam mangan (II) diperoleh dari MnO2 dengan berbagai variasi metode; MnCl2
dan MnSO4 yang terlarut dihasilkan dari pemanasan MnO 2 dengan asam pekat yang
sesuai (persamaan 21.51 dan 21.55). Sulfat dibuat secara komersial dengan ini rute
(MnO2 dipasok sebagai mineral pyrolusite) dan umumnya dijumpai sebagai hidrat
MnSO4 5H2O

28
MnCO3 tidak larut diperoleh dengan presipitasi dari larutan yang mengandung
Mn2+; namun demikian, karbonat yang diperoleh mengandung hidroksida. MnCO3 murni
dapat dibuat dengan reaksi dari mangan (II) asetat atau hidroksida dengan superkritis
CO2 (lihat Bagian 8.13).
Garam mangan (II) berwarna merah muda atau pucat tidak berwarna. Untuk ion
d 5 Mn2þ dalam putaran tinggi octahedral kompleks, transisi ‘d – d’ keduanya spin- dan
Laporteforbidden. Meskipun elektronik spektrum [Mn (H2O) 6] 2þ memang
mengandung beberapa serapan, mereka semua lebih lemah dengan faktor 102 daripada
yang muncul dari transisi yang diizinkan dari ion logam baris pertama lainnya. Absorpsi
lemah yang diamati untuk Mn2þ muncul dari promosi elektron untuk memberikan
berbagai keadaan tereksitasi hanya mengandung tiga elektron tidak berpasangan.
Keempat halida Mn (II) diketahui. Hidrat MnF2 dan MnBr2 dibuat dari MnCO3
dan HF berair atau HBr dan garam anhidrat kemudian diperoleh dengan dehidrasi.
n
ga
an
M

Klorida dibuat dengan reaksi 21.51, dan MnI2 hasil dari kombinasi langsung elemen.
Fluorida mengadopsi kisi rutile. dalam kondisi padat, sementara MnCl 2, MnBr2 dan
MnI2 memiliki struktur lapisan CdI2
Reduksi oksida mangan yang lebih tinggi (mis. MnO2 atau Mn2O3) dengan H2
pada suhu tinggi menghasilkan MnO, yang juga diperoleh dengan dekomposisi termal
mangan ( II) oksalat. Green MnO mengadopsi kisi NaCl dan perilaku antiferromagnetik
dibahas dalam Bagian 20.8. Konduktivitas logam (II) oksida dijelaskan dalam Bagian
27.3. Mangan (II) oksida adalah oksida basa, tidak larut dalam air tetapi larut dalam
asam untuk memberikan solusi merah muda pucat mengandung [Mn (H 2O)6] 2þ.
Oksidasi Mn (II) senyawa dalam larutan asam membutuhkan oksidan yang kuat seperti
periodate, tetapi dalam media alkali, oksidasi lebih mudah karena Mn2O3 hidro jauh
lebih mudah larut daripada Mn (OH)2. Jadi, ketika alkali ditambahkan ke larutan garam
Mn (II) di dengan adanya udara, endapan putih Mn (OH) 2 itu awalnya bentuk cepat
menjadi gelap karena atmosfer oksidasi.

29
Ada sejumlah besar kompleks Mn (II). Tingkat Oksidasi ini stabil terhadap
oksidasi dan reduksi, dan dalam kompleks putaran tinggi, tidak adanya sarana LFSE
bahwa Mn2þ tidak mendukung pengaturan tertentu atom donor ligan. Mangan (II)
halida membentuk suatu jangkauan kompleks. Reaksi MnF2 dengan MF (mis. M¼Na,
K, Rb) memberikan garam M [MnF3] yang mengadopsi perovskit struktur (Gambar
5.23); ion [MnF3] diskrit tidak menyajikan. Pemanasan memberikan rasio 1: 2 dari
MnF2: KF pada 950K K2[MnF4] yang memiliki struktur kisi diperpanjang berisi MnF 6
octahedra dihubungkan oleh jembatan Mn F Mn. Diskrit anion, sekali lagi, tidak ada
dalam garam [MnCl3], mis. [Me2NH2] [MnCl3] mengkristal dengan rantai facesharing
n
ga
an
M

yang tak terbatas MnCl6 octahedra. Penentuan structural untuk beberapa senyawa yang
nampak sebagai garam [MnCl5]3 mengungkapkan ketergantungan kation yang
signifikan. Greenyellow Cs3MnCl5 mengandung tetrahedral diskrit [MnCl4]2 dan ion Cl,
sedangkan merah muda [(H3NCH2CH2) 2NH2] [MnCl5] memiliki struktur tambahan
yang mengandung MnCl6 berbagi sudut oktahedra. Garam K4 [MnCl6] mengandung
oktahedral diskrit anion, dan dalam warna hijau-kuning [Et4N] 2 [MnCl4] dan [PhMe2
(PhCH2) N]2 [MnCl4], anion tetrahedral yang terisolasi hadir Kehadiran ion tetrahedral
[MnCl4]2 mengarah ke kompleks yang agak lebih pekat warnanyadibandingkan yang
mengandung spesies oktahedral terkait. Tetrahedral [Mn (CN) ]
4 2 hasil dari
photoinduced, dekomposisi reduktif [Mn (CN)6]2. Sebagai padatan, garam kuning [N
(PPh3)2]2 [Mn (CN)4] cukup stabil di udara. Ini juga stabil dalam pelarut aprotik kering
(mis. MeCN), tetapi hidrolisis dalam pelarut protik.
Reaksi dengan MnCl2, MnBr2 dan MnI2, untuk contoh, ligan N-, O-, P- atau S-
donor telah menyebabkan isolasi berbagai kompleks. Berbagai koordinasi geometri
diamati sebagai contoh berikut ini (H2pc = 21.26; Hpz = 21.27; tpy = 19.23):

30
n
ga
an
M

Satu-satunya kompleks putaran rendah Mn (II) adalah biru, efflorescent K 4[Mn


(CN)6] 3H2O (ef ¼ 2:18 B) yaitu disiapkan dalam larutan air dari MnCO 3 dan KCN.
Konversi K4[Mn (CN)6] ke K3[Mn (CN)6] terjadi dengan mudah, kehadiran ligan-ligan
cyano secara signifikan mengganggu stabilitas Mn (II) sehubungan dengan Mn (III).

31
BAB III
PENUTUP

Mangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25 dan memiliki
symbol Mn. Mangan ditemukan oleh Johann Gahn pada tahun 1774 di Swedia. Logam
mangan berwarna putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuh
tetapi mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetic. Hal ini dapat
dilihat dari obital d yang terisi penuh pada konfigurasi electron. Mangan mempunyai
isotop stabil yaitu 55Mn.
Mangan termasuk golongan transisi . Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira
1250 °C. Ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan
n
ga
an
M

hidrogen. Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam bukan
pengoksidasi. Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat
mangan yang lainnya. Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari
cepat tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam.
Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel
kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh
pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya
berguna untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam.
Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat dan digunakan dalam analisis
kuantitatif dan dalam pengobatan. Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan
merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1.

32
DAFTAR PUSTAKA

Catherine E. Housecroft And Alan G. Sharpe 2nd Edition. Inorganic Chemistry

http://www.amazine.co/28251/mangan-mn-fakta-sifat-kegunaan-efek kesehatannya/

http://organiksmakma3b30.blogspot.co.id/2013/04/mangan.html

S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung: ITB

Sugiyarto, Kristian H. 2010. Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu


n
ga
an
M

33

Anda mungkin juga menyukai